Menjelaskan konsep probabilitas Menghitung dengan menggunakan konsep probabiitas Menghitung dengan menggunakan konsep kombinasi peristiwa mutually exlcusive (saling asing), non mutually exclusive (saling tindih), dependent (gayut), dan independent (tak gayut)
Mempelajari t t M l j i tentang percobaan-percobaan b b Digunakan dalam menarik kesimpulan dari suatu percobaan yang memuat suatu kejadian yang tidak pasti. Yaitu suatu percobaan yang diulang-ulang dalam kondisi yang sama akan memberikan y g hasil yang berbeda-beda.
Probabilitas Sederhana
Suatu eksperimen dengan N jenis kemungkinan peristiwa yang diperoleh yaitu (e1, e2, e3,... eN) ). Frekuensi relatif (ni/N) bernilai positif. Jumlah probabilitas d i semua k J l h b bilit dari kemungkinan ki peristiwa adalah 1.
nN n1 n2 n3 + + + ... =1 N N N N
Pr( E1 ) + Pr( E2 ) + ... Pr( E N ) = 1
ni 0 1 N
0 Pr( Ei ) 1
Ruang sampel: Himpunan dari seluruh kemungkinan peristiwa yang dapat terjadi pada suatu percobaan. Pr (S)=1 percobaan Himpunan kosong: Himpunan yang di dalamnya memuat tidak muncul peristiwa apa pun dari suatu percobaan. Pr ()=0 percobaan
Suatu peristiwa E terjadi sebanyak h kali dari total percobaan n. Periswa E disebut sukses:
h p = Pr( E ) = ( n
Peristiwa pelemparan dua buah dadu dadu, memiliki ruang sampel berikut:
(1,1), (2,1), (3,1), S = (4,1), (5,1), (6,1), (1, 2), (2, 2), (3, 2), (4, 2), (5, 2), (6, 2), (1,3), (2,3), (3,3), (4,3), (5,3), (6,3), (1, 4), (2, 4), (3, 4), (4, 4), (5, 4), (6, 4), (1,5), (2,5), (3,5), (4,5), (5,5), (6,5), (1,6) (2,6) (3,6) (4,6) (5,6) (6,6)
= {(1, 6),( 2, 5),(3, 4),( 4, 3),(5, 2),(6,1)} n(A) = 6 = {(1,1),( 2, 2),(3, 3),( 4, 4),(5, 5),(6, 6)} n(B) = 6 = {(5, 6),(6, 5)} n(C) = 2 )(
B = Kejadian munculnya kedua titik sama C = Kejadian munculnya jumlah titik 11 Diperoleh:
( ) P(A) =
n(A) 6 1 n(B) 6 1 = = ; P(B) = ( ) = = ; n(S) 36 6 (S) n(S) 36 6 (S) n(C) 2 1 = = dan P(C) = n(S) 36 18
10
Mutually exclusive atau disjoint (saling asing): Kedua atau lebih peristiwa tidak dapat terjadi bersama-sama.
Contoh: Kemunculan sisi angka atau gambar pada uang logam
Non exclusive atau joint (saling tindih): Kedua atau lebih peristiwa dapat terjadi bersama bersamasama.
Contoh: Menarik 1 kartu AS, bisa juga berarti 1 AS , kartu hati
Hukum penambahan digunakan untuk menentukan probabilitas satu peristiwa dan peristiwa lain yang terjadi pada satu observasi observasi. Disebut union A dan B.
P ( A) P( B)
Jika kedua peristiwa tsb
mutually exclusive
P ( A) P ( B) = P( A) + P ( B)
Jika kedua peristiwa tsb non exclusive, terdapat irisan atau interseksi antara peristiwa A dan B: A B
P ( A) P( B)
A A
B B
P ( A) P( B) = P ( A) + P( B ) P( A B)
A A
C
AB
Bila probabilitas seseorang membeli mobil warna hijau 0,09, putih 0,15, merah 0,21 dan biru 0,23. Berapa probabilitas seseorang bi 0 23 B b bilit pembeli akan membeli mobil baru seperti salah satu dari warna tersebut?
Misalnya H hijau T putih M merah dan B biru H= hijau, T=putih, M=merah B=biru
P(H T M B) = P(H) + P(T ) + P(M) + P(B) = 0.09 + 0.15 + 0.21 + 0.23 = 0 68 0.68
Contoh:
Probabilitas P b bilit seseorang mahasiswa l l matakuliah St ti tik 2/3 h i lulus t k li h Statistika dan probabilitas lulus matakuliah matematika 4/9. Jika probabilitas lulus kedua matakuliah 1/4, maka tentukan probabilitas mahasiswa akan lulus paling sedikit satu mata kuliah?
A = himpunan mahasiswa yang lulus matakuliah statistika, P(A) = 2 / 3 B = himpunan mahasiswa yang lulus matakuliah matematika, P(B) = 4 / 9
Contoh:
Berapakah peluang untuk mendapatkan jumlah titik dadu yang muncul 7 atau 11 jika dua buah dadu dilemparkan? Misal:
1 6 1 B = Kejadian munculnya jumlah titik 11 n(B) = 2; P(B) = 18 A B = Kejadian munculnya jumlah titik dadu 7 atau 11
Karena A dan B saling asing, atau , A B = sehingga
P( A B) = 0
Jadi untuk mendapatkan jumlah titik dadu yang muncul 7 atau 11 adalah
Contoh:
Probabilitas seorang montir mobil akan memperbaiki mobil setiap hari kerja adalah 3 4 5 6 7 atau 8 lebih dengan probabilitas 0 12; 3, 4, 5, 6, 7, 0,12; 0,19; 0,28; 0,24; 0,10; dan 0,07. Berapa probabilitas bahwa seorang montir mobil akan memperbaiki paling sedikit 5 mobil pada hari kerja berikutnya?
Misal E = kejadian bahwa paling sedikit ada 5 mobil yang diperbaiki Ec= kejadian kurang dari 5 mobil yang diperbaiki
Sehingga Jadi
P(E) = 1 P(Ec ) ;
dimana
P(E) = 1 P(Ec ) = 1 0, 31 = 0, 69 ( ) (
19
Contoh:
Dua buah barang dipilih secara acak dari 12 barang diantaranya ada 4 barang berkondisi cacat (rusaK). Tentukan probailitas bahwa: (a). kedua barang tersebut cacat (b). kedua barang berkondisi baik ( ) paling sedikit satu barang cacat (c). p g g
Jawab:
Banyaknya cara untuk memilih 2 barang dari 12 barang =
n(S)
Dimisalkan : Maka
A = kejadian terpilihnya kedua barang cacat B= kejadian terpilihnya kedua barang baik j p y g
4 4! n(A) = = =6 2 2 !( 4 2)!
a). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang cacat = P(A) = b). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang baik = P(B) =
n(A) 6 = n(S) 66
n(B) 28 = n(S) 66
P(1) P( 2)
= probabilitas terpilihnya 1- barang yang cacat = probabilitas terpilihnya 2- barang yang cacat
Probabilitas paling sedikit ada satu barang cacat = Probabilitas (1-barang yang cacat , 2- barang yang cacat) = P(1) + P(2) = 1 P( 0) = 1 y g g y g ) ( ) ( )
Dua peristiwa dikatakan independent jika kejadian atau ketidakjadiannya tidak berpengaruh pada peristiwa lain lain.
Contoh: Hasil pelemparan dadu yang pertama tidak berpengaruh pada hasil p p g p pelemparan selanjutnya. p j y
Dikatakan dependent jika peristiwa yang satu berpengaruh terhadap peristiwa yang lain.
Contoh: Probabilitas penarikan kartu AS y g yang p pertama, lebih besar dari penarikan kartu selanjutnya
Terdapat dependensi pada peristiwa A dan B B. Simbol P(B|A) menggambarkan probabilitas peristiwa B dengan asumsi peristiwa A telah betul-betul terjadi.
A B
AA
P ( B | A) = P ( A) > 0
P ( A B ) P ( A)
BB
Contoh:
Ruang sampel menyatakan populasi orang dewasa yang telah tamat SMU di suatu kota tertentu dikelompokan menurut jenis kelamin dan status bekerja seperti dalam tabel berikut:
Bekerja Lakilaki Wanita 460 140 600 Tdk bekerja 40 260 300 Jumlah 500 400 900
24
Misalkan Mi lk ; E = O Orang yang t terpilih b t t b k j ilih berstatus bekeja M = Lelaki yang terpilih Dari tabel diperoleh:
P(E) = 600 = 2
900
dan
P(M E) = 460 = 23
900 45
P(M | E ) = P(M | E ) =
P( M E ) P(E ) 23 / 45 2/3
23 = 30
25
P ( A B ) = P ( A) P ( B )
Contoh: Sebuah koin dilempar dua kali, probabilitas kali keduanya menghasilkan gambar yaitu P(G) dan angka P(A) g
P ( A G ) = P ( A) P (G ) = 1 / 2 1 / 2 = 1 / 4
P ( A B ) = P ( A) P ( B | A) P ( B A) = P ( B ) P ( A | B )
Contoh: Terdapat satu kotak berisi 10 topi, 8 buah berwarna merah, 2 berwarna biru Dari kotak merah biru. kotak, diambil 2 topi secara berurutan dan acak tanpa p g pengembalian. Kemungkinan pengambilan g p g berwarna sama:
P( X 1 X 2 ) = P( X 1 ) P( X 2 | X 1 ) = 8 / 10 7 / 9 = 28 / 45
Contoh:
Dalam sebuah k t k t d D l b h kotak terdapat 7 b l merah d 5 b l putih, jik t bola h dan bola tih jika a. Sebuah bola diambil dari kotak tersebut diamati warnanya kemudian dikembalikan lagi kedalam kotak, dan diulangi cara pengambilannya. Maka tentukan probabilitas bahwa dalam pengambilan akan didapat 2 bola putih. b. Dalam pengambilan pertama setelah diamati bola tidak dikembalikan dan diulangi cara pengambilannya. Maka tentukan probabilitas bahwa dalam pengambilan pertama diperoleh bola merah dan yang kedua bola putih J Jawab: 1 7M, 5P 12
12 12 ! = 12 n(S ) = = 1 1! (12 1) !
28
a). Misalnya: A = kejadian pengambilan I diperoleh bola putih B = kejadian pengambilan II diperoleh bola putih 5 5 5 5 ; dan maka n(B) = = 5 P(B) = n(A) = = 5 P(A) = 1 1 12 12 A dan B adalah kejadian-kejadian yang bebas, jadi probabilitas bahwa dalam pengambilan akan diperoleh 2 bolam berwarna putih : p g p p
5 5 25 )( )= 12 12 144
b). Misal: C = pengambilan I diperoleh bola merah, dan D = p g pengambilan II diperoleh bola putih, maka p p
5 7 5 7 n(D / C) = = 5 P(D / C) = n(C) = = 7 P(C) = dan 1 11 1 12 Probabiliats pengambilan I merah dan pengambilan II putih = P(C D) = P(C) P D
( C)
=(
7 5 35 )( )= 12 11 132
29
Tabel probabilitas patungan adalah suatu tabel yang kolomnya menunjukkan peristiwa dari variabel ke satu sedangkan barisnya satu, menunjukkan semua kemungkinan peristiwa dari variabel kedua.
A
EA Ec A
Ec
Misal:
E = Orang yang terpilih berstatus bekeja A = Orang yang terpilih anggota koperasi
P(E) = 600 = 2
3
3
50
25
P(A Ec ) = 12 = 1
Jadi peluang orang yang terpilih anggota koperasi adalah P(A) = P(E)P(A E) + P(Ec )P(A Ec ) = ( 2) ( 3 ) + ( 1 ) ( 1 ) =
3 50 4 75 3 25
31
Contoh:
Ruang sampel menyatakan populasi orang dewasa yang telah tamat SMU di suatu kota tertentu dikelompokan menurut jenis kelamin dan status bekerja:
Bekerja Lakilaki Wanita i 460 140 0 600 Tdk bekerja 40 260 300 Jumlah 500 400 00 900
Akan d l h 1 orang sebagai d k dipilih b duta k kota. Diketahui b h k h bahwa ada 36 d orang yang berstatus bekerja dan 12 orang berstatus menganggur adalah anggota koperasi. Berapa peluang orang yang terpilih ternyata anggota koperasi?
32
Jika ada kemungkinan n peristiwa lalu akan peristiwa, diamati r peristiwa saja. Banyaknya kemungkinan susuan peristiwa di dalam r yang diambil dari n:
Bila suatu peristiwa dapat terjadi melalui salah satu dari n1 cara, dan bersamaan g p p juga j dengan itu peristiwa lain dapat j g terjadi melalui n2 cara, maka banyaknya cara di mana kedua peristiwa itu dapat terjadi bersama-sama adalah sebanyak n1.n2 b d l h b k Contoh: T d C t h Terdapat 5 merk b j masingt k baju, i masing memiliki 3 warna dan 3 ukuran. Banyaknya alternatif pilihan: n1.n2.n3 = 5x3x3=45 kemungkinan
Banyaknya permutasi dari satu set huruf F G F, G, H, I, J jika diambil hanya 3 huruf:
5! 5! 5 4 3 2 1 = = = 60 5P = 3 (5 3)! 2! ) 2 1
Banyaknya permutasi dari n objek yang terdiri atas kelompok-kelompok objek n1 yang sejenis, sejenis n2 yang sejenis dst: sejenis,
n! n1!n2 !n3!...nk !
Dimana n=n1+n2+n3+... nk
Memiliki kemiripan dengan permutasi tetapi permutasi, urutan susunan tidak diperhatikan, artinya susunan (A dan B) tidak berbeda dengan (B dan A)
n! n Cr = r!(n r )!
Banyaknya kombinasi dari 5 buah buku yang berbeda judul (misalkan A, B, C, D, E), jika hanya diambil 2 buah buku saja: