Anda di halaman 1dari 9

Nurlela

Reza ramadani
Reastiani
Chalit (1976) dalam Adisasmita (2011) menyebutkan bahwa anggaran
pendapatan dan belanja daerah adalah suatu bentuk konkrit rencana
kerja keuangan daerah yang komprehensif yang mengaitkan
penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah yang dinyatakan
dalam bentuk uang untuk mencapai tujuan atau target yang
direncanakan dalam jangka waktu tertentu dalam satu tahun
anggaran.
Syarifuddin (1993) dalam Adisasmita (2011) memberikan pengertian
bahwa APBD adalah rencana kerja atau program kerja pemerintah
daerahuntuk tahun kerja tertentu, di dalamnya memuat rencana
pendapatan dan rencana pengeluaran selama tahun kerja tersebut.
Jenis – Jenis
Indikator Kinerja
a. Masukan (input)
Input atau masukan merupakan sumber daya yang digunakan untuk
memberikan pelayanan pemerintah.
b. Output/ Keluaran
Output atau keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh
kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran
dan tujuan program dan kebijakan.
c. Hasil (outcome)
Hasil atau outcomeadalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran (output) dari kegiatan-kegiatan dalam satu
program.
Fungsi Anggaran
Dalam Manajemen
Pembiayaan

1. Anggaran sebagai alat perencanaan


2. Anggaran sebagai alat pengendalian
3. Anggaran sebagai alat kebijakan
4. Anggaran sebagai alat politik
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
7. Anggaran sebagai alat motivasi
Menentukan dan Menyusun Alokasi
Anggaran Pendapatan Belanja Unit
Kerja

Komponen utama dalam mengelola anggaran


meliputi :
1.Prosedur anggaran
2.Prosedur akuntansi keuangan
3.Pembelanjaan
4.Proses investasi
5.Prosedur pemerisaan
Tahap-tahap penganggaran
Tahap-tahap Penganggaran yang perlu dilakukan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan dalam periode
anggaran.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, mesin,
dan material.
3. Sumber-sumber dinyatakan dalam bentuk uang, sebab anggaran pada
dasarnya merupakan pernyataan finansial.
4. Memformulasikan anggaran menurut format yang telah disepakati.
5. Usaha memperoleh persetujuan dari yang berwenang (pengambilan
keputusan) dalam tahap ini dilakukan kompromi melalui rapat-rapat
untuk mempertimbangkan secara objektif dan subjektif.
Kesimpulan

Dalam menentukan dan menyusun alokasi anggaran


pendapatan belanja unit kerja, kesimpulannya adalah
bahwa ini adalah proses yang penting untuk
pengelolaan keuangan yang efektif.
Dengan merancang dan menjalankan proses alokasi
anggaran yang baik, unit kerja dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan
mereka, mencapai tujuan mereka, dan tetap tangguh
dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi dan
kebutuhan operasional.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai