Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKIP)
FUNGRENGAR TA. 2024

OLEH :

KBP. KUS SRI WAHYUNI, S.I.K., M.Si.


Kabag Anev Kinerja Romonev Srena Polri

Jakarta, Maret 2024 SRENA POLRI


OUTLINE

1 DASAR HUKUM

2 APRESIASI KINERJA POLRI

3 AKUNTABILITAS KINERJA POLRI

4 SISTEM AKIP (SAKIP)

5 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

6 EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SAKIP


DASAR HUKUM
PP No. 39 TH 2006 TTG TATA CARA PENGENDALIAN & EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA
PEMBANGUNAN

PERPRES RI NO 29 TH 2014 TTG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH


(SAKIP)

PERPRES NO. 18 TH 2020 TTG RPJMN TH 2020-2024

PERMENPAN RI NOMOR : PER/09/M.PAN/05/2007 TTG TENTANG PEDOMAN UMUM


PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH;

PERMENPAN NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA,


PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH;

PERKAP NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA


INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA;

PERKAP NO 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DI LINGKUNGAN


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PERKAP NO 6 TAHUN 2015 TTG PERUBAHAN ATAS PERKAP NO 11 TAHUN 2012 TTG
PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DI LINGKUNGAN POLRI;
PERKAP NO 7 TAHUN 2015 TTG PERUBAHAN ATAS PERKAP NO 20 TAHUN 2012 TTG
PENYUSUNAN LAKIP DI LINGKUNGAN POLRI.

PERMENKEU No.: 22/PMK.02/2021 TTG PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA ANGGARAN


ATAS PELAKSANAAN RKA-K/L
Staf Perencanaan Umum dan Anggaran
BIRO MONITORING DAN EVALUASI

APRESIASI KINERJA POLRI

18
CAPAIANNILAIAKIPPOLRI
100
70.9 72.11 74.08 75.4 76.1 76.44 71.29 73.01
80 64.1 68.04
57.42 60.02
60 47.67 50.03
40
20
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Nilai HASIL EVALUASI AKIP POLRI TAHUN 2023 MENUNJUKKAN


No Komponen yang dinilai Bobot
2022 2023 ADANYA PERBAIKAN DAN SUDAH DIATAS NILAI RATA-RATA
1 Perencanaan Kinerja 30 21,47 22,08 NASIONAL UNTUK KEMENTERIAN/LEMBAGA YAITU SEBESAR
2 Pengukuran Kinerja 30 21,09 21,82 73,01 DENGAN PREDIKAT “BB” NILAI TERSEBUT MENGLAMI
3 Pelaporan Kinerja 15 10,94 11,03 PENINGKATAN SEBESAR 1,72 DARI TAHUN 2022 YAITU
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja SEBESAR 71,29 DARI HASIL EVALUASI TERSEBUT TERDAPAT
4
Internal
25 17,79 18,08 BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DITINDAKLANJUTI BAIK DARI
SEGI PERENCANAAN, PENGUKURAN DAN PELAPORAN
Nilai Hasil Evaluasi 100 71,29 73,01 KINERJA.
Tingkat Akuntabilitas Kinerja BB BB

Dasar:

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
1. Perencanaan
3, Pelaporan kinerja • Masih terdapat rumusan sasaran strategis serta indikator pada
• Pada Satker pusat, masih ada laporan kinerja yg level Polri yg belum berorientasi hasil
belum mencakup informasi seperti analisa dan
perencanaan • Pada tingkat Satker juga masih terdapat indikator yg output,
evaluasinya.
• Informasi dalam laporan kinerja belum • Penjabaran kinerja belum menggambarkan kerangka logis dalam
sepenuhnya digunakan untuk perbaikan mencapai kinerja --> Penetapan kinerja level dibawah hanya
perencanaan kinerja tahun berikutnya. mengambil kinerja dan target yang sama persis dengan level
diatasnya
• Penentuan target yg belum mempertimbangkan capaian2 kinerja
di tahun-tahun sebelumnya

Catatan
Pelaporan hasil pengukuran
Kinerja evaluasi
AKIP

2, Pengukuran
• Aplikasi SIRENA hanya mengampu penyampaian
realisasi PK di tingkat pusat (Mabes) beserta
penjelasan/ hambatan dll, namun belum mampu
menampilkan dan mengawasi realisasi PK dari Polres
dan Satker lainnya;
Evaluasi AKIP • Pengukuran kinerja yang dilakukan belum sepenuhnya
mengukur capaian atas kinerja yg telah ditetapkan
4, Evaluasi AKIP Internal
dalam perjanjian kinerja, yg seharusnya mengacu pada
Sudah dilakukan evaluasi AKIP internal pada selurush satker baik target atas indikator pada suatu sasaran.
pusat maupun di wilayah/ polda (namun ini laporan 2021, 2022
hanya ada satker wilayah saja) namun catatan dan rekomendasi pada
satker tidak secara spesifik menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya serta belum secara komprehensif memberikan
rekomendasi perbaikan yang spesifik;
Staf Perencanaan Umum dan Anggaran
BIRO MONITORING DAN EVALUASI

AKUNTABILITAS KINERJA

7
AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS
KEUANGAN (PP 8/2006)

REVIEW
RENCANA MENPAN
KINERJA KINERJA
PERJANJIAN LAPORAN EVALUASI
RB
KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA
TAHUNAN KINERJA

Sistem AKIP AA, A, BB, B, CC, C, D


RENCANA
RPJM STRATEGIS

Sistem Keuangan
WTP, WDP, TW, TMP
RENCANA
KERJA & DIPA
LAP AUDIT BPK
KEUANGAN ANGGARAN
KEUANGAN KEUANGAN
8

8
Konsep Akuntabilitas
Ide Dasar dari Akuntabilitas

Kemampuan seseorang atau


organisasi atau penerima
amanat untuk memberikan
jawaban kepada pihak yang
memberikan amanat atau
mandat tersebut
AKUNTABILITAS KINERJA
“Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertangungjawabkan
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
diamanatkan para pemangku kepentingan dalam
rangka mencapai misi organisasi secara terukur
dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan
melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang
disusun secara periodik.”
(Perpres 29/2014)
Mekanisme Akuntabilitas

Siapa ? Kepada Untuk Apa ? Bagaimana ?


• yang harus Siapa ? • akuntabilitas • proses
melakukan • akuntabilitas dilakukan akuntabilitas
akuntabili- ini dilakukan dilaksanakan
tas
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN DALAM
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
2020 2021 2022 2023 2024
RENCANA
STRATEGIS
2020-2024

RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA
2020 2021 2022 2023 2024

PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA
2020 2021 2022 2023 2024

LKIP LKIP LKIP LKIP LKIP


2020 2021 2022 2023 2024
Keselarasan Kinerja Antar Dokumen
Akuntabilitas (Aligment)
Renc Jk
Menengah
RPJM KINERJA YANG
Renstra
DIRENCANAKAN
Renc Jk Thn
RKP
Renja
RKA KINERJA YANG
Perjanjian
DIPERJANJIKAN
Kinerja
DIPA

KINERJA YANG
Monev Berkala DILAKSANAKAN
(3bln)

KINERJA YANG
Lap Kinerja DILAPORKAN

Evaluasi KINERJA YANG


Kinerja DIEVALUASI
BAGAIMANA MEMBUAT AKUNTABILITAS KINERJA....?

1. MENYUSUN PERENC JANGKA MENENGAH (RENSTRA) MENETAPKAN HASIL/MANFAAT BAGI


MASY/STAKEHOLDER YG INGIN DICAPAI DLM JANGKA MENENGAH.
2. MENYUSUN INDIKATOR KINERJA UTAMA.
3. MENETAPKAN SASARAN STRATEGIS
4. MENYUSUN PERENC KINERJA TAHUNAN (RENJA) MENJABARKAN RENC JANGKA MENENGAH DG MENETAPKAN
HASIL-2 YG INGIN DICAPAI SERTA PROG & GIAT YG AKAN DILAKS DLM SATU TAHUN BESERTA INDIKATOR
KINERJA & TARGETNYA.
5. MEMBUAT PERJANJIAN KINERJA DG ATASAN MENANDATANGANI KOMITMEN DG ATASAN MENGENAI KINERJA
YG AKAN DIWUJUDKAN DLM SATU TAHUN MENDATANG MELALUI TAP KINERJA.
6. MELAKSANAKAN RENCANA MELAKSANAKAN PROGRAM/ GIAT YG TELAH DIRENCANAKAN.
7. MENGUKUR PENCAPAIAN RENCANA, MENGUKUR REALISASI DARI TARGET-2 YG TELAH DITETAPKAN SERTA
MELAKUKAN EVALUASI & ANALISIS MENGENAI KEBERHASILAN & KEGAGALAN PENCAPAIAN TARGET.
8. MELAPORKAN CAPAIAN (LAKIP) MEMBUAT LAP AKUNTABILITAS YG MEMBERIKAN INFORMASI MENGENAI
KEBERHASILAN MAUPUN KEGAGALAN DLM CAPAI TARGET.
Staf Perencanaan Umum dan Anggaran
BIRO MONITORING DAN EVALUASI

SISTEM AKIP (SAKIP)


Instrumen mewujudkan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Organisasi
SISTEM Kinerja
Input (berapa besar
AKUNTABILITAS KINERJA
(Berapa pencapaian
besar dana INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP)
kinerja
yg telah & (Output &
akan (Sistem manajemen Kinerja berorientasi Hasil
Outcome yg
dihabiskan) dihasilkan)

Aparatur

16
Pengertian SAKIP

Rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan


prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan
pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi
pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah
Sasaran SAKIP
Implementasi SAKIP diarahkan utk mendorong;
pengelolaan
penerapan
dana dan
percepatan prinsip‐prinsip good
pencegahan sumber daya
reformasi governance dan
terjadinya KKN lainnya agar
birokrasi fungsi‐fungsi manajemen
efisien dan
kinerja secara taat asas
efektif

pengukuran tingkat penyempurnaan


keberhasilan dan atau struktur organisasi,
kreativitas,
kegagalan setiap pimpinan kebijakan publik, sistem
produktivitas,
instansi pemerintah/unit perencanaan dan
sensitivitas, disiplin,
kerja dalam menjalankan penganggaran,
dan tanggung jawab
misi, tujuan, dan sasaran ketatalaksanaan,
aparatur negara
organisasi yang telah metoda dan prosedur
ditetapkan pelayanan masyarakat
Cakupan dan Siklus SAKIP

Rencana Perjanjian
Strategis Kinerja

Reviu dan
Pengukuran
Evaluasi
Kinerja
Kinerja

Pelaporan Pengelolaan
Kinerja Data Kinerja
Ruang Lingkup Penyelenggaraan SAKIP
Membandingkan realisasi kinerja
Dok, Komitmen (janji dengan sasaran/target kinerja yg
pemenuhan target dan tercantum dalam Perjanjian kinerja, Dg cara mencatat,
supervisi,evaluasi ) antara ?, (menggunakan indikator kinerja dalam mengolah, dan
berisi: sasaran perjanjian kinerja) melaporkan data
strategis,indikator kinerja & kinerja mencakup:
target kinerja, prog, penetapan data dasar,
anggaran) disusun paling
lambat 1 bln setelah anggaran
c. Pengukuran penyediaan instrumen
perolehan data,
disahkan. Kinerja d. Pengelolaan penatausahaan dan
Juknis:Permenpan No53/2014
data kinerja penyimpanan
data dan
pengkompilasian
& perangkuman
e. Pelaporan
Kinerja Memuat informasi
kinerja yg terukur
a. Rencana kpd pemberi
mandat atas kinerja
Strategis yg telah dan
seharusnya dicapai.

Memuat Visi, Misi, Tujuan,


Sasaran (Uraian & Penelaahan oleh APIP, yg hasilnya berupa pernyataan
bahwa Lap.Kinerja handal,akurat,absah. (jika terdapat
Indikator), Cara mencapai kesalahan maka dikoreksi, review harus sudah selesai
tujuan sblm ditandatangani pimpinan dan diserahkan ke
(Kebijakan,program), MENPAN&RB (Permenpan No.53/2014)
KAPAN DIBUAT AKUNTABEL
KINERJA.....?
1. PERENCANAAN STRATEGIK (TAHUN 200X S/D 200X+5) DIBUAT PD SEPTEMBER 200X- 1.
( UTK DEP / LEMBAGA NON DEP, TERMASUK POLRI )
Penetapan Indikator Kinerja Utama (Tahun 200X) dibuat pada akhir pebruari 200X (Tahun berjalan)

2. PERJANJIAN KINERJA (TAHUN 200X) DIBUAT PD AWAL TAHUN BLN JANUARI SETELAH MENERIMA DIPA (SETIAP
TAHUNNYA).
( UTK DEP / LEMBAGA NON DEP, TERMASUK POLRI )

3. LAPORAN KINERJA (TAHUN 200X) DIBUAT PD TGL 28 PEBRUARI 200X +


1 (TAHUN BERIKUTNYA).
( UTK DEP / LEMBAGA NON DEP, TERMASUK POLRI )

21
POLRI
UO ESELON I
SATKER MABES POLRI
POLDA
SATKER POLDA
22
LKIP
LAPORAN KINERJA TAHUNAN YANG BERISI PERTANGGUNG JAWABAN
KINERJA SUATU INSTANSI DALAM MENCAPAI TUJUAN / SASARAN
STRATEGIS INSTANSI

PELAPORAN
1. LKIP SEBAGAI ALAT LAK AKUNTABILITAS KINERJA
2. LKIP HARUS DIBUAT, TERTULIS
3. LKIP SEBAGAI LAP RUTIN / PERTAHUN
23
TUJUAN PENYUSUNAN
LAPORAN KINERJA

1. MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS INSTANSI PADA PIHAK-PIHAK YANG MEMBERI AMANAH


2. MENILAI TINGKAT KEBERHASILAN DAN KEGAGALANDALAM PELAKSANAAN RENCANA
KINERJA YANG TELAH DITETAPKAN PADA DOKUMEN PENETAPAN KINERJA SETIAP AKHIR
TAHUN ANGGARAN BERJALAN
3. MENGUKUR TINGKAT CAPAIAN KINERJA YANG TELAH DITETAPKAN
4. MEMANTAU DAN MENGENDALIKAN PELAKSANAAN KINERJA
5. MENGEVALUASI PENCAPAIAN KINERJA YANG TELAH DITETAPKAN BAGI PIHAK YANG
MEMBUTUHKAN
6. MENDORONG TINGKAT DAN KEBERHASILAN KINERJA MASA MENDATANG
MENILAI KINERJA ORGANISASI SATUAN
PRINSIP DALAM PENYUSUNAN
LAPORAN KINERJA

1. TRANSPARAN, YAITU DILAKSANAKAN SECARA TERBUKA DENGAN MENGIKUTSERTAKAN PERSONEL PADA


SATKERNYA

2. AKUNTABEL, YAITU DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN BAIK PERENCANAAN, PELAKSANAAN MAUPUN


HASILNYA

3. PROPORSIONAL, YAITU HAL-HAL YANG DILAPORKAN HARUS SESUAI DENGAN LINGKUP KEWENANGAN DAN
TANGGUNG JAWAB MASING-MASING DAN MEMUAT BAIK KEGAGALAN MAUPUN KEBERHASILAN

4. PRIORITAS, YAITU HAL-HAL YANG DILAPORKAN ADALAH HAL YANG PENTING DAN RELEVAN DIPERLUKAN
UNTUK UPAYA-UPAYA TINDAK LANJUT

5. MANFAAT, YAITU PENYUSUNAN LAKIP BERMANFAAT BAGI PENINGKATAN PENCAPAIAN KINERJA SATKER
LKIP AKAN MEMBANTU

1. MENJADIKAN INSTANSI PEM YG AKUNTABEL.


2. MENJADIKAN INSTANSI PEM BEROPERASI SCR
EFISIEN, EFEKTIF DAN RESPONSIF THD ASPIRASI
MASY DAN LINGKUNGANNYA.
3. MEWUJUDKAN TRANSPARANSI INSTANSI PEM.
4. MEWUJUDKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL.
5. MEMELIHARA KEPERCAYAAN MASYARAKAT KPD PEM.
MENILAI KINERJA ORGANISASI SATUAN
SEJAUH MANA PENGUKURAN KINERJA
SASARAN DAN DIGUNAKAN SBG DASAR
TUJUAN YANG MENILAI KEBERHASILAN &
KEGAGALAN PELAKSANAAN
TELAH DITETAPKAN KEGIATAN SESUAI SASARAN &
DALAM RANGKA TUJUAN YG TELAH DITETAPKAN.
MEWUJUDKAN VISI MERUP HASIL DARI SUATU
DAN MISI ORGANISASI PENILAIAN YG SISTEMATIK YG
DAPAT DICAPAI DG DIDASARKAN PADA KELOMPOK
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
DUKUNGAN ANGGARAN BERUPA (INPUT,KELUARAN, HASIL,
YG DISEDIAKAN. MANFAAT & DAMPAK).
27
1. BERISI HAL-HAL YANG PENTING SAJA
2. LEBIH MENONJOLKAN PENGUNGKAPAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA
3. MENGINFORMASIKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
4. LEBIH MEMUAT ANALISIS HAL-HAL YANG PERLU MENDAPAT
PERHATIAN PIMPINAN
5. MEMUAT JUGA KEBERHASILAN/KEGAGALAN PENCAPAIAN TARGET
DALAM RENSTA
LAPORAN YANG DIBUAT SATKER
❑ UMUMNYA TDK MENGGAMBARKAN KEBERHASILAN KINERJANYA
❑ LAPORAN LEBIH MENCERMINKAN KEINDAHAN & MENYEMBUNYIKAN
KEKURANGAN
❑ LAPORAN KINERJA YG DIBUAT TDK MENGHASILKAN APA-APA UTK
MENINGKATKAN KINERJA POLRI, SEBALIKNYA MEMBERIKAN INFORMASI
YG SALAH KEPADA ATASAN & MASYARAKAT.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


& WASPADAI
❑ BERBAGAI PERATURAN PER UNDANG-UNDANGAN SDH MEWAJIBKAN INSTANSI
PEMERINTAH (TERMASUK POLRI) UNTUK MENENTUKAN INDIKATOR KINERJA
PD SAAT PERENCANAAN.
❑ PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PD SAAT MERENCANAKAN KINERJA AKAN
LEBIH MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN, DG MENGHINDARI PENETAPAN-
PENETAPAN SASARAN YG SULIT UNTUK DIUKUR & DIBUKTIKAN SCR OBYEKTIF
KEBERHASILANNYA.
❑ INDIKATOR KINERJA YG BAIK AKAN DAPAT MENGURANGI KEMUNGKINAN
SUBYEKTIFITAS YG SERING DIGUNAKAN OLEH PIHAK YG AKAN DINILAI.
PENGUNGKAPAN
AKUNTABILITAS KINERJA (1)

1. Pengukuran kinerja
▪ Pembandingan realisasi dengan target dalam PK tahun ini
▪ Pembandingan realisasi kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
▪ Pembandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.
▪ Pembandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
2. Evaluasi dan Analisis Kinerja
▪ Evaluasi dan analisis atas capaian indikator kinerja pencapaian sasaran dalam PK
▪ Pengungkapan/penggalian informasi yang lebih mendalam ttg
permasalahan/hambatan/kendala yg dihadapi organisasi serta alternative solusi yang
telah/akan dilakukan
▪ Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian
pernyataan kinerja);
▪ Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
PENGUNGKAPAN AKUNTABILITAS
KINERJA (2)

3. Penyajian data akuntabilitas kinerja


▪ A picture worth a thousand words (menggunakan tabel, grafik, dan gambar)
4. Penyajian data akuntabilitas keuangan
▪ Jumlah sumber dana & pengeluarannya dikaitkan dengan pencapaian kinerjanya
5. Simpulan hasil evaluasi secara menyeluruh
6. Strategi pemecahan masalah
▪ Menjelaskan tindakan pemecahan masalah di masa yang akan datang dan strategi
dalam rangka peningkatan kinerja.
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH

TUGAS DAN FUNGSI

ANGGARAN

AKUNTABILITAS /
PERTANGGUNGJAWABAN

LAPORAN KINERJA

Pengukuran Capaian
Evaluasi dan analisa
Kinerja
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Dokumen yang berisi gambaran perwujudan


Akuntabilitas Kinerja, yaitu
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi
LAPORAN pemerintah dalam mencapai tujuan/sasaran
KINERJA
INSTANSI strategis instansi pemerintah yang disusun
PEMERINTAH dan disampaikan secara sistematik dan
melembaga
FORMAT LAPORAN KINERJA
Menyajikan informasi tentang Langkah Penguatan pelaporan

▪ Uraian singkat organisasi 1. Fokus pada realisasi pencapaian


▪ Rencana dan target kinerja yang kinerja organisasi terhadap target
telah ditetapkan yang ditetapkan
▪ Pengukuran kinerja 2. Sajikan keberhasilan dan
▪ Evaluasi dan analisis kinerja kegagalan/permasalahan
3. Sajikan dengan evaluasi dan analisis
Guna informasi kinerja dalam LKIP
sebagai umpan balik dalam rangka
perbaikan perencanaan, kegiatan dan
kinerja
PENGUNGKAPAN AKUNTABILITAS
AKUNTABILITAS

HASIL PENGUKURAN EVALUASI DAN ANALISIS PENYAJIAN DATA


1 KINERJA
2 3
KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA
▪ Pembandingan realisasi dengan target ▪
dalam PK tahun ini
Evaluasi dan analisis atas capaian indikator A picture worth a thousand words
kinerja pencapaian sasaran dalam Perjanjian (menggunakan tabel, grafik, dan
▪ Pembandingan realisasi dengan realisasi Kinerja (PK)
tahun ini dengan tahun lalu dan ▪ Pengungkapan/penggalian informasi yang gambar)
beberapa tahun terakhir lebih mendalam ttg
▪ Pembandingan realisasi kinerja sampai permasalahan/hambatan/kendala yg dihadapi
dengan tahun ini dengan target jangka organisasi serta alternative solusi yang
menengah yang terdapat dalam telah/akan dilakukan
dokumen perencanaan strategis ▪ Analisis program/kegiatan yang menunjang
STRATEGI PEMECAHAN
organisasi. keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian 6 PERMASALAHAN
▪ Pembandingan realisasi kinerja tahun ini pernyataan kinerja);
dengan standar nasional (jika ada); ▪ Analisis atas efektivitas dan efisiensi
penggunaan sumber daya.

PENYAJIAN DATA KESIMPULAN EVALUASI ▪ Menjelaskan tindakan


4 AKUNTABILITAS KEUANGAN 5 SECARA MENYELURUH pemecahan masalah di
masa yang akan datang dan
▪ Jumlah sumber dana & ▪ Kesimpulan Evaluasi secara keseluruhan strategi dalam rangka
pengeluarannya dikaitkan dengan bagi dari penyebab tercapainya capaian peningkatan kinerja.
pencapaian kinerjanya maupun penyebab kegagalan
Ilustrasi Menarik dan informatif
KELEMAHAN LKIP YANG SERING
DIJUMPAI

➢ TIDAK SELARASNYA ANTARA RENSTRA/RKT DAN LAKIP

➢ PENGUKURAN KINERJA HANYA TERDAPAT PELAKSANAAN KEGIATAN/PROGRAM DALAM


DIPA, SEHINGGA TIDAK BANYAK MENGINFORMASIKAN CAPAIAN KINERJA YANG
TERKAIT DENGAN TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI

➢ KURANGNYA PEMBANDINGAN DATA KINERJA

➢ ANALISIS DAN EVALUASI TERHADAP HASIL PENGUKURAN KINERJA KURANG MEMADAI:


(HANYA MENJELASKAN KEGIATAN/PROGRAM YANG TELAH DILAKSANAKAN, TIDAK
MENGINFORMASIKAN CAPAIAN KINERJA)
KELEMAHAN PELAPORAN
KINERJA

INFORMASI
ATAS KINERJA YANG
LAPORAN EVALUASI DILAPORKAN
KEGIATAN, DAN TIDAK SELARAS
BUKAN ANALISIS DENGAN YANG
LAPORAN CAPAIAN DIRENCANAKAN
KINERJA KINERJA
MINIM
PENYEBAB KELEMAHAN LKIP

A. SISTEM PENGUMPULAN DATA KINERJA BELUM DIBANGUN SECARA MEMADAI


B. PENGUMPULAN DATA KINERJA MASIH BERSIFAT SESAAT PADA SAAT PENYUSUNAN
LAKIP
C. HASIL PENGUKURAN KINERJA BELUM DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENGENDALIAN
DAN PEMANTAUAN KINERJA SECARA BERKALA

MEKANISME PENGUMPULAN DATA


KINERJA MESTI DIBANGUN SECARA
MEMADAI
REVIU LKIP
1. LKIP unit Organisasi Polri di Reviu oleh Itwasum Polri;
2. LKIP Unit Kerja Polda di Reviu oleh Itwasda Polda;
3. LKIP Satker dan Subsatker Mabes Polri/Polda tidak di Reviu; dan
4. Pernyataan telah di Reviu di lampirkan pada LKIP.

Reviu adalah penelaahan atas laporan kinerja untuk


memastikan bahwa laporan kinerja telah menyajikan
informasi kinerja yang andal, akurat dan berkualitas;
REVIU BERTUJUAN UNTUK
A. Membantu penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia;
B. Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan
keabsahan data/informasi kinerja di lingkungan Kepolisian Negara
Republik Indonesia sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang
berkualitas
TUJUAN REVIU

Membantu penyelenggaraan sistem akuntabilitas


kinerja instansi pemerintah.

Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi,


keandalan, dan keabsahan data/informasi kinerja
Instansi Pemerintah sehingga dapat menghasilkan
Laporan Kinerja yang berkualitas.
TATACARA REVIU

Pihak yang melaksanakan reviu


• Direviu oleh auditor Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
atau tim yang dibentuk untuk melakukan reviu
Waktu Pelaksanaan Reviu
• Secara paralel dengan pelaksanaan manajemen kinerja dan
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
• Laporan Kinerja yang ditandatangani pimpinan Instansi
Pemerintah dan disampaikan kepada Kemen PANRB, harus
disertai pernyataan telah direviu
TATACARA REVIU

Ruang lingkup pelaksanaan reviu

• Reviu dilakukan atas Laporan Kinerja tingkat Instansi


Pemerintah
• Reviu dilakukan terhadap metode pengumpulan
data/informasi untuk menguji keandalan dan
akurasi data dan informasi kinerja
• Reviu dilakukan atas keselarasan perencanaan
strategis antar tingkat di dalam instansi pemerintah
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
KEMENTERIAN / LEMBAGA / PEMERINTAH DAERAH
TAHUN ANGGARAN

Kami telah mereviu Laporan Kinerja instansi pemerintah (Kementerian / Lembaga / Pemda)
untuk tahun anggaran………….. sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi
informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen
Kementerian/Lembaga/Pemda........
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara
akurat, andal, dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan
dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini.

(Nama Kota), (tanggal, bulan, tahun)


Inspektur /Inspektur Jenderal/Inspektur Utama

Ttd
(Nama)
NIP
FORMULIR PERJANJIAN KINERJA
SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM ANGGARAN
STRATEGIS KINERJA
(1) (2) (3) (4) (5)

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA


NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGE REALISA % PROGRAM ANGGARAN
STRATEGIS T SI
PAGU REALISASI %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

FORMULIR LKIP
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


KETERKAITAN FORM RENSTRA
DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

FORM RENSTRA
TUJUAN SASARAN INDOKATOR TARGET KINERJA
STRATEGIS KINERJA
KET
Thn Thn Thn Thn Thn
X1 X2 X3 X4 X5
9
1 2 3 4 5 6 7 8

FORM IKU
NO URAIAN ALASAN SUMBER DATA
(1) (2) (3) (4)
KETERKAITAN FORM RENCANA STRATEGIS
DAN FORM RENCANA KINERJA TAHUNAN
FORM RENCANA STRATEGIS
TUJUAN SASARAN INDOKATOR TARGET KINERJA
STRATEGIS KINERJA
KET
Thn Thn Thn Thn Thn
X1 X2 X3 X4 X5
1 2 3 4 5 6 7 8 9

FORM RENCANA KINERJA TAHUNAN


SASARAN STRATEGIS INDOKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3)


KETERKAITAN FORM PENETAPAN KINERJA
DAN FORM PENGUKURAN KINERJA
FORM PENETAPAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

FORM PENGUKURAN KINERJA


SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA

1 2 3 4 5
o r a n /
P e l a p s b b:
L K I P
s u n a n
Pen y u
2
POLDA/SATKER MABES
POLRI TANGGAL 25
4 ASRENA KAPOLRI
FEBRUARI SETIAP TAHUN MENGKOORDINIR

1
MENGIRIM KEPADA PENYUSUNAN LKIP
POLRI TGL 28
KAPOLRI Up. ASRENA FEBRUARI SETIAP
SATKER KAPOLRI DENGAN TAHUN MENGIRIM
KEWILAYAHAN TEMBUSAN IRWASUM KEPADA MENPAN &
RB
POLRES/POLRESTA,SATKER
DILING MAPOLDA TGL 23
FEBRUARI / TAHUN TLH KIRIM
3 DILINGKUNGAN
SATKER BAPENNAS DAN
MENKEU
KE KAPOLDA Up KARO RENA MABES POLRI
DGN TEMBUSAN IRWASDA
SISTEMATIKA PENYUSUNAN LKIP

15
PENJABARAN SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang
sedang dihadapi organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA


Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA


Capaian Kinerja Organisasi.
Pada Subbab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut
dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
PENJABARAN SISTEMATIKA

membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini denga target jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta
alternatif solusi yang telah dilakukan;
analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan
analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian
pernyataan kinerja.

Realisasi Anggaran
Pada Subbab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa
mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran-lampiran
1. Perjanjian Kinerja;
2. Lain-lain yang dianggap perlu.
A. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA
TAHUN INI;
B. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN
KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN
TERAKHIR;
C. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN
INI DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT
DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS SATKER;
D. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA TAHUN INI DENGAN
STANDAR NASIONAL (JIKA ADA);
E. MENGANALISA PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU
PENINGKATAN/PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE
SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN;
F. ANALISIS ATAS EFISENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA, DAN;
G. ANALISA PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG
KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN
PERNYATAAN KINERJA.
A. MEMBANDINGKAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA
TAHUN INI;

NO Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian


Persentase pengungkapan dan penyelesaian kasus
56%
tindak pidana 58,97% 105,30%

Dari capaian indikator kinerja utama untuk prosentase pengungkapan


kasus tindak pidana untuk Tahun 2015 dari target 56% telah terealisasi
sebesar 58,97% dengan demikian hasil yang dicapai sebesar 105,30%.
Hasil analisis keberhasilan di dalam pencapaian target dikarenakan
jumlah tindak pidana pada Tahun 2015 sebanyak 373.636 kasus dan
penyelesaian tindak pidana sebanyak 220.327 kasus (kasus Tahun
2015+ kasus tunggakan).
B. MEMBANDINGKAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA
CAPAIAN KINERJA TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU
Hasil yang dicapai Bareskrim Polri dan jajarannya dalam melaksanakan penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana di tahun 2015 dengan jumlah tindak pidana (JTP) sebesar 373.636 Kasus
dan Penyelesaian Kasus Tindak Pidana (PTP) sebesar 220.327 Kasus atau 58,97%. Sedangkan pada
tahun 2014 jumlah kasus yang ditangani sebanyak 368.703 kasus dan penyelesaian tindak pidana
sebanyak 213.090 kasus atau 57,79%. Dari data tersebut, terjadi peningkatan jumlah tindak pidana
sebanyak 4.933 Kasus atau 1,32%, sedangkan untuk penyelesaian tindak pidana meningkat
sebanyak 7.237 kasus atau 3,28%.
C. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN TARGET
JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN PERENCANAAN STRATEGIS

Target
NO Indikator Kinerja Utama Realisasi 2015 Capaian
2015 - 2019
Persentase pengungkapan dan penyelesaian kasus
58,40% 58,97% 100,98%
tindak pidana

Berdasarkan dari data diatas, indikator Persentase pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana
terlihat bahwa data realisasi tahun 2015 sebesar 58,97%, bila dibandingkan rata-rata target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis tahun 2015-2019, maka rata-rata target
jangka menengah sebesar 58,40%, maka capaian tersebut mencapai 100,98%.
Capaian data diatas apabila diuraikan kedalam tabel sebagai berikut :

Target Rata-rata
Realisasi
Indikator Kinerja Utama Target 2015- Capaian
2015 2016 2017 2018 2019 2015
2019
Persentase
pengungkapan dan 56% 57% 59% 60% 60% 58,40% 58,97% 100,98%
penyelesaian kasus TP
d. MEMBANDINGKAN REALISASI KINERJA TAHUN INI DENGAN STANDAR NASIONAL
e. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN KINERJA SERTA ALTERNATIVE SOLUSI YANG
TELAH DILAKUKAN

Didalam pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana dalam pencapaian


target sebesar 56% dapat terealisasi sebesar 58,87%. Keberhasilan Bareskrim Polri
dalam pengungkapan kasus tindak pidana dengan melaksanakan Kegiatan antara
lain:
1. Pembagian tugas dalam melaksanakan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana;
2. Pendataan tunggakan kasus yang harus segera diselesaikan;
3. Pengawasan terhadap rencana dan pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan perkara Tahun
berjalan dan perkara tunggakan;
4. Meningkatkan kegiatan gelar perkara dalam rangka penyelesian perkara;
5. Terdukungnya peralatan yang berbasis IT dalam mengungkap tindak pidana.
6. Memutus mata rantai dan mengungkap jaringan peredaran narkoba dengan cara undercover
buy, controlled delivery, surveillance dan analisa jaringan melalui IT.
f. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA MANUSIA
g. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJANG KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN
PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA

Didalam menunjang keberhasilan didalam pencapaian target, kegiatan yang


dilakukan oleh Bareskrim Polri antara lain :
1. melakukan pelatihan-pelatihan dengan peserta penyidik Bareskrim Polri
dan kewilayahan
2. back up kasus pada kewilayahan
3. melakukan gelar perkara
4. pelatihan Tindak pidana pemilu
5. supervisi
6. anev kinerja mingguan yang dipimpin Kabareskrim Polri.
CAPAIAN KINERJA POLRI TAHUN 2022 sebesar “97,35%”
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Indeks Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 3.2 3.79 118%

2. Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Indeks Harkamtibmas 64 75,34 118%


masyarakat
3. Penegakan Hukum Secara Berkeadilan Indeks Gakkum 64 76.37 119%

4. Profesionalisme SDM a. Indeks Profesionalisme SDM Polri 76.75 81.60 106%


b. Indeks Kompetensi Diklat SDM Polri 56 54.59 97%

5. Modernisasi Teknologi a. Persentase Pemenuhan Alkom 94% 60% 64%


b. Persentase Pemenuhan Almatsus 66% 23.20% 35%
c. Jumlah Litbang Inovatif 2 2 100%
d. Persepsi Kemudahan Akses Data 4 3,32 83%

6. Pengawasan yang Akuntabel, Bersih, a. Nilai AKIP 78 76,44 98%


Terbuka dan Melayani b. Level Kapabilitas APIP Level 3 Level 3 85%
Dengan catatan
WTP
c. Opini BPK Atas Laporan Keuangan WTP
77,28 100%
d. Nilai Reformasi Birokrasi 80 85,56 97%
e. Indeks Kepuasan Layanan Kepolisian (IKLK) 78 97,02 110%
f. Nilai Kinerja Anggaran 93.75% 85% 103%
g. Persentase Penanganan Pengaduan Masyarakat 78% 88,20 109%
h. Persentase Penyelesaian Masalah Hukum yang dihadapi Polri 78% 113%
capaian kinerja polri tahun 2023 dari 17 Indikator dan 6
sasaran strategis terealisasi 105,32%
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(1) (2) (3) (5) (6)
1. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Indeks Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 3,3 3,39% 102,73%
2. Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Indeks Harkamtibmas 65 65,52 100,80%
Masyarakat
3. Penegakan Hukum Secara Berkeadilan Indeks Penegakan Hukum Polri 65 70,58 108,58%
4. Profesionalisme SDM a. Indeks Profesionalitas SDM Polri 77,75 80,13 103,06%
b. Indeks Kompetensi Diklat SDM Polri 62 65 104,84%

5. Modernisasi Teknologi a. Persentase Pemenuhan Alkom 75% 76,2% 101,60%


b. Persentase Pemenuhan Almatsus 14,92% 20,55% 137,72%
c. Jumlah Litbang Inovatif 2 2 100%
d. Persepsi Kemudahan Akses Data 4 4,33 108%
6. Sistem pengawasan yang akuntabel guna a. Nilai AKIP 79 73,01 92,42%
mendukung Tatakelola Pemerintah Yang Bersih
b. Level Kapabilitas APIP Level 3 Level 3 100%
Terbuka dan Melayani
c. Opini BPK atas LK WTP WTP 100%

d. Nilai Reformasi Birokrasi 81 75,54 93,26%

e. Indeks Kepuasan Layanan Kepolisian (IKLK) 79 85,77 108%

f. Nilai Kinerja anggaran 94 96,13 102,27%

g. Persentasi penanganan pengaduan Masyarakat 79% 94% 118,99%

h. Persentase penyelesaian masalah hukum yang dihadapi Polri 94% 79,67% 84,76%
Staf Perencanaan Umum dan Anggaran
BIRO MONITORING DAN EVALUASI

EVALUASI ATAS
IMPLEMENTASI SAKIP
Pengertian ...

Evaluasi atas implementasi SAKIP adalah aktivitas


analisis yang sistematis, pemberian nilai, atribut,
apresiasi, dan pengenalan permasalahan, serta
pemberian solusi atas masalah yang ditemukan
untuk tujuan peningkatan akuntabilitas dan kinerja
instansi/unit kerja pemerintah.
Perbedaannya dengan audit ..
• Evaluasi lebih memfokuskan pada
Fokus pengumpulan data dan analisis untuk
membangun argumentasi bagi
Evaluasi perumusan saran/rekomendasi
perbaikan.

Sifat • Sifat evaluasi lebih persuasif, analitik, dan


memperhatikan kemungkinan
Evaluasi penerapannya.
Fungsi Evaluasi
a.memberikan penilaian terhadap pelaksanaan aktivitas dan program
instansi pemerintah

b.mengestimasi manfaat usaha-usaha yang dilakukan untuk


meningkatkan pelaksanaan aktivitas

c.mengembangkan program-program dan teknik baru bagi


peningkatan kinerja

d.meningkatkan efektivitas manajemen pelaksanaan kegiatan

e.meyakinkan bahwa akuntabilitas kinerja oleh instansi pemerintah


cukup memadai
Alasan perlunya evaluasi SAKIP
• meningkatkan mutu pelaksanaan pengelolaan aktivitas organisasi
a yang lebih baik

b • meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi

• memberikan informasi yang lebih memadai dalam menunjang


c proses pengambilan keputusan

d • meningkatkan pemanfaatan alokasi sumber daya yang tersedia

• sebagai dasar peningkatan mutu informasi mengenai


e pelaksanaan kegiatan organisasi

f • mengarahkan pada sasaran dan memberikan informasi kinerja


Tujuan Evaluasi Implementasi SAKIP

• Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP


1

• Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah


2

• Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan


3 penguatan akuntabilitas instansi pemerintah

• Memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode


4 sebelumnya
Lingkup Evaluasi

Penilaian terhadap Renstra, termasuk di dalamnya


perjanjian kinerja, dan sistem pengukuran kinerja

Penilaian terhadap penyajian dan pengungkapan


informasi kinerja

Evaluasi terhadap program dan kegiatan

Evaluasi terhadap kebijakan instansi/unit kerja yang


bersangkutan
Apa Saja di dalam Sistem Akuntabilitas :

RENCANA STRATEGIS
(5 th)

RENCANA KINERJA (tahunan) RENCANA


AKSI

PERJANJIAN KINERJA EVALUASI ?


(PER IRWASUM POLRI NO.1/2018
TTG EVALUASI AKIP DI LINGK
POLRI)
PENGUKURAN KINERJA

LKIP
BOBOT KOMPONEN PENILAIAN

Sistem AKIP FORMAL KUALITAS PEMANFAATAN TOTAL

Perencanaan
Kinerja 6% 15% 9% 30%

Pengukuran
Kinerja 5% 12,5% 7,5% 25%
80%
Pelaporan
Kinerja 3% 7,5% 4,5% 15%

Evaluasi 2% 5% 3% 10%

Kinerja
OUTPUT OUTCOMES LAINNYA TOTAL
CAPAIAN
KINERJA 5% 12,5% 2,5% 20%
PENGKATEGORIAN NILAI
KATEGORI NILAI ANGKA KATEGORI NILAI ANGKA
NO INTERPRESTASI
LAMA LAMA BARU BARU
1. AA >85-100 AA >90-100 Sangat Memuaskan.
2. A >75-85 A >80-90 Memuaskan, Memimpin perubahan berkinerja tinggi dan
sangat akuntabel.
3. BB >70-80 Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem
manajemen kinerja yang andal.
4. B >65-75 B >60-70 Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem
yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu
sedikit perbaikan.

5. CC >50-65 CC >50-60 Cukup, (Memadai), Akuntabilitas kinerjanya, cukup baik,


taat kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan
untuk memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung
jawaban perlu banyak perbaikan tidak mendasar.

6. C >30-50 C >30-50 Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan,


memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi perlu
banyak perbaikan minor dan perbaikan yang mendasar.

7. D 0-30 D 0-30 Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan
untuk penerapan manajemen kinerja, perlu banyak
perbaikan sebagian perubahan yang sangat baik mendasar.
ARTI NILAI HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA
Mencerminkan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan
hasil atau manfaat dari seluruh penggunaan anggaran negara/daerah secara efektif, efisien,
dan ekonomis.

Peringkat Nilai
Nilai akuntabilitas kinerja mengidentifikasi
AA >90-100 kemampuan instansi pemerintah untuk:
1. Merencanakan kinerja dan target kinerja,
A >80-90
2. Menyelaraskan apa yang dianggarkan
BB >70-80 dengan apa yang direncanakan,
3. Menyesuaikan apa yang dilaksanakan
B >60-70 dengan yang dianggarkan,
CC >50-60 4. Serta telah melaporkan capaian kinerja
selaras dengan apa yang telah
C >30-50 dilaksanakan dan direncanakan
sebelumnya.
D 0-30
Jika ada yang belum jelas .....

Silahkan
bertanya
....
Terima Kasih

ROMONEV_SRENA POLRI
2024

Anda mungkin juga menyukai