PENDAPATAN
Di susun oleh:
Yudisth Fawwaz (
Sayed Maulana Ikbal (180602121)
Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah swt.
Yang telah melimpahkan rahmat, memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kami
selaku pemakalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam,
semoga selalu dilimpahkan pada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad saw. Kepada
keluarganya dan kepada para sahabatnya, mudah-mudahan sampai kepada kita
selaku umatnya. Amin, yarabbal’alamin.
Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah Ekonomi Mikro Islam, selain itu juga untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, tentang materi “Efesiensi Alokasi dan distribusi pendapatan”. Kami
menyadari banyak kekurangan yang perlu di sempurnakan dalam makalah ini, itu
dikarenakan terbatas nya ilmu yang kami miliki. Namun demikian kami telah
berusaha semaksimal mungkin. Semoga makalah ini bisa berguna untuk kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A、Latar Belakang
B、Rumusan Masalah
C、Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep moral dalam sistem distribusi pendapatan islam
B. Pertukaran dan keseimbangan konsumsi antar individu
C. Efesiensi alokasi
D. Efesiensi keadlian
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2. Nilai Keadilan.
Kebebasan dalam Islam tidak bersifat mutlak.Oleh karena itu, meskipun
seseorang diperbolehkan memiliki namun ada ketentuan batasannya atau aturan
dalam memperoleh,mengembangkan dan mengkonsumsi harta yang
dimilikinya.Islam juga mewajibkan setiap orang untuk mengeluarkan bagian tertentu
dari harta yang dimilikinya.
Hal di atas dimaksudkan karena pada dasarnya manusia sangat senang
mengumpulkan harta sehingga dalam pembelanjaan hartanya terkadang ia berlaku
boros dan bersifat kikir.Oleh karena itu,Islam memberikan perhatian mengenai
keadilan dan larangan berbuat zalim.Dalam al-Qur‟an juga ditegaskan bahwa
seorang Muslim tidak diperbolehkan berbuat zalim terhadap orang lain termasuk
lingkungannya.Kaitannya dengan distribusi pendapatan adalah jika dalam
pendistribusian pendapatan dilakukan dengan tidak adil, maka akan menimbulkan
keresahan dan protes dari pemilik faktor produksi.
Pada gambar 11.1 dapat kita lihat bagaimana sebuah box yang sering disebut
dengan Edgeworth Box dibentuk. Pada panel (a) dan (b), diperlihatkan bahwa
seorang konsumen akan berusaha meningkatkan tingkat kepuasan konsumsinya
dengan cara memilih tingkat konsumsi pada garis indifference curve yang paling jauh
dari titik originnya. Dengan melakukan analisis terhadap dua orang dan
mengonsumsikan bahwa total komoditi yang tersedia akan dibagi di antara kedua
konsumen tersebut maka dibuatlah sebuah kotak untuk memperlihatkan ruang
konsumsi masing-masing konsumen. Disebut kondisi ekuilibrium telah tercapai
apabila tingkat konsumsi untuk masing-masing konsumen telah optimal, pada
kondisi ini bila salah satu konsumen meningkatkan konsumsinya maka secra
otomatis akn mengurangi konsumsi pihak kedua.
Gambar 11.1 adalah box ruang konsumsi kedua konsumen yang telah
dilengkapi dengan kurva indifference. Perhatikan bahwa IC untuk individu A diberi
tanda ICA, sedangkan untuk individu B diberi tanda ICB. Walau ICA berwujud cekung
dan ICB berwujud cembung, namun kedua kurva tersebut mempunyai fungsi yang
sama, yaitu untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen. Untuk meningkatkan
kepuasannya individu A akan berusaha akan mengonsumsi pada kurva IC yang paling
jauh dari titik origin A. Misalnya, ICA2 lebih tinggi dari ICA1 begitu juga bagi konsumsi
B pada kurva ICB2 memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari pada ICB1.
Tingkat keseimabangan untuk konsumen A dan B terjadi bila kurva ICA berpotongan
atau bersinggungan dengan ICB. Namun, tingkatan keseimbangan tersebut belum
tentu memenuhi syarat dari pareto optimal. Misalkan, titik E’ adalah tingkat
keseimbangan kedua konsumen, namun titik E’ belum menunjukan tingkat yang
paling optimal bagi kedua konsumen. Titik E’ dihasilkan dari perpotongan antara
kurva ICA2 untuk preferensi individu A dan kurva ICB1. Bagi konsumen A, titik E’
sudah optimal, namun bgi konsumen B titik E’ belum optimal karena baru berada
pada tingkat kepuasan ICB1 karena tanpa mengurangi tingkat kepuasan konsumen A,
konsumen B masih dapat mingkatkan tingkat kepuasannya menjadi ICB2. Pada kurva
kepuasan inilah antara konsumen B dan akan memperoleh tingkat yang paling
optimal yaitu titik E. Nah, di titik E inilah tingkat pareto optimal tercapai.
C.Efisiensi Alokasi
Efisiensi alokasi sering disebut Pareto Efficient.Pareto adalah Ekonom Itali
yang menulis konsep ini. Suatu alokasi dikatakan Pareto Efficient apabila barang-
barang yang tidak dapat dialokasikan ulang untuk membuat keadaan seseorang lebih
baik tanpa membuat keadaan orang lain lebih buruk.Dalam ekonomi konvensional
keadaan ini dikenal sebagai Efficient Allocation of Goods.Yaitu alokasi barang-barang
dikatakan efisien apabila tidak seorang pun dapat meningkatkan utilitynya tanpa
mengurangi utility orang lain.Situasi semacam ini dianggap efisien,karena pada
situasi lainnya masih terdapat peluang untuk meningkatkan kegunaan seseorang
tanpa mengurangi kegunaan orang lain.Imam Ali r.a diriwayatkan pernah
mengatakan “Janganlah kesejahteraan salah seorang di antara kamu meningkat
namun pada saat yang sama kesejahteraan yang lain menurun.
”Misal, Firman dan Ryan mempunyai 10 unit makanan dan 6
pakaian.Awalnya Firman memiliki 7 unit makanan dan 1 unit pakaian sedangkan
Ryan memiliki 3 unit makanan dan 5 pakaian.Bagi Ryan, ia bersedia memberikan 3
unit pakaian untuk mendapatkan 1 unit makanan. Sedangkan bagi Firman, ia
bersedia memberikan ½ unit pakaian untuk mendapatkan 1 unit makanan.Karena
Firman lebih menyukai pakaian dari pada Ryan, maka keduanya dapat lebih tinggi
utilitynya dengan melakukan pertukaran.
Selama MRS (marginal rate of subtitusion) dari Firman dan Ryan berbeda,
maka mereka akan terus melakukan pertukaran karena keduanya dapat terus
meningkatkan utilitynya. Atau bisa dikatakan,selama MRS nya berbeda maka alokasi
belum dikatakan efesien. Alokasi yang efesien tercapai ketika MRS setiap orang
sama.
D.Efisiensi Keadilan
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6407/10/
bab9_Efisiensi_alokasi_rokhmat_ok_book_antiq_arab.pdf
Zuraidah.(2013).”Penerapan konsep moral dan etika dalam distribusi pendapatan
perspektif ekonomi islam”Hukum Islam, Vol. XIII No. 1 Nopember 2013
http://sellawati13.blogspot.com/2016/10/makalah-pertukaran-dan-
keseimbangan.html