23
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
1 beny 09:06 Pertanyaan :
ijin bertanya pak Pri, bgm dengan beaya penyusutan mobll yg dipakai
sebagai fasilitas karyawan,apakah juga ditambahkan sebagai
penghasilan karyawn yg bersangkutan.trimakasih.
Jawaban :
Jika dirujuk makna ketentuan Pasal 29 PP 55/2022 yg masih
memerlukan PMK, imbalan kenikmatan berupa fasilitas mobil utk
pegawai mengacu pada biaya yg “seharusnya dikeluarkan oleh
pemberi kerja”. Besarannya “dapat” mengacu ke sewa kendaraan
sejenis dari lessor. Jika digunakan besaran biaya penyusutan yg
setara dgn alokasi sistematis dari biaya pembelian kendaraan,
penafsiran pasal 29 PP 55/2022 masih terpenuhi. Hal yg paling krusial
adalah WP hrs menunggu penafsiran intensionalisme (original intent)
dari pembuat kebijakan yg akan dituangkan di dalam PMK.
2 Hasan Jusuf 09:06 Pertanyaan :
AM Assalamualaikum Pak Pri. izin bertanya bagaimana perlakuan PPN
atas penyerahan BBM oleh SPBU merek Shell (bukan Pertamina) ?
Apakah wajib PKP apabila omset SPBU lebih dari 4.8M? kalau sdh
PKP bagaimana teknis penerbitan FK pajak saat penyerahan BBM
kepada konsumen
Jawaban :
Jawaban :
Silakan cek di file yg sudah di-share deskripsi Youtube Pratama
Indomitra.
4 Hasan Jusuf 09:06 Pertanyaan :
AM Assalamualaikum Pak Pri. izin bertanya bagaimana perlakuan PPN
atas penyerahan BBM oleh SPBU merek Shell (bukan Pertamina) ?
Apakah wajib PKP apabila omset SPBU lebih dari 4.8M? kalau sdh
PKP bagaimana teknis penerbitan FK pajak saat penyerahan BBM
kepada konsumen
Jawaban :
Jawaban :
1. Pemotongan PPh Pasal 21 dilakukan pada akhir bulan saat
terutang atau dibayarkan sesuai Pasal 21 UU PPh juncto Pasal 15
ayat (1) PP 94/2010 s.t.d.t.d. PP 9/2021, tergantung peristiwa
mana yg lebih dulu terjadi. Jika sdh ada pengakuan beban BIK di
setiap bulan, pemotongan PPh atas natura tsb digabungkan dgn
BIC.
2. Jenis BIK dirinci di Pasal 4 ayat (3) huruf d UU PPh juncto Pasal
23 s.d. Pasal 29 PP 55/2022.
3. Tidak ada sanksi administrasi jika pemotongan PPh 21 atas BIK
belum dilakukan di tahun pajak 2022 sesuai ketentuan di Pasal 73
PP 55/2022.
6 Kim Gwan 09:09 Pertanyaan :
Sucipto AM Selamat pagi pak Pri dan team. Ijin bertanya untuk pelaporan SPT
1770 orang pribadi pengisian untuk omset umkm 0,5 % final 500 jt free
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
pajak. isinya kemana, jika ditempat biasa otomatis pajaknya muncul.
Akomodir free 500 jt isinya dimana pak Pri. Terima kasih
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Imbalan natura kpd pegawai seperti dicontohkan di atas tidak termasuk
bagian dari penyerahan yang terutang PPN shg tidak ada isu PPN-nya.
Namun demikian, imbalan natura tsb dapat dianggap sbg bagian dari
imbalan atas penyerahan jasa tenaga kerja oleh pegawai kepada
pemberi kerja dan penyerajan jasa tenaga kerja tsb merupakan objek
PPN yg mendapatkan fasilitasi PPN dibebaskan sesuai Pasal 16B UU
PPN juncto PP 49/2022.
9 Veronika Dewi V 09:11 Pertanyaan :
Laiyan AM Selamat pagi Pak Pri, ijin bertanya out of topic. Kami dari yayasan
organisasi internasional yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia dan
pemerintah Australia. Kami bermaksud mengajukan diri untuk
ditetapkan sebagai organisasi internasional yang tidak termasuk subjek
pajak penghasilan sesuai PMK no. 235/PMK.010/2020 tentang
organisasi internasional dan pejabat perwakilan organisasi
internasional yang tidak termasuk subjek pajak penghasilan. Mohon
arahannya prosedur/tata cara yang harus dilakukan. Terima kasih.
Jawaban :
Jawaban :
1. Sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf n UU PPh baru, BIK mrpk deductible
expense sepanjang memenuhi konsep matching cost against
revenue yg diadopsi di frasa “…biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk…” Berdasarkan
ketentuan ini, tidak semua BIK ke pengurus/pemegang saham
mrpk Deductible Expense ketika persyaratan matching principle
tsb tidak terpenuhi.
2. Pengkreditkan PPN Masukan mengacu pada Pasal 9 ayat (8) UU
PPN, khususnya ketentuan di huruf b
3. Jenis kenikmatan di atas menjadi deductible expense sepanjang
memenuhi konsep matching cost against revenue. Secara sekilas,
BIK yg dicontohkan mrpk NDE. Jika dianggap DE oleh pemberi
penghasilan, pemberi penghasilan hrs dapat meyakinkan bahwa
BIK tsb memenuhi konsep matching principle sesuai Pasal 6 ayat
(1) UU PPh.
4. Jika pemberian BIK tsb dilakukan lebih dari sekali, tanpa
memandang besaran nilai BIK, sesuai PMK 252/2008, BIK tsb
dapat dikategorikan sbg penghasilan teratur.
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
11 FAUZIA/PJBS 09:14 Pertanyaan :
AM pagi pak pri dan team, izin bertanya, jika natura diberikan berupa
dormitory yang diberikan ke karyawan yang ada di unit kerja kami,
dormitory tersebut merupakan aktiva. apakah natura tersebut masuk
obyek pph 21? berapa nilai yang kami masukkan dalam obyek pph 21?
bagaimana biaya penyesuaian atas dormitory tersebut?
Jawaban :
Pemberian dormitory merupakan fasilitas employer kepada
employee shg tercakup di dalam pengertian BIK di Pasal 4 ayat (1)
huruf a dan ayat (3) huruf d UU PPh.
Nilai BIK yg dijadikan sbg dasar pemotongan PPh 21 mulai Januari
2023 ini masih memerlukan pengaturan di PMK. Namun, jika
dirujuk Pasal 29 PP 55/2022, arah pengaturannya akan mengacu
pada nilai sesuai jumlah yg seharusnya dibayar oleh pemberi
“ketika pemberi kerja menyewanya”. Ketentuan pastinya masih
menunggu penerbitan PMK sbg aturan turunan dari Pasal 29 PP
55/2022. Scr kontekstual, pemberi kerja dan pegawai memiliki
hubungan istimewa berupa hubungan pekerjaan shg acuannya
secara umum berdasarkan “harga sewa” utk objek sejenis.
12 Riyanto 09:15 Pertanyaan :
AM Selamat pagi Mas Prianto. Salam sehat selalu. Mau minta pencerahan.
PT A menugaskan karyawannya ke PT B. Dan PT A menalangi dulu
atas gaji dan pajaknya untuk dibayarkan ke Karyawan yang
ditugaskan. Kemudian berdasarkan bukti pembayaran dari PT A ke
Karyawan yang ditugaskan di mintakan penggantian/Reimburseme ke
PT B. Apakah transaksi ini terutang PPN dan PPH atas penagihan dari
PT A ke PT B. Dimana PT A sudah PKP. Matursuwun Mas Prianto
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Dari sisi PPh 21, semua BIK sesuai Pasal 4 ayat (1) huruf a dan
ayat (3) huruf d UU PPh baru mrpk objek pemotongan pajak.
Dari sisi PPh Badan, tidak semua BIK yg sdh dipotong PPh 21-nya
tsb merupakan deductible ketika BIK tsb tidak memenuhi konsep
matching cost against revenue. Konsep awal tentang deductibility-
taxability yg diusung di UU PPh baru memiliki pembatasan di sisi
PPh badan krn BIK tsb hrs memenuhi konsep matching principle
atau “biaya utk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan”
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
Sampai saat ini, Per-220/2012 ttg koreksi fiskal 50% masih belum
dicabut shg pemberlakuan BIK sbg DE hrs tetap mengacu pada
konsep pendasar Pasal 6 ayat (1) UU PPh sesuai penjelasan di
atas.
16 Christoforus 09:17 Pertanyaan :
Richard AM pagi pak pri & team, mau bertanya untuk natura, apabila perusahaan
tidak memotong PPh 21 atas natura Kepada karyawan, dan pada saat
CITR biaya natura tersebut kami lakukan penyesuaian positive, apakah
masih bisa di deemed tax payable oleh KPP saat pemeriksaan pajak?
Jawaban :
Koreksi positif atas biaya natura di CITR tidak secara otomatis
menghilangkan kewajiban pemotongan PPh 21 atas natura tsb.
Pengaturan natura sbg objek PPh sdh diatur scr eksplisit di Pasal 4
ayat (1) huruf a dan ayat (3) huruf d UU PPh. Jadi, pemeriksa pajak
msh tetap menganggap bahwa natura tsb menjadi objek pemotongan
PPh 21 meskipun biaya natura tsb dikoreksi fiskal oleh WP di CITR.
17 Noviyanti 09:18 Pertanyaan :
Kardiman AM Pagi Pak, ijin bertanya 1.
perusahaan membeli mobil an perusahaan tetapi penggunaannya
untuk sales apakah itu termasuk natura dimana Harga mobil tersebut
besar dan mobil tersebut an perusahaan jadi hanya penggunaannya
untuk sales terkait pekerjaannya.
Assalamualaikum Pak Pri. izin bertanya bagaimana perlakuan PPN
atas penyerahan BBM oleh SPBU merek Shell (bukan Pertamina) ?
Apakah wajib PKP apabila omset SPBU lebih dari 4.8M? kalau sdh
PKP bagaimana teknis penerbitan FK pajak saat penyerahan BBM
kepada konsumen
Jawaban :
Pengertian imbalan berupa kenikmatan di penjelasan PP 55/2022
masih menyisakan “ketidakjelasan” sehingga berpotensi “legal
uncertainty” krn penjelasan di Pasal 23 ayat (1) PP 55/2022 tsb masih
multitafsir. Karena pengertian kenikmatan di ketentuan tsb luas dan
multitafsir, mobil operasional kantor dapat dikatakan sbg imbalan
berupa fasilitas krn pengguna mobil tsb memiliki hak untuk
memanfaatkan fasilitas mobil operasional kantor. Mudah-mudahan
rincian ketentuan di PMK akan lebih jelas dan memberikan kepastian
hukum
18 Dicky Ayi B 09:18 Pertanyaan :
AM Selamat Pagi Pak Pri. Ijin bertanya Pak, terkait BIK yang dapat
dibebankan seperti Kendaraan yang secara tidak langsung akan
menjadi tambahan penghasilan karyawan, apabila pajak atas
penghasilan tersebut ditanggung oleh perusahaan, apakah dilaporkan
secara bulanan atau ditotalkan setahun untuk kemudian dilaporakan di
SPT Tahunan Pribadi? apabila digunggungkan di akhir tahun apakah
akan ada resiko Pak? Terima kasih.
Jawaban :
Sesuai Pasal 30 PP 55/2022, pemotongan PPh atas BIK digabung dgn
pemotongan PPh atas BIC sesuai kebiasaan rutin bulanan di setiap
pemberi kerja.
19 Tebe Yanuar 09:18 Pertanyaan :
AM Pagi Pak Pri
Ijin bertanya Pak Pri
1. Untuk Natura/Kenikmatan sekarang taxable - deductible, apakah
msh memungkinkan jika untuk Natura ini tidak kita perhitungkan PPh
21 nya dan nanti biaya-nya kita koreksi fiskal ?
2. Jika misal mobil untuk direksi, sdh diperhitungkan PPh 21 atas
natura , apakah penyusutan mobil nya tetap dikoreksi fiskal 50% ?
terima kasih pak
Jawaban :
1. tidak bisa. Jadi, BIK pasti menjadi objek PPh 21 (kecuali BIK yg
diatur di Pasal 4 ayat (3) huruf d UU PPh). Akan tetapi, dari sisi
PPh Badan, BIK yg sdh dipotong PPh 21 tsb dapat menjadi
nondeductible expense sepanjang tidak memenuhi konsep
matching cost against revenue yg diadopsi di Pasal 6 ayat (1) UU
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
PPh sesuai frasa “…biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan, termasuk…”
2. Penyusutan mobil direksi masih mengacu pada Per-220/2012.
Namun demikian, jika dirujuk Pasal 6 ayat (1) huruf n UU PPh,
semua BIK mrpk deductible expense sepanjang memenuhi konsep
matching principle.
20 Arnum Citra 09:19 Pertanyaan :
AM pak pri, ijin bertanya, jika natura tidak kita kenakan pph 21 karyawan
nya, tetapi pada saat pph badan kita koreksi. itu apakah tetap terutang
pph 21 nya atau tidak? terima kasih pak
Jawaban :
Tetap terutang PPh 21 sesuai penjelasan di beberapa pertanyaan di
atas.
21 Hadana 09:20 Pertanyaan :
AM pagi pak pri, ijin bertanya terkait natura/kenikmat seperti fasilitas mobil
dan perumahan dinas untuk direksi apakah termasuk
natura/kenikmatan yang menjadi objek pph 21? jika tidak menjadi
objek apakah deductible atau nondeductible. terima kasih
Jawaban :
Fasilitas mobil dan perumahan dinas untuk direksi mnerupakan
natura/kenikmatan yang menjadi objek pph 21 sesuai Pasal 23 –
29 PP 55/2022. Fasilitas tsb secara umum menjadi deductible
expense sepanjang memenuhi konsep matching cost against
revenue yg melandasi frasa “…biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk…” sesuai Pasal
6 ayat (1) UU PPh baru.
Frasa yang dikutip di atas memunculkan multitafsir dan ambiguitas
krn penentuan matching cost against revenue yg diadopsi ke
dalam frasa “…biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan, termasuk…” memerlukan subjective
judgment yg dapat berbeda antara WP dan petugas pajak.
22 5D_Aqeela_5 09:20 Pertanyaan :
AM selamat pagi Pak Pri...ijin bertanya terkait natura atas fasilitas mobil
kantor yang dibawa pulang karyawan tertentu karena jabatan, ini
masuk kriteria natura atau tdk ya ?
Jawaban :
Iya, contoh di atas masuk ke dalam imbalan dlm bentuk kenikmatan
sesuai pengertian makna tsb di penjelasan Pasal 23 PP 55/2022
23 Susan Veronica 09:21 Pertanyaan :
AM Pak Pri, untuk biaya di bawah ini apakah masuk sebagai benefit
karywan (obyek PPh):
1. reimbursement tiket (utk perjalanan dinas) atas nama karyawan, yg
direimburse ke perusahaan
2. Santunan Kematian, Uang duka, uang bantuan pemakaman, bunga
duka cita --> bagi keluarga karyawan atau karyawan
3. reimbursement biaya pemindahan karyawan dari lokasi lama ke
lokasi baru (misal biaya pindah perabotan rumah tangga)
Jawaban :
Semua contoh imbalan di atas mrpk BIK (natura atau kenikmatan) dan
berdasarkan penafsiran tekstualimse tidak tercakup di pengecualian
(nonobjek PPh) sesuai Pasal 4 ayat (3) huruf d UU PPh juncto PP
55/2022. Cakupan yg sangat luas dan kurang memberikan kejelasan
ttg makna “imbalan berupa kenikmatan” di Pasal 23 PP 55/2022
memerlukan penegasan yg lebih rinci di PMK sesuai amanat dari PP
55/2022.
24 Fajri 09:21 Pertanyaan :
AM izin bertanyan pak pri, jika pemberian natura tidak dipotong pajak oleh
pemberi natura, akan tetapi nantinya dikoreksi positive pada
perhitungan badan apa bisa ?? seperti penjelasan pasal 73
ayat (1) huruf a PP 55
Jawaban :
Sesuai Pasal 73 PP 55/2022, untuk tahun pajak 2022, pengenaan
PPh atas BIK menggunakan dua cara, yaitu: (a) dipotong oleh
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
pemberi kerja, atau (b) dihitung sendiri, disetor, dilaporkan oleh
WPOP DN melalui pelaporan SPT PPh OP 2022 jika blm ada
pemotongan PPh 21 oleh pemberi kerja.
Sesuai Pasal 73 PP 55/2022, mulai 1 jan 2023 pemotongan PPh
21 mengacu pada Pasal 30 PP 55/2022 dan dilakukan setiap
bulan berbarengan dengan pemotongan PPh 21 atas BIC.
Jadi, jika pemberian natura tidak dipotong pajak oleh pemberi
natura untuk thn pajak 2022 masih diperbolehkan. Tapi stlh tahun
pajak 2022, pemberi kerja harus memotong PPh 21 atas BIK. Dari
sisi PPh Badan, BIK tsb msh dapat dikoreksi fiskal sepanjang tidak
memenuhi kriteria sbg biaya utk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan (matching cost against revenue). Konsep
ini memerlukan penafsiran yg berpotensi tax dispute di praktik.
25 Ana-Tomen 09:22 Pertanyaan :
AM Selamat Pagi, Ijin bertanya pak.
Diperusahaan kami dalam perhitungan PPh 21 menggunakan metode
gross up. Jika perusahaan kami menyewakan Apartement dan
menyewakan kendaraan untuk digunakan ekspatriat kami. Apakah
Apartement dan mobil tersebut masuk kategori Natura dalam
perhitungan PPh 21 expatriate tersebut?
Sedangkan pada saat perjanjian sewa apartement dan kendaraan ke
vendor kami sudah mengenakan pajak PPh Final 4 (2) dan PPh Psl 23
sewa. Bukannya itu jadi double pengenaan pajak pak?
Jawaban :
Sesuai penjelasan Pasal 23 PP 55/2022, contoh di atas mrpk
imbalan dlm bentuk kenikmatan, bukan natura. Jadi, natura
dibedakan dari kenikmatan di ketentuan tsb.
Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atau PPh Pasal 23 atas sewa
berkaitan dgn transaksi antara pemberi kerja (employer) selaku
lessee dan pemilik apartemen atau pemilik kendaraan selaku
lessor. Sementara itu, BIK berkaitan dgn hubungan transaksional
antara employer dan employee. Secara sekilas, objek pengenaan
pajaknya sama krn berkaitan dgn transaksi sewa. Akan tetapi
penanggung beban PPh-nya berbeda krn penerima
penghasilannya juga berbeda.
Jadi, lessor menerima penghasilan berupa imbalan sewa dari
lessee, lalu pegawai ekspat menerimba penghasilan berupa
imbalan kenikmatan (BIK) dari employee.
26 5D_Aqeela_5 09:22 Pertanyaan :
AM pertanyaan ke 2...jika mobil ktr diberikan kepada karyawan apakah
tmsk pemberian cuma cuma atau tmsk pasal 16D...kmdn
perhitungannya apakah dari nilai sisa buku atau nilai pasar ya...jika
kendaraan kantor dijual ke karyawan...terima kasih banyak
informasinya Bapak...
Jawaban :
Jawaban :
Sesuai pasal 26 ayat (1) huruf f, olahraga golf termasuk natura yang
menjadi objek PPh. Mungkin akan ada ketentuan lebih lanjut tentang
batasan tertentu mengenai fasilitas golf dalam PMK
29 Dewi 09:28 Pertanyaan :
AM Pagi Pak Pri.. terkait natura berupa kendaraan yang dibawa oleh
karyawan utk jurnal akuntansinya sndiri bgmn ya pak ?
Jawaban :
penggantian atau imbalan dalam bentuk natura, diperhitungkan
berdasarkan nilai pasar. Tata cara penilaian dan penghitungan
penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan
akan diatur dalam PMK.
30 Lita Helmida 09:28 Pertanyaan :
AM Pagi Pak Prie dan team, ijin bertanya, jika kita tidak masukan sewa
apartment expatriate sebagai komponen perhitungan PPh 21 di tahun
2022, apakah biaya sewa apartment itu menjadi undeductible di CIT
dan sebaliknya, jika sudah dibayar PPh 21-nya, maka menjadi
deductible expense di Corporate Income Tax? Apa ada resiko pajak
jika tidak masukan natura di perhitungan PPh 21 tahun 2022?
Terimakasih ,,
Jawaban :
Pertanyaan saya
a. Apakah ada sanksi PT A atas transaksi Nomor 1 dan 2?
b. Apakah PT A akan dikenakan tanggung Renteng sesua Pasal 4 PP
44 tahun 2022?
c. Apakah PT B akan dikenakan sanksi Pidana? jika terkena apakah
PT A akan terkena juga?
terima kasih
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jika digunakan definisi imbalan berupa kenikmatan yg sangat luas dan
sepertingan memberikan legal uncertainty bagi WP, transaksi di contoh
di atas mrpk imbalan berupa kenikmatan yg menjadi objek PPh 21.
38 Baby Fadilla 09:33 Pertanyaan :
AM Selamat pagi Pak Pri izin bertanya, jika pada jurnal accounting
terdapat keterangan lengkap berisi "reimburse biaya transport
karyawan atas Nama A untuk bertemu dengan client" apakah biaya
tersebut termasuk objek pph 21 natura atau tidak? mengingat biaya
transport tersebut ditujukan untuk kegiatan usaha.
Jawaban :
Objek PPh 21 mencakup imbalan tunai dan non tunai (natura dan
kenikmatan sesuai Pasal 4 ayat (1) huruf a dan ayat (3) huruf d UU
PPh serta Pasal 23 PP 55/2022. Objek PPh 21 tidak merujuk pada
jurnal akuntansi saja, tapi mengacu pada dokumen transaksi. Secara
tekstual, biaya transportasi karyawan “dapat” dimaknai sbg imbalan
berupa kenikmatan krn definisi mrpk ketentuan pajak itu sangat luas
dan multitafsir.
39 Rahmad 09:35 Pertanyaan :
Haryadi_TaxD AM Assalamualaikum, izin bertanya untuk Pajak atas Natura/Kenikmatan
apakah sudah wajib diterapkan atau tetap menunggu PMK? karena di
PP lebih fokus ke sisi formal, belum dijelaskan substansi spesifik.
Terima kasih.
Jawaban :
Jawaban :
1. sesuai Pasal 4 ayat (3) huruf d UU PPh juncto PP 55/2022, meals
menjadi NOP sepanjang diberikan kpd seluruh pegawai dgn
ketentuan rincinya ada di Pasal 24 dan 25 PP 55/2022. Jadi, meals
sebagaimana dimaksud di contoh di atas “dapat” dimasukkan ke
dalam objek PPh 21 krn tidak tercakup di pengecualian Pasal 4
ayat (3) huruf d UU PPH juncto PP 55/2022
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
2. Sesuai UU PPh baru, semua BIK selain dari pengecualian menurut
Pasal 4 aya (3) huruf d UU PPH juncto PP 55/2022 mrpk objek
PPh 21, sedangkan dari sisi pemberi kerja, ada dua pendekatan.
Pendekatan pertama hanya mengacu ke UU PPh krn Pasal 23
ayat (2) PP 55/2022 dianggap bertentangan dg makna UU. Dgn
demikian semua BIK mrpk DE. Untuk pendekatan kedua,
acuannya adalah Pasal 23 ayat (2) PP 55/2022 sehingga BIK
menjadi DE sepanjang terpenuhi biaya 3M dan menjadi NDE
sepanjang biaya 3M tidak terpenuhi
41 Anggara Fitri K 09:35 Pertanyaan :
AM #bertanya Assalamualaikum Pak, izin bertanya, apakah seragam
kantor untuk karyawan back office (berlogo), dan dilingkungan kantor
diwajibkan memakai seragam tersebut di hari tertentu deductible
expense? Terimakasih
Jawaban :
Ada dua pendekatan penafsiran:
1. Untuk pendekatan pertama, sesuai UU PPh baru, semua BIK
selain dari pengecualian menurut Pasal 4 aya (3) huruf d UU
PPH juncto PP 55/2022 mrpk objek PPh 21, sedangkan dari
sisi pemberi kerja, ada dua pendekatan. hanya mengacu ke
UU PPh krn Pasal 23 ayat (2) PP 55/2022 dianggap
bertentangan dg makna UU. Dgn demikian semua BIK mrpk
DE.
2. Untuk pendekatan kedua, acuannya adalah Pasal 23 ayat (2)
PP 55/2022 sehingga BIK menjadi DE sepanjang terpenuhi
biaya 3M dan menjadi NDE sepanjang biaya 3M tidak
terpenuhi
42 DJOKO 09:37 Pertanyaan :
SANTOSA AM selamat pagi Pak izin bertanya sbb
1. mhn tabel rinci bila ada natura yg dulu tidak kena pph , sekarang
dgn pp 55 dikenakan pph
2. contoh perhit. pph pasal 21 yg berkaitan dgn natura yg kena pph 21
dan berlaku mulai kapankah ? thn 2022 àtau pertengahan thn 2023,
trm kasiih
bgaimana juga dengan penyusutan apa ada perubahan aturan ? trm
kasih
Jawaban :
Tabel rinci ada PPT. Jadi, seluruh imbalan natura dan/atau kenikmatan
mrpk objek PPh, kecuali imbalan sesuai Pasal 4 ayat (3) huruf d
UUPPh seperti terangkum berikut ini:
1. makanan dan minuman bagi seluruh pegawai
2. natura dan/atau kenikamatan yang disediakan di daerah tertentu
3. natura dan/atau kenikmatan yang disediakan dalam pelaksanaan
pekerjaan
4. natura dan/atau kenikmatan yang bersumber dari
APBN/APBD/APBDes
5. natura dan/atau kenikmatan dengan jenis tertentu
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Imbalan berupa natura mrpk imbalan nontunai berupa barang,
sedangkan imbalan berupa kenikmatan merupakan pemberian hak kpd
pegawai untuk memanfaatkan fasilitas dan/atau layanan. Objek PPh
21 berkaitan dgn imbalan yg dibayarkan oleh WPDN pemotong pajak
sesuai Pasal 21 UU PPH kepada WPDN OP sehubungan dgn
pekerjaan, jasa, atau kegiatan. Bentuk imbalannya dapat berupa
(1) imbalan tunai dan
(2) imbalan nontunai (natura atau kenikmatan) kepada pegawai,
dgn nama dan dlm bentuk apapun.
45 Endrou Utomo 09:40 Pertanyaan :
AM Selamat pagi pak pri, ijin bertanya. Apabila ada tenaga ahli dari luar
negeri dan penghasilan teratur setiap bulannya. namun selama bekerja
di Indonesia terdapat biaya makan meeting, reimbursment, biaya
hotel/mess, operasional mobil/taxi, dan termasuk BBM, parkir dan
pulsa. apakah bagi perusahaan biaya tersebut termasuk natura sesuai
pp sekarang ini? mohon pencerahan untuk natura ini berupa material
atau non material?
Jawaban :
Jawaban :
Sesuai penafsiran tekstualisme / gramatikal, semua contoh imbalan
nontunai di atas tercakup di dalam imbalan berupa natura atau
kenikmatan. Semua imbalan nontunai tsb mrpk objek PPh sesuai
Pasal 4 ayat (1) huruf a UU PPh sepanjang tidak tercakup di
pengecualian menurut Pasal 4 ayat (3) huruf d UU PPh.
48 Reza 09:42 Pertanyaan :
AM mohon izin bertanya, apakah natura yg dilakukan pemotongan PPh 21
dapat diperlakukan sebagai Deductible Expense? misalnya biaya
sekolah anak direksi yang sblmnya dikoreksi PPh Badan, maka jika
dipotong PPh 21 dapat menjadi DE meskipun pembayarannya
dibayarkan langsung ke sekolah?
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
61 A. 09:52 Pertanyaan :
AM selamat pagi pak pri, izin bertanya mengenai perlakuan apartment
untuk expantriate apakah termasuk natura? lalu penggantian biaya RS,
pengantian biaya relokasi karyawan baru ke tempat perush berada
yang mana dibayarkan ke kary langsung apakah ini jg termasuk natura
dan kita koreksi fiskal?
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Iya, bagi perusahaan yang dikenakan PPh final semua natura kepada
karyawannya tidak bisa dijadikan biaya yang mengurangi penghasilan
bruto (non deductible cost)
64 Unwanul Hubby 09:55 Pertanyaan :
AM Izin Tanya Pak Pri.. Terkait dengan pemberian makanan dan minuman
oleh pemberi kerja kepada semua pegawai. apakah pegawai di sini
hanya cakupannya pegawai tetap atau pegawai tidak tetap juga
termasuk karena kadang perusahaan juga sering kasih makan ke
pegawai tidak tetap
Jawaban :
aturan pph 21 atas natura ini berlaku mulai kapan pak? apakah tahun
2022 kemarin untuk bukti potong nya natura tersebut harus
dimasukkan? karena tahun 2022 prshn belum potong pph 21 atas
natura sewa tersebut
Jawaban :
Jawaban :
Jika ada beban yang tidak termasuk 3M akan dilakukan koreksi fiskal
saat memperhitungkan PPh Badan
67 FC - Trimono 09:56 Pertanyaan :
AM Ijin bertanya Pak Pri :
1. Bagaimana perlakuan untuk konsumsi meeting?
2. Bagaimana perlakuan untuk pemberian fasilitas kerja seperti Laptop
dan handphone ?
Terima kasih.
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Peraturan lebih lanjut tentang pajak natura akan diatur dalam PMK
75 Dianita 10:03 Pertanyaan :
AM ijin bertaya pak pri, kalau ada pemberian fasilitas kos kosan dari kantor
dimana perusahaan langsung membayar ke pemilik kosan untuk salah
satu karyawan,apakah termasuk objek pph 21? terima kasih. sehat
selalu team pratama indomitra
Jawaban :
Penyediaan tempat tinggal bagi pegawai tapi lokasi kerja tidak berada
di daerah tertentu ternasuk imbalan natura yang dikenakan objek PPh
21 bagi karyawan
76 Winoto 10:04 Pertanyaan :
AM Jika pemberian makanan untuk seluruh karyawan di lokasi kerja
( hutan) dan tidak masuk daerah tertentu. Pertanyaannya apakah biaya
tersebut bisa dibebankankan ? Sedangkan pegawai kantor pusat tidak
dapat fasilitas pemberian makanan.
Jawaban :
Terima kasih.
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Pemberi kerja perlu menerbitkan bukti potong medical untuk masa jan-
maret karena pegawai bekerja pada 3 bulan itu
103 Tony Haryanto 10:51 Pertanyaan :
AM ijin bertanya; jika fasilitas berupa mobil,apartemen merupakan bentuk
pemberian natura terus bagaimana menentukan nilai PKP sbg dasar
pengenaan PPh psl 21
Jawaban :
Jawaban :
BIK dikenakan PPh 21 dan NDE berlaku khusus untuk pemberi kerja
sbb.:
1. bukan Wajib Pajak,
2. Wajib Pajak yang dikenakan pajak secara final atau
3. Wajib Pajak yang menggunakan norma penghitungan khusus
(deemed profit) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 UU PPh.
105 HERIANTO 10:59 Pertanyaan :
HERIANTO AM Selamat pagi pak Pri dan Team,bertanya,dikenakan Pasal berapa
ya,PT.A mempunyai karyawan,namun yang membayarkan Gaji dari
karyawan PT.A adalah PT.B yang mendapatkan fee dalam persen
yang telah disekati dari tagihan pekerjaan dari PT.A,selamat dan
sukses.terima kasih.
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :