SKRIPSI
ANALISIS PENURUNAN PERFORMA F.O PURIFIER
GUNA MENUNJANG KELANCARAN PENGOPERASIAN
MESIN INDUK DI MV. MANALAGI HITA
Oleh :
REZZA FAYTURAHMAN
NRP: 15.8460/T
i
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN
ii
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknika
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini penulis mengambil bidang
keahlian Teknika, berusaha menyusun skripsi ini dengan judul:
Penulis menyadari bahwa penyusun skripsi ini jauh dari sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan, baik ditinjau dari cara penyajian penulisan, penyajian
materi, serta penggunaan bahasa, mengingat akan keterbatasan kemampuan yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna penyempurnaan skripsi ini, yang akhirnya dapat berguna untuk umum
maupun penulis sendiri.
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini, terutama kepada:
1. Yth, Capt. Marihot Simanjuntak, M.M, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta.
2. Yth, Bapak Nafi Almuzani, M.M.Tr, selaku Ketua Jurusan Teknika.
3. Yth, Bapak Ali Muktar.,MT, sebagai Dosen Pembimbing materi skripsi, yang
telah rela meluangkan sedikit waktunya untuk membimbing dan memberikan
arahan dalam penyusunan skripsi.
4. Yth, Bapak Edi Kurniawan, ST, sebagai Dosen Pembimbing penulisan, yang
telah memberikan bimbingan tentang penulisan skripsi ini.
5. Kepada keluarga tersayang, Bapak Ahmad Ali dan Ibu Siti Fatimah yang
menjadi penyemangat dan inspirasi penulisan , terima kasih atas dukungan ,
nasihat, semangat dan doanya . serta kakak saya Yusnita dan Muhamad Luthfi
dan adik – adik saya Aditya Rahmansyah dan Siti Dewi Ambar Wati menjadi
sosok penghibur dan penyemangat di kala sedih
iv
6. Seluruh Crew kapal MV.MANALAGI HITA, terutama untuk perwira mesin
yang telah membimbing dan mengarahkan saya selama menjadi cadet.
7. Kepada rekan-rekan taruna khususnya Angkatan LVIII atas kebersamaannya.
8. Senior-senior dan junior yang telah banyak membantu, memberi dukungan dan
doa.
9. Teman kamar di dormitori J-203 yang telah memberikan banyak bantuan dan
semangat.
10. Seluruh staff Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran terima kasih atas
bantuannya dalam mencari buku – buku yang penulis butuhkan dalam menyusun
skripsi ini.
11. Penyamangat pendukung, tempat berkeluh kesah , dan membagi kesedihan serta
kebahagiaan penulis, IPDA Hanna Widya Sari S. Tr. K, terima kasih yang
teramat banyak. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan langkah dan
rencana kita.
12. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung serta teman – teman lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan sehingga penulis
dapat menyelasaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat Nya kepada mereka atas segala
bantuan dan jasa baiknya yang telah diberikan.
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan
tanggapan dan saran dari semua pihak guna menambah wawasan ilmu yang berguna
nantinya bagi penulis dan para pembaca di masa yang akan datang.
Penulis,
REZZA FAYTURAHMAN
NRP. 15.8460/T
v
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM....................................................................................................i
TANDA PERSETUJUAN......................................................................................... ii
TANDA PENGESAHAN..........................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................3
C. Batasan Masalah................................................................................ 3
D. Rumusan Masalah........................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan........................................................................ 4
A. Tinjauan Pustaka................................................................................7
B. Kerangka Pemikiran..........................................................................22
C. Subjek Penelitian............................................................................... 28
vi
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data....................................................................................30
B. Analisis Data......................................................................................32
E. Pemecahan Masalah...........................................................................46
A. Kesimpulan........................................................................................ 47
B. Saran.................................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Prinsip kerja F.O Purifier........................................................................ 12
viii
DAFTAR LAMPIRAN
KAISHA
ix
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN
SKRIPSI
Oleh :
REZZA FAYTRAHMAN
NRP: 15.8460/T
x
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, Sapto dan Syamsuri Hasan. 2008. Sistem Refrigerasi dan Tata Udara. Jakarta
www.buana-ilmu2.blogspot.com/2011/01/manajemen-perawatan-mesin.html, diunduh
pada tanggal 18 Desember 2016.
www.maritimeworld.web.id/2011/04/ mesin-pendingin-secara-umum.html,
diunduh pada tanggal 18 Desember 2016.
xi
KEMENTERIAN PERIIUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN
.)
, ffh,
q(
v."i//,)
-tE4y7
:-./ )
,,W
M.RIDWAN.S.SI.T..MM DIAE ZAKIAII. ST..MT
Penata (IIVG) Penata Th. I (IIUd) Petrata Tk I (UVd)
NIP. 19780707200912100s NIP: 197303312006041001 NrP.19790s17200604201s
Ucngetahui,
Ketua Program Studi Teknika
111
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya bahan bakar yang diterima oleh kapal kemungkinan masih
mengandung kadar air dan sedimen. Sebelum digunakan untuk memenuhi
kebutuhan mesin induk maupun mesin bantu, bahan bakar terlebih dahulu
mengalami berbagai macam proses diantaranya pengendapan, pemanasan,
penyaringan, dan purifikasi. Hal ini semua bertujuan untuk mendapatkan bahan
bakar yang bersih bebas dari kandungan air dan sedimen. Pada kapal-kapal yang
digerakan dengan motor diesel, pemakaian bahan bakar perlu diperhatikan dan
dijaga kebersihnya sebab bahan bakar yang kotor akan berpengaruh pada mesin
induk.
Untuk menunjang kelancaran Fuel Oil Purifier seharusnya selalu diadakan analisis
secara berkala, agar tidak mengalami masalah dalam pengoperasianMesin Induk.
Efisiensi penggunaan bahan bakar merupakan hal yang paling menonjol dalam
operasional Mesin Induk sehingga pembakaran lebih sempurna dengan
menggunakan bahan bakar jenis Heavy Fuel Oil ( H.F.O ) yang sudah melalui
pengembangan yang lebih baik.
Bila ditinjau dari segi permasalahannya H.F.O Purifier yang sering terjadi di atas
kapal, adalah Terjadinya luber/tumpah dari lubang sludge yang mengakibatkan
tangkiF.O sludge cepat penuh, Terjadi getaran yang sangat tinggi pada bodi F.O
purifier,Ampere terlalu tinggi, Adanya oli yang bercampur dengan air pada oil pan
purifier, Tidak sempurnanya hisapan F.O feed pump dari tangki settling ke F.O
purifier.
Pada kapal memiliki manajemen analisis dan pengoperasian dari system H.F.O
Purifier Yang berbeda tapi pada dasarnya sama. Perawatan dilakukan untuk
memberikan perlindungan pada mesin agar tidak mudah mengalami kerusakan
serta memberikan daya tahan lama pada Mesin Induk saat beroperasi, baik pada
waktu berlayar pada jarak jauh maupun dekat.
Dari latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul sebagai berikut, yaitu :
B. IDENTIFIKASI MASALAH
2
4. Adanya oli yang bercampur dengan air pada oil pan purifier.
5. Tidak sempurnanya hisapan F.O feed pump dari tangki settling ke F.O purifier..
C. BATASAN MASALAH
D. RUMUSAN MASALAH
Sesuai pengalaman penulis selama praktek laut (prala) di kapal dan kejadian yang
pernah dihadapi oleh penulis sesuai yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka
penulis menentukan bahwa rumusan masalah ini dititik beratkan pada pokok
permasalahan, yaitu :
1. Tujuan penilitian
a. Untuk mengatasi luber atau tumpahnya h.f.o purifier dari lubang sludge.
b. Untuk mencegah terjadinya getaran yang sangat tinggi pada bodi f.o purifier.
3
2. Manfaat Penilitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Dari aspek keilmuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah agar
penelitian ini dapat berguna untuk pembaca guna mengoptimalkan kinerja
Purifier sehingga bias menunjang pengoperasian Mesin Induk yang akhirnya
tercapai kelancaran beroperasinya suatu kapal dalam pelayaran, serta dapat
memperkaya pengetahuan.
b. Dari aspek guna terhadap perusahaan, masinis kapal atau orang yang bekerja
diatas kapal diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan yang timbul
terhadap pesawat bantu Purifier. Sehingga melalui penelitian-penelitian ini
masalah-masalah yang terjadi akan terpecahkan dan menghasilkan suatu
jawaban.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk dapat mempermudah dan memahami isi dari skripsi ini agar tidak terjadi
kesalahan dalam penyusunan, maka skripsi ini akan disajikan dalam beberapa bab
dan tiap bab akan dibagi sub bab yang saling berkaitan sehingga dapat
mempermudah pembaca untuk memahami isi dari skripsi ini, adapun sistematika
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bab pertama ini penulis menguraikan masalah gambaran umum, latar
belakang penulis membuat judul serta permasalahanya, alasan pemilihan
judul, tujuan kegunaan penelitian, perumusan masalah, pembatasan
masalah, dan sistematika penulisan.
B. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi secara garis besar dengan focus
terhadap permasalahan yang terjadi.
4
C. Batasan Masalah
Penulis melakukan pembatasan masalah terhadap permasalahan yang
dituangkan dalam skripsi ini dimana disesuaikan dengan kemampuan yang
dimiliki dan pengalaman yang diperoleh oleh penulis.
D. Rumusan Masalah
Didalam perumusan masalah diuraikan tentang faktor yang menyebabkan
timbulnya masalah.
F. Sistematika Penulisan
Menjelaskan secara singkat tentang urutan dan isi dari setiap bab yang
ditulis dari skripsi ini.
5
B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Menuturkan cara penulis dalam mendapatkan serta mengumpulkan data
tentang F.O Purifier.
C. SUBJEK PENELITIAN
Pengambilan data umum serta data khusus atau data tentang F.O Purifier
yang akan diteliti lebih lanjut.
D. TEKNIK ANALISIS DATA
Menguraikan metode yang digunakan dalam menganalisis data tentang
F.O Purifier
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menjelaskan kesimpulan terhadap masalah pada F.O Purifier
berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan masalah.
B. SARAN
Dikemukakan usul-usul konkrit untuk penyelesaian masalah yang ada
tentang F.O Purifier diatas kapal, baik usul praktis mau pun usul
teoritis.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
Guna mendukung pembahasan di dalam penulisan skripsi ini, penulis telah
menggunakan beberapa pustaka, dan pustaka tersebut saling berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas penulis pada penulisan skripsi ini.
1. PENGERTIAN ANALISIS
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan,perbuatan, dan sebagainya) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,
dan sebagainya) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Edisi
Keempat, Departement Pendidikan Nasional.) Dengan demikian arti dari
Analisis adalah usaha untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Menurut
Wiradi,”Scholar cum activis ( guru) studi di Agaria”. Analisis adalah
aktivitas yang menurut sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan,
memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokan kembali menurut
kriteria tertentu dan dicari kaitanya dan ditaksir maknanya.
4. FILTERISASI
Menurut Leslie Jackson dan Thomas D Morton (2009 : hal 416) dalam buku
yang mereka tulis menjelaskan bahwa Filterisasi pada bahan bakar minyak
dan pelumas berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang tidak
diinginkan, seperti partikel pasir dan sedimen. Kotoran-kotoran ini dapat
mengganggu atau bahkan merusak permesinan yang ada di kapal.
8
Pada sistem sentrifugal ada 2 tipe, yaitu dengan diameter bowl yang besar
dengan penempatan grafity disc atau piringan dan tipe bowl tubular tanpa
grafity disc atau piringan. Kedua tipe sentrifugal memberi kebaikan
pemisahan dan pemurnian minyak. Pergerakan partikel pada piringan tipe
sentrifugal akan tampak jika minyak mengalir dalam kondisi aliran yang
deras antara 2 buah plat sejajar yang disebut dengan kecepatan plot. Hal ini
akan terlihat semua partikel menemukan jalannya menuju kesamping bawah
pada grafity disc/piringan, memasukkan region kecepatan kosong dan bisa
bergerak bersamaan dengan kecepatan setrifugal turun kesamping bawah
pada piringan yang dimungkinkan kepermukaan sludge pada bowl.
5. PENGERTIAN PURIFIER
“suatu alat yang berfungsi sebagai pemisah antara minyak dan kotoran
dimana akibat gaya sentrifugal yang ada maka berat jenis benda cair yang
besar akan terlempar menjauhi interface, sedangkan berat jenis benda cair
yang ringan akan tetap berada pada wilayah piringan disc”.
9
6. PRINSIP KERJA PURIFIER
a. Menurut H.D. McGeorge penulis buku Marine Auxiliary Machinery (1995 :
hal 56 – 59), benda cair dengan berat jenis yang berbeda dapat dipisahkan
dengan gravitasi di dalam settling tank. Secara matematis, metode
pemisahan tersebut dapat dijelaskan dengan rumus sebagai berikut:
= ( − )
Benda cair dengan berat jenis yang berbeda juga dapat dipisahkan dengan
metode yang lain yaitu gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yang
bekerja pada benda yang berputar dengan arah gaya menjauhi pusat atau
inti. Rumus dibawah ini adalah rumus proses pemisahan fluida dengan
gaya sentrifugal. Rumusnya dapat dinyatakan sebagai berikut :
= ( − )
dimana:
Fs = Gaya Pemisahan
ω = kecepatan sudut
r = radius efektif
D= Diameter
G = Gaya Gravitasi
Pw = Berat Jenis Air
Po = Berat Jenis Minyak
10
Bowl tersebut berputar dengan kecepatan yang sama dengan vertical shaft.
Untuk menyuplai fluida – dalam hal ini minyak – pada purifier, maka
sebuah gear pump terhubung dengan horizontal shaft lewat sebuah safety
joint. Lalu untuk mengirimkan fluida yang berberat jenis ringan, maka
terdapat impeller yang terdapat di bagian atas bowl. Dengan demikian,
fluida yang lebih berat dan juga kotoran akan di keluarkan oleh impeller
tersebut. Supaya lebih jelas, penulis mencantumkan gambar dari buku
manual tersebut
c. F.O masuk ke pipa cairan umpan (1), kemudian melalui distributor (A) dan
masuk bagian luar disk (B). Cairan berat (air) dan benda padat dipisahkan oleh
11
disc tersebut dan dibuang oleh impeller. Selanjutnya, cairan berat masuk ke
bagian luar dari puncak disc dan melewati disc gravity (F) yang akan
dikeluarkan dari mesin oleh impeller. Pemisahnya (G) harus ditempatkan pada
limit/batas tertentu dengan kontrolnya dapat diubah dengan cara mengubah
diameter dalam dari gravity disc. Selanjutnya, langkah berikutnya setelah
pengumpulan selesai. Penting untuk mengatur sekat/penutup air sebelumnya
agar minyak tidak akan merembes ke cairan berat pada daerah luar pipa.
Setelah air disupply oleh bagian (4) dan melewati gravity disc, melewati bagian
luar disc puncak dan diakumulasikan pada perimeter dalam mangkuk
selfjector.
Pesawat fuel oil purifier merupakan pesawat yang sangat penting diatas kapal,
maka perlu beberapa hal yang harus diperhatikan pada pesawat ini sesuai
dengan buku manual diatas kapal.
Menurut buku petunjuk fuel oil purifier KYDH 204 SD – 23, sebelum
mengoperasikan suatu pesawat, diperlukan beberapa hal yang harus dilakukan,
diataranya:
12
b. Pastikan keran pembuangan bahan bakar yang bersih dalam keadaan
tertutup, agar tidak tercampur dengan sisa bahan bakar yang ada di
purifier sebelumnya.
c. Lakukan pengetesan pada mangkok ( bowl ) untuk mengetahui ada
tidaknya kebocoran.
d. Sebelum memasukkan bahan bakar, air panas dimasukkan kedalam
mangkok. Setelah mangkok dalam kondisi panas, aturlah keran air
panas hingga 1-3 tetes/ detik.
e. Buka keran uap ( steam ) untuk bahan bakar sesuai temperatur yang
ditentukan.
f. Buka keran untuk hasil pembuangan bahan bakar yang bersih, dan buka
keran bahan bakar yang menuju purifier.
g. Kemudian atur tekanan steam pemanas pada saluran bahan bakar yang
bersih hingga 1,5 bar atau bisa ditinggikan hingga 2 bar sehingga
temperatur masuk heavy fuel oil 90oC.
h. Kemudian start purifier
13
c. Buka keran masuk bahan bakar ke fuel oil purifier selama 5 menit,
kemudian tutup keran tersebut.
d. Tutup keran pada sisi tekan bahan bakar untuk bahan bakar yang bersih
menuju tangki harian.
e. Melakukan proses blow down secara manual yaitu proses membuang
sisa bahan bakar yang terdapat pada fuel oil purifier menuju sludge
tank.
f. Tutup keran air panas yang menuju ke fuel oil purifier.
g. Stop electromotor pada fuel oil purifier.
5. PENGERTIAN DAN ISTILAH – ISTILAH
Untuk memperjelas pembaca dalam memahami skripsi ini dan tidak terjadi
salah menafsirkan arti kata tersebut, maka ada beberapa pengertian –
pengertian yang perlu diberikan yang berdasarkan, antara lain:
14
.
Gambar 2.3 Gaya Sentrifugal
c. Main Cylinder
Adalah bagian purifier berupa mangkuk yang dapat bergerak menutup
pada saat proses pemisahan bahan bakar atau membuka pada saat
pengeluaran kotoran (sludge).
d. Operating Water
Adalah air yang digunakan untuk menurunkan main cylinder dan
menutup lubang-lubang pembuangan sludge (kotoran).
e. Pilot Valve
Adalah katup yang bekerja secara otomatis guna membuang atau
menahan operating water yang dipergunakan untuk mengoperasikan
purifier.
15
g. Uper Bearing
Adalah sebuah bantalan yang terdapat pada vertical shaft pada bagian
atas yang digunakan untuk menjaga vertical shaft selalu berputar pada
prosesnya.
i. Crank Case
Adalah suatu bagian yang terdapat pada bagian bawah purifier yang
berisikan oli yang digunakan untuk melumasi setiap komponen purifier
yang berada di dalam purifier.
16
j. Bowl Disc
Adalah bagian dari purifier yang berisikan disc-disc yang digunakan
untuk memisahkan bahan bakar dari kotoran dan juga air.
k. Vertical Shaft
Adalah suatu poros yang berada di dalam crank case yang digunakan
untuk memutarkan purifier.
17
m. Water Chamber
Adalah komponen yang terdapat di dalam purifier yang digunakan
untuk mendistribusikan air bertekanan yang digunakan untuk
menurunkan dan membuang sisa-sisa pemisahan purifier menuju
sludge tank dan juga air yang tidak bertekanan yang digunakan untuk
mengangkat purifier.
n. Spesific Gravity
Perbandingan antara berat massa suatu zat dan air pada volume yang
sama dimana air mempunyai berat jenis 1 artinya 1 liter air mempunyai
berat sebesar 1kg.
18
s. Gaya Sentrifugal
Gaya yang dihasilkan suatu benda yang berputar yang arahnya
menjauhi titik pusat putaran.
t. Fuel Oil Purifier
Alat yang berfungsi untuk memisahkan bahan bakar hevy fuel oil
(HFO) dari kotoran yang berupa padat atau pun air yang terdapat pada
bahan bakar heavy fuel oil (HFO) dimana pesawat ini bekerja
berdasarkan berat jenis pada putaran tinggi sehingga berat jenis yang
bersih dan kotoran akan terpisah.
u. Disc
Kumpulan piringan-piringan yang berbentuk kerucut yang digabungkan
didalam bowl disc dengan tujuan meningkatkan efesiensi pemisahan.
v. Pre-Heater
Alat yang berfungsi sebagai pemanas untuk menaikan (pemanas awal)
suhu bahan bakar sebelum masuk kedalam purifier dengan tujuan agar
mudah mengalir.
w. Saringan
Suatu alat untuk memisahkan partikel kotoran bahan bakar berbentuk
padat yang terkandung dalam bahan bakar heavy fuel oil (HFO).
x. Friction Clutch
Suatu alat yang berfungsi sebagai penerus gaya (canvas coupling) yang
diberikan pada electromotor ke poros purifier.
19
z. Bar
Suatu tekanan dimana 1 bar sama dengan tekanan udara pada
permukaan air laut yang sama dengan 76 cmhg
aa. Sludge Tank
Tangki penampung pembuangan kotoran padat dan air yang berasal
dari hasil purifikasi.
bb. Solid Space
Ruangan didalam heavy fuel oil (HFO) purifier dimana kotoran
tertahan dan akan keluar menuju sludge tank melalui proses blow
down.
cc. Sliding Piston
Gerakan dari piston yang ditekan oleh air bertekanan, sehingga kotoran
padat dapat menuju kesaluran pembuangan sludge tank.
20
d. KERANGKA PEMIKIRAN
Adapun kerangka pemikiran yang berdasarkan permasalahan yang telah
disebutkan sebagai berikut:
d). banyaknya lumpur didalam bowl disc c). kurangnya minyak pelumas yang ada
didalam crankcase
e). main seal ring yang sudah rusak.
d). friction clutch yang sudah aus.
f). water chamber yang mampet
e). banyaknya lumpur didalam bowl disc.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu yang dipakai penulis untuk melakukan penelitianya itu selama penulis
menjalani praktek laut dari tanggal 14 Agustus 2017 s/d 19 Agustus 2018. Dalam
jangka waktu tersebut penulis mencoba meneliti dan mendalami permasalahan yang
ada hubunganya dengan skripsi yang dibuat dan tempat penelitian adalah di atas
kapal MV. MANALAGI HITA. Kapal ini berbendera Indonesia, dengan nama
perusahaan PT. SALAM PACIFIC INDONESIA LINES yang bertempat di
Surabaya.
3. Flag : Indonesia
23
B. METODE PENDEKATAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
A. Metode Pendektan
a. Studi Kasus
Penelitian yang dilakukan oleh penulis selama praktek diatas kapal mengenai
masalah yang terjadi dalam studi kasus ini akan menyebutkan mengenai
masalah-masalah yang terjadi pada saat kapal dalam pelayaran.
1) H.F.O Purifier mengalami getaran yang sangat tinggi diatas kapal MV.
MANALAGI HITA
2) Terjadinya Overflow pada H.F.O Purifier diatas kapal MV. MANALAGI
HITA.
b. Problem Solving
Dari beberapa masalah diatas yang terjadi sesuai dengan penelitian selama ini
dilakukan saat praktek dikapal bahwa disetiap masalah pasti ada sebab – akibat
yang akan terjadi. Oleh karena itu, untuk mencari solusi pemecahan masalah
harus sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi. Antara lain sebagai berikut :
1) Mengecek kembali komponen-komponen yang ada pada H.F.O Purifier
2) Membersihkan Bowl Disc secara berkala.
Data penyusunan skripsi ini diperlukan adanya data-data dan informasi yang
lengkap, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan untuk menjadi suatu
gambaran dan pandangan yang benar dan terpercaya, sehingga dapat diolah dan
disajikan serta diuji kebenaranya. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan
data yang berkaitan dengan analisis fuel oil purifier dalam skripsi ini, penulis
menggunakan Teknik pengumpulan data, antara lain :
24
a. Observasi
Observasi adalah salah satu dari Teknik pengumpulan data secara
mengamati, meninjau dan menganalisis obyek ataupun permasalahan
yang akan diteliti secara langsung, sehingga data didapat bersifat obyektif.
Selama penulis melakukan praktek diatas kapal yang dilakukan selama 1
tahun diatas kapal MV. MANALAGI HITA, maka data-data yang ada
dapat dilampirkan. Penulis hanya mengalami dan mengamati langsung
beberapa pengamatan yang terjadi diatas kapal.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu Teknik pengumpulan data yang dibutuhkan
dengan cara melakukan suatu tanya-jawab yang dilakukan oleh peneliti
kepada masinis dengan maksud mencari suatu jawaban yang
dimaksudkan. Dalam hal ini penulis menggunakan metode wawancara
untuk mendapatkan penjelasan dan jawaban yang lebih jelas dan rincian
mengenai pertanyaan-pertanyaan atau pun suatu hal yang tidak mengerti.
Adapun jenis dan macam pertanyaan yang dilakukan penulis kepada masinis
dikamar mesin adalah permasalahan yang berhubungan dengan topik yang akan
diteliti oleh penulis yaitu analisis performa f.o purifier untuk menunjang
kelancaran pengoperasian dari pada mesin induk dikapal MV. MANALAGI
HITA.
Pada dasarnya permasalahan yang terjadi diatas kapal tidak semua diajarkan
secara rinci dalam buku petunjuk (manual book) ataupun buku lainya
berdasarkan atas pengalaman-pengalaman para masinis selama berlayar.
25
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagaiberikut:
Cadet : selamatsiang bass, bolehkah saya mengajukan beberapa
pertanyaan?
Masinis 4 : ya, tentu saja Za, apa yang dapat saya bantu?
Cadet :saya ingin menanyakan tentang beberapa pertanyaan mengenai
masalah-masalah yang sering terjadi pada purifier dikapal kita
bass
Masinis 4 : Memangnya masalah apa yang ingin kamu tanyakan?
Cadet :Bagaimana menurut bass apabila purifier kita mengalami
getaran yang sangat tinggi dan jika terjadi overflow pada
purifier
kita?
Masinis 4 : Saat purifier kita mengalami getaran yang sangat tinggi, ini
bias disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari komponen yang
sudah aus, pemasangan komponen yang kurang tepat, dan juga
banyak factor lainya, jadi kita harus memeriksa dari semua
faktor hingga kita mengetahui permasalahnya Zaa..
Cadet : Lalu bagaimana bila purifier mengalami overflow bas??
Masinis 4 : Jika purifier mengalami overflow juga mempunyai beberapa
faktor yang mengakibatkannya mulai dari komponen yang
belum terpasang dengan pas, kotornya bowl disc, dan faktor
lainya, jadi kita juga harus memeriksa semua faktor hingga
menemukan dimana penyebab overflow tersebut.
Cadet : Siap bas, jadi seperti itu bas.. terimakasih bas karna telah
membagi informasi kepada saya
Masinis 4 : Iya sama-sama Za.
c. Dokumentasi
26
2) Catatan pemeriksaan rutin perawatan (routine check maintenance)
3) Catatan bulanan kamar mesin (monthly jurnal)
4) Surat laporan kerusakan (Damage Report)
5) Surat permintaan suku cadang
6) Buku petunjuk manual (instruction manual book)
d. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu Teknik pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku
ataupun sumber yang dapat dijadikan referensi ataupun acuan pendukung sebagai
tambahan dan perbandingan dalam penelitian dan pembahasan yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti. Dimana kita mengetahui Bersama bahwa setiap
kapal mempunyai konstruksi fuel oil purifier yang berbeda-beda dan mempunyai
kesamaan berupa bagian-bagian utamanya maupun cara peengoperasian dan
perawatanya.
C. SUBJEK PENELITIAN
Didalam sampel kita ingin mengetahui jenis dari purifier yang akan kita teliti.
Dengan meneliti fuel oil purifier dikapal MV. MANALAGI HITA maka diharapkan
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai hasil penelitian ini. Sesuai dengan
penjelasan tersebut diatas, maka subyek penelitian yang diambil adalah pemurnian
bahan bakar yang dilakukan oleh fuel oil purifier untuk pembakaran mesin diatas
27
kapal. Adapun spesifikasi dari obyek penelitian adalah fuel oil purifier SJ 30G/GH
mempunyai data sebagai berikut.
Model No : SJ30G/GH
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode
deskritif kualitatif. Metode deskritif kualitatif adalah Teknik analisis yang
dipergunakan untuk memaparkan dan menggambarkan kejadian atau peristiwa yang
terjadi diatas kapal sesuai kondisi saat itu yang timbul yang berkaitan dengan fuel
oil purifier. Dengan Teknik analisis ini diharapkan skripsi ini dapat menghasilkan
pemecahan masalah terhadap permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.
28
BAB IV
A. DESKRIPSI DATA
Selama melaksanakan praktek laut (prala) di atas kapal MV.MANALAGI HITA,
penulis pernah mengalami beberapa permasalahan yang terjadi pada pengoperasian
fuel oil purifier yang berguna untuk memisahkan bahan bakar dengan lumpur, bahan
bakar yang bersih memegang peranan penting pada system pembakaran mesin di
atas kapal untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna.
Dengan demikian diperlukan perhatian yang baik terhadap analisis dari pesawat fuel
oil purifier, sehingga mesin diatas kapal dapat beroperasi dengan baik.
Permasalahan tersebut akan diuraikan dengan terperinci berdasarkan kejadian yang
dialami penulis di kapal MV.MANALAGI HITA.
Sebelum melihat fakta-fakta dan data yang diuraikan pada bab sebelumnya maka
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diatas kapal pada fuel oil purifier yang
berakibat atau berpengaruhnya pada kinerja dari mesin di atas kapal adalah :
1. Lubernya H.F.O.Purifier
30
Setelah dilihat kedalamnya, terlihat pembuangan dari purifier menuju sludge
tank dipenuhi dengan fuel oil. Mengetahui hal itu, second engineer menyalakan
purifier no.2 dan mematikan purifie rno.1. Lalu kami naik kedalam engine
control room dan second engineer menyruuh Masinis 4 untuk turun dan
mengecek ada masalah yang terjadi pada purifier no.1.
B. ANALISIS DATA
Analisa merupakan langkah awal untuk mencari penyelesaian suatu masalah.
Didalamnya berisi penyebab timbulnya sekaligus untuk mencari bagaimana
pemecahan dari masalah tersebut dan dapat kita jadikan pelajaran agar kita dapat
mengatasi masalah tersebut apabila suatu saat masalah yang sama muncul. Semua
permesinan yang ada diatas kapal membutuhkan perhatian khusus guna kelancaran
pengoperasian kapal pada waktu berlayar. Salah satunya adalah mesininduk yang
berfungsi sebagai penggerak kapal. Salah satu penunjang kelancaran pengoperasian
mesin induk adalah H.F.O.Purifier. oleh karena itu penulis menengahkan beberapa
permasalahan menyangkut faktor-faktor yang disebabkan oleh H.F.O.Purifier yang
tidak bekerja dengan baik dan juga penanggulangannya.
Adapun fungsi dari purifier seperti yang telah dijelaskan pada definisi-definisi
terdahulu adalah pesawat bantu yang berfungsi untuk memisahkan minyak air dan
kotoran dengan menggunakan gaya sentrifugal yang bekerja berdasarkan perbedaan
berat jenis dari minyak air dan kotoran sehingga zat yang mempunyai berat jenis
lebih besar akan terlebih dahulu terlempar keluar. Untuk mengetahui garis besar
proses kerja dari purifier adalah sebagai berikut :
Tenaga putar yang dihasilkan dari motor di transmisikan lewat friction clutch
keporos horizontal (horizontal shaft) lalu dengan bantuan spiral gear memutarkan
poros vertical (vertical shaft). Vertical shaft tersebut dibantu dengan adanya bearing
atas dan bearing bawah. Pada vertical shaft itu juga terdapat bowl yang berfungsi
vital dalam proses pemisahan minyak dengan material-material lainnya. Bowl
tersebut berputar dengan kecepatan yang sama dengan vertical shaft. Untuk
menyuplai fluida dalam hal ini minyak pada purifier, maka sebuah gear pump
terhubung dengan horizontal shaft lewat sebuah safety joint. Lalu untuk
mengirimkan fluida yang berberat jenis ringan, maka terdapat impeller yang
31
terdapat di bagian atas bowl. Dengan demikian, fluida yang lebih berat dan juga
kotoran akan dikeluarkan oleh impeller tersebut.
Pada bagian ini penulis akan menguraikan data-data yang ada dan menjelaskan
penyebab dari timbulnya masalah pada f.o purifier serta mencari hubungan dari
permasalahan tersebut dan cara mengatasi permasalahan itu. Dari hasil deskripsi
data diatas, kemudian penulis menganalisis data permasalahan sebagaiberikut :
1. Lubernya H.F.O. Purifier
a. Pilot value
Pilot value adalah bagian yang ada pada bowl disc yang merupakan tempat
keluaran sisa-sisa kotoran pada saat proses pemisahan yang dilakukan oleh
purifier. Apabila pilot value ini mampet, secara otomatis maka sisa-sisa
kotoran saat proses pemisahan akan menjadi menumpuk didalam bowl disc.
Apabila hal ini terjadi, maka saat proses pemisahan berikutnya terjadi, bahan
bakar dan lumpur tidak akan dipisahkan dengan baik dan akan membuat
bahan bakar luber menuju sludge tank. Akan tetapi dari hasil analisis dan
juga pengecekan yang dilakukan oleh penulis pada pilot value, tidak
Ditemukan masalah dan pilot value keadaan yang baik.
32
b. Suhu bahan bakar
Untuk membantu proses pemisahan yang akan dilakukan oleh purifier,
bahan bakar harus dinaikan terlebih dahulu suhunya. Oleh karena itu
terdapat heater yang akan memanaskan bahan bakar sebelum masuk
kedalam purifier untuk dipisahkan. Suhu normal yang dibutuhkan oleh
bahan bakar sebelum masuk kedalam purifier adalah sekitar 90°C sampai
98°C. Akan tetapi jika suhu bahan bakar terlalu tinggi juga tidak bagus untuk
proses pemisahan di purifier dan bila didiamkan, bahan bakar akan luber dan
masuk kedalam sludge tank. Lalu jika suhu bahan bakar yang masuk
kedalam purifier dalam keadaan rendah, maka akan mengganggu proses
pemisahan yang akan dilakukan oleh purifier karena proses pemisahan akan
menjadi sulit karena bahan bakar berbentuk masih seperti aspal. Dan hal itu
akan membuat purifier menjadi luber dan bahan bakar akan masuk kedalam
sludge tank. Akan tetapi dari hasil analisis dan juga pengecekan yang
dilakukan pada suhu bahan bakar yang masuk kedalam purifier, tidak
ditemukan masalah dan suhu bahan bakar yang masuk kedalam purifier
dalam keadaan normal. Berikut adalah data dari manual book tentang suhu
bahan bakar.
33
c. Gravity Disc
Dalam proses pemisahan yang dilakukan oleh purifier, terdapat suatu
komponen penting yaitu gravity disc. Gravity disc akan menentukan bisa
tidaknya bahan bakar naik dan masuk kedalam service tank. Oleh karena itu
pemilihan ukuran dari gravity fisc sangatlah penting dalam proses pemisahan
yang dilakukan oleh purifier. Jika ukuran dari gravity disc tidak sesuai
dengan spesific gravity dari bahan bakar, bahan bakar akan masuk kedalam
saluran sludge tank dan menyebabkan purifier menjadi luber. Akan tetapi
dari hasil analisis dan juga pengecekan yang dilakukan oleh penulis pada
gravity disc, tidak ditemukan masalah dan gravity disc sudah sesuai dengan
spesific gravity dari bahan bakar.
34
bahan bakar yang masuk kedalam purifier tidak dapat dipisahkan karena
sudah tertutup oleh lumpur yang membeku.
35
akan tercampur kembali dan terbuang menuju sludge tank. Akan tetapi dari
hasi lanalisis dan juga pengecekan yang dilakukan oleh penulis pada water
chamber, tidak ditemukan masalah dan water chamber dalam keadaan yang
baik. Berikut adalah panduan manual book untuk mengecek water chamber.
36
dari hasil analisis dan juga pengecekan yang dilakukan oleh penulis pada
lower bearing, tidak ditemukan masalah dan lower beraring dalam keadaan
yang baik.
1. Minyak Pelumasan
Oli pelumasan dalam kotak perkakas melumasi satu sama lain dari poros vertikal dan horizontal serta gigi
akselerasi. Metode pelumasan yang tersedia meliputi pelumas baik dan percikan pelumasan oleh roda
spiral. Sebagai kinerja pemeliharaan pelumasan secara serius mempengaruhi kehidupan setiap unit
transmisi daya, perawatan yang memadai harus dieksekusi pada penanganannya.
Untuk pelumasan ini, lepaskan penutup roda gigi atau colokan pelumas yang terpasang pada penutup roda
gigi.
PERINGATAN
Sebelum memasok oli pelumas, pastikan untuk menghentikan SELFJECTOR.Oli menjadi sangat panas
selama operasi. Untuk menghindari risiko oli tersebar ke mana-mana untuk membakar tangan operator
atau melukai matanya, jangan lepaskan steker atau penutup gigi ketika SELF JECTOR sedang beroperasi.
PERINGATAN
37
Kuantitas oli harus diperiksa dengan SELFJECTOR dipegang secara horizontal. Mengisi ulang oli
pelumas melebihi garis merah atas (H) dapat menyebabkan zat aditif yang terkandung dalam oli pelumas
disimpan ke dalam lumpur, yang dapat memakan waktu cukup untuk tidak melebihi merah atas. baris (H)
Lihat 1.1 untuk jumlah oli yang sesuai. Isi ulang oli hingga garis merah (H) pada pengukur oli seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.2. Operasi selama memastikan bahwa level oli jatuh di antara garis merah (H)
dan (L) .
38
Gambar 4.8 Gambar bowl disc yang bersih
f. Vertical shaft
Gesekan yang terjadi antara vertical shaft dengan komponen lainnya yang
ada didalam crank case, dapat mengakibatkan perubahan bentuk dari vertical
shaft tersebut. Apabila terjadi perubahan bentuk itu, perputaran dari purifier
tentu akan menjadi tidak centre. Dari hasil analisis dan juga pengecekan
yang dilakukan oleh penulis pada vertical shaft, ditemukan bahwa vertical
shaft sudah mengalami keausan, hal ini terliha tdari diameter vertical shaft
yang berada di paling ujung atau yang bersinggungan langsung dengan bowl
body, terlihat diameternya sudah semakin mengecil.
39
Gambar 4.9 Gambar panduan mengecek vertical shaft
g. Friction clutch
Friction clutch adalah penghubung motor listrik dengan purifier. Bila
friction clutch tersembunyi menjadi aus, maka permukaannya akan menjadi
berubah dan perputaran motor listrik tidak akan sama dengan putaran
purifier. Jika hal ini diteruskan, maka akan mengakibatkan putaran purifier
akan menjadi terganggu. Akan tetapi dari hasil analisis dan juga pengecekan
yang telah dilakukan oleh penulis pada firction clutch, tidak ditemukan
masalah dan priction clutch dalam keadaan yang baik.
40
C. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada beberapa hal yang dapat
menimbulkan masalah yang terjadi pada fuel oil purifier, maka dapat dibuat secara
alternative pemecahan masalah yang dapat dilakukan secara teknik operasional.
Dalam hal ini pesawat fuel oil purifier perlu adanya pemantauan. Permasalahan
yang sangat terjadi dan telah disebutkan pada bab-bab sebelumnya harus segera
diatasi agar fuel oil purifier dapat bekerja dengan baik dan alternative pemecahan
masalahnya antara lain :
1. Lubernya H.F.O. Purifier akibat banyaknya lumpur didalam bowl disc
a. Membersihkan bowl disc setiap 500 jam sekali
b. Melakukan blow 2 kali setiap 4 jam
c. Bersihkan Pilot valve yang tersumbat
2. H.F.O. Purifier mengalami getaran yang sangat tinggi akibat vertical shaft yang
sudah aus
a. Mengganti vertical shaft dengan spare yang baru
b. Melakukan pengelasan pada vertical shaft dengan menggunakan kawat las
tipe 313
41
1. Lubernya H.F.O. Purifier karena kotornya bowl disc
a. Membersihkan bowl disc setiap 500 jam sekali
1) Kelebihan dan keuntungan
a) Purifier akan dapat bekerja dengan baik karena bowl disc selalu
bersih
b) Dapat menjaga komponen yang ada di dalam bowl disc karena sering
dibersihkan
2) Kekurangan dan kelemahan
a) Memakan banyak tenaga
b) Memakan banyak chemical yang digunakan untuk membersihkan
disc
c) Memakan banyak waktu
b. Melakukan blow 2 kali setiap 4 jam
1) Kelebihan dan keuntungan
a) Tidak memerlukan banyak tenaga
b) Tidak memerlukan banyak waktu
2) Kekurangan dan kelemahan
a) Dapat merusak beberapa komponen yang ada dalam purifier
b) Membuang lebih banyak bahan bakar menuju sludge tank
2. H.F.O Purifier mengalami getaran yang sangat tinggi akibat vertical shaft yang
sudah aus
a. Mengganti vertical shaft dengan spare yang baru
1) Kelebihan dan keuntungan
a) Lebihtahan lama
b) Tidak membutuhkan banyak tenaga
c) Pastikan sudah centre karena mengganti dengan spare yang baru
2) Kekurangan dan kelemahan
a) Biaya mahal
b) Waktu pengerjaan menjadi lama apabila menunggu vertical shaft
yang baru datang
b. Melakukan pengelasan pada vertical shaft dengan menggunakan kawat las
tipe 313
42
1) Kelebihan dan keuntungan
a) Biaya lebih murah
b) Waktu pengerjaan menjadi lebih cepat karena langsung di lakukan
pengelasan vertical shaft
2) Kekurangan dan kelemahan
a) Tidak tahan lama
b) Ada kemungkinan vertical shaft menjadi tidak centre
c) Membutuhkan banyak tenaga
E. PEMECAHAN MASALAH
Dari evaluasi pemecahan masalah tersebut diatas, maka alternatif yang
dipilih untuk memecahkan masalah pada H.F.O. Purifier adalah :
2. Untuk mengatasi H.F.O. Purifier mengalami getaran yang sangat tinggi dipilih
pemecahan masalahnya adalah dengan mengganti vertical shaft dengan spare
yang baru. Karena jika dilakukan pengelasan akan mendapatkan hasil yang
kurang maksimal.
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kelancaran pengoperasian kapal, yaitu kerja dari mesin induk tidak terlepas
dari dukungan pesawat-pesawat bantu dengan system kerja dan perawatan yang
baik. Purifier (separator) yang seperti kita ketahui pesawat / alat pembersih media
cair seperti minyak pelumas, menjadi bagian penting dalam operasional mesin
induk, dan mesin bantu. Namun dari hasil penelitian dan berdasarkan kenyataan di
lapangan, masalah pada fuel oil purifier diatas kapal MV. MANALAGI HITA
sering terjadi dan mengganggu kelancaran operasional kapal.
Untuk dapat bekerja dengan baik, fuel oil purifier memerlukan perhatian
dalam hal pengoperasian dan analisis permasalahan. Masalah-masalah atau
gangguan-gangguan seperti kerusakan pada instalasi mesin dari fuel oil purifier
yang mengakibatkan kinerja dari fuel oil purifier menjadi tidak maksimal sehingga
mengganggu kelancaran operasional kapal. Dari uraian diatas dan uraian pada bab-
bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut :
1. Yang menyebabkan lubernya H.F.O. Purifier adalah karena kotornya bowl disc,
sehinnga menyebabkan bowl disc tidak dapat berputar dengan baik..
45
DAFTAR PUSTAKA
Akademi Ilmu Pelayaran. Motor – Motor Diesel dan Turbin – Turbin Gas Kapal (1976)
Mc, George,Hd.Penulis buku Marine Auxiliary Machinery 7th Edition (hal 56-59, 1995)
46
.l
u.,t
;t
FRAME & COVER ASSEMBLY
.!l
=i 320 317 318 408 319 3i3
3l
324 314 312 3r
x3
30 30
x30 31
30
J 32
I
E
J
3
{
e 21
= 2t
J '. /
20 x1x'!L,/
J
i \t'.-l-- -
2l
21
-l
I 21
= ! 2l
t
I
-t
1
51
-,I I
iI 403
EI
t 404
!q
S T50G- 1 50G
l
x i-;
;l +
_\ll1l!
.] 1. X8ro:04. -105$S_J Lo_E - S_ 30 ailEE
Q'tr Pa,.ts No
3?9:2-l.rr7+r' I L038028r3
I 4l066E0Cl
I
'a+ ! .i55C29Ci1
ffi I aoso03srs
2 319987106
-----oz :,=Ura;.--*- *= t L0{aoa2l5
1 1i665400!
i 120
;l 121
H
133
116
1
1t2
11
124
it'
I i
*
;
i;l
_t 1:l
iJ
":l
=l
-l ii
,il
?:l
= :t
,i
-l al
;i :;
:!
;'l ni 130
ai
ai
:T
it
l tt
;l
DETA]L sJ50G:15QG
I {65837001
ire [eE6ryt- i 205558001.
---itrdF7i>;\' i 337i1r001
*2 i:- ii:lfit[ ;ia,n;;;;;;l '|:& -2
:l22 f.t^r+)l r 33?M00i
AE6i-yr; 1 436i7C001
t24 Efll I 4ao4z',tAtl
t2S )\)r/)tlr" 2 31?75000r
!26 01)rr'
-tu\2? Or>/ O nn3
r2g /14eyF,stt:/ 2 +50.128001
\29 0r>/ i" '-A4ro lzF
---:uo;n7r;{ : 4350000cr
Lst Oyr, O :ing 2 A41C]3F
't32 /:rt:/+yt 2 45!4!9001
a--ad5612od--..-
13+ E&r';r:. /{ a -5$m5mr-
ttr cfil&F,4+*t*i4rlAfr
Sp*aial €oqred pNLs ior c heavy oil.
+2 1.t.8&r6ffi6r:Fa#fl((i:e',.,
PL@se relq to the list ol6ra,ity dlscs.
711 708 705 703 ?10 709 706 707 7f)4 702 522
51
51
51
51
5i
52
=
t
r!!
=t I
!
t
I
t
!
.Bl t
3l 1,
-:l
-*1
ll
J ;
:l
g'
!
I
!
I E
I
.l
a
;f umsuensru KAKexr KlglAtlrl DH6,rig, 20681t
I';rts ] i:t DWC. No. 206343
--5i4-iiii!Tm-- l!u:!080c
- "ltExE-t
- Jr0:2D1
5la ellmi um au5t ces ns {50525001
--4c62-- r:BR A?003s4
$o +h-1- i cr060r5A2
a3: -r:/);17!d4, -^ : 3i?1170a1
53; i 1'Jl]15l:.ol
5i6 ,E* 1 ltorsJo
-- 537 TEmqr;i- I 436149ri01
?0? a F3008;lr6E
1t3 ^5r\
ii*)):/,, operatlrg r,ster nozzLe L 33?115001
705 ii001t03i
-1q7 ^6d/tl.
6 :i5r0,tBZ
'i
*
r'\
\
=
a:t
J
!:
"f it
jlii
E
=
I
:lil
I rl
;t
+l
:l
I
it
x :l
I
llrl
_t
i;l
.- -:1
st Eil
'I
.,1
i!l
E]
!i
I
;i
I
I
ri
,A
I
ii
:;
i-1
cBc:sll0q_
csti:100cH. r2Q!li
Irlh_Drsg!ggq_d4!g!qr
6 Lz i-E?rt:----------;,r- t Tmrl]osoc
6t i =.r',,'.:
614 i<af,)v'F F1a1aa30a
-=E]:@- H 1IJ lID I
6te iL:,/-,. i+(SoH;J iirutseac:oF r-- sDe.ialbr.nz6 6ting L 206414AA':
6\6 - speciai bront c*doc I 2C546,i011
5t1 ^X4z/r*iW
*7-lt "rta6;66frr- I ,1r!48101: