Anda di halaman 1dari 6

FREE WEBINAR PRATAMA INDOMITRA KONSULTAN KE-147

“Transaksi Afiliasi Sesuai PMK 172/2023 tentang Arm's Length Principle Jilid 2”
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
2. Vega Tantra Sina 9:18 Izin bertanya pak pri, apakah ada solusi bagi pemenuhan kepatuhan
Wea TP bagi perusahaan kecil dan menengah? Karena kami cukup berat
dalam pemenuhan kewajiban terkait TP

Jawab:
Aturan ALP harus diterapkan sepanjang ada transaksi afiliasi, terlepas
besar kecilnya perusahaan. Jika persyaratan pembuatan TP Doc blm
terpenuhi, penerapan ALP hrs tetap berjalan. Solusinya adalah bhw
perush hrs menyiapkan pembanding sblm bertransaksi afiliasi. Solusi
lainnya adalah bhw transaksi afiliasi ditiadakan.
4. Setyo Widianto - 9:21 jin bertanya Pak Prie..
PT. Gandum Mas Terkait dengan Tested Party/Pihak Yang Diuji, dengan prinsip Less
Kencana Complexity, kami sebagai anak perusahaan dengan karakteristik
usaha Fully Fledge Manufacturing (lebih komppleks) menggunakan
metode TNMM/Cost Plus, sedangkan Induk kami karakteristik
usahanya sebagai Distributor (lebih sederhana) menggunakan metode
RPM (Resale Price Method).
Yang ingin kami tanyakan, kami sebagai anak perusahaan dalam
menyusun TP Doc Local File, apakah harus menguji Financial
Statement/Laporan Keuangan Induk di TP Doc Local File kami? Jika
Iya apakah kami menggunakan metode RPM (Resale Price Method)
buat Induk dalam hal ini sebagai Distributor?

Terima kasih sebelumnya

Jawab:
a. Informasi di atas kurang lengkap krn tidak menyebutkan transaksi
afiliasi terjadi antara siapa dgn siapa. Jika diasumsikan bahwa
transaksi afiliasi terjadi di antara entitas anak (produsen) dan
entitas induk (distributor), langkah berikutnya adalah tentukan
tested party (entitas anak atau entitas induk).
b. Karena produsen (entitas anak) memasok barang ke distributor
(entitas induk), tested party-nya dapat dipilih distributor (entitas
induk) yg membeli produk dari afiliasi dan menjualnya ke third
party tanpa ada proses penambahan nilai di entitas induk.
c. metode TP yg cocok ditentukan dgn memastikan bahwa di dalam
metode marjin kotor (pembilang / penyebut), transaksi di penyebut
tidak memiliki transaksi afiliasi. Dgn demikian, metode laba kotor
yg tepat adalah RPM (resale price method) sehingga (di entitas
induk selaku distributor) marjin kotor / harga jual.
d. Jika hasil penerapan ALP dgn PLI (profit level indicator) berupa
laba kotor / harga jual atau RPM memunculkan kewajaran
transaksi, secara otomatis harga jual entitas anak (produsen)
sesuai dgn ALP. Dgn demikian, pengujian ALP hanya dilakukan
sekali di tested party dan entitas anak juga menerapkan RPM dgn
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
tested party di lawan transaksi (entitas induk selaku distributor).
6. Interskala 9:22 #bertanya#
Mandiri82 apakah untuk afiliasi jika ada transaksi hal yang wajar juga harus di
laporkan. Terimakasih pak pri.

Jawab:
a. Semua transaksi afiliasi harus ditetapkan berdasarkan ALP dan
memiliki pembanding independen di tingkat harga transaksi atau
di tingkat marjin. Namun demikian, tidak setiap transaksi ALP hrs
disusun ke dalam sebuah TP Doc, yang berfungsi sbg bagian dari
pembukuan tambahan bagi Wajib Pajak.
b. Setiap transaksi perusahaan hrs dicatat dan dilaporkan ke dalam
laporan keuangan yg menjadi lampiran dari SPT PPh badan.
8. dewi 9:24 Selamat Pagi Prie,
Terkait peraturan ini, mengenai Loan Agreement, apakah ada
perubahan?Jika ada perubahan mohon penjelasannya.

Jawab:
Loan agreement masuk di domain hukum perjanjian, bukan hukum
administrasi pajak. Penerapan ALP juga berlaku utk transaksi imbalan
bunga yang muncul dari loan agreement jika lender dan borrower
mrpk pihak afiliasi.
10. dewi 9:28 Pa, utk TP setting apakah ada contoh yg bs dberikan?

Jawab:
TP setting sama dengan isi TP Doc yang esensinya ada di penerapan
ALB. Istilah TP Setting sering digunakan utk tax planning krn WP hrs
mendesain transaksi afiliasi sehingga harga transaksi atau marjin
labanya sesuai dgn ALP yg membutuhkan pembanding independen.
12. titin subarti 9:35 Kalau Mr X pemegang saham mayoritas di PT A PT B PT masing2
kepemilikan modal diatas 60% di masing2 PT, Omset PT A sdh 250M
omset PT B 60M omset PT C 25M, antara ketiga PT terjadi transaksi,
apakah ketiga PT harus membuat TP Doc

Jawab:
Informasi di atas tidak menyebutkan tahun TP doc shg tidak bisa
dijawab apakah ada kewajiban membuat TP Doc atau tidak.
14. Peter widayat 9:48
Izin bertanya kembali buat supaya saya yakin Pa Pri🙏,

2 orang direktur dan satu pemegang saham di perusahaan kami


mempunyai saham di PT A sebesar 5%, salah satu direkturnya
menjadi komisaris di perusahaan A tersebut, perusahaan kami ada
transaksi kurang dari 4 M pada tahun 2020 dan 2021, apakah itu
masuk hubungan istimewa Pa?
Terimakasih

Jawab:
Salah satu direktur di “perusahaan kami” menjadi komisaris di PT A
sehingga kedua perush tsb memiliki hubungan penguasaan (joint
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
control) dan transaksi di antara keduanyan mrpk transaksi hubungan
istimewa sesuai Pasal 18 ayat (4) UU PPh beserta aturan turunannya.
16. Aly Akbar 9:52 apakah ada tolak ukur penguasaan itu sendiri pak? karena terkesan
abstrak

Jawab:
Tolok ukur penguasaan ada di Pasal 2 ayat (2) dan (5) PMK 172/2023
18. Enrico Todo 9:54 Pak Prie, terkait pasal 2 (2) ini, apakah kriteria-kriteria tsb harus
terpenuhi semua, shg dikatakan hubungan istimewa, atau cukup 1
atau 2 terpenuhi, maka sudah dikatakan hubungan istimewa? Terima
kasih.

Jawab:
Pasal 2 ayat (2) PMK 172/2023 mensyaratkan satu kriteria saja utk
penentukan transaksi afiliasi.
20. Satria Wibawa, 9:58 Pagi Izin bertanya, dalam menerapkan NCPM Metod apakah
Ak, M.Ak., CTLC diharuskan besaran presentasi markup harus konsisten?

Jawab:
NCPM atau Net Cost Plus Method menggunakan rumus net operating
profit / total cost = NOP / (biaya HPP + Opex). Jika PLI (Profit Level
Indicator-nya dipilih NCPM, NCPM juga harus diterapkan secara
konsisten utk pembanding terpilih.
22. Geraldi Maulana 10:04 mau bertanya pak Prie, kalo antara perusahaan dengan karyawan itu
apakah hubungan istimewa juga ? karena jika kita jual barang yang
stok BS ke karyawan biasanya lebih murah.. itu apakah menggunakan
ALP juga, atau termasuk kenikmatan buat karyawan..

Jawab:
Perusahaan dan karyawannya merupakan salah satu bentuk
hubungan istimewa sesuai Pasal 2 ayat (5) PMK 172/2023 sehingga
transaksi antara employer dan employee-nya juga harus mengacu ke
ALP sesuai Pasal 3 ayat (1) PMK 172/2023.
24. adhin 10:12 Ijin bertanya Pak, untuk TPDoc apakah hanya dibuatkan jika
perusahaan induknya di Luar Negri saja atau jika perusahaan
induknya didalam negri juga dibuatkan?

Jawab:
Sesuai Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 16 PMK 172/2023, kewajiban TP
Doc berlaku utk semua perusahaan yg melakukan transaksi afiliasi,
terlepas entitas induknya di luar negeri atau dalam negeri.
26. Zun Han Ijin bertanya Pak Pri : bagaimanakah pengajuan APA ke kantor pajak
(YOUTUBE) dan apakah ada limit penggunaan APA apabila disetujui..terima kasih

Jawab:
Prosedur pengajuan APA sdh dijabarkan secara rinci di PMK
172/2023.
28. Ary Nugroho 10:22 izin bertanya pak, jadi untuk tested party ini berarti lebih mengacu
Saputro kepada kewajaran harga bahan baku kan ya? dibandingkan dengan
jenis barang yang dijualnya?
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
Jawab:
Penentuan tested party mengacu pada Pasal 8 ayat (4) PMK
172/2023
30. Geraldi Maulana 10:27 Ijin bertanya lagi, untuk membuat TP doc kita harus memiliki data
harga pembanding ke perusahaan independen, bagaimana kita bisa
dapat harga perusahaan sebanding yang valid yang dapat di terima
orang pajak, krn bias saja kita karang harga nya, jadi bukti apa yg
diperlukan

Jawab:
a. pemilihan data pembanding mengacu pada metode TP yang
dipilih.
b. kriteria utama dari data pembanding adalah “publicly available”
database, yang dapat berasal dari vendor DN atau vendor LN.
32. Satria Wibawa, 10:32 mohon beri contoh ilustrasi penggunaan metode CUT, CUP, RPM,
Ak, M.Ak., CTLC PSM, dan C+ Pak, karena sejauh ini Saya berpraktik tidak pernah
menemukan yang pas selain TNMM, mohon berkenan. Kemudian
mohon jelaskan implementasi adjustment yang dimaksud dalam TP

Jawab:
1. Comparable Uncontrolled Transaction Method (CUTM) biasanya
membandingkan transaksi afiliasi dengan transaksi independen.
Di dalam praktik, blm banyak dijumpai krn CUTM ini baru diatur di
PP 55/2022 juncto PMK 172/2023
2. Comparable Uncontrolled Price Method (CUPM) biasa digunakan
untuk transaksi: (a) imbalan bunga, (b) imbalan royalti, dan (c)
komoditas.
3. Resale Price Method (RPM) biasa digunakan utk transaksi
distributor yang membeli produk dari afiliasi dan menjualnya ke
pihak independen.
4. Profit Split Method (PSM) jarang sekali diaplikasikan karena
hanya cocok untuk highly integrated functions yang tidak banyak
dijumpai di dalam praktik.
5. Cost Plus Method (CPM) biasa digunakan untuk (a) distributor
yang membeli produk dari independen dan menjualannya ke
pihak afiliasi, serta (b) perusahaan jasa konsultan yang padat
pengetahuan sehingga komponen utamanya berupa biaya tenaga
ahli.
34. Satria Wibawa, 10:35 Pagi Izin bertanya, dalam menerapkan NCPM Metod apakah
Ak, M.Ak., CTLC diharuskan besaran presentasi markup harus konsisten antar afiliasi
dan konsisten secara waktu?

Jawab:
Mohon maaf blm bisa dijawab krn frasa “konsisten antar afiliasi dan
konsisten secara waktu” masih perlu penjelasan lebih komprehensif.
36. Yudi 10:35 #Tanya : Apakah dalam TP Doc diperbolehkan untuk melakukan
adjustment untuk bisa mendapatkan data yg reliable? Terkadang
dalam pemeriksaan, dari pihak pajak ditanya juga, apakah data
pembanding yang kita ambil itu juga melakukan adjustement. Ini
kadang jadi sengketa dengan pihak pajak.
No. Nama Penanya Pukul Pertanyaan
Jawab:
Sesuai dengan Lampiran E PMK 172/2023, WP boleh melakukan
adjustment di dalam TP Doc-nya. Akan tetapi, seringkali DJP tidak
menyetujui proses adjustment krn subjective assessment dan tidak
ada acuan baku/pasti.
38. Afandi 10:36 Pak Prianto yang baik, bagaimana memastikan bahwa perusahaan
yang dijadikan komparasi nemiliki kesebandingan dengan perusahaan
kita dalam pembuatan TP Doc

Jawab:
Untuk mendapatkan selected comparables, diperlukan ALP yg merinci
lima unsur kesebandingan berupa:
a. rincian transaksi kontrak yang menggambarkan rincian hak dan
kewajiban para pihak;
b. rincian analisis fungsional, yang berisi penjelasan tentang (a)
fungsi yang dijalankan oleh para pihak sesuai dengan kontrak, (b)
aset yg digunakan utk menjalankan fungsi tsb, dan (c) risiko yg
berpotensi muncul sbg akibat dari fungsi yg dijalankan atau aset
yang digunakan.
c. rincian spesifikasi produk (barang/jasa)
d. deskripsi lingkungan bisnis tempat tested party melakukan
usahanya;
e. deskripsi strategi yang dicanangkan untuk meningkatkan
penghasilan dan/atau menghemat sumber daya.
40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

49.

51.

53.

55.
Sudah dijawab oleh Pak Pri
Pertanyaan tambahan ketika Sesi Q&A
Pertanyaan dilewati oleh Pak Pri

Anda mungkin juga menyukai