Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nofiyanti Ridwan

Nim /Kelas : 2019017129 / 2A01


Mata kuliah : Teknologi dan Sistem Informasi Akuntansi
Tugas Resume Topik 6

BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU

A. Karakteristik Buku Besar dan Buku Pembantu


- Buku besar (general ledger) kumpulan akun-akun yang digunakan untuk mennyortasi
dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.
- Buku pembantu (subdiary ledgers) suatu cabang buku besar yang berisi rincian akan
tertentu yang ada dalam buku besar. Umumnya perusahaan manufaktur
menyelenggarakan berbagai buku pembantu berikut ini :
a. Buku pembantu persediaan
b. Buku pembantu piutang
c. Buku pembantu utang
d. Buku pembantu harga pokok produk
e. Buku pembantu biaya
f. Buku pembantu aktiva tetap.
- Proses sortasi dan pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu yang
diebut posting. 4 tahap Posting :
a. Pembuatan rekapitulasi jurnal penjumlahan kolom-kolom dan pembuatan
ringkasan data rupiah dari kolom lain-lain dalam jurnal tersebut.
b. Penyortasian akun yang akan diisi dengan data rekapitulasi
c. Pencatatan data rekapitulasi dalam akun yang bersangkutan
d. Pengembalian akun ke dalam arsip pada urutannya semula.
- Buku besar dan buku pembantu berbentuk akun T.
a. Akun yang ada dalam buku besar, yang dirinci dalam buku pembantu disebut
akun control (controlling account).
b. Akun yang ada dalam buku pemabantu, yang merupakan rincian akun tertentu
dalam buku besar disebut akun pembantu ( subdiary account).
- Berbagai variasi bentuk Formulir Akun Buku Besar :
a. Akun dengan debit lebar ( wide debit ledger).
Menyediakan kolom “keterangan” pada kolom sebelah debit lebih lebar
dibanding kolom kredit, jika penentuan saldonya dilakukan secara periodik.
b. Akun biasa ( regular ledger)
Menyediakan kolom “keterangan” yang sama lebar untuk sebelah debit maupun
kredit. Digunakan : buku pembantu piutang dan buku pembantu utang.

c. Akun berkolom saldo di tengah ( center balance ledger).


Bentuk rekening ini digunakan bila diperlukan informasi saldo rekening setiap
saat, baik saldo debit maupun saldo kredit dan diperlukan penjelasan yang
relatif sama banyaknya baik untuk transaksi perdebitan maupun perkreditan.

d. Akun berkolom saldo (balance ledger)


Digunakan jika diperlukan penjelasan yang banyak, baik untuk transaksi
perdebitan maupun perkreditan, Dan jika diperlukan informasi saldo berjalan
setiap saat.
e. Akun ganda berkolom saldo (double ledger with balance ledger)
Bentuk rekening ini digunakan jika hanya diperlukan penjelasan singkat untuk
setiap transaksi perdebitan dan perkreditan, jika diperlukan informasi saldo
berjalan setiap saat, Dan jika rekening saat aktif dipakai.

f. Akun dengan saldo lama dan saldo baru (old and new balance ledger)
Rekening dengan saldo lama dan saldo baru (old and new balance ladger),
biasanya digunakan jika perusahaan menggunakan mesin pembukuan sebagai
alat postingnya.

B. Susunan Rekening Buku Besar


- Rekening-rekening yang dibentuk dalam buku besar harus disesuaikan dengan
jenis dan susunan informasi yang akan disajikan dalam laporan
keuangan(biasanya neraca dan laporan laba rugi). Rekening yang ada dalam buku
besar digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang dicatat dalam jurnal.
Contoh jenis dan susunan informasi mengenai aktiva lancar di dalam neraca
perusahaan manufaktur umumnya adalah sebagai berikut :
a. Kas dan bank
b. Investasi sementara
c. Piutang
d. Cadangan kerugian piutang
e. Persediaan produk jadi
f. Persediaan produk dalam proses
g. Persediaan bahan baku dan bahan penolong
h. Persekot biaya
i. Aktiva lancar lain

- Kode Rekening
Kode adalah suatu rerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf
atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang
sebelumnya telah dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi dan pembedaan
elemen-elemen yang ada di dalam suatu klasifikasi.
a. Tujuan kode yaitu :
1. Mengidentifikasi data akuntansi secara unik.
2. Meringkas data.
3. Mengklasifikasi rekening atau transaksi.
4. Menyampaikan makna tertentu.

- Metode Pemberian Kode Akun ada 5, yaitu :


a. Kode angka atau alfabet urut, dalam metode ini rekening buku besar diberi
kode angka atau huruf ysng berurutan.
Karakteristik :
1) Rekening diberi kode dengan angka urut, dari angka kecil ke angka
besar.
2) Jumlah angka dalam kode tidak sama.
3) Perluasan klasifikasi pada suatu rekenig akan mengakibatkan
perubahan kode semua rekening yang kodenya lebih besar dari kode
rekening yang mengalami perluasan.
b. Kode angka blok
Dalam metode ini rekening buku besar dikelompokkan menjadi beberapa
golongan Dan setiap golongan disediakan 1 blok angka yang berurutan untuk
memberi kodenya.
Karakteristik :
1) Rekening diberi kode dengan blok angka, dari angka kecil ke angka
besar.
2) Jumlah angka dalam kode tidak sama.
3) Perluasan klasifikasi pada suatu rekenig ditampung dengan
menyediakan angka cadangan dalam setiap blok yang diperkirakan
akan mengalami perluasan klasifikasi.
c. Kode angka kelompok
Terbentuk dari 2 atau lebih subcodes yang dikombinasikan menjadi satu kode.
Digunakan untuk menunjukkan hirarki data.
Karakteristik :
1) Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf.
2) Jumlah angka dan/atau huruf dalam kode adalah tetap.
3) Perluasan klasifikasi dilakukan dengan member cadangan angka
dan/atau huruf ke kanan.
d. Kode angka desimal
Desimal berarti persepuluh. Kode angka ini memberi kode angka terhadap
klasifikasi yang membegi kelompok menjadi maksimum 10 subkelompok dan
membagi subkelompok menjadi maksimum 10 golongan yang lebih kecil dari
dari subkelompok kelompok tersebut.
Karakteristik :
1) Rekening diberi kode dengan angka yang berurutan, dari angka kecil
ke angka besar.
2) Jumlah angka dalam kode tidak sama.
3) Perluasan klasifikasi pada suatu rekenig dilakukan dengan maksimum
pemecahan tidak lebih dari 10.
e. Kode angka urut didahului dengan huruf, metode ini menggunakan kode
berupa kombinasi angka dengan huruf.
- Hal yang perlu dipertimbangkan dalam merancang kode rekrning, adalah :
1. Rerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan
metode pengolahan data yang digunakan.
2. Setiap kode harus mewakili secara unik unsure yang diberi kode.
3. Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.

C. Buku Pembantu
- Buku pembantu adalah suatu kelompok rekening yang merupakan rincian
rekening tertentu dalam buku besar (general ledger), yang dibentuk yang
memudahkan dan memperpecepat penyusunan laporan dan neraca percobaan.
Umunya perusahaan manufaktur menyelenggarakan berbagai buku pembantu
berikut ini :
a. Buku pembantu persediaan, terdiri dari kartu persediaan yang berisi informasi
baik mengenai kuantitas maupun harga pokok sebagai persediaan.
b. Buku pembantu piutang, terdiri dari kartu piutang yang disusun menurut nama
debitur perusahaan.
c. Buku pembantu utang, terdiri dari kartu utang yang disusun menurut nama
debitur perusahaan.
d. Buku pembantu harga pokok produk, terdiri dari kartu harga pokok produk
yang dugunakan untuk mencatat harga pokok pesanan yang diproduksi
peruahaan.
e. Buku pembantu biaya, terdiri dari kartu biaya yang digunakan untuk mencatat
biaya yang tidak bersangkutan dengan pesanan tertentu (biaya overhead
pabrik) sesungguhnya, biaya admistrasi dan umum, dan biaya pemarasan.
f. Buku pembantu aktiva tetap, terdiri dari kartu aktiva tetap yang digunakan
untuk mencatat semua informasi mengenai aktiva tetap.

D. Posting ke Dalam Rekening Buku Besar dan Buku Pembantu


Posting ke dalam buku besar dan buku pembantu dapat dilakukan dengan salah satu
diantara 4 metode berikut ini :

1. Posting jurnal ke dalam rekening buku besar dengan tulisan tangan dan posting
dokumen sumber ke dalam rekening buku pembantu dengan cara yang sama, dalam
metode ini dilakukan dengan tulis tangan.
2. Posting dokumen sumber ke dalam rekening buku pembantu yang menghasilkan
jurnal sebagai tembusan posting ke dalam rekening tersebut, dalam metode ini
dikalukan dengan tulis tangan atau dengan mesin pembukuan.

3. Posting ke dalam buku pembantu sebagai akibat dari pengisian dokumen sumber,
yang sekaligus menghasilkan jurnal sebagai tembusan pengisian bukti tersebut, dalam
metode ini dilakukan dengan tulis tangan (biasanya dengan mesin pebukuan).

4. Pembukuan tanpa buku pembantu, tidak digunakan buku pembantu. Fungsi buku
pembantu digantikan dengan arsip dokumen sumber.
E. Cara Penanganan Dokumen Sumber
- Dokumen sumber seringkali disebut dengan media dapat digolongkan menjadi 2 :
a. Media tunggal (single document atau single media)
Media tunggal adalah dokumen sumber yang hanya berisi satu rekening yang
di debit atau satu rekening yang di kedit.
b. Media campuran (mixed document atau mixed media).
Media campuran adalah dokumen sumber yang berisi lebih dari satu rekening
yang di kredit atau lebih dari satu rekening yang di debit.

- Setiap pencatatan media ke dalam rekening pembantu memerlukan 5 tahap :


a. Mengambil media yang akan dicatat ke dalam rekening pembantu.
b. Mencari kartu rekening yang akan di debit atau di kredit yang di simpan dalam
arisp berdasarkan data yang tercantum dalam media.
c. Mengambil dari arsip kartu rekening yang dipilih dalam tahap ke-2 dan
meletakkannya meja.
d. Mencatat data yang tercantum dalam media ke dalam kartu rekening yang
diambil dari arsip pada tahap ke-3.
e. Mengembalikan kartu rekening ke tempatnya semula dalam arsip untuk
memudahkan pencariannya kembali dalam posting berikutnya.
- Penanganan Media Tunggal. Posting media tunggal ke dalam rekening pembantu
tidak menimbulkan masalah.
- Penanganan Media Campuran. Posting media campuran ke dalam rekening
pembantu dilakukan dengan salah satu dari dua metode ini :
a. Random posting. Dalam metode ini , media campuran diposting ke dalam
rekening sesuai dengan urutannya pada saat diterima oleh petugas posting.
Karateristik random posting :
1. Setiap media hanya diambil sekali untuk di-posting ke dalam rekening
2. Rekening dapat diambil lebih dari satu kali selama periode posting.
b. Exhaust posting. Dalam metode ini, media dikelompokkan dan
dikelompokkan kembali menurut rekening yang akan didebit atau dikredit.
Rekening hanya diisi sekali dengan semua debit atau kredit selama posting
semua kredit selama posting semua media.
Karakteristik exhaust posting adalah sebagai berikut :
1. Setiap rekening hanya diambil sekali untuk diisi posting dari
media.
2. Media dapat diambil lebih dari satu kali untuk di-posting ke
dalam
rekening selama periode posting.

Sumber : Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jogjakarta : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai