Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 10

Nur Arba 1802010198


Syaefa Intan Salsabilla 1802010210
Amy Anjelina 1802010211
Dwi Qizul Afriadi 1802010242
Islamic Marketing
Definisi Marketing
• Marketing adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk memasarkan produk atau
mengenalkan produk kepada masyarakat dengan berbagai cara, agar produk tersebut
menjadi banyak diminati oleh masyarakat luas.
• Melalui kegiatan tersebut, barang dari produsen bisa sampai kepada konsumen. Oleh
sebab itu, marketing sering disebut sebagai penghubung produsen dan konsumen.
Strategi marketing harus jelas, untuk menghindari terjadinya kekecewaan konsumen.
Fungsi Marketing
• Fungsi Pertukaran

Dengan marketing, konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen baik itu
dengan menukar uang dengan produk maupun melakukan pertukaran produk dengan produk
untuk digunakan sendiri ataupun untuk dijual kembali.
• Fungsi Distribusi Fisik

Dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk. Produk yang berasal dari
produsen akan memenuhi kebutuhan para konsumen dan disalurkan melalui darat, air atau
udara. Lalu penyimpanan produk dilakukan dengan cara mengendapkan dan menjaga pasokan
produk supaya tidak terjadi kekurangan pada saat diperlukan.
• Fungsi Perantara

pemasaran atau marketing yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi


fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lainnya seperti pembiayaan, pencarian informasi,
pengelompokan produk, dsb.
Konsep Marketing
• Konsep produksi
• Konsep produk
• Konsep penjualan
• Konsep pemasaran
• Konsep pemasaran masyarakat
Definisi Islamic Marketing
• Islamic marketing (Pemasaran Syariah) adalah sebuah disiplin bisnis strategis
yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari
suatu inisiator kepada stakeholdersnya, yang dalam keseluruhan prosesnya
sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (business) dalam Islam.
(Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula)
Karakteristik Marketing Syariah
1. Teistis (rabbaniyah) Salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki dalam
pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius
(diniyyah).
2. Etis (akhlaqiyyah) Keistimewaan yang lain dari syariah marketing selain karena teitis
(rabbaniyyah), juga karena syariah marketing sangat mengedepankan masalah akhlak
(moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatannya
3. Realistis (al-waqi’yyah) Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis,
anti modernitas, dan kaku.
4. Humanistis (al-insaniyyah) Keistimewaan marketing syariah yang lain adalah sifatnya
yang humanistis universal. Pengertian humanistis (al-insaniyyah) adalah bahwa
syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya
terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan
panduan syariah.
Contoh Islamic Marketing yang diperbolehkan
• Kegiatan marketing sebenarnya merupakan kegiatan yang sangat mulia karena
pada kegiatan tersebut selalu memunculkan ide dan kreativitas untuk
melakukan pendekatan, inovasi, perubahan dan pembaharuan dalam banyak
hal.
• Namun, pada zaman ini pemahaman marketing sesuai ajaran Rasulullah sudah
berkurang. Pemahaman yang didapat hanya menginginkan keyakinan yang
instan. Rasulullah telah mengajarkan umatnya berdagang dengan menjunjung
tinggi nilai keislaman. Dalam beraktivitas ekonomi, umat Islam dilarang
melakukan tindakan batil.
Etika dan adab perdagangan
• Tidak menjual sesuatu yang haram. Umat Islam dilarang menjual sesuatu yang haram seperti
minuman keras dan memabukkan, narkotika dan barang-barang yang diharamkan Allah. “Hasil
penjualan barang-barang itu hukumnya haram dan kotor”.
• Tidak melakukan sistem perdagangan terlarang. Contohnya menjual yang tidak dimiliki.
Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jangan kamu menjual sesuatu yang tidak engkau
miliki.” (HR Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i). Selain itu Islam juga melarang umatnya menjual
buah-buahan yang belum jelas hasilnya serta sistem perdagangan terlarang lainnya.
• Tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang. Hal ini sesuai dengan hadis
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Janganlah kalian banyak bersumpah ketika berdagang,
sebab cara seperti itu melariskan dagangan lalu menghilangkan keberkahannya.” (HR
Muslim). Tidak berbohong ketika berdagang. Salah satu perbuatan berbohong adalah menjual
barang yang cacat namun tidak diberitahukan kepada pembelinya.
• Tidak boleh memakan dan memonopoli barang dagangan tertentu. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam, “Tidaklah seorang menimbun barang melainkan pelaku maksiat.” (HR Muslim).
Marketing ala Rasulullah : Menuju Bisnis Berkah
1. Bersikap Jujur
Berkat kejujuran, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mendapatkan
julukan Al-Amin (Yang Dapat Dipercaya). Sikap jujur dalam bisnis ini beliau
tunjukkan pada pelanggan maupun pemasok barang dagangannya. Pada masa awal
mula berbisnis, Nabi mengambil barang dagangannya ke Khadijah, seorang
konglomerat kaya raya yang akhirnya menjadi istrinya.
2. Ikhlas & Profesional
Profesional dengan sifat Jujur dan Ikhlas merupakan dua sisi yang saling
menyeimbangkan. Muhammad memberikan contoh bahwa seorang yang profesional
mempunyai sikap yang selalu berusaha maksimal dalam mengerjakan sesuatu atau
dalam menghadapi masalah. Tidak mudah menyerah atau berputus asa dan bukan juga
seorang pengecut yang menghindar dari sebuah risiko.
3. Menghormati pelanggan
Pelanggan atau pembeli adalah raja, demikianlah prinsip dalam bisnis. Nabi
selalu melayani costumers dengan ikhlas, beliau tidak rela jika pelanggannya
tertipu saat membeli barangnya. Pesan yang disampaikan oleh beliau
adalah “cintailah saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri”.
4. Membedakan jenis produk
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga memberikan contoh untuk
memisahkan antara barang yang bagus dan barang yang jelek. Selain itu, beliau
juga membedakan harga sesuai kualitas produknya. Bukan menyamakan semua
produk tanpa melihat kualitas produknya.
Contoh Islamic Marketing yang tidak
diperbolehkan
• Dua transaksi dalam satu akad
Seperti melakukan akad utang piutang dan jual beli, satu denganyang lainnya saling
mengikat.Sebagai contoh, dalam hal seseorang berkata kepadatemannya, “Saya akan
jual rumah ini kepadamu dengan syarat kamu meminjamkan mobilmu kepada saya
selama satu bulan.” Alasan diharamkantransaksi seperti ini adalah tidak jelasnya harga
barang dan menggantungkan suatutransaksi kepada syarat yang belum tentu terjadi.
• money game adalah adanya passive income berupa bonus yang diperoleh tidak
berdasarkan akad prestasi dalam kerja atau capaian target kerja.contohnya : mitra yang
menjanjikan cashback dan bonus langsung. Cashback yang dimaksud di sini
menurutnya adalah fee (ujrah) yang diberikan perusahaan saat si mitra atau jaringan
yang dimiliki mitra melakukan transaksi.
• Operasi yang berdasarkan riba (bunga
• Operasi yang melibatkan Maisir (perjudian)
• Kegiatan yang melibatkan pembuatan  dan / atau penjualan haram (dilarang) produk
seperti minuman keras
• Daging Non-halal dan babi.
• Operasi yang mengandung unsur gharar (ketidakpastian) 
Ayat-ayat Al-Quran
• “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka
di antara kamu. Dan jangalah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.” (QS.An-Nisa [4] ayat 29).
• Artinya : Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS AlBaqarah:
275)
• QS. Al-An’am: 143, yang artinya, “Beritahukanlah kepadaku (berdasarkan
pengetahuan) jika kamu memang orang-orang yang benar.”
•  “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy (yaitu) kebiasaan mereka bepergian
(berdagang) pada musim dingin dan musim panas.” (QS. Al-Quraisy: 1-2).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai