Anda di halaman 1dari 3

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini menekankan pada pengujian teori
dengan mengukur variable penelitian dengan angka – angka untuk menguji hipotesis dan
memperoleh jawaban dari hipotesis yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk ,engetahui dan membuktikan pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Perimbangan dan Belanja Modal terhadap Kemandirian Ekonomi Daerah di Bangka Belitung.
Hasil telaah data menjadi dasar kesimpulan penelitian dan siterima atau ditolaknya hipotesis
yang dikembangkan dari kajian teoritits. Polupasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh Kabupaten dan Kota di Bangka Belitung.
Sampel merupakan bagian didalam penelitian yang terkait dengan karakteristik yang ada di
dalam polulasi (Sugiyono, 2012). Penentu sampel ditetapkan dengan teknik total sampling, yakni
seluruh populasi. Jumlah daerah Kabupaten dan Kota di Bangka Belitung adalah 7 Kabupaten
dan Kota. Berartisampel yang digunakan juga sebanyak 7 Kabupaten dan Kota.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian in digolongkan pada data sekunder, data sekunder
yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya, atau data yang diperoleh dari
pihak lain dalam bentuk laporan keuangan (Sugiyono, 2012). Sumber data yang digunakan
adalah data realisasi APBD tahun 2016 – 2020 dari situs Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Bangka Belitung melalui website……………….
Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Kemandirian keuangan daerah merupakan kemampuan pemerintah daerah untuk membiayai
kegiatan sendiri seperti kegiatan pemerintah, pembangunan, dan pemberian kepada masyarakat
yang selama ini telah membayar pajak dan retribusi sebabai sumber pendapatan yang diperlukan
daerah (Halim dan Kusufi, 2012). Rumus Rasio Kemandirian adalah :
PAD
Rasio Kemandirian=
Total Pendapatan ¿
¿

Belanja Modal
Menurut Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), Belanja Modal didefinisikan sebagai pengeluaran
yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal selain aset tetap/persediaan yang memberikan
manfaat selama lebih dari satu periode akuntansi, termasuk biaya untuk pemeliharaan yang
sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat, serta meningkatkan kapasitas dan
kualitas aset. Indikator variable ini diukur dengan :

Belanja Modal = Belanja Tanah + Belanja Peralatan dan Mesin + Belanja Gedung dan Bangunan
+ Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan + Belanja Aset Tetap Lainnya
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang berasal dari sumber-sumber yang ada di daerah
tersebut. Semakin besar peran PAD dalam struktur keuangan daerah, maka semakin besar pula
kemampuan keuangan daerah tersebut untuk melaksanakan kegiatan pembangunan daerah
(Firdausy , 2017). Indikator variable ini diukur dengan :

PAD = Total pajak daerah + total retribusi daerah + total hasil pengelolaan ke daerah yang
dipisahkan + lain – lain pendapatan daerah yang sah

Dana Perimbangan
Menurut Undang-Undang No. 33 (2004), Dana perimbangan adalah dana yang berasal dari
pendapatan APBN yang dialokasikan ke daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan disebut juga sebagai dana yang diperoleh dari
penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan dana tersebut dialokasikan
ke masing-masing daerah untuk memenuhi kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. Indikator variable ini diukur dengan :

Dana Perimbangan = DAU + DAK + DBH

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Penerbit
CV.Alfabeta
Halim, Abdul & Muhammad Syam Kusufi. (2012). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta:
Salemba Empat.
Firdausy , C. (2017). Kebijakan dan Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dalam
Pembangunan Nasional. Jakarta: Yayasan Pustaka.
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 . (n.d.).
Undang-Undang Reprubik Indonesia No. 33 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai