Anda di halaman 1dari 33

“PENDIDIKAN KURATOR DAN PENGURUS AKPI ANGKATAN XXX”

Diselenggarakan oleh: ASOSIASI KURATOR & PENGURUS INDONESIA (AKPI)


2024
Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Jum’at, 3 Mei 2024

HUKUM PERIKATAN, HUKUM KEBENDAAN


DAN
HUKUM JAMINAN

Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H.


Guru Besar Fakultas Hukum
Universitas Airlangga
Surabaya
EASE OF DOING BUSINESS (EODB) DAN HUBUNGANNYA
DENGAN PERIKATAN, JAMINAN & KEPAILITAN
• Iklim usaha kondusif yang dicirikan dengan kemudahan
berbisnis (ease of doing busniness –EODB),
menempatkan Indonesia di ranking 73 dalam laporan
Doing Business 2020. Meskipun mengalami kenaikan
skor pada indeks dari 67,96 pada tahun lalu menjadi
69,6 namun perbaikan itu masih menempatkan Indonesia
dibawah Vietnam (peringkat 70), bahkan masih kalah
dibanding beberapa negara lain, misalnya India (dari
peringkat 63 ke 77), Jamaika (dari 75 ke 71), Uzbekistan
(dari 76 ke 69), dan Oman (dari 78 ke 68).
• Sesuai dengan maxim, “setiap langkah bisnis adalah
langkah hukum”, i.c. Kontrak, maka jika diperhatikan 10
indikator penilaian EODB sangat berkaitan dengan aspek
hukum, i.c. aspek hukum kontrak & jaminan. Aspek hukum
sebagai bingkai aturan main dalam bisnis seyogyanya
mampu mewadahi, memfasilitasi serta mengantisipasi
multi dimensi serta problematika bisnis, i.c. perjanjian -
kepailitan. Sehingga terwujud iklim bisnis yang kondusif
– simbiosis mutualistis – win-win solution.
yudha@fhunair2023
Per September 2021, Bank Dunia (World
Bank) menyampaikan pernyataan resmi
bahwa mereka menghentikan sementara
laporan indeks kemudahan berusahanya. 3 poin indikator dalam program prioritas
Lembaga ini memutuskan hal tersebut perbaikan sistem hukum pidana dan perdata yang
karena adanya penyimpangan data termuat di Rencana Pembangunan Jangka

?
Laporan Doing Business 2018 dan 2020
setelah adanya laporan secara internal
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu:
pada Juni 2020
- aspek penegakan kontrak,
“Pemerintah juga tengah mempertimbangkan - aspek penyelesaian kepailitan, &
alternatif instrumen pengukuran kemudahan
- aspek mendapatkan kredit.
berusaha dengan membuat survei sendiri dengan
baseline sepuluh indikator eksisting dan menunggu
Bank Dunia membuat survei baru dengan indikator
Fusce tincidunt eget ligula vitae hendrerit. Phasellus id ligula ut enim
eksisting, namunelementum
menggunakan
bibendum eget eget metodologi yang
magna. Fusce in magna diam.

berbeda

yudha@fhunair2024
Business Ready (B-READY)
The topics are Business Entry, Business Location, Utility Services, Labor,
Financial Services, International Trade, Taxation, Dispute Resolution,
Market Competition, and Business Insolvency.

Business Ready (B-READY) adalah inisiatif baru dari Grup


Bank Dunia yang bertujuan memberikan penilaian kuantitatif
terhadap lingkungan bisnis di berbagai perekonomian di seluruh
dunia. Tujuan B-READY adalah mendukung reformasi kebijakan,
memberikan rekomendasi kebijakan, dan menyediakan data untuk
penelitian kebijakan pembangunan. B-READY mengevaluasi
lingkungan bisnis dengan mempertimbangkan kerangka peraturan,
yudha@fhunair2023 layanan publik, efisiensi, dan keterwakilan data.
Salah satu topik pembahasan B-READY yaitu terkait
penyelesaian sengketa (dispute resolution). Pembahasan
penyelesaian sengketa ini menekankan pada sistem penyelesaian
sengketa yang baik, efisien, dan berkualitas agar sektor swasta tidak
‘Business Ready (B-READY)’ (World Bank, 2023) dirugikan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat.
<https://www.worldbank.org/en/businessready>.

yudha@fhunair2024
RELASI CAUSAL-FUNGSIONAL
ANTARA BISNIS DENGAN KONTRAK-PERIKATAN

Memberikan dasar batu uji/ parameter/ Memberikan jalan


hukum bagi kontrak tolok ukur eksistensi keluar jika terjadi
yang dibuat kontrak ybs konflik/sengketa

KONTRAK
Penuangan proses
bisnis ke dalam
format hukum
PREDICT
PROVIDE
PROTECT
 Hukum sebagai  Tujuan menjaga  Mewujudkan iklim
(3P)
bingkai aturan harmonisasi hubungan bisnis kondusif
main para pelaku bisnis (efisiensi – profit)

yudha@fhunair2023
PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PERJANJIAN (KONTRAK) BERUJUNG PAILIT

HUBUNGAN BISNIS

PERJANJIAN SCHULD - - PROBLEMATIKA UPAYA


KENDALA
(KONTRAK) HAFTUNG - SENGKETA HUKUM ?
melahirkan perikatan, adanya SCHULD (utang-kewajiban) pemenuhan prestasi/ kewajiban Bagi KREDITOR Jika opsi: PAILIT
kewajiban kontraktual bagi wajib dibayar/dilaksanakan, … kontraktual mengalami kendala, a.l.: Tidak dipenuhinya kewajiban Maka bagaimana mengidentifikasi
para pihak untuk bahkan dengan memberikan WANPRESTASI kontraktual - (WANPRESTASI) dan menetukan, a.l.:
memenuhinya jaminan (HAFTUNG) atau • Harta Pailit (Boedel Pailit) (?)
(prestasi >< kontra prestasi) tercegah, terhalang, batal, ... Misal Bagi DEBITOR: • Kreditor (?)
Pasal 1131 BW Tidak dipenuhinya kewajiban
karena adanya pandemi covid-19 (i.c. • Bagian Para Kreditor (?)
force majeure/ overmacht; kontraktual, karena: • dll
Pasal 1 angka 6 UUK-PKPU
hardship; unforeseen circumstances rechtsverwerking, …
PERJANJIAN KREDIT UTANG adalah kewajiban yg dinyatakan
exceptio non adlimpeti contractus
atau dpt dinyatakan dlm jumlah uang …,
baik secara langsung/yad(kontinjen), yg dll)
timbul karena perjanjian/UU dan yg wajib overmacht/force majeure, …
dipenuhi Debitor, & bila tdk dipenuhi …
hardship !!??
PERJANJIAN JAMINAN Kreditor berhak mendapat pemenuhan
dari harta kekayaan Debitor.

yudha@fhunair2023
RELASI CAUSALITAS
PERJANJIAN – PERIKATAN – KEPAILITAN – KREDITOR – DEBITOR - HARTA PAILIT

yudha@fhua2020

yudha@fhua2021
yudha@fhunair2023
ASPEK HUKUM PERIKATAN – HUKUM KEBENDAAN - HUKUM JAMINAN
Terdapat relasi (saling hubugan) antara Buku II dengan Buku III
(i.c. perjanjian-perikatan-utang-jaminan-kepailitan)

TWO POINT RELATIONSHIP


BUKU II HUKUM HARTA KEKAYAAN BUKU III
BENDA (VERMOGENSRECHT)
PERIKATAN
bersifat tertutup bersifat terbuka
dwingend recht aanvullend recht
para pihak tidak diper- kebebasan berkontrak
bolehkan menyimpang dari / Pasal 1338 (1)
ketentuan Buku II para pihak bebas menentukan
Pasal pertama Buku II sendiri mengenai format & sub-
(Pasal 499 memberi batasan stansi kontrak yang mereka buat
atau definisi tentang Pasal-Pasal Buku III tidak
“benda” memberikan batasan atau definisi
tentang “perikatan”
HAFTUNG (harta kekayaan) SHCULD
1131-1132 BW (utang)

yudha@fhunair2023
ASPEK HUKUM PERIKATAN – PERJANJIAN – JAMINAN …

URGENSI MEMAHAMI ASAS-ASAS HUKUM KONTRAK


SEBAGAI LANDASAN HUBUNGAN KONTRAKTUAL PARA PIHAK

Kebebasan
berkontrak

Itikad
baik Konsen-
sualisme

Saling
hubungan
antar asas

Pacta Privity
Asas hukum merupakan landasan atau pondasi yang sunt of
menopang kokohnya suatu norma hukum. Asas servanda contract
hukum berfungsi sebagai pondasi yang memberikan
arah, tujuan serta penilaian fundamental, Proporsi-
mengandung nilai2 dan tuntutan2 etis. Asas-asas itu onalitas
sekaligus membentuk sistem “check and balance”
yudha@fhunair2023
urgensi memahami asas-asas hukum kontrak ...

Agus Yudha Hernoko

asas yg mengatur pertukaran hak & kewajiban para pihak sesuai proporsi/bagiannya, yg meliputi seluruh
MAKNA proses kontrak, baik pada tahapan pra kontraktual, pembentukan kontrak maupun pelaksanaan kontrak
(DOKTRIN KEADILAN BERKONTRAK)

(i) Tahap pra kontrak, menjamin terwujudnya proses negosiasi kontrak yang fair,
(ii) Tahap pembentukan kontrak, menjamin kesetaraan hak serta kebebasan dalam menentukan isi kontrak,
(iii) Tahap pelaksanaan kontrak, menjamin terwujudnya distribusi pertukaran hak dan kewajiban sesuai
FUNGSI proporsinya,
(iv) Dalam hal terjadinya sengketa kontrak, maka beban pembuktian, berat ringan kadar kesalahan maupun
hal-hal lain terkait harus diukur berdasarkan asas proporsionalitas

• “Jangan mencari keseimbangan, carilah pertukaran yang fair”


NILAI • “bukan kesamaan harga, tapi saling menghargai”
• “bukan posisi yg sama kuat, tapi saling menguatkan”
• “bukan sama rata - sama rasa, tapi sama rasa – sama bahagia”
• “P4”, “TSBS – Network”, “WWS”, “HIB”, etc.
yudha@fhunair2023
Agus Yudha Hernoko

+ + +

yudha@fhunair2023
UJI KEABSAHAN KONTRAK - RUMUS PENGUJIAN PASAL 1320 BW
Agus Yudha Hernoko

 Jika Sahnya Kontrak =S RUMUS SEPAKAT


 Unsur Subyektif =X P1 = Penawaran
 Unsur Obyektif =Y P2 = Penerimaan
P1 = P2
O = Offer
Maka suatu kontrak adalah “sah”, jika: O = A
A = Acceptance
I = K
S =X+Y atau S = (1+2) + (3+4) I = Ijab
K = Kabul

Jika: contoh: Jika:


• S = x – y , atau Apa akibat • S = 1320 – 1321
• S = - x + y , atau hukumnya, jika S = 1320 – 1322 ,
• S = - x – y , atau P1 = P2 – 1321 BW • S = 1320 – (1323-1327)
• S = x + (3 – 4) , atau • S = 1320 – 1328 ,
P1 P2
• S = y + (1 – 2 ) , atau O A • S = 1320 – 1335 ,
• S = (1 – 2) + (3 - 4) I K • S = 1320 – 1337,
• dst • S = 1320 – 1338(3) ,
• S = 1320 – 1339 , dst
yudha@fhunair2023
UJI KEABSAHAN KONTRAK ... cont.’d

Kontrak yg memenuhi syarat Pasal 1320 BW, maka:

BERLAKU HAK
SAH & &
MENGIKAT KEWAJIBAN

PRESTASI
MENIMBULKAN
TANGGUNG GUGAT &
AKIBAT HUKUM
KONTRA PRESTASI

METODE PENGUJIAN LAIN, antara lain: UJI 1332, 1335, 1337, 1338, 1339 BW
UJI
Agus Yudha Hernoko  OBYEK  KEBIASAAN ATURAN
 CAUSA  ITIKAD BAIK UJI DWINGEN
lain D RECHT
 UU  KEADILAN
 KEPATUTAN UJI 1320 BW
 KESUSILAAN
 KEPANTASAN
 KETERTIBAN UMUM

• Pelanggaran terhadap norma pasal-pasal tersebut, i.c. dwingend recht, berakibat batalnya suatu kontrak (nietig)
• Dengan konsekuensinya: kembali ke posisi semula, sbgmn sbl kontrak dibuat
yudha@fhunair2023
KERANGKA SISTEM HUKUM PERDATA & SISTEMATIKA HUKUM PERDATA
MENURUT ILMU PENGETAHUAN HUKUM PERDATA & BW

yudha@fhunair2023
SISTEMATIKA & EKSISTENSI BUKU II BW
(Tentang BENDA)
BAB TENTANG PASAL BAB TENTANG PASAL

I KEBENDAAN DAN CARA 499-528 XI HAK PAKAI DAN HAK MENDIAMI 818-829
MEMBEDAKANNYA
XII PEWARISAN KARENA KEMATIAN 830-873
II KEDUDUKAN BERKUASA (BEZIT) DAN 529-568
HAK2 YANG TIMBUL KARENANYA XIII SURAT WASIAT 874-1004

XIV PELAKSANA WASIAT DAN PENGURUS 1005-1022


III HAK MILIK (EIGENDOM) 570-624
HARTA PENINGGALAN

IV HAK DAN KEWAJIBAN ANTARA 625-672 XV HAK MEMIKIR DAN HAK ISTIMEWA 1023-1043
PEMILIK2 PEKARANGAN YANG SATU UNTUK MENGADAKAN PENDAFTARAN
SAMA LAIN BERTETANGGA HARTA PENINGGALAN

V KERJA RODI 673 XVI MENERIMA DAN MENOLAK SUATU 1044-1065


VI PENGABDIAN PEKARANGAN 674-710 WARISAN

XVII PEMISAHAN HARTA PENINGGALAN 1066-1125


VII HAK NUMPANG KARANG (RECHT VAN 711-719
OSPTALL) XVIII HARTA PENINGGALAN YANG TAK 1126-1130
VIII HAK USAHA (ERFPACHT) 720-736 TERURUS

XIX PIUTANG2 YANG DIISTIMEWAKAN 1131-1149


IX BUNGA TANAH DAN HASIL 737-755
SEPERSEPULUH XX GADAI 1150-1160
X HAK PAKAI HASIL 756-817 XXI HIPOTIK 1162-1232

yudha@fhunair2023
PENGGERTIAN TENTANG BENDA, HAK KEBENDAAN & HAK PERORANGAN

Mis: BENDA dlm UUJF (Ps. 1 angka 4)


BARANG dlm UU Resi Gudang (Ps. 1 angka 5)

yudha@fhunair2023
Penggertian Tentang BENDA, Hak Kebendaan & Hak Perorangan … cont’d

yudha@fhunair2023
Penggertian Tentang BENDA, Hak Kebendaan & Hak Perorangan … cont’d

yudha@fhunair2023
Penggertian Tentang BENDA, Hak Kebendaan & Hak Perorangan … cont’d

ARTI PENTING PEMBEDAAN BENDA BERGERAK DAN BENDA TIDAK BERGERAK

BEZIT LEVERING VERJARING BEZWARING BESLAG


(kedudukan berkuasa) (penyerahan; (daluwarsa) (pembebanan) (sita)
peralihan hak)

BENDA BENDA BENDA BENDA BENDA BENDA BENDA BENDA BENDA BENDA
BERGERAK TDK BERGERAK BERGERAK TDK BERGERAK BERGERAK TDK BERGERAK BERGERAK TDK BERGERAK BERGERAK TDK BERGERAK

BERLAKU TDK BERLAKU Pada umumnya Pada umumnya Tidak mengenal Ada daluwarsa GADAI HIPOTIK lebih dahulu Apabila hasil
Psl 1977 (1) BW dilakukan dengan penyerahan nyata daluwarsa Mis. 1963 BW HAK TANGGUNGAN proses sita penjualan benda
Psl 1977 (1) BW penyerahan nyata tidak bersamaan
JAMINAN FIDUSIA
(1977 BW) RESI GUDANG JAMINAN FIDUSIA eksekusinya bergerak tidak
(i.c. penyerahan dan penyerahan mencukupi
yuridis bersamaan) yuridis dilakukan
Psl 612 (1) BW dengan balik nama

“bezit geldt als volkomen titel” Penyerahan Yuridis Psl 612 (2) BW : ACQUSITIEVE EXTINCTIEVE
“roerend goed heft geen gevolg” - Traditio Brevi Manu VERJARING VERJARING
bezit = eigendom; bezitter = eignaar - Traditio Longa Manu sebagai alat untuk sebagai alat untuk
Teori Eigendom (Meyer) - Constitutum Possessorium memperoleh hak dibebaskan dari
Teori Legitimastie (Scholten) Penyerahan Piutang Atas Nama kebendaan suatu perikatan
Psl 613 (1) BW - CESSIE

yudha@fhunair2023
Penggertian Tentang BENDA, Hak Kebendaan & Hak Perorangan … cont’d

yudha@fhunair2023
HAK MILIK, CARA PEROLEHAN HAK MILIK & LEVERING
HAK MILIK
PENGERTIAN HAK MILIK
Pasal 570 BW
Hak milik itu adalah hak untuk menikmati kegunaan
sesuatu kebendaan dgn leluasa, dan untuk berbuat
bebas terhadap kebendaan itu dgn kedaulatan
sepenuhnya, asal tidak bertentangan dgn UU atau
peraturan umum yg ditetapkan oleh suatu kekuasaan
yg berhak menetapkannya, dan tidak mengganggu hak
– hak orang lain; kesemuanya itu dgn tak mengurangi
kemungkinan atas pencabutan hak itu demi
kepentingan umum berdasarkan atas ketentuan UU
dan dgn pembayaran ganti rugi
CIRI-CIRI HAK MILIK
Merupakan hak induk terhadap hak kebendaan lainnya (originair);
Merupakan inti dari semua hak kebendaan
Merupakan Hak yang selengkap-lengkapnya (Hak yang utama);
Bersifat tetap & elastis.
PEMBATASAN CIRI-CIRI HAK MILIK
UU dan peraturan – peraturan umum.
Tidak menimbulkan gangguan thd pihak lain.
Kemungkinan adanya pencabutan hak dgn pemberian ganti rugi.

yudha@fhunair2023
hak milik, cara perolehan … cont’d

S A H N YA L E V E R I N G M E N U R U T 5 8 4 B W

KONSEP LEVERING (PENYERAHAN)


Pemindahan barang yg telah dijual kedalam
kekuasaan dan kepunyaan si pembeli
1475 BW
yudha@fhunair2023
BEZIT (KEDUDUKAN BERKUASA), PASAL 1977 BW & PERLINDUNGAN PIHAK III

yudha@fhunair2023
Bezit (kedudukan berkuasa) ,Pasal 1977 BW & Perlindungan Pihak III … cont’d

yudha@fhunair2023
Bezit (kedudukan berkuasa) ,Pasal 1977 BW & Perlindungan Pihak III … cont’d

Pasal 49 UU Kepailitan
(1) Setiap orang yang telah menerima benda yang merupakan bagian dari harta Debitor yang tercakup dalam perbuatan hukum yang dibatalkan, harus mengembalikan benda
tersebut kepada Kurator dan dilaporkan kepada Hakim Pengawas.
(2) Dalam hal orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dpt mengembalikan benda yg telah diterima dlm keadaan semula, wajib membayar ganti rugi kepada harta pailit.
(3) Hak pihak ketiga atas benda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diperoleh dengan itikad baik dan tidak dengan cuma-cuma, harus dilindungi.
(4) Benda yang diterima oleh Debitor atau nilai penggantinya wajib dikembalikan oleh Kurator, sejauh harta pailit diuntungkan, sedangkan untuk kekurangannya, orang terhadap
siap pembatalan tersebut dituntut dapat tampil sebagai kreditor konkuren

yudha@fhunair2023
KERANGKA HUKUM JAMINAN
DALAM SISTEMATIKA BW
(Buku II & Buku III)

Jaminan

JAMINAN UMUM JAMINAN KHUSUS

JAMINAN MENURUT UU JAMINAN KARENA PERJANJIAN


Buku II BW
Ps. 1131, 1132, 1133 & 1136 BW
JAMINAN KEBENDAAN

JAMINAN PERSEORANGAN
Buku III bab XVII BENDA BERGERAK BENDA TAK BERGERAK
tentang penanggungan/borgtocht
HAK
TANGGUNGAN
GADAI RESI
PERSONAL CORPORATE FIDUSIA HIPOTIK CREDIET
(Pand) GUDANG
GUARANTEE GUARANTEE VERBAND

yudha@fhunair2023
Kerangka Hukum Jaminan Dalam BW .. Cont’d

JAMINAN YANG LAHIR DARI UU

Suatu hak yang diberikan oleh UU kepada kreditur yang satu di atas kreditur lainnya
1131 BW 1134 (1) BW semata-mata berdasarkan sifat piutangnya
1132 BW Bukan merupakan hak kebendaan, tetapi mempunyai sifat yang mirip dengan ciri hak
1136 BW kebendaan (preference)

Previlege Khusus tanpa hirarki/rangking


PREVILEGE 1139 BW
PASAL 1135 BW
(hak istimewa)
Previlege Umum hirarki/rangking
KONKUREN 1149 BW

PREFERENCE
(hak didahulukan) Previlege
Jaminan Umum Pasal 1133 BW
gadai & hiptik HAK KEBENDAAN

Bedakan dengan Hak Retensi: DASAR HUKUM:


Hak untuk menahan suatu benda Tersebar dalam beberapa ketentuan, antara lain: Termasuk:
sampai suatu piutang yang Pasal 567, 575, 576, 579, 715, 725, 1159, 1616, 1729, 1812 BW Hak Tanggungan, Jaminan Fidusia, Resi Gudang
berhubungan dgn benda itu dilunasi Melekat pada: bezitter, pandhouder, buruh, lasthebber, dll.

yudha@fhua2021
yudha@fhunair2023
Kerangka Hukum Jaminan Dalam BW .. Cont’d

JAMINAN YANG LAHIR DARI PERJANJIAN

(Jaminan Khusus)

Jaminan Kebendaan Jaminan Perorangan


Borgtocht/Penanggungan
Benda Bergergerak 1820 – 1850 BW
Benda tidak Bergerak - Penanggung
- Bank Garansi
- Hipotik (BW, UU Penerbangan, UU Pelayaran) - Corporate Guarantee
- Gadai (BW, UU PT)
- Personal Guarantee
- Hak Tanggungan (UU Hak Tanggungan) - Avalist
- Fidusia (UU Jaminan Fidusia)
- Resi Gudang (UU Resi Gudang)

PREFERENCE KONKUREN
PASAL 1133 BW Pasal 1131 BW

yudha@fhunair2023
BAB XIX
PIUTANG2 YANG DIISTIMEWAKAN

BAGIAN KESATU BAGIAN KEDUA BAGIAN KETIGA


PIUTANG2 YANG DIISTIMEWAKAN PADA HAK2 ISTIMEWA MENGENAI BENDA HAK2 ISTIMEWA ATAS SEMUA BENDA
BERGERAK & TIDAK BERGERAK PADA
UMUMNYA TERTENTU
UMUMNYA

PASAL PASAL PASAL


1131-1138 1139-1148 1149

KONKUREN SIFAT HAK SIFAT HAK


ISTIMEWA TIDAK ISTIMEWA
PREFERENCE
BERDASARKAN BERDASARKAN
PRIVILEGE URUTAN URUTAN

yudha@fhunair2023
KREDITOR KONKUREN & BAGIANNYA KREDITOR PREFEREN & BAGIANNYA

Pasal 1134 (2)


Gadai dan hipotek lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali dalam hal undang-undang
dengan tegas menentukan sebaliknya.
yudha@fhunair2023
yudha@fhunair2023
RELASI CAUSALITAS
PERJANJIAN – PERIKATAN – KEPAILITAN – KREDITOR – DEBITOR - HARTA PAILIT

PERJANJIAN
- Pokok
MENENTUKAN
- Ikutan
HARTA BENDA
DEBITOR PAILIT
(i.c. jaminan)

HUBUNGAN BOEDEL PAILIT


HUKUM

KREDITOR MENENTUKAN
DEBITOR KREDITOR, i.c.
PIHAK 3 Kriteria &
Urutan

PARA PIHAK KREDITOR PAILIT


KEPAILITAN
Hak & MENENTUKAN
kewajiban BAGIAN
Prestasi – KREDITOR, i.c.
kontra Prestasi
Sesuai Kriteria
Melahirkan
UTANG & Urutan
Beberapa Isu Hukum Pokok
ISI/PRESTASI
Dalam Kepailitan
HAK/BAGIAN
KREDITOR PAILIT
yudha@fhunair2022
KARENA
“SETIAP LANGKAH
BISNIS ADALAH
LANGKAH HUKUM”

BERPEGANG LINDUNGI
TEGUH PADA PRAKTIK/PROSES BISNIS
ATURAN HUKUM ANDA DENGAN ATURAN
HUKUM

yudha@fhunair2022

Anda mungkin juga menyukai