Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sidin

NIM : 202201002294

Prodi : Manajemen Informatika

Makul :

Dosen : Umi Syukriani

1. Konsep dasar adalah prinsip-prinsip atau ide-ide dasar yang digunakan dalam
penyusunan standar akuntansi untuk memandu pengukuran, pengakuan, pelaporan, dan
interpretasi informasi keuangan. Konsep dasar juga memainkan peran penting dalam
perekayasaan dan penyusunan standar akuntansi karena mereka menyediakan kerangka
kerja untuk memahami tujuan, karakteristik, dan aspek-aspek penting dari informasi
keuangan.
Peran yaitu :
Dalam perekayasaan standar akuntansi, konsep dasar digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan prinsip-prinsip dan pedoman baru. Prinsip-prinsip baru ini haruslah
konsisten dengan konsep dasar yang ada dan harus mempertimbangkan perubahan
lingkungan bisnis, persyaratan hukum dan regulasi, dan perkembangan praktik akuntansi
terkini.

2. Beikut beberapa sumber dan daftar konsep dalam akuntasi :


a. Sumber konsep dasar akuntansi
 Framework for the preparation and presentation of financial statements (IFRS
Framework)
 Statement of financial accounting conceots (SFAC) dari financial acountinf
standart board (FASB)
 Conceptual framework for financial reporting dari intenational accounting
stndartds board (IASB)
b. Daftar Konsep dasar Akuntansi
 Entitas ekonomi
 Kontinuitas bisnis
 Realisasi pendapatan
 Biaya historis
 Pengukuran nilai wajar
 Konsistensi
 Materialitas
 Keterbukaan penuh
 Pertimbangan hati-hati
 Asosiasi beban dan pendapatan
 Prinsip pemisahan periode akuntansi
 Prinsip objektivitas dan kesetaraan pelaporan (neutrality)
 Pengakuan dan pengukuran atas asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

3. Periode satu tahun sebagai pengukuran laba bisa dianggap cukup realistis tergantung
pada jenis bisnis yang dijalankan dan tujuan pengukuran laba yang diiginkan. Dalam
banyak kasus, periode satu tahun merupakan periode pengukuran yang paling umum
digunakan karena sesuai dengan periode pelaporan keuangan tahunan dan memberikan
gambaran yang cukup akurat tentang kinerja perusahaan selama satu tahun terakhir.
Dalam beberapa situasi, periode satu tahun mungkin tidak cukup realistis sebagai periode
pengukuran laba yang akurat. Misalnya jika perusahaan memiliki siklus bisnis yang
pendek, seperti perusahaan ritel yang mengalami fluktuasi musiman dalam penjualan,
epngukuran laba satu tahun mungkin tidak memberikan gambaran yang akurat tentang
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dalam kasus ini, perusahaan mungkin perlu
mempertimbangkan pengukuran laba selama beberapa periode yang lebih pendek, seperti
tiga bulan atau enam bulan.
Jadi periode satu tahun sebagai periode pengukuran laba dapat dianggap cukup realistis
tergantung pada karakteristik bisnis dan tujuan pengukuran laba yang diiginkan. Namun
dalam beberapa situasi, perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan periode
pengukuran yang lebih pendek atau lebih Panjang untuk memperoleh gambaran yang
lebih akurat tentang kinerja perusahaan.

4. Batas kesatuan usaha dalam akuntansi merujuk pada Batasan yang digunakan untuk
menentukan unit bisnis yang dianggap sebagai entitas terpisah dalam akuntansi. Dalam
akuntansi, setiap entitas bisnis harus memiliki batas kesatuan usaha yang jelas untuk
memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang akurat dan terpisah dari entitas bisnis
lainya.
Batas kesatuan usaha dalam akuntansi biasanya ditetapkan berdasarkan kriteria-kriteria
seperti kepemilikan saham mayoritas, kepemilikan asset dan kewajiban yang terpisah ,
kepemilikan ha katas asset tertentu, dan kesamaan kegiatan bisnis. Entitas yang
memenuhi kriteria-kriteria ini dianggap sebagai entitas entitas terpisah dalam akuntansi,
dan harus memiliki laporan keuangan yang terpisah dan entitas bisnis lainya.
Penggunaan batas kesatuan usaha dalam akuntansi penting, karena memungkinkan
perusahaan untuk melacak kinerja keuangan dan operasional entitas bisnis secara
terpisah. Dengan demikian laporan keuangan dapat memberikan informasi yang lebih
akurat dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan seperti investor, kreditor
dan pihak lain.

5. Konsep kesatuan usaha dalam akuntasnsi memiliki implikasi penting terhadap


pendefinisian pendapatan dan biaya. Dalam konteks konsep kesatuan usaha, pendapatan
dan biaya harus diatribusikan ke entitas bisnis yang sesuai . oleh karena itu, pendapatan
yang diperoleh entitas yang berbeda tidak boleh dicampuradukan dalam laporan
keuangan , messkipun mereka berbeda di bawah satu perusahaan yang sama.
Dalam hal biaya, konsep kesatuan usaha memerlukan bahwa biaya harus diatribusikan
secara akurat ke entitas bisnis bersangkutan. Hal ini memungkinkan laporan keuangan
untuk mencerminkan biaya yang sesuai dengan aktivitas dan produk entitas bisnis, dan
memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih baik terkait dengan
efisiensi biaya dan strategi bisnis. Daam praktiknya, penggunaan konsep kesatuan usaha
dalam akuntansi memerlukan perusahaan untuk memiliki system akuntansi dan pelaporan
keuangan yang cukup baik untuk memisahkan aktivitas dan transaksi keuangan antara
entitas bisnis yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan dengan
cermat batas kesatuan usaha dan memastikan bahwa lapran keuangannya mencerminkan
aktivitas dan kinerja yang sesuai untuk setiap entitas bisnis yang terlihat.

Anda mungkin juga menyukai