PMK 172 2023 Complete Presentation-Protected - Pasword Untuk Membuka File Adalah IKPI172 - Unlocked
PMK 172 2023 Complete Presentation-Protected - Pasword Untuk Membuka File Adalah IKPI172 - Unlocked
2
Disclaimer
-
The view expressed here is
strictly personal and does not
reflect the institution he works or
associated with
(RSM Indonesia)
What does this figure represent?
60 – 70% 48%
172 24 + 24
Mengapa Tranfer Pricing Menjadi Penting?
Harga
Transfer
Gross Profit Indonesia Harga Transfer Gross Profit Singapura Total Profit (tetap 400 – 200)
-50 0 150? 250 42.5
200
0 0 200? 200 34 200 34
50 11 250? 150 25.5 200 36.5
42.5
Berapapun harga transfer, total profit secara grup tetap, tetapi beban pajak grup
akan berbeda, dan beban pajak di tiap yurisdiksi akan berbeda
ALP as the rule of game
Domestic
Regulation
(PMK-172)
Arm’s Length
Principle
OECD TP UN TP
Guideline Manual
Kewenangan Dirjen Pajak terkait TP
Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali
besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang
sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi
Pasal 18 ayat Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib
(3) UU Pajak Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak
Penghasilan dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan metode
perbandingan harga antara pihak yang independen, metode harga
penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya.
HUBUNGAN ISTIMEWA
Pasal 18 ayat
Dianggap ada apabila:
(4) UU Pajak
a. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau
Penghasilan
tidak langsung paling rendah 25% pada Wajib Pajak
lain; hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling
rendah 25% pada dua Wajib Pajak atau lebih atau hubungan di
antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir;
b. Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih
Pasal 2 ayat (2) Wajib Pajak berada di bawah penguasaan yang sama
UU Pajak baik langsung maupun tidak langsung; atau
Pertambahan c. terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda
Nilai dalam garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu
derajat.
Pengaturan dalam PMK-172
Pengujian
Hubungan TP Doc (Berlaku Kepatuhan oleh Correspond. Dispute
Penerapan ALP
Istimewa utk FY 2024) DJP Adjustment Resolution
• Kepemilikan • Tahapan • Three-tiered TP Doc • Primary adjustment • Persyaratan dan • MAP – TP &
• Penguasaan penerapan ALP – Master File, Local • Secondary prosedur interpretasi tax
• Hub keluarga • Tahapan File, CbCR adjustment Corresponding treaty
sedarah/semenda pendahuluan untuk • Kriteria TP Doc • VAT adjustment/Penyes • APA – Unilateral,
transaksi tertentu • Kewenangan adjustment uaian keterkaitan Bilateral,
• TP Method meminta TP Doc Multilateral APA
Perubahan dalam PMK-172
No Tema PMK-172
1 Penerapan ALP a. Penjelasan detil tentang tahapan penerapan PKKU
b. Terdapat tujuh jenis transaksi tertentu yang harus melalui tahapan pendahuluan (jasa
intragroup, pemanfaatan intangible asset, pinjaman intragroup, transaksi keuangan
lainnya, pengalihan asset, restrukturisasi usaha, kesepakatan kontribusi biaya)
2 TP Doc (berlaku untuk tahun a. Harus tersedia paling lama satu bulan sejak disampaikan permintaan dari DJP dalam
pajak 2024 dan seterusnya) rangka pemeriksaan atau pengujian kepatuhan
b. Acuan threshold CbCR (11 Trilyun) adalah tahun pajak sebelum pelaporan
3 Pengujian kepatuhan oleh DJP – a. Secondary adjustment muncul di tahapan pemeriksaan dan pengujian kepatuhan
Secondary adjustment b. Tidak berlaku apabila disetujui dan/atau repatriasi
4 Pengujian kepatuhan oleh DJP – a. Menegaskan wewenang DJP untuk melakukan koreksi PPN dan berlaku apabila harga jual
VAT adjustment/Koreksi atas PPN afiliasi di bawah harga pasar
b. Tidak menyebabkan pembetulan bagi lawan transaksi
Perubahan dalam PMK-172
No Tema PMK-172
5 Corresponding a. Corresponding adjustment hasil pemeriksaan dapat dilakukan apabila WP setuju dengan hasil
Adjustment/Penyesuaian pemeriksaan dan tidak mengajukan upaya hukum.
keterkaitan b. Dilakukan melalui pembetulan SPT (apabila belum diperiksa), penerbitan SKP yang
mempertimbangkan penentuan harga transfer oleh DJP (apabila dalam proses
pemeriksaan), pembetulan SKP (apabila sudah diperiksa)
6 Dispute resolution a. Hasil MAP berupa Surat Keputusan Persetujuan Bersama (SKPB) dan dapat langsung
menjadi dasar penagihan pajak atau pengembalian pajak.
b. APA – pengaturan Multilateral APA & penghapusan sanksi administrasi untuk pembetulan
dari APA dan rollback
Hubungan Istimewa dalam PMK 172
Hubungan Istimewa dalam PMK-172 – UU PPh & UU PPN
disebabkan oleh
Kepemilikan atau Hubungan keluarga
penyertaan sedarah atau
modal semenda
Penguasaan
1 Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25%
(dua puluh lima persen) pada Wajib Pajak lain;
2 hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling rendah 25% (dua puluh
lima persen) pada 2 (dua) Wajib Pajak atau lebih atau hubungan di antara 2 (dua) Wajib
Pajak atau lebih yang disebut terakhir;
Hubungan Istimewa karena Penguasaan dianggap ada:
1 Satu pihak menguasai pihak lain atau satu pihak dikuasai oleh pihak lain, secara langsung dan/atau tidak
langsung;
2 Dua pihak atau lebih berada di bawah penguasaan pihak yang sama secara langsung dan/ atau tidak langsung;
3 Satu pihak menguasai pihak lain atau satu pihak dikuasai oleh pihak lain melalui manajemen atau
4 penggunaan teknologi
Terdapat orang yang sama secara langsung dan/atau tidak langsung terlibat atau berpartisipasi di dalam
pengambilan keputusan manajerial atau operasional pada dua pihak atau lebih;
5 Para pihak yang secara komersial atau finansial diketahui atau menyatakan diri berada dalam satu grup
Satu pihak menyatakan diri memiliki hubungan istimewa dengan pihak lain.
Hubungan Istimewa karena hubungan keluarga sedarah atau semenda
dianggap ada:
Harga Transfer
ALP
Wajar
C
O
KONDISI & INDIKATOR M
HARGA TRANSAKSI YANG P
DIPENGARUHI HUBUNGAN A KONDISI & INDIKATOR HARGA
ISTIMEWA R TRANSAKSI INDEPENDEN YANG
E
SEBANDING
PKKU / ALP
prinsip yang berlaku di dalam praktik bisnis yang sehat
yang dilakukan sebagaimana Transaksi Independen
Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha
• Dilakukan:
a. Berdasarkan keadaan sebenarnya
b. Ex-ante basis
c. sesuai dengan tahapan PKKU
• Dilakukan secara terpisah / segregasi
• Apabila transaksi saling terkait dan mempengaruhi => analisis agregasi
Tahapan Penerapan PKKU
Menentukan metode
2 Analisis 5 TP
industri
Tn A
1. Jenis transaksi ??
PT A A Ltd
2. Pihak ?? 2. Pihak ??
Tahapan Penerapan PKKU – 2. Analisis Industri
• Analisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor berupa:
a. jenis produk berupa barang atau jasa
b. karakteristik industri dan pasar, seperti pertumbuhan
pasar, segmentasi pasar, siklus pasar, teknologi,
ukuran pasar, prospek pasar, rantai pasokan, dan Untuk mengidentifikasi perbedaan
rantai nilai kondisi transaksi yang dipengaruhi
c. pesaing dan tingkat persaingan usaha hubungan Istimewa dan kondisi
pembanding
d. tingkat efisiensi dan keunggulan lokasi Wajib Pajak
e. keadaan ekonomi yang memengaruhi kinerja usaha Dapat bersumber dari database
dalam industri tersebut, seperti tingkat inflasi, komersial, data BPS, annual report
pertumbuhan ekonomi, suku bunga, dan nilai tukar / pemain utama, dst
kurs
f. regulasi yang memengaruhi dan/atau menentukan
keberhasilan dalam industri
g. faktor-faktor lainnya
Tahapan Penerapan PKKU – 3. Delineasi transaksi dengan analisis
Kondisi Transaksi
Ketentuan kontrak
Karakteristik produk
Keadaan ekonomi
Strategi bisnis
Tahapan Penerapan PKKU – 4. Analisis Kesebandingan
4 Identifikasi perbedaan
kondisi
5 Comparability
adjustment
6 Menentukan pembanding
Pemilihan Pihak yang Diuji dan Pembanding
Internal vs Eksternal
Dalam hal tersedia pembanding internal dan eksternal dengan tingkat kesebandingan
dan keandalan yang sama, pembanding internal yang dipilih dan digunakan
PT A A
(ID) Ltd
(SG)
Penjualan 100.000 Penjualan 120.000
Cost (90.000) Cost (100.000)
Profit 10.000 Profit 20.000
Pembanding Pembanding
A 10% D 5%
B 12% E 7%
C 8% F 10%
Pembanding Pembanding
A 10% D 5%
B 12% E 7%
C 8% F 10%
PT A A
(ID) Ltd
(SG)
Penjualan 100.000 Penjualan 120.000
Cost (90.000) Cost (100.000)
Profit 10.000 Profit 20.000
Pembanding Pembanding
A 10% D 5%
PT B E 7%
B 12%
C 8% (ID) F 10%
Pembanding Pembanding
A 10% D 5%
B 12% E 7%
C 8% F 10%
1
sesuai untuk transaksi
produk komoditas
barang atau jasa dengan karakteristik yang sama atau serupa dengan barang atau jasa pada
Transaksi Independen dalam kondisi yang sebanding
2
sesuai untuk transaksi yang melibatkan distributor atau reseller yang; melakukan penjualan Kembali
dengan harga yang sudah memenuhi PKKU, dan tidak menanggung risiko bisnis, tidak memiliki
kontribusi unik dan bernilai, atau tidak memberikan nilai tambah signifikan.
3 sesuai untuk transaksi yang melibatkan pabrikan atau penyedia jasa yang; membeli bahan baku dengan
harga yang sudah memenuhi PKKU, dan tidak menanggung risiko bisnis atau tidak memiliki kontribusi unik
dan bernilai
Metode Penentuan Harga
Transfer
4Metode lainnya*, seperti
Metode pembagian laba (Profit Split Method)
a sesuai untuk kondisi transaksi di mana para pihak yang bertransaksi memiliki kontribusi unik dan bernilai, sangat
terintegrasi, dan saling menanggung risiko signifikan
Penilaian bisnis
e sesuai untuk transaksi antara lain restrukturisasi usaha termasuk pengalihan fungsi, aset, dan/ atau risiko antar Pihak Afiliasi,
pengalihan harta selain kas kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan
modal ( inbreng), transaksi pengalihan harta selain kas kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota dari perseroan,
*OECD TPG 2.9 – 2.10
persekutuan, atau badan lainnya
1. Metode CUP
• PT A dan A Ltd adalah pihak
yang memiliki hubungan
istimewa
Transaksi yang diuji
PT A A Ltd • Transaksi 1 dan 2 dapat
dijadikan pembanding
Transaksi 1 (internal)
internal. Lakukan analisis
terhadap ketersediaan
PEMBANDING INTERNAL
terlebih dahulu
Grup Usaha
Harga
Transfer?
Supplier Manufaktur Distributor B Ltd
Transaksi yang
dipengaruhi HI
Grup Usaha
Harga
Transfer?
Supplier Manufaktur Distributor B Ltd
Transaksi yang
dipengaruhi HI
Grup Usaha
Harga
Transfer?
Supplier Manufaktur Distributor B Ltd
Transaksi yang
dipengaruhi HI
Grup Usaha
Harga
Transfer?
Supplier Manufaktur Distributor B Ltd
Transaksi yang
dipengaruhi HI
Grup Usaha
Independen
PT A A Ltd
Profit Profit
Dengan memperhatikan**:
Dalam hal CUP atau CUT, dan metode yang lain dapat digunakan dan memiliki keandalan yang
setara, CUP atau CUT lebih diutamakan
Dalam hal CPM, RPM, PSM, dan TNMM dapat digunakan dan memiliki keandalan yang setara, CPM
dan RPM lebih diutamakan
Aturan Tambahan Untuk Profit Split
• Kontribusi unik dan bernilai adalah kontribusi yang
a. lebih signifikan dari kontribusi yang diberikan oleh pihak yang independen dalam kondisi yang
sebanding; dan
b. menjadi sumber utama manfaat ekonomi aktual atau potensial dalam kegiatan usaha.
• Pembagian laba dapat dilakukan di level laba kotor atau laba bersih
• Pendekatan profit split menggunakan:
a. Contribution analysis => membagi laba gabungan berdasar factor pembagi.
b. Residual analysis => secara teknis merupakan gabungan metode TNMM dan
contribution analysis
• Faktor pembagi dapat berupa persentase pembagian laba dalam transaksi independent atau nilai
relatif kontribusi masing-masing pihak, dan:
a. Terbebas dari transaksi yang dipengaruhi HI
b. Dapat diverifikasi
c. Didukung data pembanding atau data internal pihak bertransaksi
Arm’s Length Price – Titik Wajar
PT A A
(ID) Ltd
(SG)
Penjualan 100.000 Penjualan 120.000
Cost (90.000) Cost (100.000)
Profit 10.000 Profit 20.000
CPM 11,11%
Pembanding
A 15%
B 9%
PT A A
(ID) Ltd
(SG)
Penjualan 100.000 Penjualan 120.000
Cost (90.000) Cost (100.000)
Profit 10.000 Profit 20.000
CPM 11,11%
P
Ae 10%
Bm 12%
Cb 8%
Da 9% Rentang Wajar = 9% - 12%
En 15%
d
Min 8%
i
Q1 9%
n
Q2g 10%
Q3 12%
Max 15%
Arm’s Length Price – Titik Paling Tepat dalam Rentang Wajar
Fungsi x Fungsi xxx
Aset xx Aset xx
Risiko x Risiko xx
PT A A
(ID) Ltd
(SG)
Penjualan 100.000 Penjualan 120.000
Cost (90.000) Cost (100.000)
Profit 10.000 Profit 20.000
CPM 11,11%
P
Ae 10% (Cost 5.000 )
Bm 12% (Cost 10.000.000 )
Cb 8% (Cost 5.000.000 )
Da 9% (Cost 100.000)
En 15% (Cost 100)
d
Min
i
8% Titik paling tepat : 9%
Q1 9%
n
Q2g 10%
Q3 12%
Max 15%
Arm’s Length Price – Titik Median
Fungsi x Fungsi xxx
Aset xx Aset xx
Risiko x Risiko xx
PT A A
(ID) Ltd
(SG)
Penjualan 100.000 Penjualan 120.000
Cost (90.000) Cost (100.000)
Profit 10.000 Profit 20.000
CPM 11,11%
P
Ae 10% (Cost 5.000, Lokasi Indonesia)
Bm 12% (Cost 10.000.000, Lokasi Australia )
Cb 8% (Cost 5.000.000, Lokasi Amerika)
Da 9% (Cost 100.000, Lokasi Amerika)
En 15% (Cost 100, Lokasi Thailand)
d
Min 8%
i
Q1 9%
Q2
n
10% Titik Q2 : 10%
g
Q3 12%
Max 15%
Single vs Multiple Year & Contemporaneous Data
• Nilai indikator harga Transaksi Independen dibentuk berdasarkan data pembanding
tahun tunggal (single year)
• Nilai indikator harga Transaksi Independen dapat dibentuk berdasarkan data
pembanding tahun jamak (multiple year) sepanjang dapat meningkatkan
kesebandingan
• TP Doc harus memberikan penjelasan mengenai alasan penggunaan analisis
tahun jamak dalam hal diperlukan (lampiran PMK-172)
• Data pembanding tahun tunggal (single year) atau tahun jamak (multiple year)
merupakan:
a. data yang tersedia; dan
b. paling mendekati pada saat Penentuan Harga Transfer dan/ atau terjadinya
Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa.
Tahapan Pendahuluan
• Penerapan PKKU untuk transaksi dibawah ini harus dilakukan dengan tahapan
pendahuluan dan tahapan penerapan PKKU
a. transaksi jasa
b. transaksi terkait penggunaan atau hak menggunakan harta tidak berwujud
c. transaksi keuangan terkait pinjaman
d. transaksi keuangan lainnya
e. transaksi pengalihan harta
f. restrukturisasi usaha
g. kesepakatan kontribusi biaya
Alur PKKU dan Tahapan Pendahuluan
1. Identifikasi 3. Delineasi
transaksi yang 2. Analisis Transaksi Tidak transaksi dengan 4. Analisis 5. Pemilihan
dipengaruhi HI Industri khusus? analisis kondisi kesebandingan TP Method
dan Afiliasi transaksi
Ya
3. Tahapan
pendahuluan (analisis 6. Penerapan
benefit & kondisi TP method dan
transaksi) harga wajar
Tahapan Pendahuluan Jasa – Pembuktian bahwa jasa
a. secara nyata telah diberikan oleh pemberi jasa Shareholder activity: aktivitas untuk kepentingan pemilik
dan diperoleh penerima jasa berupa:
b. dibutuhkan oleh penerima jasa a. Biaya jasa terkait administrasi entitas induk, seperti
biaya sehubungan rapat pemegang saham entitas induk,
c.memberikan manfaat ekonomis kepada penenma jasa d. biaya jasa sehubungan penerbitan saham entitas
induk, biaya jasa sehubungan pencatatan saham entitas
bukan merupakan aktivitas untuk kepentingan induk di bursa efek, dan biaya jasa sehubungan dengan
pemegang saham atau jenis kepemilikan lainnya yang terkait pengurus entitas induk
modalnya tidak terbagi atas saham (shareholder
b. biaya jasa terkait kewajiban pelaporan entitas induk,
activity) termasuk biaya jasa penyusunan laporan keuangan, biaya
e. bukan merupakan aktivitas yang memberikan manfaat jasa penyusunan laporan audit, dan biaya jasa penyusunan
kepada suatu pihak semata-mata karena pihak tersebut laporan keuangan konsolidasi entitas induk
menjadi bagian dari Grup Usaha (passive association) c. biaya jasa terkait perolehan dana atau modal yang
digunakan untuk pengambilalihan kepemilikan oleh
f. bukan merupakan duplikasi atas kegiatan yang telah entitas induk
dilaksanakan sendiri oleh Wajib Pajak
d. biayajasa terkait kepatuhan entitas induk terhadap
g. bukan merupakan jasa yang memberi manfaat peraturan perundang-undangan yang berlaku
incidental
e. biaya jasa terkait perlindungan kepemilikan modal
h. dalam hal jasa siaga (on-call services), bukan entitas induk pada perusahaan anak; dan
merupakan jasa yang dapat diperoleh segera dari pihak yang f. biaya jasa terkait tata kelola Grup Usaha secara
independen tanpa adanya perjanjian siaga (on- call keseluruhan.
contract) terlebih dahulu.
Tahapan Pendahuluan penggunaan atau hak menggunakan
harta tidak berwujud – pembuktian atas:
a. keberadaan (eksistensi) harta tidak berwujud;
b. jenis harta tidak berwujud;
c. nilai harta tidak berwujud;
d. pihak yang memiliki harta tidak berwujud secara legal;
e. pihak yang memiliki harta tidak berwujud secara ekonomis;
f.penggunaan atau hak untuk menggunakan harta tidak berwujud; g.
pihak-pihak yang berkontribusi dan melakukan aktivitas pengembangan,
peningkatan, pemeliharaan, proteksi, dan eksploitasi ( development,
enhancement, maintenance, protection, and exploitation) atas harta tidak
berwujud; dan
h. manfaat ekonomis yang diperoleh pihak yang menggunakan harta
tidak berwujud.
Tahapan Pendahuluan transaksi keuangan terkait pinjaman –
pembuktian bahwa pinjaman
a. sesuai dengan substansi dan keadaan sebenarnya;
b. dibutuhkan oleh peminjam;
c. digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-
memelihara undangan di bidang pajak penghasilan
d. memberikan manfaat ekonomis kepada penerima pinjaman
e. memenuhi karakteristik pinjaman, minimal berupa:
1. kreditur mengakui pinjaman secara ekonomis dan secara legal;
2. adanya tanggal jatuh tempo pinjaman;
3. adanya kewajiban untuk membayar kembali pokok pinjaman;
4. adanya pembayaran sesuai jadwal pembayaran yang telah ditetapkan baik untuk pokok pinjaman dan imbal
hasilnya
5. pada saat pinjaman diperoleh, peminjam memiliki kemampuan untuk: a) mendapatkan pinjaman dari kreditur
independen; dan b) membayar kembali pokok pinjaman dan imbal hasil pinjaman sebagaimana debitur independent
6. didasarkan pada perjanjian pinjaman yang dibuat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
7. adanya konsekuensi hukum apabila peminjam gagal dalam mengembalikan pokok pinjaman dan/atau
imbal hasilnya
8. adanya hak tagih bagi pemberi pinjaman sebagaimana kreditur independen
Tahapan pendahuluan untuk transaksi keuangan lainnya -
pembuktian atas
a. kesesuaian transaksi keuangan lainnya dengan substansi dan keadaan yang sebenarnya;
b. jenis transaksi keuangan lainnya;
c. pengakuan secara ekonomis dan secara legal oleh para pihak yang melakukan
transaksi keuangan lainnya;
d. motif, tujuan, dan alasan ekonomis (economic rationale) transaksi keuangan lainnya; dan
e. manfaat yang diharapkan (expected benefit) dari transaksi keuangan lainnya.
Tahapan pendahuluan untuk transaksi pengalihan harta-
pembuktian atas
a. motif, tujuan, dan alasan ekonomis (economic rationale) transaksi pengalihan harta;
b. pengalihan harta sesuai dengan substansi dan keadaan yang sebenarnya;
c. manfaat yang diharapkan ( expected benefit) dari pengalihan harta; dan
d. pengalihan harta tersebut merupakan pilihan terbaik dari berbagai pilihan lain yang tersedia.
Tahapan pendahuluan untuk transaksi restrukturisasi usaha -
pembuktian atas
a. motif, tujuan, dan alasan ekonomis ( economic rationale) dari restrukturisasi usaha;
b. restrukturisasi usaha sesuai dengan substansi dan keadaan yang sebenarnya;
c. manfaat yang diharapkan ( expected benefit) dari restrukturisasi usaha; dan
d. restrukturisasi usaha tersebut merupakan pilihan terbaik dari berbagai pilihan lain
yang
tersedia.
Tahapan pendahuluan untuk transaksi kesepakatan kontribusi
biaya- pembuktian bahwa
a. dibuat sebagaimana kesepakatan antarpihak yang independen;
b. dibutuhkan oleh pihak yang melakukan kesepakatan; dan
c. memberikan manfaat ekonomis kepada pihak yang melakukan kesepakatan.
Pembuktian Manfaat dalam Tahapan Pendahuluan
Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat membuktikan Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa tertentu
berdasarkan tahapan pendahuluan Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa tersebut tidak
memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman => konsekuensinya?
Update Pengaturan TP Doc dalam PMK 172
Perubahan Regulasi TP Doc dalam PMK 172
• Pendekatan PMK-172 masih menggunakan pendekatan three-tiered TP Doc:
a. Dokumen induk
b. Dokumen local
c. Laporan per negara
• Terdapat perubahan dalam penentuan threshold laporan per negara yang sekarang
menggunakan peredaran bruto konsolidasi tahun sebelum pelaporan. Hal ini lebih sejalan dengan
pendekatan penentuan kewajiban penyelenggaraan dokumen induk dan dokumen local.
• Terdapat perubahan lampiran dalam PMK-172, yaitu:
a. Penyediaan informasi dalam bentuk table yang memuat rincian informasi transaksi afiliasi dan
independen tidak lagi terbatas untuk transaksi komoditas saja sebagaimana pengaturan dalam PMK-
213
b. Penerapan PKKU dalam dokumen local disesuaikan dengan tahapan penerapan PKKU sesuai
PMK-172
• Terdapat pengaturan baru yaitu deadline penyampaian TP Doc adalah 1 bulan sejak diminta oleh DJP dala
rangka pengujian kepatuhan atau pemeriksaan.
• Aturan terkait TP Doc berlaku untuk tahun pajak 2024 dan seterusnya.
Pengujian Kepatuhan PKKU dalam PMK 172
Primary adjustment
Secondary adjustment
VAT adjustment
Corresponding Adjustment
Wewenang Pengujian PKKU oleh DJP
Pengujian
Penerapan PKKU (Pasal 3)
Material
Alur Pengujian PKKU oleh DJP
Pengujian PKKU =>
menelusuri kebenaran
Pengujian Ya
WP memenuhi TP Doc dibandingkan
Formal
dengan keadaan
sebenarnya
Tidak
Dalam hal diketahui bahwa
100.000
PT A PT B
100.000
PT A PT B
110.000
100.000
PT A PT B
110.000
Indonesia Singapore
100.000
PT A B Ltd
110.000
SKP
• Win – Win Output • No or Reduce
Double Taxation
International pathway
Siapa yang boleh mengajukan MAP?
Gugatan
Keberatan
Banding
Pengurangan/pembatalan
MAP Peninjauan kembali
Boleh bersamaan
Tidak menunda kewajiban pembayaran
pajak, tindakan penagihan, pengembalian
kelebihan pembayaran pajak
Bagaimana interaksi dengan penyelesaian
sengketa domestik dan penagihan?
• Dalam hal pelaksanaan MAP belum menghasilkan persetujuan Bersama sampai dengan
Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali diucapkan, Direktur Jenderal Pajak:
a. melanjutkan perundingan, dalam hal materi sengketa yang diputus dalam Putusan
Banding atau Putusan Peninjauan Kembali bukan merupakan materi yang
diajukan prosedur persetujuan Bersama;
b. menggunakan Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali sebagai posisi dalam
perundingan atau menghentikan perundingan, dalam hal putusan banding tidak
diajukan PK dan materi sengketa yang diputus merupakan materi yang diajukan
prosedur persetujuan Bersama; atau
c. menggunakan putusan peninjauan kembali sebagai posisi dalam perundingan atau
menghentikan perundingan, dalam hal materi sengketa dalam putusan
peninjauan kembali merupakan materi sengketa yang diajukan permintaan
pelaksanaan Prosedur Persetujuan Bersama
Bagaimana jalannya perundingan?
DJP
Ketidaksepakatan
Kesepakatan (Agree
(Agree to
to Agree / ATA)
Disagree / ATD)
Mutual Agreement
TINDAK LANJUT SK PERSETUJUAN
BERSAMA (SKPB)
• Direktur Jenderal Pajak menindaklanjuti hasil pelaksanaan prosedur
persetujuan bersama dengan menerbitkan Surat Keputusan Persetujuan
Bersama (SKPB).
• SKPB sebagaimana dimaksud pada termasuk dasar pengembalian pajak atau
dasar penagihan pajak
TINDAK LANJUT SKPB
SK Pengurangan/Pembatalan
Gugatan Put.Banding
SPT SKP SK Keberatan PK
• Put Banding atau PK
• • Tidak diajukan keberatan • SK Pengurangan atau SK Pembatalan =>
WP DN melakukan mencakup materi
• tidak diajukan SKPB dengan menghitung kembali pajak
Pembetulan SPT atau sengketa selain yang
mengungkapkan pengurangan/pembatalan terutang dalam SK
• • dicakup SKPB =>
ketidakbenaran pengisian diajukan tapi tidak Gugatan amar menolak SK
SKPB menghitung
SPT dipertimbangkan Pengurangan/Pembatalan, SK Keberatan
• kembali pajak terutang
• Jika WP DN tidak melakukan diajukan tapi dicabut =>SKPB diterbitkan dengan menghitung
• dalam surat
hal tersebut dalam tempo 3 diajukan tapi telah disesuaikan dari kembali pajak terhutang dalam SKP
• pelaksanaan putusan
bulan sejak SKPB, maka DJP materi yang disepakati dalam SK Keberatan tidak diajukan banding; banding
banding atau PK
menerbitkan SKP dengan Persetujuan
SKPB diterbitkanBersama
dengan menghitung tapi dicabut; banding tapi disesuaikan dengan
memperhitungkan SKPB kembali pajak terhutang dalam SKP materi yang disepakati dalam Persetujuan
Bersama; Banding tapi tidak diterima => SKPB
menghitung kembali pajak terutang dalam SK
Keberatan
• Apabila terdapat materi sengketa lain yang tidak
dicakup dalam SKPB tetapi terkait dengan materi
sengketa dalam SKPB => SK Keberatan,
Jika SKPB terbit sebelum SKP dan menyebabkan pengurangan atau pembatalan yang
mempertimbangkan SKPB
kelebihan pemotongan/pemungutan, maka WP Mitra • Apabila banding tapi tidak mencakup sengketa
P3B mengajukan permohonan pengembalian pajak dalam SKPB => SKPB menghitung Kembali
yang seharusnya tidak terutang berdasarkan aturan pajak dalam SK Keberatan
perpajakan yang berlaku
Mengapa APA diperlukan?
APA memberikan
KEPASTIAN perlakuan
perpajakan transaksi afiliasi.
Hal ini akan berpengaruh
pada kepastian usaha.
Hal yang diajukan APA Seluruh atau sebagian Transaksi Afiliasi dalam dan luar negeri
Lama periode APA Paling lama 5 Tahun Pajak setelah tahun diajukannya permohonan APA;
yang dapat diajukan Pemberlakuan mundur/ Rollback (dengan persyaratan tertentu) dalam hal Wajib
Pajak meminta
Syarat APA dan Fakta dan kondisi Transaksi Afiliasi tidak berbeda secara material dengan fakta dan
Rollback kondisi dalam APA
Belum daluarsa penetapan
Belum diterbitkan SKP PPh Badan
Tidak sedang dilakukan bukper, penyidikan, penuntutan pidana , sidang pidana,
atau menjalani hukuman pidana di bidang perpajakan
Ruang lingkup APA
12 – 6 bulan sebelum
1 bulan 2 bulan 6 bulan 12 bulan 1 bulan
Periode APA