Anda di halaman 1dari 39

Tutorial 3 Statistika Ekonomi 1 23 September 2012 Zulfikar Yurnaidi ppt prepared by Fadia Dewanda

Menjelaskan konsep probabilitas Menghitung dengan menggunakan konsep probabiitas Menghitung dengan menggunakan konsep kombinasi peristiwa mutually exlcusive (saling asing), non mutually exclusive (saling tindih), dependent (gayut), dan independent (tak gayut)

yang sifatnya acak (atau tak tentu).

Mempelajari t t M l j i tentang percobaan-percobaan b b Digunakan dalam menarik kesimpulan dari suatu percobaan yang memuat suatu kejadian yang tidak pasti. Yaitu suatu percobaan yang diulang-ulang dalam kondisi yang sama akan memberikan y g hasil yang berbeda-beda.

Probabilitas Sederhana

Probabilitas adalah proporsi dalam jangka panjang


ni Pr( Ei ) = lim n N
Pr= Probabilitas Ei= Peristiwa hasil percobaan yang diharapkan ni = Cacah Ei yang muncul dari percobaan (frekuensi) y g p N= Banyaknya percobaan, secara teoretis adalah tak berhingga

Suatu eksperimen dengan N jenis kemungkinan peristiwa yang diperoleh yaitu (e1, e2, e3,... eN) ). Frekuensi relatif (ni/N) bernilai positif. Jumlah probabilitas d i semua k J l h b bilit dari kemungkinan ki peristiwa adalah 1.
nN n1 n2 n3 + + + ... =1 N N N N
Pr( E1 ) + Pr( E2 ) + ... Pr( E N ) = 1

ni 0 1 N

0 Pr( Ei ) 1

Ruang sampel: Himpunan dari seluruh kemungkinan peristiwa yang dapat terjadi pada suatu percobaan. Pr (S)=1 percobaan Himpunan kosong: Himpunan yang di dalamnya memuat tidak muncul peristiwa apa pun dari suatu percobaan. Pr ()=0 percobaan

Suatu peristiwa E terjadi sebanyak h kali dari total percobaan n. Periswa E disebut sukses:
h p = Pr( E ) = ( n

Probabilitas P b bilit peristiwa E tidak t j di (di b t i ti tid k terjadi (disebut gagal): h


q = Pr( E ) = 1 n q = 1 p = 1 Pr( E )

Peristiwa E tidak terjadi, disebut juga peristiwa komplementer dari E (Ec)

Peristiwa pelemparan dua buah dadu dadu, memiliki ruang sampel berikut:
(1,1), (2,1), (3,1), S = (4,1), (5,1), (6,1), (1, 2), (2, 2), (3, 2), (4, 2), (5, 2), (6, 2), (1,3), (2,3), (3,3), (4,3), (5,3), (6,3), (1, 4), (2, 4), (3, 4), (4, 4), (5, 4), (6, 4), (1,5), (2,5), (3,5), (4,5), (5,5), (6,5), (1,6) (2,6) (3,6) (4,6) (5,6) (6,6)

Banyaknya seluruh peristiwa: N=36

A = Kejadian munculnya jumlah ttk 7

= {(1, 6),( 2, 5),(3, 4),( 4, 3),(5, 2),(6,1)} n(A) = 6 = {(1,1),( 2, 2),(3, 3),( 4, 4),(5, 5),(6, 6)} n(B) = 6 = {(5, 6),(6, 5)} n(C) = 2 )(

B = Kejadian munculnya kedua titik sama C = Kejadian munculnya jumlah titik 11 Diperoleh:

( ) P(A) =

n(A) 6 1 n(B) 6 1 = = ; P(B) = ( ) = = ; n(S) 36 6 (S) n(S) 36 6 (S) n(C) 2 1 = = dan P(C) = n(S) 36 18
10

Probabilitas dengan Dua atau Lebih Peristiwa

Mutually exclusive atau disjoint (saling asing): Kedua atau lebih peristiwa tidak dapat terjadi bersama-sama.
Contoh: Kemunculan sisi angka atau gambar pada uang logam

Non exclusive atau joint (saling tindih): Kedua atau lebih peristiwa dapat terjadi bersama bersamasama.
Contoh: Menarik 1 kartu AS, bisa juga berarti 1 AS , kartu hati

Hukum penambahan digunakan untuk menentukan probabilitas satu peristiwa dan peristiwa lain yang terjadi pada satu observasi observasi. Disebut union A dan B.

P ( A) P( B)
Jika kedua peristiwa tsb

mutually exclusive

P ( A) P ( B) = P( A) + P ( B)

Jika kedua peristiwa tsb non exclusive, terdapat irisan atau interseksi antara peristiwa A dan B: A B

P ( A) P( B)

A A

B B

Sehingga, rumus umum penjumlahannya j di menjadi:

P ( A) P( B) = P ( A) + P( B ) P( A B)

Untuk tiga buah peristiwa A B C berikut ini A, B, C, adalah aturan penambahannya:


P( A B C) = P( A ) + P(B) + P(C) P( A B) P( A C) P(B C) + P( A B C)

A A
C

AB

Bila probabilitas seseorang membeli mobil warna hijau 0,09, putih 0,15, merah 0,21 dan biru 0,23. Berapa probabilitas seseorang bi 0 23 B b bilit pembeli akan membeli mobil baru seperti salah satu dari warna tersebut?
Misalnya H hijau T putih M merah dan B biru H= hijau, T=putih, M=merah B=biru

P(H T M B) = P(H) + P(T ) + P(M) + P(B) = 0.09 + 0.15 + 0.21 + 0.23 = 0 68 0.68

Contoh:
Probabilitas P b bilit seseorang mahasiswa l l matakuliah St ti tik 2/3 h i lulus t k li h Statistika dan probabilitas lulus matakuliah matematika 4/9. Jika probabilitas lulus kedua matakuliah 1/4, maka tentukan probabilitas mahasiswa akan lulus paling sedikit satu mata kuliah?
A = himpunan mahasiswa yang lulus matakuliah statistika, P(A) = 2 / 3 B = himpunan mahasiswa yang lulus matakuliah matematika, P(B) = 4 / 9

A B = himpunan mahasiswa yang lulus kedua matakuliah P(A B) = 1 / 4


Maka peluang mahasiswa akan lulus paling sedikit satu mata kuliah adalah

P(A B) = P(A) + P(B) P(A B) ( ) ( ) ( ) ( ) = P(A) + P(B) P(A B) = 2 + 4 1 = 31


3 9 4 36
17

Contoh:
Berapakah peluang untuk mendapatkan jumlah titik dadu yang muncul 7 atau 11 jika dua buah dadu dilemparkan? Misal:

A = Kejadian munculnya jumlah titik 7 n(A) = 6; P(A) =

1 6 1 B = Kejadian munculnya jumlah titik 11 n(B) = 2; P(B) = 18 A B = Kejadian munculnya jumlah titik dadu 7 atau 11
Karena A dan B saling asing, atau , A B = sehingga

P( A B) = 0

Jadi untuk mendapatkan jumlah titik dadu yang muncul 7 atau 11 adalah

P(A B) = P(A) + P(B) =1+ 1


6 =2 9 18
18

Contoh:
Probabilitas seorang montir mobil akan memperbaiki mobil setiap hari kerja adalah 3 4 5 6 7 atau 8 lebih dengan probabilitas 0 12; 3, 4, 5, 6, 7, 0,12; 0,19; 0,28; 0,24; 0,10; dan 0,07. Berapa probabilitas bahwa seorang montir mobil akan memperbaiki paling sedikit 5 mobil pada hari kerja berikutnya?
Misal E = kejadian bahwa paling sedikit ada 5 mobil yang diperbaiki Ec= kejadian kurang dari 5 mobil yang diperbaiki

Sehingga Jadi

P(E) = 1 P(Ec ) ;

dimana

P(Ec ) = 0,12 + 0,19 = 0, 31

P(E) = 1 P(Ec ) = 1 0, 31 = 0, 69 ( ) (
19

Contoh:
Dua buah barang dipilih secara acak dari 12 barang diantaranya ada 4 barang berkondisi cacat (rusaK). Tentukan probailitas bahwa: (a). kedua barang tersebut cacat (b). kedua barang berkondisi baik ( ) paling sedikit satu barang cacat (c). p g g

Jawab:
Banyaknya cara untuk memilih 2 barang dari 12 barang =

n(S)

Dimisalkan : Maka

12 12 ! = 66 n(S) = = ( ) 2 2 ! (12 2)!

A = kejadian terpilihnya kedua barang cacat B= kejadian terpilihnya kedua barang baik j p y g

4 4! n(A) = = =6 2 2 !( 4 2)!

8 8! = 28 n(B) = = 2 2 !(8 2)!


20

a). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang cacat = P(A) = b). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang baik = P(B) =

n(A) 6 = n(S) 66

n(B) 28 = n(S) 66

c). Misalkan; P( 0) = probabilitas terpilihnya 0- barang yang cacat

P(1) P( 2)

= probabilitas terpilihnya 1- barang yang cacat = probabilitas terpilihnya 2- barang yang cacat

( ) ( ( ( P(S) = P(0) + P(1) + P( 2) = 1


P( 0) = P(B) = 28 66 28 38 = 66 66 38 66
21

Probabilitas paling sedikit ada satu barang cacat = Probabilitas (1-barang yang cacat , 2- barang yang cacat) = P(1) + P(2) = 1 P( 0) = 1 y g g y g ) ( ) ( )

Jadi probabilitas paling sedikit ada satu barang cacat adalah =

Dua peristiwa dikatakan independent jika kejadian atau ketidakjadiannya tidak berpengaruh pada peristiwa lain lain.

Contoh: Hasil pelemparan dadu yang pertama tidak berpengaruh pada hasil p p g p pelemparan selanjutnya. p j y

Dikatakan dependent jika peristiwa yang satu berpengaruh terhadap peristiwa yang lain.
Contoh: Probabilitas penarikan kartu AS y g yang p pertama, lebih besar dari penarikan kartu selanjutnya

Terdapat dependensi pada peristiwa A dan B B. Simbol P(B|A) menggambarkan probabilitas peristiwa B dengan asumsi peristiwa A telah betul-betul terjadi.

A B
AA

P ( B | A) = P ( A) > 0

P ( A B ) P ( A)

BB

Contoh:
Ruang sampel menyatakan populasi orang dewasa yang telah tamat SMU di suatu kota tertentu dikelompokan menurut jenis kelamin dan status bekerja seperti dalam tabel berikut:
Bekerja Lakilaki Wanita 460 140 600 Tdk bekerja 40 260 300 Jumlah 500 400 900

Berapa probabilitas lelaki yang terpilih ternyata berstatus bekerja?

24

Misalkan Mi lk ; E = O Orang yang t terpilih b t t b k j ilih berstatus bekeja M = Lelaki yang terpilih Dari tabel diperoleh:

P(E) = 600 = 2
900

dan

P(M E) = 460 = 23
900 45

Probabilitas lelaki yang terpilih ternyata berstatus bekerja adalah

P(M | E ) = P(M | E ) =

P( M E ) P(E ) 23 / 45 2/3

23 = 30
25

Perkalian untuk peristiwa independent:

P ( A B ) = P ( A) P ( B )
Contoh: Sebuah koin dilempar dua kali, probabilitas kali keduanya menghasilkan gambar yaitu P(G) dan angka P(A) g

P ( A G ) = P ( A) P (G ) = 1 / 2 1 / 2 = 1 / 4

Perkalian untuk peristiwa dependent:

P ( A B ) = P ( A) P ( B | A) P ( B A) = P ( B ) P ( A | B )
Contoh: Terdapat satu kotak berisi 10 topi, 8 buah berwarna merah, 2 berwarna biru Dari kotak merah biru. kotak, diambil 2 topi secara berurutan dan acak tanpa p g pengembalian. Kemungkinan pengambilan g p g berwarna sama:

P( X 1 X 2 ) = P( X 1 ) P( X 2 | X 1 ) = 8 / 10 7 / 9 = 28 / 45

Contoh:
Dalam sebuah k t k t d D l b h kotak terdapat 7 b l merah d 5 b l putih, jik t bola h dan bola tih jika a. Sebuah bola diambil dari kotak tersebut diamati warnanya kemudian dikembalikan lagi kedalam kotak, dan diulangi cara pengambilannya. Maka tentukan probabilitas bahwa dalam pengambilan akan didapat 2 bola putih. b. Dalam pengambilan pertama setelah diamati bola tidak dikembalikan dan diulangi cara pengambilannya. Maka tentukan probabilitas bahwa dalam pengambilan pertama diperoleh bola merah dan yang kedua bola putih J Jawab: 1 7M, 5P 12

12 12 ! = 12 n(S ) = = 1 1! (12 1) !
28

a). Misalnya: A = kejadian pengambilan I diperoleh bola putih B = kejadian pengambilan II diperoleh bola putih 5 5 5 5 ; dan maka n(B) = = 5 P(B) = n(A) = = 5 P(A) = 1 1 12 12 A dan B adalah kejadian-kejadian yang bebas, jadi probabilitas bahwa dalam pengambilan akan diperoleh 2 bolam berwarna putih : p g p p

P(A B) = P(A) P(B) = (

5 5 25 )( )= 12 12 144

b). Misal: C = pengambilan I diperoleh bola merah, dan D = p g pengambilan II diperoleh bola putih, maka p p

5 7 5 7 n(D / C) = = 5 P(D / C) = n(C) = = 7 P(C) = dan 1 11 1 12 Probabiliats pengambilan I merah dan pengambilan II putih = P(C D) = P(C) P D

( C)

=(

7 5 35 )( )= 12 11 132
29

Tabel probabilitas patungan adalah suatu tabel yang kolomnya menunjukkan peristiwa dari variabel ke satu sedangkan barisnya satu, menunjukkan semua kemungkinan peristiwa dari variabel kedua.
A
EA Ec A

Ec

Misal:

E = Orang yang terpilih berstatus bekeja A = Orang yang terpilih anggota koperasi

Dari tabel diperoleh:


900

P(E) = 600 = 2

3
3

P(Ec ) = 1 P(E) = 1 ( ( ) P(A E) = 36 = 3


600
300

50
25

P(A Ec ) = 12 = 1

Jadi peluang orang yang terpilih anggota koperasi adalah P(A) = P(E)P(A E) + P(Ec )P(A Ec ) = ( 2) ( 3 ) + ( 1 ) ( 1 ) =
3 50 4 75 3 25

31

Contoh:
Ruang sampel menyatakan populasi orang dewasa yang telah tamat SMU di suatu kota tertentu dikelompokan menurut jenis kelamin dan status bekerja:
Bekerja Lakilaki Wanita i 460 140 0 600 Tdk bekerja 40 260 300 Jumlah 500 400 00 900

Akan d l h 1 orang sebagai d k dipilih b duta k kota. Diketahui b h k h bahwa ada 36 d orang yang berstatus bekerja dan 12 orang berstatus menganggur adalah anggota koperasi. Berapa peluang orang yang terpilih ternyata anggota koperasi?
32

Jika ada kemungkinan n peristiwa lalu akan peristiwa, diamati r peristiwa saja. Banyaknya kemungkinan susuan peristiwa di dalam r yang diambil dari n:

n(n 1)(n 2)... nP = r (n r )(n r 1)(n r 1) )... n! nP = r (n r )!

Bila suatu peristiwa dapat terjadi melalui salah satu dari n1 cara, dan bersamaan g p p juga j dengan itu peristiwa lain dapat j g terjadi melalui n2 cara, maka banyaknya cara di mana kedua peristiwa itu dapat terjadi bersama-sama adalah sebanyak n1.n2 b d l h b k Contoh: T d C t h Terdapat 5 merk b j masingt k baju, i masing memiliki 3 warna dan 3 ukuran. Banyaknya alternatif pilihan: n1.n2.n3 = 5x3x3=45 kemungkinan

Banyaknya permutasi dari satu set huruf F G F, G, H, I, J jika diambil hanya 3 huruf:

5! 5! 5 4 3 2 1 = = = 60 5P = 3 (5 3)! 2! ) 2 1

Banyaknya permutasi dari susunan huruf UNIVERSITAS: UNIVERSITAS

11! 11.10.9.8.7.6.5.4.3.2.1 = 1! !2!1!1!1!2!1!1! 1 (2 1)(2 1)

Banyaknya permutasi dari n objek yang terdiri atas kelompok-kelompok objek n1 yang sejenis, sejenis n2 yang sejenis dst: sejenis,

n! n1!n2 !n3!...nk !
Dimana n=n1+n2+n3+... nk

Memiliki kemiripan dengan permutasi tetapi permutasi, urutan susunan tidak diperhatikan, artinya susunan (A dan B) tidak berbeda dengan (B dan A)

n! n Cr = r!(n r )!

Banyaknya kombinasi dari 5 buah buku yang berbeda judul (misalkan A, B, C, D, E), jika hanya diambil 2 buah buku saja:

5! 5! 5 4 3 2 1 = = = 10 5 C2 = 2!(5 2)! 2!3! 2 1 3 2 1

Modul Statistika 1 Universitas Terbuka Slide tutorial Iwa K ti Slid t t i l I Kartiwa

Anda mungkin juga menyukai