Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

TOKO GROSIR

DISUSUN OLEH:

NAFILA AZZAHRA (10090120004)

AULIA FADILAH (10090120025)

AUDYTRI PURNAMA NISA (10090120026)

ISTY RIZKY SOFIA (10090120034)

HASNA FAIDAH HAKIM (10090120145)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur hanya kepada Allah Swt, karena atas berkat
Rahmat dan Hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen di
Toko Grosir” Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Elly
Hallimatusaidah selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
yang telah membantu dan bimbingannya, hingga makalah ini dapat
diselesaikan.

Namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat


sangat terbatas, baik dari segi metodelogi penulisan isi dan literatur
penulisan makalah ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini dan untuk
penulisan makalah berikutnya.

Demikian penulisan makalah ini penyusun perbuat dengan


sebenarnya semoga dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya,
mohon maaf apabila ada kesalahan atas makalah ini atas saran yang
diberikan penulis ucapkan Terima Kasih.

Bandung, 14 September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk
sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam
suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi
alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu
informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara
lain, fleksibel, efektif dan efisien, sedangkan Sistem Informasi
manajemen merupakan serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara
guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat
manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Sistem informasi berbasis komputer kini menjadi suatu hal yang


primer bagi kebutuhan informasi. Sistem informasi digunakan untuk
mengumpulkan, mengolah dan menyediakan informasi dengan tujuan
untuk membantu pengambilan keputusan. Banyak bidang yang telah
memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer sebagai sarana untuk
mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pebisnis sampai dengan
kalangan akademis / pendidikan memanfaatkan komputer sebagai alat
bantu untuk mempermudah pekerjaan.

Toko Grosir merupakan salah satu tempat yang belum


menerapkan perkembangan teknologi informasi untuk menunjang
pelayanannya kepada konsumen. Pada saat proses transaksi penjualan
barang dagangan hanya dicatat dalam nota yang tidak rangkap dan untuk
menghitung jumlahnya kasir hanya menggunakan kalkulator. Sehingga
proses penjualan membutuhkan waktu yang lama serta memungkinkan
terjadinya kesalahan saat menghitung besarnya penjualan. Pencatatan
barang keluar atau yang terjual belum ada sehingga kesulitan untuk
mengontrol stok barang. Serta pendapatan perhari pencatatannya masih
manual yaitu di catat dalam buku. Pendapatan yang dicatat dalam buku
merupakan pendapatan kotor karena pemilik toko belum memahami ilmu
akuntansi dalam perusahaan dagang. Sehingga pemilik toko tidak
mengetahui berapa besar laba yang diperoleh serta laporan keuangan
pada toko belum ada.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut, penulis mengusulkan


suatu sistem informasi laporan keuangan perusahaan dagang berbasis
multiuser pada toko grosir. Nantinya sistem ini akan menghasilkan suatu
program yang dapat melakukan perhitungan persediaan stock barang
dagang sehingga dengan adanya sistem tersebut dapat menghasilkan
output data yang lebih akurat dan tentunya dapat membantu kegiatan
operasional di toko grosir. Diharapkan juga dengan adanya sistem
tersebut di toko grosir dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik
kepada konsumen.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis merumuskan masalah adalah :
a. Informasi apa saja yang dapat dihasilkan?
b. Data apa saja yang dibutuhkan?
c. Menurut karakteristik sistem, sistem apa yang di amati?
d. Informasi apa saja yang dihasilkan menurut informasi tersebut?
e. Informasi apa saja yang dihasilkan menurut level manajemen?

C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui informasi yang digukan oleh toko grosir tersebut.
b. Untuk mengetahui data yang dibutuhkan dalam toko grosir tersebut

c. Untuk mengetahui karakteristik sistem toko grosir tersebut.

d. Untuk mengetahui informasi yang dihasilkan oleh toko grosir tersebut.


e. Untuk mengetahui informasi yang dihasilkan berdasrkan level
manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengamatan

Tempat yang pantas dan harus memiliki Sistem Informasi Manajemen


yaituToko Grosir
a. Informasi yang dihasilkan dari toko grosir

Sistem Informasi Toko Grosir adalah suatu sistem atau susunan


yang berurutan dan saling terkait, saling melengkapi dan saling
menunjang untuk mengambil, mengumpulkan dan menyampaikan
informasi bagi para pengambil keputusan serta kepada orang yang
punya kepentingan dengan toko grosir.
Sistem informasi toko grosir bisa menggunakan software
(perangkat lunak) yang dibuat atau diperuntukkan bagi toko grosir.
Dengan adanya sistem informasi untuk toko grosir tentunya akan
memudahkan para pemilik toko grosir dalam mengambil keputusan.
Dalam hal stok di toko grosir, penentuan harga agar bisa
bersaing dengan sesama toko grosir, penjualan, cetak nota, hutang
piutang, reward kepada pelanggan dan lain-lain.
Contoh software yang diperuntukan bagi toko grosir salah
satunya adalah Square Register. Aplikasi ini memungkinkan suatu
perusahaan atau toko bisa melakukan pembayaran dengan
menggunakan perangkat Android maupun iOS, kapan pun dan
dimana pun. Pembayaran bisa dilakukan melalui debit maupun kartu
kredit.
Fitur yang ditawarkan oleh aplikasi ini adalah penjualan
realtime, pengelolaan barang, hingga pelacakan stok. Software ini
memberi transaksi yang cepat dalam menghasilkan laporan
penjualan, menyimpan penerimaan digital, dan mengelola stok
barang.
b. Data yang dibutuhkan oleh sistem informasi manajemen toko grosir

1. Data pelanggan

Digunakan untuk mendata atau customer yang datang dan belanja


di toko grosir. Contohnya pelanggan yang pantas mendapat harga
yang lebih murah, maka bisa mendapatkan diskon yang lebih
banyak daripelanggan lain.

2. Data suplier

Digunakan untuk mendata pemasok yang mensuplay ke toko


grosir.

3. Data sales

Digunakan untuk mendata sales di toko grosir.

4. Stok opname

Digunakan untuk melakukan koreksi stok terhadap jumlah stok


yang terdapat di toko grosir. Data di database disesuaikan dengan
data yang terdapat di gudang nyata.

5. Pembelian

Digunakan untuk mencatat transaksi pembelian grosir di toko


grosir. Jika transaksi kas atau tunai, maka data kas akan
berkurang (menghasilkan pengeluaran di jurnal kas).

6. Penjualan

Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan grosir di toko


grosir. Dengan mencetak nota, untuk pencetakan nota penjualan
toko grosir, bisa menggunakan printer yang kompatibel.
B. Ulasan
a. Karakteristik sistem
Menurut pendapat kami, karakteristik-karakteristik sistem,
diantaranya pertama adalah Komponen (component) artinya, sesuatu
yang menjadi bagian sistem, seperti modal, pemilik, pegawai, dan
bangunan. Dalam arti luas, karakteristik komponen ini sesuatu yang
terdapat pada toko grosir ini semuanya masuk dalam bagian sistem.
Sehingga di antara satu dan lainnya saling berkesinambungan. Oleh
karena itu sistem dalam toko grosir tersebut saling berkaitan erat.
Contohnya, pada toko grosir terdapat produk-produk sebagai objek
penjualan, untuk menjual produk-produk ini harus di tunjang dengan
pelayanan yang bagus dari pegawai terhadap pelanggan supaya
produk yang di jual dapat terjual dengan lancar. Selain itu, dalam
proses transaksi telah di lengkapi dengan mesin, sehingga barang yang
keluar dapat terdeteksi secara langsung. Maka dari itu, mesin menjadi
pendukung penjualan dan orangnya yang sebagai pegawai, ini
semuanya saling berkaitan erat.
Kemudian di karakteristik ke dua yaitu Batas (boundary)
artinya sesuatu yang membedakan dengan sistem lainnya, seperti
harga. Adanya sesuatu yang membedakan ini merupakan suatu tolak
ukur konsumen untuk mengukur perbandingan antara sistem ini
dengan sistem yang lainnya. Contohnya, toko grosir A memiliki harga
yang lebih murah dibandingkan dengan toko grosir B dan C, sehingga
para konsumen dapat mengukur keterjangkauan mereka untuk
berbelanja.
Selanjutnya menurut karakteristik Lingkungan (environment)
artinya sesuatu yang berada di luar sistem (mempengaruhi sistem)
yang sangat berpengaruh besar, seperti lokasi dan pengembangan serta
pengadaan produk. Adanya persaingan dapat memacu sistem untuk
lebih meningkatkan kualitasnya karena adanya pengaruh sebagai suatu
ancaman bagi sistem. Contohnya, adanya persaingan dari toko grosir
lain tentang lokasi sehingga mempengaruhi keadaan swalayan ini.
Karakteristik selanjutnya adalah Penghubung (interface) yang
artinya menjembatani fungsi antar komponen yang saling
berkesinambungan sehingga segala proses dalam sistem ini dapat
bekerja dengan baik. Contohnya, adanya penghubung antara pemilik
dan pegawai sehingga adanya kerja sama dalam sistem yang
menghasilkan kelancaran dalam proses penyediaan barang.
Karakteristik selanjutnya adalah Masukan (input) yang berarti sesuatu
yang digunakan sebagai bahan untuk diolah lebih lanjut, sehingga dapat
mengukur hasil yang akan kita peroleh melalui olahan yang dilakukan.
Contohnya, belanja barang.
Selanjutnya, terdapat karakteristik sistem yaitu Pengolahan
(processing) artinya kegiatan memproses bahan masukan menjadi hasil
keluaran. Dalam sistem ini masukan di proses sedemikian rupa oleh
sistem suapaya menjadi keluaran yang akan di gemari oleh masyarakat.
Contohnya, pada saat barang sedang didata atau sortir barang.
Karakteristik selanjutnya yaitu Keluaran (output) artinya
berbagai macam bentuk yang dihasilkan melalui pengolahan (titik akhir
yang di hasilkan melalui proses pengolahan). Di dalam output akan
mengetahui keluaran atau hasil yang di hasilkan oleh sistem. Dengan
demikian, dari output ini dapat mengukur kekurangan dan kelebihan
dari sistem ini. Contohnya, ketika barang dijual dan dipasarkan.
Karakteristik selanjutnya adalah Sasaran (objevtive) artinya
sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka pendek dan atau panjang.
Sasaran ini dapat menentukan target-target yang dapat membantu
sistem dalam mencapai sasaran. Sehingga tujuan yang di buat oleh
sistem ini akan tercapai sesuai dengan waktu yang di tentukan.
Contohnya, pada toko grosir Z sistem mengarahkan sasaran kepada
konsumen untuk berbelanja produk-produk di toko grosir tersebut,
sehingga mendapatkan profit yang di hasilkan sesuai dengan yang di
inginkan sebelumnya.
Karakteristik selanjutnya adalah Tujuan (goal) artinya
pencapaian akhir yang hendak dicapai dalam waktu yang panjang.
Maka, tujuan ini sistem dapat bekerja lebih terarah sehingga dapat
mencapai cita-cita yang di harapkan. Contohnya, dalam bulan Agustus
toko grosir X mempunyai tujuan mencapai profit yang tinggi, dengan
adanya tujuan ini komponen (pegawai, mesin, tekhnologi, modal, dan
bangunan) yang saling bekerjasama dengan terarah untuk
merealisasikan tujuan tersebut.
Lalu, selanjutnya Kendali (control) artinya cara menjaga
sistem agar tetap berjalan sesuai rencana dan tujuannya agar tidak
terjadi penyelewengan di dalam sistem. Contohnya, dalam sistem ini
seorang pemilik toko grosir selalu mengontrol segala yang di lakukan di
dalam sistem, sehingga proses demi proses yang berjalan dapat berjalan
lancar sesuai dengan aturannya.
Terakhir karakteristik Umpan Balik (feedback) artinya
mengukur operasional proses sistem (mengembalikan kondisi
menyimpang menjadi standar) untuk mengetahui kinerja yang kita
lakukan selama ini dapat menghasilkan umpan balik yang tinggi atau
rendah. Apabila umpan balik yang di hasilkan rendah, maka perlu
adanya perombakan sistem, sehingga dapat menghasilkan umpan balik
yang maksimal.

b. Klasifikasi Sistem

Menurut kelompok kami, toko grosir termasuk dalam jenis


Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem tertutup (closed system)
yaitu tidak dipengaruhi lingkungan diluar sistem, menerima
masukan tertentu menghasilkan keluaran tertentu. Sedangkan, sistem
terbuka (open system) yaitu dipengaruhi oleh lingkungan luar,
menerima masukan dari subsitem lain dan memberikan keluaran
untuk subsistem lain.

c. Fungsi Informasi

 Menambah pengetahuan
Dengan adanya informasi akan menambah pengetahuan dalam
melihat harga dalam situasi dan kondisi tertentu, misalnya pada
saat menjelanghari besar.

 Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi

Yaitu dengan adanya sistem maka dapat memprediksi hasil


pendapatan yang diperoleh sehingga kemungkinan barang yang
akan dijual akan terjamin pula kualitasnya.

 Mengurangi resiko kegagalan

Dengan adanya informasi dan melakukan analisis SWOT akan


mengurangi resiko kegagalan, karena apa yang akan terjadi dapat
diantisipasi dengan baik sehingga kemungkinan terjadinya
kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan
yang tepat.

 Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan

Dengan memilih tempat atau lokasi toko grosir yang sesuai maka
dapat mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan dalam
penjualan sehingga akan menghasilkan keputusan yang lebih
terarah.

 Memberikan standar

Dengan aturan mengenai penetapan harga jual, aturan jumlah


pembelian, dan jangka waktu batas pembayaran maka akan
memberikan standar, aturan dan keputusan yang lebih terarah
untukmencapai sasaran dan tujuan yang lebih baik.

d. Level Manajemen

 Low Level Manajemen

Tingkat ini merupakan tingkat bawah, tingkat pengawasan,


atau tingkat manajemen fungsional. Tingkat ini berhubungan
langsung dengan fungsi rutin organisasi di mana pada toko grosir
yang menjadi low level manajemen adalah karyawan seperti kurir,
kasir, ataupun karyawan biasa. Hal ini di buktikan dengan adanya
rutinitas yang dilakukan secara langsung.

 Middle Level Manajemen

Manajemen tingkat menengah terdiri dari kepala berbagai


departemen, mereka adalah penghubung antara manajemen
puncak dan manajemen bawah. Manajemen tingkat menengah juga
dikenal sebagai 'Manajemen eksekutif', karena menjalankan
rencana manajemen puncak. Toko grosir pada tingkat ini terdiri
atas manajer, staf administrasi/staf logistik yang biasanya
memiliki tanggung jawab atas pertanyaan pelanggan, komplain,
penjualan atau pembayaran yang dilakukan via aplikasi, chat,
ataupun telepon.

 Top Level Manajemen

Manajemen tingkat atas juga dikenal sebagai manajemen


tingkat tinggi atau manajemen administratif. Dewan direksi,
direktur pelaksana, dan manajer umum termasuk dalam kategori
ini. Meskipun semua personel yang memiliki tugas manajerial
disebut sebagai manajemen, tetapi menyiratkan manajemen
puncak. Dalam toko grosir posisi tingkat ini adalah pemilik toko
yang memiliki kekuasaan atas seluruh organisasi. Selain itu,
pemilik juga bertugas untuk selau mengevaluasi dan mengontrol
seluruh kinerja secara keseluruhan baik pada manajemen tingkat
bawah ataupun manajemen tingkat menengah. Pemilik juga
memiliki kekuasaan dalam membingkai kebijakan dan rencana
serta tujuan apa yang akan dicapai karena posisinya sebagai top
management yang memberikan kepemimpinan penuh terhadap
organisasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem


yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen
lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang
tertentu.
Sistem informasi manajemen merupakan serangkaian sub sistem
informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu
yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan
gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Sistem informasi berbasis komputer telah dimanfaatkan oleh
berbagai bidang karena hal ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pebisnis sampai dengan
kalangan akademis. Dengan adanya sistem informasi berbasis komputer
maka hal ini dapat merubah pola pengelolaan data untuk menjadi suatu
informasi yang lebih cepat dan akurat. Namun tempat yang belum
menerapkan perkembangan teknologi informasi untuk menunjang
pelayanannya kepada konsumen adalah pada toko grosir. salah satu
kesulitan pada toko grosir adalah proses transaksi penjualan barang
dagangan hanyadicatat dalam nota yang tidak rangkap.
Maka, suatu sistem informasi laporan keuangan perusahaan dagang
diharapkan telah berbasis multiuser pada toko grosir. Sehingga hal ini
dapat mendukung kinerja dalam proses pengolahan data penjualan,
pembuatan laporan penjualan, dan dapat meningkatkan pelayanan yang
lebih baik kepada konsumen.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis didalam
penyempurnaan sistem dan program yang dibuat oleh penulis di masa yang
akan datang adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan untuk pengembangan lebih lanjut pada peningkatan kemajuan
sitem dibuat suatu aplikasi dengan berbasis multiuser bahkan jaringan.
2. Sistem ini dirancang sederhana dan sekomunikatif mungkin sehingga
diharapkan dapat memberi kehandalan sumber daya manusia dalam
mengopersikan sistem ini dengan perlu mendapatkan perhatian dari pihak
manajemen sehingga memperkecil kemungkinan kesalahan dalam
pengoperasiannya, namun tetap memerlukan kecermatan dan ketelitian
dalam memasukkan data sehingga tidak terjadi kesalahan informasi yang
dapat berakibat fatal bagi pihak manajemen.
Toko Grosir
Sistem Informasi Manajemen
Anggota:

1. Nafila Azzahra
2. Aulia Fadilah
3. Audytri Purnama Nisa
4. Isty Rizky Sofia
5. Hasna Faidah Hakim
Informasi yang dihasilkan dari toko grosir

suatu sistem berurutan dan saling terkait,


saling melengkapi dan saling menunjang
01 untuk mengambil, mengumpulkan dan Contoh software yang
menyampaikan informasi bagi para
03
diperuntukan bagi toko
pengambil keputusan grosir salah satunya
adalah Square Register
Sistem informasi
toko grosir yaitu
02 menggunakan
software (perangkat
lunak)
Data yang dibutuhkan oleh sistem informasi
manajemen toko grosir

Data Data sales Pembelian


Pelanggan

Data Suplier Stok Opname Penjualan


Karakteristik sistem
Komponen Penghubung Sasaran
modal, pemilik, pegawai, pemilik dan pegawai mengarahkan sasaran
dan bangunan
Tujuan
Batas Input
belanja barang mencapai keinginan
harga
Kendali
Lingkungan Pengolahan
didata (disortir) mengontrol sistem
lokasi
Feedback
Output
mengetahui kinerja
dijual, dipasarkan
Klasifikasi Sistem

1 2
Sistem Terbuka Sistem Tertutup
Fungsi Informasi

01 Menambah pengetahuan

Mengurangi ketidakpastian pemakai


02 informasi

03 Mengurangi resiko kegagalan


Fungsi Informasi

Mengurangi keanekaragaman
01 yang tidak diperlukan

02 Memberikan standar
Level Manajemen
Low Level Manajemen
Tingkat ini berhubungan langsung dengan
fungsi rutin organisasi di mana pada toko
grosir yang menjadi low level manajemen
adalah karyawan seperti kurir, kasir,
ataupun karyawan biasa
Middle Level Manajemen
Toko grosir pada tingkat ini terdiri
atas manajer, staf
administrasi/staf logistik
Top Level
Manajemen
Dalam toko grosir posisi
tingkat ini adalah pemilik toko
yang memiliki kekuasaan atas
seluruh organisasi.
Kesimpulan
● Sistem informasi Manajemen bertujuan menghasilkan suatu informasi
dalam suatu bidang tertentu
● Sistem informasi berbasis computer dapat merubah pola pengelolaan data
menjadi suatu informasi yang lebih cepat dan akurat
● Namun tempat yang belum menerapkan perkembangan teknologi
informasi untuk menunjang pelayanannya kepada konsumen adalah pada
toko grosir
● Maka, suatu sistem informasi laporan keuangan perusahaan dagang
diharapkan telah berbasis multiuser pada toko grosir
● Sehingga hal ini dapat mendukung kinerja dalam proses pengolahan data
penjualan, pembuatan laporan penjualan, dan dapat meningkatkan
pelayanan yang lebih baik kepada konsumen
Saran
• Diharapkan untuk pengembangan lebih lanjut pada peningkatan
kemajuan sitem dibuat suatu aplikasi dengan berbasis multiuser
bahkan jaringan.

• Sistem ini dirancang sederhana dan sekomunikatif mungkin


sehingga diharapkan dapat memberi kehandalan sumber daya
manusia dalam mengopersikan sistem ini dengan perlu
mendapatkan perhatian dari pihak manajemen sehingga
memperkecil kemungkinan kesalahan dalam pengoperasiannya,
namun tetap memerlukan kecermatan dan ketelitian dalam
memasukkan data sehingga tidak terjadi kesalahan informasi yang
dapat berakibat fatal bagi pihak manajemen
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai