Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAGAN PERKIRAAN ( CHART 0F ACCOUNT)

BENTUK BUKU BESAR

OLEH : KELOMPOK I

1. NILAM SARI CAHYANINGSIH (NPM: 8720322010)


2. MUHAMMAD GUNTUR RAHAYAAN (NPM: 8720322006)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP SERAM RAYA)

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas rahma-
Nya dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “BAGAN PERKIRAAN
(CHART OF ACCOUNT) DAN BENTUK BUKU BESAR”.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah akuntansi keuangan yang telah memberikan
tugas. Sehingga penulis juga lebih memahami tentang apa saja yang terdapat
dalam akuntansi keuangan .
Penulis jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
saja, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan,
semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.

Kelapa dua, 07 desember 2022.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
BAB II. PEMBAHASAN
A. BAGAN PERKIRAAN (CHART OF ACCOUNT)
1. Pengertian bagan perkiraan ( chart of account)
2. Jenis-jenis bagan perkiraan (chart of account)
3. Unsur bagan perkiraan ( chart of account)
4. Cara membuat bagan perkiraan ( chart of account)
B. BENTUK BUKU BESAR
1. Pengertian buku besar
2. Ragam bentuk buku besar
BAB III. PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bagan perkiraan (chart of account) adalah daftar yang dibuat dari
rekening yang digunakan oleh badan usaha untuk mendefinisikan setiap barang
atau uang yang dihabiskan atau diterima. Hal ini digunakan untuk mengatur
entitas keuangan dan untuk memisahkan pengeluaran, pendapatan, aset, dan
kewajiban untuk memberikan pihak yang berkepentingan pemahaman yang
lebih baik tentang kesehatan entitas keuangan.
Bagan perkiran (chart of account) daftar perkiraan yang ada dalam
perusahaan lengkap dengan nama dan nomor kode perkiraannya. Akun
(pekiraan) adalah formulir (media) / kartuyang digunakan untuk
mengelompokkan transaksi-transaksi yang sejenis ke dalam suatu nama
kelompok transaksi dan tempat untuk mencatat penambahan serta pengurangan
yang terjadi dalam kelompok tersebut. Dalam sistem pencatatan, kita
menggunakan sistem “ akuntansi berpasangan (doble entry accounting)” yang
artinya bahwa setiap transaksi akan selalu dicatat didalam dua perkiraan / lebih
dengan jumlah debit dan kredit yang seimbang.
Buku besar adalah salah satu bagian dari laporan keuangan. Buku besar
meringkas data-data yang berasal dari jumlah jurnal umum maupun jurnal
khusus dengan klasifikasi-klasifikasi akun yang lebih detail. Namun, detail
klasifikasi akun ini berbeda-beda tergantung pada bentuk buku besar yang
digunakan. Setidaknya, terdapat tiga ragam bentuk buku besar yang paling
sering digunakan oleh pengusaha, yakni buku besar bentuk T, skontro, serta
staffle (berkolom saldo tunggal dan berkolom saldo rangkap).

A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana bagan perkiraan itu?
2. Apa saja bentuk-bentuk buku besar?
B. TUJUAN MASALAH
1. Untuk memahami bagaimna bagan perkiraan itu.
2. Mengetahui bentuk-bentuk dari buku besar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. BAGAN PERKIRAAN ( CHART OF ACCOUNT)


1. Pengertian bagan perkiraan ( chart of account)
Bagan perkiraan (chart of account) merupakan sebuah istilah yang tidak
asing dalam dunia akuntansi dan menjadi sebuah elemen penting dalam
perusahaan untuk memudahkan pencatatan transaksi. Chart of account atau
COA adalah dafar semua kode akun yang sudah disusun secara sistematis dan
teratur sehingga dapat disajikan dengan angka, huruf, atau paduan angka dan
huruf yang memungkinkan akun tersebut dapat ditempatkan kedalam buku
besar umum. Cahrt of account berfungsi untuk menampilkan laporan keuangan
yang dibutuhkan, mulai dari neraca, laporan laba-rugi, hingga laporan dari akun
lainnya (modal, beban, dan utang).
2. Jenis-jenis bagan perkiraan ( chart of account)
Secara umum, jenis-jenis chart of account secara umum terbagi seperti
dibawah ini:
a. Aktiva
1. Kas (rekening koran)
2. Kas (penggajian)
3. Stok
4. Biaya bayar diawal
5. Piutang dagang
6. Aktiva tetap
7. Aktiva lainnya
b. Utang
1. Gaji dibayar
2. Akun utang
3. Biaya yang wajib dibayar
4. Pajak yang wajib dibayar
c. Penghasilan
1. Penghasilan
2. Retur penjualan
d. Modal pemegang saham
1. Pendapatan yang disimpan
2. Saham terpilih
3. Saham umum
e. Biaya
1. Harga pokok penjualan
2. Utang bank
3. Biaya pajak penghasilan
4. Gaji
5. Biaya peralatan
3. unsur bagan perkiraan ( chart of account)
Di dalam sebuah Chart of Account, ada dua unsur utama yang wajib ada
dan tidak boleh dihilangkan, yaitu kode akun (account code) dan nama akun
(account name). 
1. Kode Akun
Setiap akun atau bagan di dalam Chart of Account memiliki kode khusus.
Kode-kode ini harus ditetapkan sejak awal agar akuntan tidak melakukan
kesalahan pencatatan.  Kode ini dapat berupa huruf (alfabet), angka (numerik),
atau gabungan antara huruf dan angka (alfanumerik). Tujuannya adalah untuk
membedakan jenis akun yang akan dimasukkan ke dalam CoA. 
Contoh kode numerik biasanya diurutkan mulai dari angka terkecil untuk
satu akun umum. Makin besar angka yang digunakan biasanya menandakan
akun tersebut makin khusus. 
Misalnya:

 0001 kode akun Kas Besar


 0002 kode akun Kas Kecil
 0003 kode akun Piutang Dagang
Kode akun alfabet atau huruf yang digunakan biasanya berupa singkatan
agar lebih mudah dipahami dan dihafalkan oleh akuntan di perusahaan
tersebut.  Meski demikian, penggunaan alfabet secara khusus jarang digunakan
karena kurang fleksibel. Biasanya digunakan untuk nama perusahaan, supplier,
daerah, dan lainnya.
Contohnya: ILJKT adalah kode supplier bahan baku ikan laut yang
didatangkan dari Jakarta. Atau BDPSJ adalah kode bumbu dapur yang dibeli
di Pasar Jaya. 

Contohnya:

 KSB adalah Kas Besar

 KKC adalah Kas Kecil


 PD adalah Piutang Dagang

Terakhir adalah kode kombinasi antara huruf dan angka. Huruf yang
dipakai biasanya merupakan singkatan dari nama akun. Angka yang dipakai
untuk membedakan antar akun bernama sama, tetapi berbeda sub. Contohnya
adalah sebagai berikut:

 KAS 001 Kas Besar Umum


 KAS 002 Kas Besar Khusus
 PD 001 Piutang Dagang Lunas
 PD 002 Piutang Dagang Tertunggak

Kamu bisa melihat perbedaan antara PD 001 dan PD 002, bukan? Meski
sama-sama menggunakan singkatan “PD”, tapi seorang akuntan dan pihak
terkait di perusahaan sudah bisa membedakan maksud kode akun tersebut. 
Ketika mendapat permintaan sebutkan tujuan pembuatan kode akun, tak perlu
bingung. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, dengan membuat kode akun,
kesalahan pencatatan pun dapat dihindari dengan baik. Tanpa perlu melihat
keseluruhan detail transaksi, kita sudah dapat menentukan apakah transaksi
tersebut termasuk dalam piutang atau pembelian,

2. Nama Akun
Selain kode, nama akun juga diperlukan untuk memudahkan akuntan
perusahaan dalam mengidentifikasi setiap jenis transaksi di dalam CoA.
Sesungguhnya tidak sulit untuk menjelaskan nama akun dalam akuntansi dan
artinya. Mengapa demikian? Sederhana saja, karena penamaan akun umumnya
dilakukan secara literal. Artinya, akun yang bernama penjualan akan berisi
seluruh transaksi yang berkaitan dengan penerimaan uang dari kegiatan
penjualan. Demikian pula dengan akun utang, setiap transaksi yang ada di
dalamnya pun otomatis berkaitan dengan kegiatan penerimaan aset melalui
utang. Semua transaksi yang dilakukan harus memiliki nama akun berbeda.
Pemilik usaha pun dapat melihat perkembangan bisnisnya secara menyeluruh. 
Untuk nama akun tidak ada ketentuan mengikat dan sifatnya memperjelas kode
yang sudah dibuat sebelumnya.  Setelah mengetahui cara membuat kode akun
dan nama akun, kamu perhatikan juga beberapa hal sebelum membuat CoA,
yaitu:
a. Pembuatan kode akun harus unik. Nomor dan/atau huruf yang dipakai
sebagai kode hanya untuk satu akun.
b. Akun perkiraan dimasukkan sesuai dengan kelompok atau sub
kelompok yang diinginkan. Misalnya kas besar dan piutang dagang
lunas masuk ke kelompok aktiva lancar.
c. Penomoran akun sebaiknya diberikan batas jangkauan cukup jauh untuk
memudahkan akuntan menambahkan akun baru. Misalnya akun stok
diberi kode 500, akun stok harian diberi kode 505 dan akun stok
mingguan diberi kode 510. Jika ada penambahan akun stok baru, bisa
kamu sisipkan di antara 505-510.
d. Nama akun sebaiknya ditulis singkat dan jelas. 
4. cara membuat bagan perkiraan ( chart of account)
Saat kamu memulai sebuah bisnis, salah satu hal yang harus diperhatikan
dan dilakukan pertama kali adalah menyiapkan dan menyusun Chart of Account
atau Bagan Akun yang sesuai. Setiap jenis bisnis memiliki cara berbeda dalam
pembuatan Bagan Akun-nya. Cara membuat Chart of Account setiap bisnis pun
berbeda, tergantung kebutuhan. Kamu bisa menggunakan perangkat lunak
akuntansi pilihanmu. Pembuatan CoA pun harus disesuaikan dengan visi misi
pertumbuhan bisnismu di masa depan. Masukkan semua poin penting yang
akan dicatat dalam Chart of Account agar pegawai atau siapa saja yang
berkepentingan dapat dengan mudah menggunakannya. Minimal ada lima
kategori yang harus diterapkan ke dalam CoA saat kamu mulai membuatnya,
yaitu aset, kewajiban (utang), modal, penghasilan, dan pengeluaran (beban).
Mari bahas satu per satu.

1. Aset 
Aset adalah aktiva atau sumber keuangan sebuah bisnis.. Istilah
sederhananya adalah harga yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan
untuk pengembangan usaha di masa depan.  Aset terbagi dua, yaitu aktiva
lancar (kas, uang tunai, dan lainnya) dan aktiva tetap seperti gedung, saham,
peralatan kantor, dan lainnya.  Di dalam pencatatan Bagan Akun, kamu bisa
membuat kategori aset menggunakan nomor mulai dari 1000 atau 0001 hingga
nomor berikutnya sesuai dengan jenis asetnya.
Misalnya:
1001: Tanah
1002: Uang Kas
1003: Harta
1004: Gedung
2. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang dimiliki perusahaan atau obligasi/surat
utang berjangka yang harus dibayarkan terhadap pihak yang memberikan
piutang. Utang bersifat tetap dan wajib dibayarkan sesuai ketentuan yang
disepakati dua pihak terkait. Tiga kewajiban yang harus dibayarkan pemilik
usaha adalah:
a. Kewajiban Lancar (Current Liabilities): utang yang dibayar dalam
waktu kurang dari satu tahun
b. Kewajiban Tidak Lancar (Non Current Liabilities): Utang yang
dibayarkan dalam waktu antara 1-2 tahun.
c. Kewajiban Kontinjensi (Contingent Liabilities): Utang yang muncul
karena acara tertentu.

3. Modal
Modal adalah uang awal yang diinvestasikan seseorang di saat hendak
memulai usaha atau tambahan uang ketika ingin mengembangkan bisnisnya.
Modal adalah selisih dari aktiva (harta) dari sebuah perusahaan/bisnis dikurangi
dengan utang (kewajiban) yang harus dibayarkan. Modal bisa didapatkan dari
beberapa pihak, terutama pemilik utama atau investor/penanam saham. Ada dua
modal dalam sebuah bisnis, yaitu modal investasi dan modal kerja.
Perbedaannya adalah sebagai berikut:
a. Modal Investasi: modal yang didapatkan dari investor, bisa perorangan
atau sebuah badan usaha lain yang menanamkan uangnya untuk bisnis
yang sedang kamu kelola. Modal ini dapat digunakan untuk bahan baku
produksi, membeli tanah, menyewa gedung, dan lainnya.
b. Modal Kerja: modal yang bersifat jangka pendek dan digunakan satu
kali seperti pembelian bahan baku mentah untuk produksi.

4. Penghasilan
Chart of Account berikutnya yang harus ada adalah Penghasilan /
Pendapatan (Revenue). Penghasilan adalah uang yang didapatkan setelah
melakukan pelayanan jasa atau penjualan produk kepada pelanggan/pembeli
umum. Ada beberapa jenis penghasilan berbeda sesuai kebutuhan seperti sales
revenue, dividend revenue, dan interest revenue. Penghasilan pun bisa
didapatkan dari dua jenis akun berbeda jika dilihat dari aktivitasnya,
yaitu operating revenue dan non-operating revenue. 

5. Beban
Terakhir adalah akun beban/pengeluaran. Beban adalah biaya operasional
yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis untuk mendapatkan uang atau
menghasilkan keuntungan.  Beberapa contoh dari akun beban yang didaftarkan
di dalam CoA adalah pembayaran ke pemasok untuk pembelian bahan baku,
pembayaran sewa gedung, pembayaran gaji karyawan, dan lainnya.

B. BENTUK BUKU BESAR


1. Pengertian buku besar
Buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari
pengaruh transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun
modal dalam perusahaan. Dalam pengertian lain, buku besar juga merupakan
alat yang dipakai untuk melakukan pencatatan beragam perubahan di sebuah
akun karena adanya transaksi keuangan. Jumlah perkiraan buku besar yang
dibutuhkan oleh perusahaan pun berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena
beberapa factor seperti jenis kegiatan, keuangan dan kekayaan perusahaan,
informasi yang diperlukan perusahaan, hingga volume transaksi.
Aktivitas mencatat buku besar disebut dengan posting. Dimana isi dari
buku besar merupakan pemindahan akun dari jurnal umum.
Sehingga, posting dilakukan setelah menyusun jurnal umum. Akun dalam buku
besar digolongkan dalam akun ril atau real account dan juga akun nominal
atau nominal account. Akun ril merupakan akun yang ada pada neraca seperti
hutang, aktiva, modal, dan kewajiban. Sementara akun nominal merupakan
akun yang ada pada laporan laba rugi seperti akun beban dan pendapatan.
2. Ragam bentuk buku besar
Bentuk buku besar yang paling umum digunakan ialah buku besar T, 
skontro, dan staffle berkolom saldo tunggal serta berkolom saldo rangkap.
a. Buku Besar Bentuk T
Buku besar T merupakan bentuk buku besar yang paling sederhana dan
paling umum digunakan. Dimana biasanya, buku besar jenis ini digunakan
untuk keperluan analisis transaksi, serta untuk menjelaskan mekanisme
penggunaan akun. Pada buku besar T, kolom debit dan kredit terletak secara
berdampingan. Sisi sebelah kiri untuk debit dan sisi sebelah kanan untuk kredit.
Begitu pun dengan nomor atau kode akun yang berada di kanan atas dan nama
akun di kiri atas kolom debit dan kreditnya. Kemudian pada kolom terakhir,
terletak kolom total debit dan kredit, serta saldo debit. Kendati demikian, buku
besar berbentuk T tidak bisa memuat nomor ref dan saldo per transaksi yang
berkaitan dengan jurnal. Sehingga, jika ingin melihat dan mengetahui jumlah
saldo, maka harus menunggu hingga akhir bulan. Hal tersebut dikarenakan
bentuk T tidak memuat kolom saldo pada masing-masing transaksi.
b. Skontro

Buku besar bentuk skontro sering juga disebut sebagai buku besar dua
kolom. Hal ini dikarenakan arti dari skontro yang merupakan sebelah atau
dibagi dua, yaitu kanan dan kiri atau debet dan kredit. Pada kolom 1 bagian
debit, terdapat 4 kolom yang berisi tanggal, uraian, nomor ref, dan nominal
debit dari transaksi. Begitu pula pada kolom 1 bagian kredit yang memuat 4
kolom dengan isian sama. Hanya saja, perbedaannya terletak pada nominal
kredit dari transaksi. Semua kolom terletak secara berdampingan, sehingga
dalam 1 jalur terdapat 8 kolom secara keseluruhan. Sementara, untuk kolom
nama dan nomor akun diletakkan pada bagian atas kolom. Skontro adalah salah
satu bentuk buku besar akuntansi perusahaan yang cukup mudah, namun tetap
detail dalam setiap catatan transaksi dan nominalnya. Hanya saja, kekurangan
dari bentuk ini tidak jauh berbeda dengan buku besar T, yaitu tidak adanya
kolom saldo.
c. Staffle Berkolom Saldo Tunggal

Buku besar bentuk staffel adalah buku yang paling detail. Oleh karena itu,
bentuk ini banyak digunakan perusahaan, terutama jika perusahaan memerlukan
penjelasan suatu transaksi secara mendetail.Buku besar staffel juga terbagi
menjadi dua jenis, yakni yang terdiri dari tiga kolom dan empat kolom. Dimana
yang terdiri dari 3 kolom mempunyai lajur saldo tunggal, sedangkan yang
terdiri dari 4 kolom mempunyai lajur saldo rangkap. Buku besar staffel
berkolom saldo tunggal memuat tiga kolom untuk nilai debit, kredit, dan jumlah
saldo akun. Kemudian, 6 kolomnya terdiri dari rincian tanggal, keterangan
transaksi, nomor ref, nominal debit, nominal kredit, dan saldo. Adapun untuk
nama akun dan nomor akun diletakkan bersebelahan di bagian atas kolom.
d. Staffle Berkolom Saldo Rangkap

Buku besar staffle berkolom saldo rangkap merupakan jenis buku yang
paling mendetail di antara lainnya, mulai dari penyusunan akun hingga
transaksi-transaksinya. Oleh karena itu, perusahaan berskala besar umumnya
menggunakan bentuk buku besar ini, di mana kebutuhan akan data akun dan
transaksi keuangan secara detail dan spesifik dapat terpenuhi. Pada bentuk ini, 7
kolom besar berisi tanggal, keterangan, nomor ref, debit, kredit, saldo debit, dan
saldo kredit.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Bagan perkiraan (chart of account) merupakan sebuah istilah yang tidak
asing dalam dunia akuntansi dan menjadi sebuah elemen penting dalam
perusahaan untuk memudahkan pencatatan transaksi. Chart of account atau
COA adalah dafar semua kode akun yang sudah disusun secara sistematis dan
teratur sehingga dapat disajikan dengan angka, huruf, atau paduan angka dan
huruf yang memungkinkan akun tersebut dapat ditempatkan kedalam buku
besar umum. Hal paling penting dalam membuat Chart of Account adalah
menentukan pengodean yang harus disepakati oleh pemilik usaha dan karyawan
yang memiliki wewenang keuangan. 
Buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari
pengaruh transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun
modal dalam perusahaan. Dalam pengertian lain, buku besar juga merupakan
alat yang dipakai untuk melakukan pencatatan beragam perubahan di sebuah
akun karena adanya transaksi keuangan. Aktivitas mencatat buku besar disebut
dengan posting. Dimana isi dari buku besar merupakan pemindahan akun dari
jurnal umum. Sehingga, posting dilakukan setelah menyusun jurnal umum.
Akun dalam buku besar digolongkan dalam akun ril atau real account dan juga
akun nominal atau nominal account. 

B. SARAN
Tentunya penulis sangat menyadari jika dalam penyusunan makalah ini
masih banyak ada kesalahan serta kekurangan dan jauh dari kata sempurna
olehnya itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang positif
untuk membantu memberikan yang terbaik untuk makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Moedasir, andiana. 2022. “ chart of account (CoA) jenis, cara membuat dan
contoh”, https://majoo.id/solusi/detail/chart-of-account, diakses pada
07 desember 2022 pukul 08:30

Esty, junita. 2013.” Berbagai defenisi bagan perkiraan”, https://ahli-


akuntansi.blogspot.com/2017/10/berbagai-defenisi-bagan-
perkiraan.html?m=1 diakses pada 07 desember 2022 pukul 09:15
Sejahtera, piranti. 2022. “ ragam bentuk buku besar”,
https://accurate.id/akuntansi/bentuk-buku-besar/ diakses pada 07
desember 2022 pukul 10:27

Anda mungkin juga menyukai