Anda di halaman 1dari 12

JENIS-JENIS ANGGARARAN SEKTOR PUBLIK

MUHAMMAD LUTHFI APRIZA ROHMAN

Universitas Wahid Hasyim Semarang

A. PENGERTIAN

Rencana pengeluaran yang berasal dari bahasa Inggris yaitu financial plan yang
berarti “rencana keuangan”, sedangkan sebelumnya yang berasal dari bahasa
Perancis yaitu bougette yang berarti “karung kecil”. Rencana pengeluaran dari
perspektif luas mencakup periode penyusunan, pelaksanaan, dan representasi rencana
keuangan. Rencana untuk pengeluaran dan penerimaan selama satu tahun saja
termasuk dalam pengertian anggaran yang sempit. Proses mengalokasikan sumber
daya keuangan yang terbatas untuk membiayai pengeluaran organisasi yang biasanya
tidak terbatas dikenal sebagai penganggaran. Anggaran sektor publik, yang
merupakan rencana kegiatan dan keuangan tahunan, mencakup program dan
kegiatan, serta jumlah dana yang diperoleh (pendapatan/penerimaan) dan yang
dibutuhkan (belanja/pengeluaran) untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.

Rencana kegiatan bentuk unit moneter untuk pendapatan dan pengeluaran adalah
anggaran publik. Anggaran publik dapat diringkas sebagai rencana keuangan yang
bias dikatakan:

1. Berapakah biaya dari rencana yang dibuat (biaya/belanja)


2. Berapakah biaya rencana dan bagaimana mendapatkannya (penghasilan).

B. KARAKTERISTIK ANGGARAN

Berikut ini adalah beberapa fitur anggaran:

1. Unit keuangan dan non-keuangan digunakan untuk menggambarkan anggaran


2. Seringkali, anggaran hanya mencakup satu tahun atau lebih
3. Anggaran menunjukkan komitmen manajemen untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
4. Rekomendasi rencana pengeluaran dievaluasi dan didukung oleh posisi yang
lebih signifikan daripada kesiapan rencana keuangan, dan
5. Setelah anggaran disiapkan, hanya dapat diubah dalam situasi tertentu.

1
C. FUNGSI-FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Anggaran sebagai alat perencanaan manajemen yang bertujuan untuk mencapai
tujuan organisasi. Tujuan dari rencana pengeluaran area publik untuk mengatur
tindakan yang akan diambil oleh otoritas publik, biaya yang harus dikeluarkan, dan
hasil yang akan dihasilkan dari pengeluaran tersebut.

Melibatkan anggaran sebagai alat pengatur:

a. Menyelaraskan visi dan misi yang telah diatur dengan rumusan tujuan dan
sasaran kebijakan;

b. Rencanakan proyek dan latihan yang berbeda untuk mencapai tujuan


hierarkis dan rencanakan sumber pendukung pilihan;
c. Mengalokasikan dana untuk beberapa program dan kegiatan yang telah
disiapkan; serta
d. Menetapkan tingkat keberhasilan rencana dan indikator kinerja.

Berikut ini tujuan anggaran sektor publik:


 Anggaran sebagai Pengendalian
Anggaran adalah alat penting guna menyalurkan proses pengendalian serta
perencanaan. Anggaran memberi strategi terperinci untuk pengeluaran dan
pendapatan pemerintah sebagai alat kontrol, memungkinkan akuntabilitas publik
untuk pengeluaran. Pemerintah tidak dapat mengontrol pengeluaran yang boros
jika tidak memiliki kontrol. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa
presiden, pendeta, wakil pemimpin, dan kepala daerah lainnya dapat dikontrol
dengan rencana keuangan. Anggaran untuk sektor publik bisa dipakai untuk
mengontrol atau mengurangi otoritas eksekutif. Rencana keuangan sebagai
instrumen kontrol dipakai agar menghindari pengeluaran yang tidak masuk akal,
pengeluaran yang rendah dan salah satu tujuan (mulai) dalam mengeluarkan
rencana keuangan di berbagai bidang yang tidak penting secara mendasar.
Anggaran adalah alat berguna sebagai mengawasi keuangan dan menjalankan
program yang berkaitan dengan pemerintah atau operasional. Anggaran sektor
publik digunakan untuk alat kontrol manajemen untuk memastikan pemerintah
memiliki dana yang cukup untuk membayar tagihannya. Anggaran juga dipakai
sebagai informasi kepada publik dan menunjukkan kepada hukum jika
pemerintah beroperasi secara efisien, tanpa pemborosan dan korupsi.
 Anggaran sebagai alat Kebijakan Fiskal
Anggaran digunakan sebagai instrumen kebijakan fiskal oleh pemerintah
guna mendorong pertumbuhan dan stabilitas perekonomian. Kebijakan fiskal
pemerintah dapat diidentifikasi melalui anggaran publik ini, sehingga perkiraan
dan prediksi tentang ekonomi dapat dibuat. Dalam rangka percepatan perluasan
ekonomi, kegiatan ekonomi masyarakat dapat didorong, difasilitasi, dan
dikoordinasikan dengan bantuan anggaran. Anggaran adalah alat politik untuk
menentukan prioritas mereka dan berapa banyak uang yang mereka butuhkan.

2
Perencanaan keuangan adalah alat politik di ruang publik sebagai sarana untuk
menentukan siapa yang memikul tanggung jawab utama dan bagaimana aset
publik digunakan untuk tujuan tertentu dan menyelesaikan masalah regulasi.
Oleh karena itu, manajer publik perlu memiliki pemahaman tentang dasar-dasar
pengelolaan keuangan publik, kemauan politik, kemampuan membangun koalisi,
kemampuan bernegosiasi, dan kemampuan membuat anggaran publik. Kegagalan
untuk mengimplementasikan anggaran yang telah disetujui berpotensi merusak
kepemimpinan manajer publik atau, paling tidak, menurunkan validitas otoritas
pemerintah.
 Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi
Setiap satuan kerja pemerintah merupakan bagian dari proses pembuatan
anggaran. Anggaran publik adalah alat bagi departemen-departemen pemerintah
untuk bekerja sama. Inkonsistensi suatu unit kerja dalam menuju tujuan
organisasi akan dapat diketahui dari anggaran publik yang telah disusun secara
tepat. Anggaran publik juga berguna sebagai sarana komunikasi di lingkungan
eksekutif antara unit kerja. Agar anggaran dapat diterapkan, setiap orang dalam
organisasi perlu mengetahuinya.
 Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja
Rencana keuangan adalah bentuk tanggung jawab dari pemegang rencana
keuangan (kepala) kepada pemberi kuasa (dewan). Kepala eksekutif akan
disurvei tentang bagaimana perasaan mereka tentang target anggaran dan
seberapa produktif pelaksanaan anggaran tersebut. Kinerja seorang manajer
publik diukur dari seberapa banyak yang telah dia capai dalam anggaran yang
telah ditentukan sebelumnya. Rencana keuangan adalah alat yang berhasil untuk
mengendalikan dan menilai pelaksanaan.
 Anggaran Sebagai Alat Motivasi
Alat untuk menggerakkan para pengurus agar bekerja secara finansial,
sungguh-sungguh dan produktif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh asosiasi. Anggaran harus sulit tetapi dapat dilakukan atau menuntut tetapi
dapat dilakukan supaya bisa memotivasi. Intinya target anggaran tidak boleh
terlalu tinggi sehingga tidak bisa dipenuhi, tetapi juga tidak boleh terlalu rendah
supaya dapat dijangkau dengan mudah.
 Anggaran Sebagai Alat Untuk Menciptakan Ruang Publik
Rencana belanja publik tidak boleh diabaikan oleh biro, pejabat, dan
DPR/DPRD. Jaringan, LSM, perguruan tinggi, dan asosiasi sosial yang berbeda
harus terlibat dengan masyarakat dalam proses perencanaan umum. Organisasi
masyarakat akan berusaha mempengaruhi anggaran pemerintah sebagai
keuntungan mereka. Perkumpulan lain yang belum terkoordinir akan
menggantungkan kerinduannya pada siklus politik saat ini. Pengangguran,
melarat, dan pertemuan ceroboh lainnya akan secara efektif dan tanpa daya
mengikuti aktivitas otoritas publik. Mereka akan melakukan aksi-aksi lain,
seperti boikot, aksi massa, vandalisme, dan sebagainya, jika tidak ada jalan bagi
mereka untuk berekspresi.

3
D. JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Untuk mencapai tujuan organisasi, anggaran merupakan alat perencanaan


manajemen. Ruang publik diharapkan dapat merancang kegiatan rencana
pengeluaran pemerintah, pengeluaran mereka, dan hasil yang akan dihasilkan dari
kegiatan tersebut. Rencana keuangan sebagai alat penyusunan digunakan untuk:
a. Menyelaraskan visi dan misi yang telah ditentukan dengan rumusan tujuan
dan sasaran kebijakan;
b. Membuat rencana berbagai program dan kegiatan yang akan membantu
organisasi mencapai tujuannya dan mencari sumber pendanaan lain;
c. Porsi aset untuk berbagai proyek dan latihan yang telah diatur; dan indikator
kinerja dan tingkat pelaporan strategis.
Ada dua pembagian anggaran sektor public, yaitu:

1. Anggaran tradisional
2. Anggaran pendekatan NPM

 ANGGARAN DENGAN PENDEKATAN TRADISIONAL


(KONVENSIONAL)

Pendekatan penyelesaian rencana pengeluaran adat memiliki beberapa kualitas,


yaitu:

 Inkrementalisme
 Struktur dan komposisi mata anggaran anggaran
 Bersifat sentralis;
 Apakah spesifikasi berdasarkan tahun; dan
 Menerapkan prinsip anggaran bruto.

Jumlah uang yang dihabiskan untuk setiap kegiatan tidak dapat dilihat dalam
struktur anggaran tradisional dengan karakteristik ini, dan bahkan anggaran
tradisional tidak dapat memberi tahu seberapa besar rencana kedepan kegiatan.
Salahsatu tolak ukur yang dapat digunakan untuk kepentingan pemantauan adalah
lingkaran kepatuhan penggunaan anggaran karena berbagai jenis informasi tidak
tersedia.

 INCREMENTALISME

Anggaran yang sifatnya hanya menambah atau mengurangi nilai rupiah dari
pos-pos anggaran yang ada dan mendasarkan penyesuaiannya pada data tahun
sebelumnya, besaran kenaikan atau pendinginan sensitivitas dana tanpa
melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Strategi ini tidak hanya tidak
menjamin bahwa kebutuhan nyata akan terpenuhi, tetapi juga dapat berakibat

4
kesalahan yang berulang. Hal ini dikarenakan ketidakyakinan dengan apakah
pengeluaran yang dilakukan pada periode sebelumnya dan digunakan sebagai
dasar penyusunan anggaran periode ini juga dipondasikan pada kebutuhan yang
wajar.

Gagasan biaya historis layanan biasanya diterima dalam anggaran tambahan


tanpa mempertimbangkan masalah seperti: Apakah beberapa kegiatan yang
direncanakan masih diperlukan? Apakah layanan disediakan dengan cara yang
efektif dan hemat biaya? Apakah bantuan tersebut memberikan pengaruh
terhadap contoh kebutuhan publik? Sekalipun suatu barang, program, atau
kegiatan tidak lagi diperlukan, tetap akan dimasukkan dalam perjanjian untuk
tahun berikutnya karena penggunaan biaya historis jasa. Nilai rupiah yang nyata
setelah beradaptasi dengan ekspansi, populasi, dan elemen lainnya adalah yang
terutama dipengaruhi oleh perubahan anggaran.

 LINE-ITEM

Struktur anggaran tradisional didasarkan pada sifat penerimaan dan


pengeluaran, dan ini merupakan karakteristik lain dari pendekatan tersebut.
Meskipun beberapa item tidak lagi diperlukan untuk periode saat ini, metode
anggaran item baris tidak memungkinkan penghapusan penerimaan atau
pengeluaran untuk item yang sudah menjadi bagian dari struktur anggaran.
Dilihat dari kecenderungannya, penggunaan anggaran konvensional tidak
mempertimbangkan evaluasi pelaksanaan yang tepat, karena tolak ukur utama
yang dapat digunakan hanyalah kesesuaian dengan penggunaan cadangan yang
diusulkan. Sebagai landasan untuk membuat anggaran dengan menggunakan
structure line item, dibuatlah sistem anggaran yang dirancang untuk
mengendalikan pengeluaran. Oleh karena itu, rencana keuangan konvensional
dibuat berdasarkan gagasan penerimaan dan penggunaan, seperti gaji dari bos
pemerintah, pembayaran bea, atau biaya untuk membayar tarif, biaya
pengeluaran untuk produk, dll. tujuan yang akan dicapai dengan biaya yang
dikeluarkan. Oposisi ini didasarkan pada sifat pengeluaran dan penerimaan.

 ANGGARAN DENGAN PENDEKATAN NEW PUBLIC MANAGEMENT

5
Berikut ini adalah karakteristik khas dari pendekatan baru terhadap sistem
anggaran publik ini:
1. Komparatif dan komprehensif
2. Terkoordinasi dan lintas departemen
3. Siklus dinamis normal
4. Jangka panjang
5. Spesifikasi tujuan dan urutan kepentingan Analisis biaya-manfaat, termasuk
biaya peluang
6. Tidak hanya berorientasi pada input tetapi juga hasil (nilai uang).
7. Ada pengaruh presentasi yang meresahkan. Prinsip-prinsip pengelolaan
keuangan yang baik harus terus menjadi pedoman dalam setiap penyesuaian
dalam pengelolaan anggaran.

Standar administrasi moneter daerah yang diharapkan dapat mengendalikan


strategi administrasi moneter tersebut antara lain:

 Tanggung jawab adalah standar tanggung jawab publik yang mengandung arti
bahwa sistem perencanaan yang dimulai dari penyusunan, kesiapan dan
pelaksanaan benar-benar dapat memiliki pilihan untuk melaporkan dan
bertanggung jawab kepada badan penyelenggara dan masyarakat pada umumnya.
Tanggung jawab mengharapkan kepala suku bertindak sesuai perintah yang
mereka terima. Untuk mencapai hal ini, baik secara vertikal maupun horizontal,
perumusan kebijakan, serta metode dan hasilnya, harus mudah diakses dan
dikomunikasikan secara efektif.
 Penerapan tiga prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dalam proses
penganggaran disebut sebagai "nilai uang". Salah satu aspek ekonomi adalah
pemilihan dan pemanfaatan sumber daya dalam jumlah dan kualitas tertentu
dengan biaya serendah mungkin. Istilah "efisiensi" mengacu pada seberapa
efektif dana publik dapat digunakan untuk mencapai hasil maksimal. Kelayakan
menyiratkan bahwa pemanfaatan rencana keuangan harus mencapai tujuan atau
sasaran kepentingan publik. Pembebasan otonomi daerah dan desentralisasi dapat
dilihat pada peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat (social
welfare), pemajuan demokrasi, keadilan dan pemerataan, serta rangkaian
hubungan antara pusat dan daerah dan antar daerah. Hanya jika lembaga sektor

6
publik dikelola dengan gagasan tentang nilai uang, situasi ini akan tercapai. Nilai
uang merupakan jembatan yang dapat digunakan organisasi publik untuk
mencapai good governance di sektor publik. Sistem penganggaran dan
manajemen keuangan harus beroperasi dengan nilai uang. Untuk membantu
pengelolaan aset publik (kas publik) yang bergantung pada konsep nilai uang
tunai yang signifikan, kerangka administrasi keuangan yang layak dan
diharapkan kerangka rencana pengeluaran. Jika organisasi publik memiliki sistem
akuntansi yang efektif, hal ini dapat dicapai.

Karena masyarakat (publik) memiliki hak dasar, maka penyelenggara


organisasi publik harus senantiasa menjunjung tinggi dan melaksanakan prinsip-
prinsip pengelolaan keuangan:

1. Hak untuk mengetahui, khususnya hak untuk mengetahui tentang kebijakan,


keputusan organisasi publik, dan alasan di balik kebijakan dan keputusan
tersebut.
2. Hak untuk mendapat informasi, yang meliputi hak untuk mendapatkan
penjelasan secara transparan tentang topik tertentu yang mempengaruhi opini
publik. Sesuai dengan semangat reformasi yang dicontohkan pada era
Manajemen Publik Baru, pendekatan metodis terhadap sistem penganggaran
sektor publik didorong. Beberapa metode penganggaran di sektor publik,
seperti: perencanaan, pemrograman, dan sistem penganggaran (PPBS),
penganggaran kinerja, dan penganggaran berbasis nol (ZBB).
3. Honesty in public finance management (probity) In order to reduce the
likelihood of irregularities and fraud/corruption, financial management must
be delegated to staff members who are highly honest.
4. Keterusterangan adalah transparansi dalam menyebarkan berita dan diamati
oleh badan pembuat hukum dan masyarakat umum. Keterusterangan dalam
pengelolaan keuangan pada akhirnya akan mempersatukan tanggung jawab
antara badan-badan terbuka seperti DPRD dan jaringannya untuk
mewujudkan pemerintahan teritorial yang bersih, layak, efektif, bertanggung
jawab dan tanggap terhadap keinginan dan kepentingan daerah setempat.
5. Pengendalian selalu awasi pengeluaran dan pendapatan, bandingkan apa yang
telah dianggarkan dengan apa yang telah dicapai. Oleh karena itu, penting

7
untuk menyelesaikan penyelidikan fluktuasi (perbedaan) pada penerimaan
dan konsumsi dengan tujuan agar penyebab perbedaan dapat dicari dengan
cepat dan untuk kegiatan yang diharapkan di masa depan.

 ANGGARAN KINERJA

Anggaran dengan fokus pada memaksimalkan laba atas investasi dan


memantau kinerja keluaran. Pendekatan penyusunan presentasi dilakukan
untuk mencoba mengatasi berbagai kelemahan yang ada dalam rencana
keuangan konvensional, terutama kelemahan yang ditimbulkan oleh tidak
adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur pelaksanaan dalam
menyampaikan tujuan dan sasaran bantuan publik. Selain itu, pendekatan
perilaku adalah pendekatan metodis dan rasional untuk pengambilan
keputusan dan metode untuk menetapkan tujuan dan memprioritaskannya.
Untuk mewujudkan hal-hal tersebut, teknik penganggaran analitis dan
penganggaran kinerja digabungkan. Target eksekusi bergantung pada tujuan
dan sasaran eksekusi. Karena tujuan dicapai melalui penggunaan anggaran.
Evaluasi kinerja terkait efisiensi anggaran dan implementasi value for money.
Pendekatan ini secara umum akan menggelikan perspektif adat tentang
rencana pengeluaran yang menerima bahwa tanpa pos dan mediasi,
administrasi yang dijalankan negara akan mengelola situasi mereka dan akan
lebih sering tidak efisien (pengeluaran berlebihan). Sesuai dengan pendekatan
perencanaan pameran, dominasi pemerintah akan diperiksa dan dikendalikan
melalui perhatian terhadap pengeluaran internal, peninjauan uang dan
peninjauan pelaksanaan, dan penilaian pelaksanaan di luar. Pada akhirnya,
otoritas publik terpaksa bertindak mengingat pertimbangan biaya dan harus
efektif. Pemerintah juga harus memiliki pilihan untuk mencapai tujuan yang
terpisah dari desakan untuk melibatkan aset dengan cara yang praktis.

Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan tersebut, memiliki proyek dan
tolok ukur sebagai kinerja standar sangat penting. Dalam sistem
penganggaran kinerja, kegiatan pemrograman dan tolak ukur kinerja
berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran program.

8
Perumusan program dan penyusunan struktur organisasi pemerintahan yang
sesuai dengan program merupakan langkah awal penerapan sistem
performance budgeting dalam penganggaran. Kegiatan ini juga termasuk
membayar unit kerja yang menjalankan program dan membuat indikator
kinerja yang dijadikan tolak ukur tujuan program.

 ZERO BASED BUDGETING (ZBB)

Penganggaran Berbasis Nol (ZBB) adalah cara untuk memperbaiki


masalah dengan sistem penganggaran tradisional. Karena asumsi bahwa
segala sesuatu dimulai dari nol (zerobase), penganggaran berbasis nol dapat
menghilangkan inkrementalisme dan item baris. Untuk menentukan anggaran
tahun berikutnya, disusun anggaran tambahan dengan menyesuaikan jumlah
penduduk, tingkat inflasi, atau faktor lain berdasarkan besaran realisasi
anggaran tahun ini. ZBB memilih anggaran yang tinggi berdasarkan
kebutuhan saat ini daripada mengandalkan anggaran dari tahun sebelumnya.
Dengan ZBB, proses penganggaran tampaknya dimulai dari awal.
Dimungkinkan untuk menghapus item dari anggaran yang tidak relevan dan
tidak mendukung tujuan organisasi, dan struktur anggaran juga dapat
mengakomodasi item baru. Sistem Perencanaan, Pemrograman, dan
Penganggaran (PPBS) adalah metode penganggaran berdasarkan teori sistem
yang menekankan pada output dan tujuan tertentu. Alokasi sumber daya
berdasarkan analisis ekonomi adalah fokus utama.

Asumsi jika pengambilan keputusan yang didasari pada perhitungan atau


pendekatan ilmiah dari model pengelolaan finance yang ada (analisis biaya
dan manfaat) digunakan dalam pengembangan model ini. Kerangka rencana
keuangan PPBS tidak bergantung pada konstruksi hierarkis tradisional,
melainkan berdasarkan program, secara khusus mengumpulkan latihan untuk
mencapai tujuan tertentu. Model penganggaran yang disebut PPBS bertujuan
untuk membantu manajemen pemerintah membentuk keputusan yang lebih
baik tentang cara mengalokasikan sumber daya. Hal ini disebabkan oleh
kenyataan bahwa sumber daya pemerintah terbatas dibandingkan dengan

9
kebutuhan masyarakat. Dalam kondisi ini otoritas publik diberi keputusan
elektif yang memberikan keuntungan terbaik dalam upaya umum tujuan
asosiasi.

Kerangka kerja untuk membuat pilihan ini disediakan oleh PPBS. Untuk
mencapai tujuan organisasi melalui program, PPBS mewajibkan organisasi
untuk menyusun rencana jangka panjang. Yang terpenting, program yang
tersusun harus didistribusikan ke seluruh bagian organisasi dan terkait dengan
tujuan organisasi. Pemerintah harus mampu menganalisis program dan
mengidentifikasi struktur program. Alat untuk menentukan keterkaitan antara
kegiatan yang akan dikerjakkan dalam rangka memenuhi tujuan organisasi
dan sumber daya yang dimiliki adalah struktur program. Alhasil, struktur
programnya mirip dengan kerangka kerja dan desain untuk membangun
sistem PPBS. Program ujian dikaitkan dengan latihan sehubungan dengan
biaya dan keuntungan dari setiap program sehingga keputusan dapat dibuat.
Diperlukan sistem informasi yang canggih untuk mendukung PPBS ini
sehingga progres dalam menyerukan tujuan organisasi dapat terpantau. Tidak
hanya jumlah yang dikeluarkan, tetapi juga hasil (manfaat) program harus
dilaporkan oleh sistem pelaporan anggaran PPBS. Tujuan dan kegiatan
(program) untuk mencapai tujuan tersebut menjadi fokus teknik
penganggaran PPBS. Program yang terduplikasi atau tumpang tindih dengan
tujuan organisasi dapat dihilangkan dengan PPBS. Karena PPBS fokus ke
depan, maka anggaran untuk tahun yang akan datang dijelaskan dengan jelas.
PPBS memperhitungkan semua biaya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anggaran, K. (2020). Pengaruh Ketepatan Anggaran, Sistem Pengendalian


Manajerial Sektor Publik, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Bella Puspita Rininda1 …. Researchgate.Net, 1099–1113.
https://www.researchgate.net/profile/Bella-Rininda/publication/342593599_Pen
garuh_Ketepatan_Anggaran_Sistem_Pengendalian_Manajerial_Sektor_Publik_
dan_Sistem_Pelaporan_Terhadap_Akuntabilitas_Kinerja/links/
5f75691ca6fdcc00864c32b7/Pengaruh-Ketepatan-Anggara
Dewi, M. A. P., & Supadmi, N. L. (2015). Pengaruh Ketepatan Sasaran Anggaran
dan Pengendalian Mananjerial Sektor Publik Pada Akuntabilitas Kinerja SKPD.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 1, 50–63.
Saputro, F., Irianto, B. S., & Herwiyanti, E. (2016). FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KETEPATAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Fajar
Saputro 1 ,Bambang Setyobudi Irianto 2 , dan Eliada Herwiyanti 3 1.
Soedirman Accounting Review, 1(1), 21–39.
Suwardi, E. (2017). Pluriform Motivation dan Partisipasi Penyusunan Anggaran
Sektor Publik: Anteseden dan Konsekuensi BERNADETA ARDHANA B, Eko
Suwardi, M.Sc., Ph.D.
Mardiasmo, M. B. A. Akuntansi Sektor Publik-Edisi Terbaru. Penerbit Andi, 2021.

Khusaini, Moh. Penganggaran Sektor Publik. Universitas Brawijaya Press, 2019.

11
PROFIL PENULIS

Muhammad Luthfi Apriza Rohman


Lahir pada tanggal 26 April 2003 di Demak, Jawa Tengah.
Yang beralamatkan di Dusun Grojogan Rt.01/Rw.06, Desa
Sumberejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Ia merupakan alumni dari SMK Roudlotul Mubtadiin


Balekambang Jepara, jurusan yang Ia ambil yaitu Teknik
Komputer Jaringan dan lulus pada tahun 2021. Seusai lulus,
penulis mempunyai ketertarikan terhadap bidang Akuntansi membuatnya untuk
mendalami pendidikan ke Perguruan Tinggi S1 di prodi Akuntansi Universitas
Wahid Hasyim Semarang, dan sekarang ini masih menduduki semester 4.

Email Penulis: luthfiaprizaa17@gmail.com

12

Anda mungkin juga menyukai