Anda di halaman 1dari 26

BAB 4:PENGANGGARAN SEKTOR

PUBLIK
Akuntansi Sektor Publik
Kelas C
UNIVERSITAS JEMBER
1. Stephen Jonathan H. 170810301011
2. Sindi Ayu Puspita 170810301085
Kelompok 9:
3. Eva Mei Yunitasari 170810301225
A. KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran Penganggaran
• Pernyataan mengenai estimasi kinerja • Proses atau metode untuk
yang hendak dicapai selama periode mempersiapkan suatu anggaran.
waktu tertentu yg dinyatakan dalam • Sektor publik : tahapan yang
ukuran finansial. cukup rumit dan mengandung
• Sektor publik : instrumen akuntabilitas nuansa politik yang tinggi.
atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program yang dibiayai
oleh uang publik.
Aspek dalam anggaran sektor
publik meliputi :

1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian
3. Aspek akuntabilitas publik
B. PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana finansial yang
menyatakan:
1. Berapa biaya atas rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)
2. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut
(pendapatan)
C.PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat

~ Anggaran sektor publik harus memenuhi kriteria berikut:


• Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat
• Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen pemerintah, pemerintah provinsi atau
pemerintah daerah.
~ Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:
a. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi,
menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
b. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan
terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
c. Anggran diperlukan untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.
D. FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Alat
perencanaan

Menciptakan
pengendalian
ruang publik

Kebijakan
motivasi
fiskal

Penilaian
Alat politik
kinerja

Koordinasi &
komunikasi
E. JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran
Operasional
Anggaran Modal

Digunakan untuk merencanakan


Menunjukkan rencana jangka panjang
kebutuhan sehari-hari dalam
dan pembelanjaan atas aktiva tetap
menjalankan pemerintahan
F. PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Otorisasi oleh
legislatif

Diketahui publik Komprehensif

Jelas Keutuhan anggaran

Akurat Nondiscretionary
Appropriation

Periodik
G. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu:

1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan


meningkatkan koordinasi antar bagian dalam
lingkungan pemerintah
2. Membantu menciptakan efisiensi dan
keadilan dalam menyediakan barang dan
jasa publik melalui proses pemrioritasan

4. Meningkatkan transportasi & pertanggung


jawaban pemerintah kepada DPR/DPRD
dan masyarakat luas

3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi


prioritas belanja
Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah:

Tujuan dan target yang Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai


hendak dicapai tujuan dan target

Ketersediaan sumber daya (faktorfaktor Faktor-faktor lain yang


produksi yang dimiliki pemerintah) mempengaruhi anggaran
H. PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS
ANGGARAN

 Tahap persiapan anggaran


 Tahap ratifikasi

 Tahap pelaporan dan


 Tahap implementasi
evaluasi
JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

NEXT CHAPTER 5
A. PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

• Sistem anggran sektor publik telah menjadi instrumen kebijakan multifungsi


• Dua pendekatan utama perencanaan dan penyusunan anggaran publik:
Anggaran tradisional dan New Public Management
B. ANGGARAN TRADISIONAL

Ciri lain yang melekat pada pendekatan


Ciri utama pendekatan ini: anggaran tradisional adalah:
1. Cara penyusunan anggran yang • Cenderung sentralistis,
didasarkan atas pendekatan • Bersifat spesifikasi,
incrementalism
• Tahunan, dan
2. Struktur dan susunan anggaran
• Menggunakan prinsip
yang bersifat line-item
anggran bruto
Kelemahan Anggaran Tradisional:

1. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggota tahunan dengan rencana pembangunan
jangka panjang.
2. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengarahan tidak pernah diteliti secara
menyeluruh efektivitasnya.
3. Lebih berorientasi pada input daripada output.
4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit dicapai.
5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan penngeluaran modal/investasi
6. Anggaran tradisional bersifat tahunan
7. Sentralisasi penyiapan anggran, ditambah informasi yang tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan
anggaran.
8. Persetujuan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme pengendalian untuk
pengeluaran yang sesuai.
9. Aliran informasi (sistem informasi finansial) yang tidak memadai yang menjadi dasar mekanisme pengendalian
rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan
C. ANGGARAN PUBLIK DENGAN PENDEKATAN NPM
• Era New Public Management berfokus pada kinerja organisasi, bukan pada kebijakan
• Model pemerintahan menurut Osborne dan Gaebler :
1. Pemerintah katalis: fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan publik
2. Pemerintah milik masyarakat: memberdayakan masyarakat daripada melayani
3. Pemerintah yang kompetitif: menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang
digerakkan oleh misi.
5. Pemerintah yang berorientasi hasil: membiayai hasil bukan masukan
6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi
7. Pemerintah wirausaha: mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan
8. Pemerintah antisipatif: berupaya mencegah daripada mengobati
9. Pemerintah desentralisasi: dari hierarkhi menuju partisipatif dan tim kerja
10. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar: mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar dan bukan dengan
mekanisme administratif
D. PERUBAHAN PENDEKATAN ANGGARAN
• Era New Public Management mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang sistematis
dalam perencanaan anggaran sektor publik
• Karakteristik pendekatan baru dalam sistem anggaran publik:
1. Komprehensif/komparatif
2. Terintegrasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Berjangka panjang
5. Spesifikasi tujuan perangkingan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit
7. Beriorientasi input, output,dan outcome, bukan sekedar input
8. Adanya pengawasan kinerja
E. ANGGARAN KINERJA

• Anggaran dengan pendekatan kinerja menekankan konsep value for money


dan pengawasan atas kinerja ouput

• Dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui internal cost


awareness, audit keuangan, serta evaluasi kinerja eksternal

• Sistem anggaran kinerja: sistem yang mencakup penyusunan program


dan tolak ukur sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran
F. ZERO BASED BUDGETING (ZBB)

• Konsep ZBB dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada


sistem anggaran tradisional

• Dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggraan


asumsikan dari nol

• ZBB Penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini


Proses Implementasi ZBB :

1. Identifikasi unit-unit keputusan: Pusat pertanggungjawaban merupakan unit


pembuat keputusan

2. Penentuan paket-paket keputusan: gambaran komprehensif mengenai bagian dari


aktivitas organisasi atau fungsi yang dapat dievaluasi secara individual
a. Paket keputusan mutually-exclusive
b. Paket keputusan incrementa

3. Merangking dan mengevaluasi paket keputusan: merupakan jembatan untuk


menuju proses alokasi sumber daya di antara berbagai kegiatan yang beberapa di
anataranya sudah ada dan lainnya baru sama sekali.
KELEMAHAN ZBB
1. Time consuming, terlalu teoritis & tidak praktis,
KELEBIHAN ZBB membutuhkan biaya besar, & menghasilkan kertas

1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat kerja yang menumpuk

menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien 2. ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek.

2. ZBB berfokus pada value for money 3. Implementasi ZBB membutuhkan teknologi maju.

3. Memudahkan identifikasi terjadinya inefisiensi & ketidak 4. Masalah terbesar ZBB adalah proses meranking &
efektivan biaya. mereview paket keputusan, pekerjaan yang melelahkan &

4. Meningkatkan pengetahuan & motivasi staf & manajer. membosankan sehingga dapat mempengaruhi keputusan.

5. Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam 5. Peranking paket keputusan membutuhkan staf yang

proses penyusunan anggaran. mempunyai keahlian yang tak mungkin dimiliki organisasi.

6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo 6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa

& mendorong organisasi untuk selalu menguji alternatif semua paket keputusan harus masuk dalam anggaran.

aktivitas & pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran.


G. PLANNING, PROGRAMING, and BUDGETING SYSTEM
(PPBS)
Teknik penganggran yang berorientasi pada ouput dan tujuan, penekanan utamanya
adalah alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi

PROSES IMPLEMENTASI PPBS

1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas.

2. Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-benefit dari program.

4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.

5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui.


Karakteristik PPBS:

1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan.

2. Berorientasi pada masa depan (Secara Eksplisit)

3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi

4. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif program

 Identifikasi tujuan

 Identifikasi Sistematik alternatif program

 Estimasi biaya total masing-masing program

 Estimasi manfaat
KELEMAHAN PPBS
KELEBIHAN PPBS
1) Membutuhkan Sistem Informasi yang canggih,
1) Memudahkan dalam pendelegasian tanggung
ketersediaan data, pengukuran, & staf kapabilitas tinggi
jawab dari manajemen puncak ke menengah.
2) Untuk jangka panjang mengurangi beban kerja 2) Implementasi PPBS Membutuhkan biaya yang besar .

3) Memperbaiki kualitas layanan melalui pendekatan 3) Sulit untuk diimplementasikan.


sadar biaya dalam perencanaan program.
4) PPBS mengabaikan realitas politik & organisasi sebagai
4) Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan
kumpulan manusia yang kompleks.
komunikasi, koordinasi, kerjasama antar
departemen. 5) Kurang tajam mengukur efektivitas program karena
5) Menghilangkan program overlapping / merupakan teknik anggaran Statistically Oriented.
bertentangan dgn pencapaian tujuan organisasi.
6) Pengaplikasiannya menghadapi masalah teknis
6) Menggunakan teori marginal utility, sehingga
mendorong sumber daya secara optimal.
Masalah Utama Penggunaan ZBB dan PPBS:

• Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua alternatif untuk melakukan aktivitas
• Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif, utamanya mengukur output.
• Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa yang akan datang, perubahan
politik & ekonomi.
• Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang sangat berat.
• Kesulitan menentukan tujuan & perankingan program terutama ketika ada pertentangan kepentingan
• Seringkali tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan program secara cepat & tepat.
• Terdapat hambatan birokrasi & perlawanan politik.
• Pelaksanaannya sering tidak sesuai dengan proses pengambilan keputusan politik.
• Pemerintah beroperasi dalam situasi yang tidak rasional.
THANKYOU
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai