Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KEUANGAN

PENDIDIKAN
Dosen Pengampu: Bpk. Arip Amin, M.Pd

KELOMPOK 4
Dede Trisna Wijaya
Muhammad Maftuh Ridho
1. Konsep Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Sedangkan fungsi
keuangan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab
dalam bidang tertentu. Menurut Suad Husnan (1992:4) Fungsi manajemen keuangan adalah
menggunakan dana dan mendapatkan dana.

Konsep manajemen dapat digambarkan dalam kalimat seperti "membuat keputusan, memberi
perintah, menetapkan kebijakan, menyediakan pekerjaan dan system reward (imbalan), dan
mempekerjakan orang untuk melaksanakan kebijakan". Manajemen menetapkan tujuan yang akan
dicapai dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan kecakapan dan pengalaman
personil. Supaya berhasil, manajemen harus melaksanakan secara efektif fungsi-fungsi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian fungsi utama manajemen
eksekutif, sedangkan pengawasan merupakan fungsi manajemen operasional management).
Pelaksanaan ketiga fungsi utama tadi perlu keterlibatan (partisipasi) dari tiap tingkatan manajemen,
(Usry, Hammer, 1991:2).
Manajemen memiliki tiga tahapan yang penting yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan dan tahap penilaian (evaluasi), ketiga tahapan tersebut jika diterapkan
dalam manajemen keuangan adalah menjadi tahap perencanaan keuangan
(budgeting) dan tahap pelaksanaan (akunting) dan tahap penilaian (auditing)
2. Organisasi Pendidikan sebagai Organisasi Sektor Publik

tujuan organisasi nirlaba menurut Henke O. Emerson (1991:4) adalah untuk layanan-
layanan sosial tanpa maksud mengambil keuntungan. Organisasi seperti ini tanpa
kepemilikan saham yang dapat dijual atau diperdagangkan oleh perorangan adapun
kelebihan pendapatan digunakan untuk meningkatkan kemampuan layanan dari
organisasi. Contoh dari organisasi nirlaba ini adalah: lembaga pemerintah, perguruan
tinggi, rumah sakit, lembaga kesehatan dan kesejahteraan lainnya, tempat ibadah,
dan yayasan. Kelompok organisasi nirlaba ini diantaranya: Organisasi nirlaba public,
dan Organisasi nirlaba swasta
Organisasi nirlaba publik (Public nonprofit organization) diciptakan oleh komunitas formal
dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Ciri-ciri organisasi sektor publik :

 Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial

 Dimiliki secara kolektif oleh public

 Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat
diperjualbelikan

 Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasional


3. Penganggaran (Budgeting)
Penganggaran merupakan penyusunan anggaran proses kegiatan atau (budget). Budget ini
merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang
yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga dalam kurun waktu
tertentu (Nanang Fattah, 2000). Budget may be defined as the financial plan for the future,
usually for one year but possibly a longer od shorter period of time, (Thomas H. Jones,
1985:22).Sementara kalau anggaran sektor publik adalah sebuah proses yang dilakukan oleh
organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya kedalam
kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas, (Freeman dalam Deddi Nordiawan, 2006:48).

Organisasi sektor publik tentu berkeinginan memberikan pelayanan maksimal ke masyarakat


tetapi sering terkendala oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki, maka anggaran memiliki
fungsi dan peran penting.
a. Karakteristik Anggaran
Anggaran memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan pengeluaran
b. Fungsi Anggaran
Anggaran disamping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian manajemen, juga
merupakan alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu organisasi dalam posisi yang
kuat atau lemah, (Nanang Fattah, 2000: 49). Sementara beberapa fungsi anggaran dalam
manajemen organisasi sektor public menurut Deddy Nordiawan (2006:48-49) adalah sebagai
berikut:
1. Anggaran sebagai Alat perencanaan Dengan fungsi ini organisasi tahu apa yang harus
dilakukan dan kearah mana kebijakan dibuat.
2. Anggaran sebagai Alat Pengendalian Dengan adanya menghindari anggaran organisasi sektor
publik dapat yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang tidak
semestinya (misspending).
3. Anggaran sebagai Alat kebijakan Dengan adanya anggaran organisasi sektor publik dapat
menentukan arah atas kebijakan tertentu.
4. Anggaran sebagai Alat Politik adanya anggaran dapat dilihat komitmen pengelola dalam
melaksanakan program-program yang telah dijanjikan.
5. Anggaran sebagai Alat Koordinasi dan komunikasi Dengan dokumen anggaran yang
komprehensif
6. Anggaran sebagai Alat Motivasi.
c. Prinsip-Prinsip dan Prosedur Anggaran
menurut Nanang Fattah (2000:49) adalah sebagai berikut:
1. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen
organisasi.
2. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakananggaran.
3. Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.
4. Adanya dukungan dari pelaksana dari tingkat atas hingga yang paling bawah.
Sedangkan prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:
5. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran.
6. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa dan barang.
7. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya merupakan
pernyataan finansial.
8. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh
instansi tertentu.
9. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan danpihak yang berwenang.
10. Melakukan revisi usulan anggaran
11. Persetujuan revisi usulan anggaran
12. Pengesahan anggaran.
d. Bentuk-Bentuk Anggaran

1. Anggaran Butir-Per Butir (Line Item Budget), Dalam bentuk ini, setiap pengeluaran
dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori atau jenis butir, misalnya gaji, upah, honor
menjadi satu kategori atau satu nomor/ butir sedangkan perlengkapan, sarana, material
dalam butir tersendiri

2. Anggaran Program (Program Budget System), Bentuk anggaran ini dirancang untuk
mengidentifikasi biaya setiap program.

3. Anggaran Berdasarkan Kinerja (Performance Budget), Bentuk ini sesuai namanya


menekankan pada kinerja (performance) dan bukan pada keterperincian dari suatu alokasi
anggaran.

4. PPBS/ SP4 (Planning Programing Budgeting System/sistem perencanaan penyusunan


program & penganggaran)
Ciri-ciri SP4/PPBS
 Perencanaan menggunakan pendekatan sistem
 Orientasi perencanaan pada pengeluaran
 Penganggaran didasarkan pada program yang telah ditetapkan
 Keseimbangan antara otonomi dan pengarahan harus diperhatikan berdasarkan pada prnsip
perencanaan pada prinsip perencanaan bawah dan atas
Anggaran Berbasis Nol (Zero Based Budget/ZBB)
Bentuk pembuatan anggaran ini adalah bahwa setiap aktivitas atau program yang telah
diadakan di tahun-tahun sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan.
Proses dan anggaran berbasis nol adalah sebagai berikut Membagi semua operasi dari
organisasi ke dalam unit-un keputusan.
4. AKUNTANSI (Accounting)
Akunting adalah bahasa yang digunakan untuk menggambarkan hasil kegiatan ekonomi
Sebagaimana diungkapkan oleh Henke D Emerson (1991 3) Accounting is the language used
to describe the result of economic activities Kegiatan kegiatan tersebut melibatkan konversi
(perubahan) sumberdaya yang ada menjadi barang dan jasa yang bisa dipakai Oleh karena itu,
akunting berkaitan dengan mengiku dan menyingkap hasil dan kegiatan konversi sumber daya
tadi Tekni manajemen yang digunakan adalah MBO (Management By Objective) Kegiatan
yang dimaksud adalah kegiatan finansial (keuangan) di dalam organisasi laba dan hinaba
Accounting is the process of classifying recording and summarizing finansial transactions and
some describing organizational activities that accompany those transaction (Thomas H Jones,
1985 22)
Komponen komponen sistem akuntansi
a. Bagan perkiraan akun
b. Buku besar
c. Jurnal
d. Buku cek
5. AUDITING
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang
dapat diukur mengenai suatu entilas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan
Independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang
independen dan kompeten (Aran & Loebbecke 1996 1) Auditing may be defined as the review
of finansial transaction to assure the accuracy, completeness, legality, and comparability with
general accepted practices, (Thomas H Jones. 1989 221
Jenis jenis audit
1. Audit laporan keuangan
2. Audit operasional
3. Audit ketaatan
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai