Anda di halaman 1dari 4

KODE AKUN (CHART OF ACCOUNTS)

Kode adalah suatu rerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi
angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Kode
ini memudahkan identifikasi dan pembedaan elemen-elemen yang ada di dalam suatu
klasifikasi.

1. Tujuan Kode

a) Mengidentifikasi Data Akuntansi secara UnikUnik : Data akuntansi perlu diberi


identifikasi secara unik agar dapat dilakukan pencatatan, klasifikasi, penyimpanan, dan
pengambilan data tersebut dengan benar.
b) Meringkas Data : Kode menjadikan data akuntansi lebih ringkas sehingga memerlukan
lebih sedikit ruang dalam pencatatannya.
c) Mengklasifikasi Akun atau TransaksiTransaksi : Dalam mengolah data akuntansi, kode
digunakan untuk menunjukkan ke dalam klasifikasi apa suatu akun atau transaksi
dikelompokkan.
d) Menyampaikan Makna Tertentu : Dengan kode kita dapat menyampaikan informasi
yang bermakna tertentu. Jika mobil Daerah Istimewa Yogyakarta diberi kode yang
dimulai dengan huruf AB, maka sebuah mobil yang kodenya dimulai dengan angka AB
akan bermakna tertentu bagi orang yang memahami sistem pemberian kode tersebut.

2. Metode Pemberian Kode Akun

Pemberian kode akun umumnya didasarkan pada rerangka pemberian kode tertentu, sehingga
memudahkan pemakai dalam penggunaannya, dengan cara menghafalkan kode-kode akun
yang disusun. Ada 5 metode pemberian kode akun yaitu :

a) Kode Angka atau Alfabet Urut : Dalam metode pemberian kode ini, akun buku besar
diberi kode angka atau huruf yang berurutan. Kelemahan Kode Angka atau Alfabet Urut
ini adalah jika terjadi perluasan jumlah akun, hal ini akan mengakibatkan perubahan
menyeluruh terhadap kode akun yang mempunya kode angka yang lebih besar.
Pemberian kode dengan Kode Angka Urut memiliki karakteristik antara lain :
 Akun diberi kode dengan angka urut, dari angka kecil ke angka besar.
 Jumlah angka / digit dalam kode tidak sama.
 Perluasan klasifikasi pada suatu akun akan mengakibatkan perubahan kode semua
akun yang kodenya lebih besar dari kode akun yng mengalami perluasan.
b) Kode Angka Blok : Dalam metode pemberian kode ini, akun buku besar dikelompokkan
menjadi beberapa golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka yang
berurutan untuk memberi kodenya. Penggunaan Kode Angka Blok ini dapat mengatasi
kelemahan Kode Angka Urut, yang jika terjadi perluasan klasifikasi pada suatu akun
mengakibatkan perubahan kode semua akun yang kodenya lebih besar dari kode akun
yang mengalami perluasan. Untuk menghadapi kemungkinan perluasan akun, dalam
setiap blok angka disediakan angka cadangan perluasan, sehingga perluasan kode akun
hanya akan memengaruhi pemberian kode akun dalam blok yang bersangkutan.
Pemberian kode dengan Kode Angka Blok ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
 Akun diberi kode dengan angka urut, dari angka kecil ke angka besar.
 Jumlah angka / digit dalam kode tidak sama.
 Perluasan klasifikasi pada suatu akun akan ditampung dengan menyediakan angka
cadangan dalam setiap Blok yang diperkirakan akan mengalami perluasan klasifikasi.
c) Kode Angka Kelompok : Kode Angka Kelompok terbentuk dari dua atau lebih subcodes
yang dikombinasikan menjadi satu kode. Kode Angka Kelompok ini mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
 Akun diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf.
 Jumlah angka dan/atau huruf dalam kode adalah tetap.
 Posisi angka dan/atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu.
 Perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan angka dan/atau huruf ke
kanan.
d) Kode Angka Desimal : Desimal berarti persepuluhan. Kode Angka Desimal memberi
kode angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum 10
subkelompok dan membagi subkelompok menjadi maksimum 10 golongan yang lebih
kecil dari subkelompok tersebut.
Pemberian Pemberian kode dengan Kode Angka Desimal ini memiliki karakteristik
sebagai berikut:
 Akun diberi kode dengan angka yang berurutan, dari angka kecil ke angka besar.
 Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Klasifikasi besar memiliki jumlah angka
yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan klasifikasi rinciannya.
 Perluasan klasifikasi pada suatu akun dilakukan dengan maksimum pemecahan tidak
lebih dari 10. Pemberian kode perluasannya dilakukan dengan menambahkan 1
angka di sebelah kanannya.
e) Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf : Metode ini menggunakan kode berupa
kombinasi angka dengan huruf. Setiap akun diberi kode angka yang di mukanya
dicantumkan huruf singkatan kelompok akun tersebut.

3. Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Merancang Kode Akun

Dalam merancang rerangka kode akun, berbagai pertimbangan berikut ini perlu
diperhitungkan:
a) Rerangka kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan metode
pengolahan data yang digunakan. Kode sembarang, seperti SSR untuk menunjukkan
Sempati Air dalam kode penerbangan, membingungkan para penumpang pesawat.
b) Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode. Kode untuk akun
piutang kepada Risa Rimendi harus hanya menunjukkan akun debitur tersebut, bukan
debitur yang lain.
c) Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan. Jika struktur kode
harus diubah setiap kali menghadapi tuntutan perubahan, hal ini akan memerlukan
biaya perubahan dan membingungkan pemakai.

BUKU PEMBANTU (SUBSIDIARY LEDGERS)

Buku pembantu adalah suatu kelompok akun yang merupakan rincian akan tertentu dalam
buku besar (general ledger), yang dibentuk untuk memudahkan dan mempercepat penyusunan
laporan dan nera saldo. Seperti telah disebutkan dalam Bab 1, akun buku besar yang dirinci
informasinya dalam buku pembantu disebut akan kontrol (controlling account), sedangkan
akun-akun rincian yang terdapat dalam buku pembantu disebut akun pembantu (subsidiary
account).

Umumnya perusahaan manufaktur menyelenggarakan berbagai buku pembantu berikut ini:

1. Buku Pembantu Persediaan : Terdiri dari kartu persediaan yang berisi informasi baik
mengenai kuantitas maupun harga pokok berbagai persediaan. Kartu persediaan ini
digunakan untuk mencatat mutasi persediaan dan saldo tiap jenis persediaan, baik
kuantitas maupun harga pokoknya. Biasanya kartu persediaan ini diselenggarakan oleh
Bagian Akuntansi Biaya.
2. Buku Pembantu Piutang : Terdiri dari kartu piutang yang disusun menurut nama debitur
perusahaan. Kartu piutang ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang
kepada tiap debitur serta digunakan sebagai sumber informasi untuk pembuatan
pernyataan piutang (accoun receivable statement) yang dikirimkan kepada tiap debitur
secara periodik. Buku pembantu ini merupaka rincian akun piutang usaha yang
diselenggarakan dalam buku besar. Bentuk formulir kartu piutang dapat menggunakan
Akun Biasa, Akun dengan kolom saldo tengah, Akun dengan kolom saldo.
3. Buku Pembantu Utang : Terdiri dari kartu utang yang disusun menurut nama kreditur
perusahaan. Kartu utang ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada
tiap debitur serta digunakan sebagai sumber informasi untuk rekonsiliasi dengan
pernyataan piutang (account receivable statement) yang diterima dari kreditur secara
periodik. Buku pembantu ini merupakan rincian akun utang usaha yang diselenggarakan
dalam buku besar. Seperti halnya dengan piutang, bentuk formulir kartu utang dapat
menggunakan Akun Biasa, Akun dengan Kolom Saldo di Tengah atau Akun dengan
Kolom Saldo.
4. Buku Pembantu Harga Pokok Produk : Terdiri kartu harga pokok produk yang
digunakan untuk mencatat harga pokok pesanan yang diproduksi perusahaan. Buku
pembantu ini digunakan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, dan
merupakan rincian akun Persediaan Barang dalam Proses yang diselenggarakan dalam
buku besar.
5. Buku Pembantu Biaya : Terdiri dari kartu biaya yang digunakan untuk mencatat biaya
yang tidak terkait dengan pesanan tertentu (biaya overhead pabrik sesungguhnya,
beban administrasi dan umum, dan beban pemasaran. Kartu biaya umumnya
menggunakan formulir Akun dengan Kolom Saldo.
6. Buku Pembantu Aset Tetap : Terdiri kartu aset tetap yang digunakan untuk mencatat
semua informasi mengenai aset tetap, seperti tanggal perolehan, jenis aset tetap,
spesifikasi, lokasi, penyusutan, dan belanja modal. Buku pembantu ini merupakan
rincian akun aset tetap yang diselenggarakan dalam buku besar.

Anda mungkin juga menyukai