Anda di halaman 1dari 1

Pemerintah pusat sebagai pemegang kekuasaan eksekutif terdiri atas presiden, wakil presiden,

menteri negara, dan pejabat setingkat menteri. Berikut penjelasannya:  Presiden dan wakil presiden 
Presiden Republik Indonesia merupakan pemegang kekuasaan eksekutif di Indonesia. Artinya,
presiden memegang kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang. Seperti ditegaskan dalam
pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa:  Presiden
Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang dasar. Presiden
Republik Indonesia berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
Sebagai kepala negara, presiden merupakan simbol resmi negara Republik Indonesia di dunia. Dalam
menjalankan tugas sebagai kepala pemerintahan, presiden dibantu oleh seorang wakil presiden dan
menteri negara sebagaimana dijelaskan dalam pasal 4 ayat (2) dan pasal 17 Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat
Indonesia melalui pemilihan umum presiden dan wakil presiden.

Sebagai kepala pemerintahan,presiden mempunyai tugas dan wewenang sebagai  berikut:


1)      Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945:
2)      Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR;
3)      Menetapkan peraturan pemerintah;
4)      Menetapkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) dalam kegentingan
memaksa;
5)      Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.

Sebagai kepala negara, presiden mempunyai tugas dan wewenang, antara lain sebagai berikut:
1)      Memegang kekuasaan yant tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
2)      Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR
3)      Menyatakan keadaan bahaya, syarat dan akibatnya ditetapkan dengan undang-undang;
4)      Mengangkat duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR;
5)      Menerima penempatan duta negara lain;
6)      Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung;
7)      Memberi amnesti dan aabolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
;8)      Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormataan yang diatur dengan undang-
undang;
9)      Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberi nesihat dan pertimbangan
kepada presiden.

Anda mungkin juga menyukai