Probabilitas (peluang/kemungkinan) adalah suatu nilai yang dipergunakan untuk mengukur tingkat
terjadinya suatu kejadian yang acak.
Kunci pokok dalam probabilitas, yaitu; eksperimen, hasil (outcome), dan peristiwa atau kejadian
(event). Contoh, eksperimen pelemparan sebuah koin. Hasil ( outcome) dari pelemparan koin
tersebut adalah “angka” dan “gambar”. Sedangkan kumpulan dari beberapa hasil disebut kejadian
(event).
Probabilitas dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal atau bilangan pecahan, misal; 0,25, 0,50
atau 5/30, 25/100.
Pendekatan Perhitungan Probabiltas
Pendekatan Klasik
Perhitungan pendekatan klasik didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil suatu eksperimen
mempunyai kemungkinan (peluang) yang sama, dan harus mengetahui seluruh kejadian yang akan
muncul.
Suatu kejadian A dapat terjadi sebanyak x cara dari seluruh n cara, dimana n jumlah barang dan x
barang rusak. Probabilitas barang terambil rusak, dimana pengambilan barang secara acak (random),
adalah:
X ƒ ƒr
X1 ƒ1
X2 ƒ2
.
.
Xk ƒk
Jumlah ∑fi = n ∑ =1
Artinya probabilitas suatu kejadian merupakan limit dari frekuensi relatif kejadian tersebut yang secara
teoritis berlaku untuk nilai n yang besar sekali (tak terhingga), misal untuk eksperimen dengan sampel
besar.
Penelitian terhadap 65 karyawan perusahaan dengan gaji/upah sebagai berikut;
X 55 65 75 85 95 105 115
f 8 10 16 14 10 5 2
Contoh eksperimen pelemparan koin, akan menghasilkan 2 kemungkinan yaitu gambar dan angka.
Kejadian tersebut merupakan kejadian yang saling meniadakan ( mutually exclusice event),
pelemparan dilakukan sebanyak n kali. Jika probabilitas X 1 merupakan kejadian keluar gambar, maka
akan didapat kemungkinan sbb:
f fr f fr f fr f fr f fr
X1 8 0,8 60 0,6 450 0,45 5.490 0,549 52.490 0,5249
X2 2 0,2 40 0,4 550 0,55 4.510 0,451 47.510 0,4751
n 10 1,0 100 1,0 1000 1,00 10.000 1,0 100.000 1,00
Suatu eksperimen dilakukan pelemparan uang logam sebanyak 2 kali; kemungkinan hasilnya (ruang
sampel);
BB BḆ ḆB ḆḆ
1 2 3 4
Ruang sampel adalah himpunan hasil eksperimen. Suatu himpunan (set) merupakan kumpulan yang
lengkap atas elemen-elemen sejenis, tetapi dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan
karakteristiknya. Dalam statistik, himpunan (set) disebut populasi, dan himpunan bagian (subset)
disebut sampel.
Pelemparan uang logam sebanyak 3 kali, maka ruang sampel (S = BBB, BB Ḇ, B ḆB, ḆBB, ḆḆB,
ḆBḆ, BḆḆ, ḆḆḆ. Bila X = jumlah gambar yg muncul (B), dimana X = (0, 1, 2, 3) maka distribusi
probabilitas;
Apabila S adalah himpunan, maka obyek yang terkandung didalamnya dinamakan anggota atau
elemen.
Komplemen suatu kejadian, misal S adalah ruang sampel (himpunan dari hasil eksperimen), A
adalah himpunan bagian dari S, dan Ā adalah komplemen dari A atau semua anggota S yang
bukan anggota A.
Interseksi dua kejadian, misal A dan B (A ∩ B) adalah terdiri dari elemen anggota S yang selain
mempunyai sifat atau ciri A juga B atau selain anggota A juga anggota B.
Union dua kejadian, misal A atau B (A U B) atau A + B merupakan himpunan bagian S yang terdiri
dari elemen-elemen anggota S yang menjadi anggota A saja, B saja, atau menjadi anggota A dan B
sekaligus.
Aturan Dasar Probabilitas
Aturan Penjumlahan
Kejadian saling meniadakan/saling lepas (aturan penjumlahan khusus), kejadian dimana jika
sebuah kejadian terjadi, maka kejadian yang kedua tidak akan terjadi ( mutually exclusive event).
Jika A telah terjadi maka kejadian B tidak akan terjadi. Misal, pelemparan sebuah dadu.
Kejadian tidak saling meniadakan, seringkali suatu eksperimen bersifat tidak saling meniadakan
artinya kejadian bisa terjadi pada kedua kondisi.
Hitunglah probabilitas bahwa sebuah paket tertentu beratnya akan lebih ringan atau lebih berat?
P(A atau C) = P(A U C) = P(A) + P(C) = 0,025 + 0,075 = 0,10
Kejadian bebas (independent event), merupakan kejadian terjadi dimana kejadian tidak saling
mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas, apabila kejadian A tidak mempengaruhi B,
dan sebaliknya.
Probabilitas Marginal, suatu kejadian terjadi bersamaan dengan kejadian lainnya, dimana kejadian
lainnya tersebut mempengaruhi terjadinya kejadian yang pertama.
Terdapat 3 pabrik baterai, dengan produksi mingguan pabrik pertama (S 1) 500, pabrik kedua (S2) 2000, dan
pabrik ketiga (S3) 1500. Diketahui probabilitas baterai rusak pada pabrik pertama P(R/S 1) = 0,020, pabrik
kedua P(R/S2) = 0,015, dan pabrik ketiga P(R/S3) = 0,030. Probabilitas baterai yg dipilih scr acak rusak.
Thomas Bayes mengembangkan teori untuk menghitung probabilitas tentang sebab-sebab terjadinya
suatu kejadian berdasarkan pengaruh yang dapat diperoleh sebagai hasil observasi ( Bayesian
decision theory), yaitu teori keputusan berdasarkan perumusan Bayes yang bertujuan untuk
memecahkan masalah pembuatan keputusan yang mengandung ketidakpastian ( decision making
under uncertainty).
k
P(Ai/A) = [P(Ai).P(A/Ai)] / Σ (PAi).P(A/Ai)
i=1
Terdapat 3 pabrik baterai, dengan produksi mingguan pabrik pertama (S 1) 500, pabrik kedua (S2) 2000, dan
pabrik ketiga (S3) 1500. Diketahui probabilitas baterai rusak pada pabrik pertama P(R/S 1) = 0,020, pabrik
kedua P(R/S2) = 0,015, dan pabrik ketiga P(R/S3) = 0,030. Probabilitas baterai yg dipilih scr acak rusak dr
pabrik pertama, dr parik kedua, dan dr pabrik ketiga.