Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS

SENSITIVITAS

KELOMPOK 5
Ade Nurlaila (1200635)
Annisa Laras (1203075)
Irfan Muhafidin (1206067)
Kania Diah Puspasari (1205259)
Isa M. Ibrahim (1201748)
Rindy Eka A. (1203073)
Sefiana (1204947)

ANALISIS SENSITIVITAS
Dilakukan untuk mengetahui
akibat/pengaruh dari perubahan yang terjadi
pada parameter-parameter PL terhadap
solusi optimal yang telah dicapai.

Prinsip Utama Analisis


Sensitivitas
Menggunakan

notasi matriks.
Mengevaluasi bagaimana
perubahan. parameter LP
mengubah rhs dan koefisien baris
nol tabel optimal (pada BV
terakhir).
Jika baris koefisien baris nol dan
rhs masih tetap >=, BV tetap
optimal. Selainnya BV tidak lagi

6 tipe perubahan dalam Analisis Sensitivitas:


1. Perubahan koefisien fungsi tujuan untuk variabel
nonbasis.
2. Perubahan koefisien fungsi tujuan untuk
variabel basis.
3. Perubahan pada ruas kanan suatu pembatas.
4. Perubahan matriks kolom variabel nonbasis.
5. Penambahan suatu variabel baru.
6. Penambahan kendala baru.

Perubahan Matriks Kolom


Variabel Non-Basis

a.
b.

Tentukan matriks kolom dari variabel


non basis yang akan diubah, misal aj.
Hitung nilai dari Jika maka solusi tetap
optimum, jika solusi tidak lagi
optimum.

Perubahan Matriks Kolom


Variabel Non-Basis

c.

d.

Jika maka maka solusinya tidak lagi


optimal. Sehingga yang awalnya
variabel non basis akan menjadi
entering variabel dengan kolom yang
baru dan menjadi variabel basis pada
tabel optimal yang baru.
Kolom untuk pembatas pada tabel
optimal menjadi:

Penambahan Suatu Variabel


Baru
Tambahkan
a.
b.

variabel baru ke fungsi


kendala dan fungsi tujuan, misal:
Hitung nilai dari

Penambahan Suatu Variabel


Baru

c.

d.

Jika maka solusi tetap optimum,


artinya variabel yang baru tidak perlu
ditambahkan karena tidak memberikan
pengaruh apa-apa.
Jika , lakukan kembali optimalisasi
dengan menyertakan variabel baru
yang tadi ditambahkan.

Penambahan Kendala Baru


jika

suatu fungsi kendala ditambahkan


maka ada dua kemungkinan:
a.
b.

solusi optimal tetap optimal (tidak


terganggu)
solusi yang ada menjadi tidak optimal
dan/atau tidak fisibel

Jika

kemungkinan pertama terjadi, ini


berarti bahwa fungsi kendala baru tidak
terganggu dari fungsi-fungsi yang ada.

Penambahan Kendala Baru


Jika

kemungkinan kedua terjadi, iterasi


tambahan diperlukan karena fungsi
kendala baru terganggu sehingga solusi
yang ada menjadi tidak fisibel lagi.
Cara untuk mengidentifikasi apakah
fungsi kendala yang ada terganggu atau
tidak yaitu dengan mensubstitusikan
nilai variabel basis pada tabel optimal
pada fungsi kendala baru.


Diberikan
MPL sebagai berikut
Maksimum

Dik: Zmaks = 36,


a. Tentukan matriks CBV, CNBV, XBV, XNBV, B,
dan N.
b. AS untuk perubahan matriks kolom
variabel non-basis
c. AS penambahan variabel baru
d. AS penambahan kendala baru

Tabel Optimal
BV
Z
S1
S2
S3

S1
X2
S3

Z
1
0
0
0
1
0
0
0

X1
-2
1
3
2
10
-2
3
2

X2
-4
1
1
0
0
0
1
0

X3
-1
3
1
1
3
2
1
1

S1
0
1
0
0
0
1
0
0

S2
0
0
1
0
4
-1
1
0

Solus Rasi
S3
i
o
0
0
0
0
12
12
0
9
9
1
20 -20
0
36

0
3

0
9

1
0

a. Tentukan matriks CBV, CNBV, XBV,

XNBV, B, dan N.
VB = {S1 , X2 , S3 }
S2 }
CBV =

CNBV =

XBV =
B=

VNB = {X1 , X3 ,

XNBV =
N=

b. AS untuk perubahan matriks


kolom variabel non-basis

Variabel

yang kita pilih adalah X1, dengan


matriks kolom:
=
Kita ubah menjadi:
=

= -2
= -2
=
Karena maka solusi tidak lagi optimum. Kolom
untuk pembatas pada tabel optimal menjadi :
=
Karena maka x1 akan menjadi variabel basis
pada solusi optimal yang baru.

c. AS penambahan variabel baru


tambahkan variabel baru misalkan
Kita
Maksimum

= -10
= -10
= 4-10 =
Karena maka solusi tidak lagi optimum. Kolom
untuk pembatas pada tabel optimal menjadi :
=
Karena maka akan menjadi variabel basis
pada solusi optimal yang baru.

d. AS penambahan kendala baru

Kita

tambahkan pertidaksamaan sebagai kendala


baru misalkan pertidaksamaannya adalah
Maka MPL menjadi:
Maksimum

Substitusikan

nilai X1=X3=0 dan X2=9 ke


fungsi kendala yang baru, diperoleh:
0+9+0
9
Karena substitusi mengakibatkan fungsi
kendala yang baru terganggu, berarti
solusinya tidak lagi optimum. Langkah
selanjutnya adalah melakukan iterasi
tambahan.

Solus Rasi
S4
i
o

BV

X1

X2

X3

S1

S2

S3

-2

-4

-1

S1

12

12

S2

S3

20

-20

S4

32

S1

-1

S2

-1

S3

20

X2


Jadi

berdasarkan tabel diatas, maka


diperoleh:
Z maks=32
=4
=1
=20
=8

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai