AMAN JUDUL
Diajukan oleh:
Donna Juniyanto
NPM: 1302181904
i
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
PERSETUJUAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Akuntansi Dosen Pembimbing
Akhmad Solikin, S.E., M.A., Ph.D., C.A. Muhamad Harestya Darmawan, S.E.,
NIP 19740414 199403 1 001 M.Acc., CPSAK.
NIP 19870517 200812 1 004
ii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
iii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
PERNYATAAN KEASLIAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Karya Tulis Tugas Akhir ini adalah
hasil tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin atau tiru tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti
saya melakukan tindakan plagiarisme, saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut
gelar yang telah diberikan.
Tangerang Selatan, 2020
Yang memberi pernyataan,
Materai 6000
Donna Juniyanto
NPM 1302181904
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Tugas Akhir yang
berjudul “Tinjauan Atas Kinerja Keuangan PT Waskita Karya Tbk Berdasarkan Rasio
Karya Tulis Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
penulis sebagai mahasiswa agar dapat dinyatakan lulus dari Program Diploma III
Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Keuangan Negara STAN. Karya tulis ini juga
merupakan sarana mengembangkan diri dan menambah wawasan penulis mengenai apa
Dalam penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir ini, penulis tidaklah dapat
menyelesaikan Karya Tulis Tugas Akhir ini tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak
yang selalu dengan ringan tangan memberikan bantuan, dorongan dan doa kepada
penulis selama ini. Selain ucapan syukur yang tak terhingga, penulis juga ingin
1. Keluarga penulis yang senantiasa mendukung, memberi semangat dan doa bagi
2. Bapak Rahmadi Murwanto, Ak., M.Acc., M.Ba., Ph.D. selaku Direktur Politeknik
Keuangan Negara STAN beserta seluruh dosen dan staf Politeknik Keuangan
Negara STAN yang telah membimbing dan mendidik penulis selama masa
perkuliahan..
v
3. Bapak Akhmad Solikin, S.E., M.A., Ph.D., C.A.selaku ketua Jurusan Akuntansi
4. Bapak Puji Wibowo, Ak., MIDEC, CA, AAP selaku ketua prodi DIII Akuntansi
kepada penulis selama proses penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir ini dengan
sabar.
6. Ibu Mike Damayanti, S. E. selaku dosen penilai yang telah menilai dan
khususnya kelas 3-5, 4-5, 5-5 dan 6-5 yang telah menjadi teman seperjuangan
9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan selama perkuliahan dan penulisan Karya Tulis Tugas Akhir
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat
banyak kekurangan karena penulis hanyalah manusia biasa yang jauh dari kata
sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas
vi
adanya kekurangan dan penulis sangat mengharapkan masukan-masukan dan
Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pihak
Donna Juniyanto
vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI KARYA TULIS TUGAS AKHIR . iii
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................ 6
viii
2. Visi dan Misi PT Waskita Karya Tbk.............................................................. 8
1. Neraca 13
2. Laba Rugi....................................................................................................... 14
B. Pembahasan ................................................................................................... 26
ix
c. Rasio Profitabilitas PT Waskita Karya Tbk Tahun 2016 – 2018 .................. 30
Perusahaan Sejenis......................................................................................... 32
BAB IV ........................................................................................................................ 40
KESIMPULAN ............................................................................................................ 40
A. Kesimpulan .................................................................................................... 40
LAMPIRAN ................................................................................................................. 47
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2: Laporan Laba Rugi PT Waskita Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017 ........ 49
Lampiran 4: Laporan Laba Rugi PT Waskita Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016 ........ 52
Lampiran 5: Neraca PT Adhi Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017 ................................. 53
Lampiran 6: Laporan Laba Rugi PT Adhi Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017 ............. 55
Lampiran 7: Neraca PT Adhi Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016 ................................. 56
Lampiran 8: Laporan Laba Rugi PT Adhi Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016 ............. 58
Lampiran 9: Neraca PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2018 dan 2017 ................ 59
Lampiran 10: Laporan Laba Rugi PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2018 dan
2017.............................................................................................................................. 61
Lampiran 11: Neraca PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2017 dan 2016 .............. 63
Lampiran 12: Laporan Laba Rugi PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2017 dan
2016.............................................................................................................................. 65
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk investor potensial,
pemberi pinjaman dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan
informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan untuk mengetahui imbal hasil yang
yang menjadi prestasi perusahaan yang memerlukan analisis dengan beberapa tolak
ukur seperti rasio dan indeks sehingga dua data keuangan bisa terhubung antara satu
dengan yang lain. Kinerja keuangan perusahaan yang tergambar dalam laporan
itu diperlukan suatu analisis keuangan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan
sesungguhnya.
akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
1
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu
dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
keuangan dibutuhkan pada setiap perusahaan dan unit bisnis yang ada karena
berhubungan dengan keputusan yang kemungkinan akan diambil di masa depan, baik
dari sisi investor, kreditor, maupun manajemen. Bagi investor analisis keuangan
diperlukan untuk menilai berapa tingkat pengembalian yang akan mereka dapat dari
pengembalian atas pinjaman atau utang yang mereka berikan. Sedangkan untuk
PT Waskita Karya Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia
Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Tol Trans Sumatera, transmisi listrik di
Sumatera, Tol Trans Jawa dan LRT Sumatera Selatan. Proyek Strategis Nasional adalah
proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau badan usaha
pembangunan daerah.
”Tahun 2018 PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan total utang paling
tinggi dengan perolehan mencapai Rp 95,5 triliun, tumbuh hampir 4 kali lipat (363,5%)
2
utang tertinggi dibanding 6 emiten karya lainnya” (Ayuningtyas, 2019). Melihat proyek
yang ditangani dan perkembangan utang yang sangat besar penulis berpendapat penting
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin melakukan tinjauan atas kinerja keuangan
sehingga judul yang tepat diberikan untuk KTTA ini adalah “TINJAUAN ATAS
B. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan PT Waskita Karya Tbk pada tahun
2016, 2017 dan 2018 melalui analisis rasio pada laporan keuangan.
permasalahan pada analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas atas laporan
keuangan PT Waskita Karya Tbk tahun 2016, 2017 dan 2018 yang terdiri dari neraca
3
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang relevan yang dibutuhkan oleh penulis dalam
mendukung penulisan karya tulis ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data
sebagai berikut:
menggali sumber-sumber tertulis seperti buku, makalah, artikel, jurnal ilmiah, serta
sumber-sumber lain yang relevan dan berkaitan dengan permasalahan yang dibahas
dalam karya tulis ini. Dengan metode ini, penulis berusaha mendapatkan data sekunder
menghasilkan informasi yang lebih mudah dipahami dan mengambil kesimpulan dari
informasi tersebut.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Tugas Akhir ini, sistematika yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Pada bab ini dijelaskan latar belakang dilakukannya penulisan karya tulis tugas
akhir dan tujuan yang diharapkan mampu dicapai dalam proses pembuatan karya tulis,
serta diberikan gambaran umum mengenai topik yang diangkat dalam penulisan karya
tulis. Selain itu, pada bab ini juga diuraikan dan dibatasi masalah yang akan dibahas
4
BAB II DATA DAN FAKTA ’’’’
Pada bab ini akan menerangkan dan memberikan gambaran umum tentang
perusahaan, bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan, struktur organisasi perusahaan
dan komponen laporan keuangan perusahaan untuk tahun 2016, 2017, dan 2018 yang
Pada bab ini penulis akan menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas. Penulis juga akan memberikan penjelasan mengenai
rasio keuangan yang akan digunakan dan melakukan perhitungan terhadap rasio
tersebut. Selanjutnya penulis akan melakukan analisis rasio keuangan terhadap laporan
keuangan perusahaan tahun 2016, 2017 dan 2018. Setelah mengetahui rasio keuangan
sejenis.
Pada bagian ini akan disampaikan simpulan hasil analisi rasio keuangan PT
Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan 2018 dan perbandingannya
5
BAB II
1. Sejarah Perusahaan
Waskita Karya merupakan salah satu perusahaan besar yang ada di Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 1 januari 1961 dengan nama “Volker
perusahaan dari Belanda namun dengan adanya Keputusan Pemerintah No.62 / 1961
yang bergerak di bidang strategis. Pada saat awal pengambil alihan Waskita Karya
Sejak Tahun 1973, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Waskita Karya
Perusahaan tidak hanya bergerak di bidang pengembangan terkait air, tetapi mulai
6
kegiatan konstruksi yang lebih luas seperti jembatan, bandara, pelabuhan, pabrik, jalan
Pada tahun 1980, berbagai proyek mulai dikerjakan oleh perusahaan termasuk
aliansi bisnis berupa joint operation dan joint venture dengan perusahaan asing
terkemuka. Beberapa proyek besar yang dikerjakan oleh perusahaan yang memberikan
Serbaguna Siwabesy.
Hotel Shangri-La, Menara Graha Niaga, BNI City (gedung tertinggi di Indonesia),
Menara Mandiri Plaza dan beberapa gedung lain di Jakarta dan kota-kota lain.
bertulang panjang dengan sistem kantilever gratis. Jembatan yang berhasil diselesaikan
yaitu Barelang IV, Rantau Berangin dan Raja Mandala. Selain itu perusahaan berhasil
sertifikasi ISO. Sertifikasi ISO 9002: 1994 diperoleh pada November 1995 yang
ISO yang diimplementasikan oleh perusahaan dan merupakan titik awal menuju era
persaingan global. Di bulan November 2009 sertifikasi ISO 9001: 2008 berhasil diraih.
7
Hal ini mengindikasikan bagaimana perusahaan selalu berusaha untuk memuaskan
pelanggannya.
sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Di tahun 2012, Waskita Karya menjadi emiten
terbesar ketiga yang melaksanakan penawaran umum saham perdana (IPO). Saham
yang diterbitkan sebanyak 3.082.315.000 lembar sekitar 32% dari modal yang
ditempatkan dan dijual dengan harga Rp 380 per saham. Dana tunai yang dihasilkan
a. Visi
Menjadi Perusahaan Indonesia Terpercaya dan Berkelanjutan di Bidang
b. Misi
Meningkatkan nilai Perusahaan yang berkelanjutan dengan:
8
PT Waskita Karya Tbk memiliki Motto Perusahaan yaitu “Maju dengan Karya
Bermutu”.
3. Struktur Organisasi
Tahunan (RUPST) 2019. susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada
Komisaris Independen
’’’’ ’’’’’’’’ : Bambang Setyo Wahyudi, Viktor S. Sirait,
Muradi
Direktur Utama
’’’’ ’’’’ : Destiawan Soewardjono
Direktur Keuangan
’’’’ : Taufik Hendra Kusuma
Direktur Operasi I
’’’’ ’’’’ ’’’’ : Didit Oemar Prihadi
Direktur Operasi II
’’’’ ’’’’ ’’’’ : Bambang Rianto
9
4. Kegiatan Usaha PT Waskita Karya Tbk
dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
Untuk saat ini PT Waskita Karya Tbk menjalankan kegiatan usaha dalam bidang
perluasan pasar konstruksi (precast, beton, property/realty & pengembang jalan tol,
serta energi) guna meningkatkan daya saing dan nilai tambah. Guna mendukung hal
Waskita Beton Precast yang merupakan anak perusahaan di bidang beton pracetak, PT
10
Waskita Toll Road anak perusahaan yang bergerak di bidang investasi jalan tol, PT
Waskita Karya Energi yang akan menjadi holding company bagi PT Waskita Sangir
Atas kinerja yang telah dilakukan oleh PT Waskita Karya Tbk. perseroan
• The Most Tax Friendly Corporate Tempo Country Contributor Award 2018 dari
XVIII tahun 2018 dari Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games XVIII
• Penghargaan zero accident untuk Proyek Paket 1 Transmisi 500 kV Pondasi &
tahun 2017 kategori BUMN Konstruksi dari Majalah Infobank diberikan pada
2018
11
• Anugerah Tokoh Investasi BUMN 2016 Kategori Infrastruktur diberikan pada
Laporan keuangan PT Waskita Karya Tbk disusun dan disajikan sesuai dengan
Indonesia (DSAK – IAI). Selain itu, laporan keuangan disesuaikan dengan peraturan
Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan
perolehan (historical cost), kecuali untuk akun aset tetap yang telah dinilai kembali
(revaluasi) di tahun 2000, investasi dalam efek tertentu yang dicatat sebesar nilai
sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the
lower of cost or net realizable value). Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi
12
kelangsungan usaha serta menggunakan metode akrual kecuali untuk laporan arus kas
konsolidasian.
adalah Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di
dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan
keuangan konsolidasian dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional
tersebut.
1. Neraca
Neraca PT Waskita Karya Tbk mencakup aset dan liabilitas dari Perusahaan dan
seluruh entitas anak yang secara langsung dan tidak langsung dikendalikan oleh
Perusahaan serta ekuitas yang dimiliki perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak
tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal di mana Grup secara efektif memperoleh
Tabel berikut merupakan rangkuman dari neraca PT Waskita Karya Tbk dari
13
2. Laba Rugi
Laporan laba rugi perusahaan terdiri dari pendapatan usaha serta beban-beban
pendapatan jalan tol, penjualan energi, pendapatan hotel dan pendapatan sewa degung.
Sekitar 90% pendapatan perusahaan diperoleh dari jasa konstruksi. Komponen beban
perusahaan terdiri dari beban penjualan, beban umum dan administrasi, beban pajak
final, beban lain-lain, beban keuangan dan beban pajak penghasilan. Selain pendapatan
kurs, pendapatan lain-lain dan keuntungan dan kerugian entitas asosiasi dan ventura
bersama.
Tabel berikut merupakan rangkuman dari Laba Rugi PT Waskita Karya Tbk
Tabel II. 2 Laba Rugi Perusahaan tahun 2016, 2017 dan 2018
Deskripsi 2016 2017 2018
Pendapatan Usaha 23.788.322.626.347 45.212.897.632.604 48.788.950.838.822
Beban Pokok Pendapatan (19,820,484,367,904) (35.749.365.206.806) (39.926.332.089.924)
Laba Kotor 3.967.838.258.443 9.463.532.425.798 8.862.618.748.898
Laba Sebelum Pajak dan Beban 3.138.424.696.705 6.552.730.316.841 7.995.684.174.386
Keuangan
Laba Sebelum Pajak 2,155,589,073,419 4.620.646.154.705 5.536.442.504.008
Laba Tahun Berjalan 1.813.068.616.784 4.201.572.490.754 4.619.567.705.553
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan
’’’’ ’’’’ ’’’’
C. Perusahaan Pembanding
14
Perusahaan tersebut dinasionalisasikan pada 11 Maret 1960 dan berubah nama menjadi
Perusahaan Negara (PN) Adhi Karya. Pada tanggal 1 Juni 1974 perusahaan ini berubah
status menjadi Perseroan Terbatas (PT). PT Adhi Karya pertama kali menjual sahamnya
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2004 dengan kode listing saham ADHI.
Sebagai perusahaan di bidang konstruksi, lini bisnis utama yang dimiliki oleh PT
Adhi Karya adalah bisnis konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, gedung bertingkat,
hingga fasilitas umum seperti bandara, pelabuhan, irigasi, jalan, jembatan, dan lainnya.
Salah satu proyek fasilitas umum yang sedang dikerjakan oleh PT Adhi Karya adalah
Sebagai salah satu kontraktor gedung dengan reputasi terbaik, PT Adhi Karya
ikut menjadi pemain besar dalam sektor properti. Fokus dari lini bisnis ini adalah
untuk komersial, perkantoran hunian, maupun hotel. Salah satu produk unggulan dari
lini bisnis ini adalah Transit Oriented Development (TOD), yaitu properti yang
terintegrasi dengan stasiun LRT. Selain bidang konstruksi beberapa bisnis yang
dijalankan perusahaan yaitu bidang energi, properti, manufaktur dan investasi. Dari
pada 4 September 1970. Perusahaan yang bergerak di bidang bangunan dan konstruksi
15
Bangun Persada pada tahun 1981. Perusahaan pertama kali menjual sahamnya di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006 dengan kode listing saham TOTL.
Bisnis utama perusahaan adalah di bidang konstruksi dan bisnis lainnya yang
perusahaan ini banyak melahirkan karya di fasilitas umum, gedung kantor, rumah sakit,
tempat ibadah, hotel, pusat perbelanjaan, kawasan industri, pemukiman bertingkat, dan
pendidikan. Misalnya, JIEXPO Convention and Theatre, ICE BSD, Astra Tower,
Kompas Tower, BRI BSD Tower Building, BSD Junction, dan lain-lain.
16
BAB III
A. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Menurut Ikatan
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
keputusan ekonomi.
komponen laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam karya tulis ini
Laporan laba-rugi merupakan bagian dari laporan keuangan yang berisi tentang
penghasilan, beban, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode
17
dari suatu perusahaan atau aset, kewajiban dan hak para pemilik perusahaan dalam
a. Laporan keuangan dibuat secara periodik, merupakan interim report dan bukan
merupakan laporan yang final. Oleh karena itu, semua jumlah atau hal yang
dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai realisasi atau nilai
likuidasi, yang mana dalam interim report terdapat personal judgement yang
pasti dan tepat. Padahal, dasar penyusunannya menggunakan standar nilai yang
mungkin berubah-ubah.
c. Laporan keuangan dinilai berdasarkan nilai uang pada saat terjadinya transaksi,
padahal nilai uang itu tidak selamanya sama. Akibatnya, perbandingan laporan
keuangan antar periode akuntansi tanpa adanya penyesuaian terhadap nilai uang
atau tingkat harga akan menghasilkan kesimpulan yang salah atau misleading.
dapat dikuantifisir.
keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan
18
tendensi atau kecenderungan (tren) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil
Menurut Nuh dan Wiyoto (2011), Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk
teknik untuk mengevaluasi sekumpulan data laporan keuangan lebih dari satu
yang telah terjadi. Perubahan tersebut berupa nilai nominal atau persentase.
2. Analisis Vertikal disebut juga common size analysis, berupa teknik mengevaluasi
data laporan keuangan dengan menunjukan bahwa setiap akun dalam laporan
data dengan data lain. Relasi tersebut dapat dinyatakan dalam suatu persentase.
Menurut Titman, Keown, dan Martin (2014), analisis laporan keuangan menjadi
suatu yang penting bagi masa sekarang dan masa depan bagi suatu perusahaan dalam
Dari penjelasan tersebut, Titman, Keown, dan Martin (2014, 92) juga
memberikan beberapa alasan mengapa dilakukan analisis laporan keuangan bagi pihak
internal maupun eksternal. Bagi pihak internal, beberapa alasan dilakukannya analisis
a. Untuk mengevaluasi performa dari pekerja dan menentukan kenaikan gaji dan
bonus mereka.
19
b. Untuk membandingkan performa keuangan dari divisi yang berbeda.
produk baru.
operasinya.
a. Bank dan kreditor lainnya menentukan apakah akan meminjamkan uang kepada
perusahaan;
perusahaan;
d. analis profesional yang berkerja pada perusahaan investasi atau reksa dana akan
tidak.
3. Rasio Keuangan
rasio solvabilitas , rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Namun pada karya
20
tulis ini penulis membatasi hanya menggunakan tiga rasio yaitu rasio likuiditas, rasio
a. Rasio Likuiditas
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo
dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Rasio ini dapat digunakan untuk
Rasio lancar dapat menunjukan sehjauh mana aset lancar dapat digunakan untuk
menutupi kewajiban jangka pendek. Rasio lancar di atas 100% menunjukan aset lancar
Aset Lancar
Rasio lancar =
Utang Lancar
jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki tanpa memperhitungkan
langsung dikonversi menjadi kas secepat piutang karena sifat alami dari persediaan
yang butuh waktu lebih lama untuk jadi kas. Selain itu di beberapa perusahaan terdapat
persediaan yang masih dalam proses dan belum selesai, sehingga belum bisa terjual
21
Rumus rasio cepat adalah sebagai berikut:
jangka pendek dengan kas atau setara kas. Apabila rasio ini di atas 100% maka kas
dan setara kas yang dimiliki perusahaan dapat menutupi hutang lancar yang ada.
b. Rasio Solvabilitas
pendek. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2004;70) mengemukakan bahwa rasio
solvabilitas yaitu mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan utang. Rasio ini
juga menjelaskan jumlah aset perusahaan yang dimiliki oleh pemilik ekuitas dan
Rasio utang membandingkan total kewajiban dengan total aset yang dimiliki
perusahaan. Rasio ini memberikan informasi tentang sejauh mana utang dapat ditutupi
22
oleh aset perusahaan dan mengukur seberapa besar perusahaan bergantung terhadap
Total Utang
Rasio Utang =
Total Aset
Rasio Utang terhadap Ekuitas membandingkan total hutang dengan total ekuitas.
Dengan rasio ini, para pemegang kepentingan seperti pemegang saham dan kreditor
Time Interest Earned Ratio membandingkan laba bersih sebelum beban bunga
dan pajak dengan beban bunga. Rasio ini memberikan informasi mengenai apakah
23
c. Rasio Profitabilitas
perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu dan juga dapat digunakan
perusahaan.
Rasio pendapatan kotor membandingkan laba kotor dengan penjualan. Rasio ini
2009:18).
mengetahui berapa keuntungan dari operasional perusahaan dari setiap satu rupiah
penjualan yang berhasil dilakukan. Rasio ini menunjukan seberapa bagus perusahaan
dalam mengelola laporan laba rugi karena dari sini dapat diketahui tingkat keuntungan
setelah mengurangi harga pokok penjualan, beban operasi dan beban administrasi
24
3) Rasio pendapatan bersih (net profit margin)
dengan pendapatan/penjualan.
dengan total aset yang dimiliki. Rasio ini dapat mengukur kemampuan perusahaan
perusahaan.
Laba Bersih
Return on Asset =
Total Aset
perusahaan memberikan suatu tingkat pengembalian yang masuk akal atas investasi
yang sudah dilakukan. Rasio ini akan mengukur tingkat pengembalian atau return atas
25
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Laba Bersih
Return on Equity =
Total Ekuitas pemegang saham
B. Pembahasan
perusahaan dan mengolah data tersebut yang hasilnya disajikan dalam bentuk tabel.
Laporan keuangan yang digunakan untuk tahun 2016 dan 2017 adalah laporan
keuangan yang telah disesuaikan. Dalam melakukan perhitungan laba sebelum pajak
dan bunga dan laba operasional penulis menghitung dengan cara menambahkan laba
bersih ditambah dengan beban pajak penghasilan tidak final dan beban bunga tahun
tersebut.
Tabel berikut merupakan data keuangan PT Waskita Karya Tbk tahun 2016
26
Data keuangan di atas diolah dan menghasilkan data rasio likuiditas PT Waskita
Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 beserta perubahannya. Hasil
Rasio lancar PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun
2018 berada di atas 1 yang menunjukan bahwa aset lancar masih dapat menutupi
kewajiban lancar perusahaan. Rasio lancar sempat mengalami penurunan -21,05% pada
tahun 2017 yang diakibatkan oleh saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2017
mengalami penurunan -42,86% dibandingkan saldo kas dan setara kas di akhir tahun
2016. Pada tahun 2018 saldo kas dan setara kas mengalami kenaikan sehingga rasio
Rasio cepat PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018
berada di kisaran angka 1 yang menunjukan aset lancar tanpa persediaan masih dapat
menutupi kewajiban lancar perusahaan, kecuali pada tahun 2017 yang mengalami
penurunan ke angka 0,940. Penurunan diakibatkan oleh kenaikan kewajiban lancar dan
persediaan masing-masing 67,21% dan 26,55% sedangkan aset lancar naik sebesar
32,02%. Di tahun 2018 rasio cepat kembali mengalami kenaikan ke angka 1,09.
Rasio kas PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini di picu oleh saldo kas dan setara
27
kas pada akhir tahun 2017 mengalami penurunan -42,85% yang diikuti oleh kenaikan
kewajiban jangka pendek sebesar 66,26%. Di tahun 2018 rasio kas kembali naik ke
angka 0,191. Rasio kas yang ada di antara 0,116-0,339 menunjukan perusahaan tidak
dapat menutupi kewajiban jangka pendek dengan kas dan setara kas. Namun, perlu
diperhatikan bahwa perhitungan dilakukan hanya di satu titik saldo kas dan setara kas
yang digunakan merupakan saldo di akhir tahun bukan saldo sepanjang tahun. Selain
itu, jika perusahaan memiliki banyak kas berlebih menunjukan inefisiensi dalam
penggunaan kas.
Tabel berikut merupakan data keuangan PT Waskita Karya Tbk tahun 2016
Data keuangan di atas diolah dan menghasilkan data rasio solvabilitas PT Waskita
Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 beserta perubahannya. Hasil
28
Rasio utang PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018
berada di kisaran 0,7 yang menunjukan bahwa total aset perusahaan masih lebih besar
dari total kewajiban selain itu angka tersebut juga menunjukan aset yang dimiliki oleh
perusahaan sekitar 70% dibiayai oleh utang. Di tahun 2016 rasio utang berada di angka
0,727 mengalami kenaikan yang tidak signifikan pada tahun 2017 ke angka 0,768 dan
Kenaikan yang tidak signifikan dari rasio utang dikarenakan kenaikan total aset dan
total kewajiban yang tidak berbeda jauh yaitu 59,35% dan 68,25% pada tahun 2017 dan
27,07% dan 27,10% pada tahun 2018. Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan
utang sebagai alat untuk membeli aset yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas
produksi memiliki risiko dalam jangka panjang, risiko tersebut ada ketika utang yang
penjualan.
Rasio Utang terhadap Ekuitas PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018 berada di atas angka 1. Hal tersebut menunjukan bahwa kreditor
memiliki klaim lebih besar terhadap aset perusahaan dibandingkan dengan investor.
Rasio ini mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2017 sebesar 24,02%.
Kenaikan ini di picu oleh kenaikan total kewajiban sebesar 68,25% namun total ekuitas
hanya mengalami kenaikan sebesar 35,66%. Di tahun 2018 rasio ini tidak mengalami
perubahan yang signifikan dan berada di angka 3,306. Hal yang perlu diperhatikan
adalah status perusahan sebagai BUMN yang berarti ada kepemilikan saham oleh
pemerintah di komponen ekuitas perusahaan tersebut. Ketika rasio ini di atas angka satu
berarti klaim atas aset perusahaan lebih bayak diambil porsinya oleh kreditor.
29
Time interest earned ratio PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018 berada di angka 3,193, 3,392 dan 3,251. Masing-masing tahun time
interest earned ratio berada di atas angka 3 yang menunjukan bahwa perusahaan dapat
membayar beban bunga dengan laba operasinya hingga tiga kali lipat dari beban bunga
tiap tahun tersebut. Di tahun 2017 Laba Sebelum Pajak dan Bunga mengalami kenaikan
hingga 108,79% dari tahun sebelumnya namun tidak meningkatkan time interest
earned ratio secara signifikan karena diikuti dengan kenaikan beban bunga sebesar
96,58%.
Tabel berikut merupakan data keuangan PT Waskita Karya Tbk tahun 2016
Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 beserta
30
Rasio pendapatan bersih
0,076 0,093 0,095 21,93% 1,89%
(net profit margin)
Tingkat pengembalian pada
0,030 0,043 0,037 45,42% -13,47%
aset (return on asset)
Tingkat pengembalian pada
0,108 0,185 0,160 70,82% -13,39%
ekuitas (return on equity)
Sumber: diolah dari laporan keuangan perusahaan
Rasio pendapatan kotor PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018 berada di angka 0,167, 0,209 dan 0,182. Data tersebut menunjukan
terhadap harga produksi. Kenaikan Rasio pendapatan kotor sempat terjadi di tahun
2017, naik 25,49%. Kenaikan rasio disebabkan oleh laba kotor yang naik 138,51%
diikuti penjualan yang hanya mengalami kenaikan 90,06%, hal ini menunjukan
peningkatan efisiensi dalam menentukan harga produksi di tahun 2017. Di tahun 2018
Rasio pendapatan operasional PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai
keuntungan dari operasional perusahaan untuk setiap satu rupiah penjualan ada di
kisaran 0,132-0,163 rupiah. Di saat rasio pendapatan kotor mengalami fluktuasi rasio
ini mengalami tren yang relatif baik di mana setiap tahun mengalami kenaikan yang
Rasio pendapatan bersih PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018 adalah 0,076, 0,093 dan 0,095. Rasio ini menunjukan laba bersih
dari setiap satu rupiah penjualan adalah 0,076, 0,093 dan 0,095 rupiah. Rasio ini pun
memiliki tren yang relatif baik karena mengalami peningkatan untuk setiap tahunnya.
31
Return on asset PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun
2018 adalah 0,030, 0,043 dan 0,037. Data tersebut menunjukan kemampuan perusahaan
dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan laba bersih. Satu rupiah dari aset yang
dimiliki dapat menghasilkan keuntungan 0,030 rupiah pada tahun 2016, 0,043 rupiah
pada tahun 2017 dan 0,037 rupiah pada tahun 2018. Kenaikan yang terjadi pada tahun
2017 disebabkan oleh kenaikan laba bersih 131,74% dari tahun sebelumnya diikuti total
Return on equity PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun
2018 adalah 0,108, 0,185 dan 0,160. Data tersebut menunjukan setiap satu rupiah yang
dibayarkan investor menghasilkan 0,108 rupiah pada tahun 2016, 0,185 rupiah pada
tahun 2017 dan 0,160 rupiah pada tahun 2018. Di tahun 2017 terjadi kenaikan rasio
yang signifikan sebesar 70,82% dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh kenaikan
laba bersih sebesar 131,74% yang diikuti oleh kenaikan ekuitas sebesar 35,66%. Di
tahun 2018 kenaikan laba bersih hanya 9,95% sedangkan total ekuitas naik 26,95%, hal
Perusahaan Sejenis
Karya Tbk dengan dua perusahaan sejenis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penulis mencoba membandingkan dengan satu perusahan BUMN dan satu perusahaan
swasta, perusahaan tersebut adalah PT Adhi Karya Tbk dan PT Total Bangun Persada
Tbk.
32
a. Perbandingan Rasio Likuiditas PT Waskita Karya Tbk Tahun 2016 – 2018 dengan
Untuk rasio likuiditas, perusahaan dengan tingkat likuiditas yang bagus akan
memiliki rasio yang besar untuk rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kasnya. Rasio
pendeknya pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.
dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
Rasio lancar dari ketiga perusahaan selama tahun 2016 sampai dengan 2018
bersifat fluktuatif dan berada di atas angka 1. Dibandingkan dengan dua perusahaan
sejenis rasio lancar PT Waskita Karya Tbk selama 2016 sampai dengan 2018 memiliki
angka yang paling kecil. Rasio lancar dua perusahaan pembanding berada di atas angka
1,2, sedangkan PT Waskita Karya Tbk hanya melebihi angka 1,2 di tahun 2016 saja.
dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
33
Rasio cepat dari ketiga perusahaan selama tahun 2016 sampai dengan 2018
bersifat fluktuatif. Rasio cepat PT Waskita Karya Tbk di tahun 2016 berada di peringkat
dua di bawah PT Total Bangun Persada Tbk. Di tahun 2017 dan 2018 rasio cepat PT
Tabel berikut merupakan perbandingan rasio kas PT Waskita Karya Tbk dengan
dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
Rasio kas dari ketiga perusahaan mengalami penurun di tahun 2017, penurunan
terbesar dialami oleh PT Waskita Karya Tbk. Selama tahun 2017 dan 2018, PT Total
Bangun Persada Tbk menjadi perusahaan dengan rasio kas terbesar di banding dua
perusahaan lain. Sementara PT Waskita Karya Tbk memiliki rasio kas terkecil
Perusahaan dengan rasio utang dan rasio utang terhadap ekuitas yang besar,
melakukan pembiayaan. Sedangkan untuk time interest earned ratio, semakin besar
rasio ini menunjukan semakin besar kemampuan perusahaan membayar beban bunga.
dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
34
Tabel III. 10 Perbandingan Rasio Utang
Nama 2016 2017 2018
Waskita Karya 0,727 0,768 0,768
Adhi Karya 0,728 0,793 0,791
Total Bangun Persada 0,681 0,689 0,674
Sumber: diolah dari laporan keuangan perusahaan
Rasio utang dari ketiga perusahaan selama tahun 2016 sampai dengan 2018
bersifat fluktuatif. PT Adhi Karya Tbk menjadi perusahaan dengan rasio utang tersesar
untuk setiap tahunnya dan PT Total Bangun Persada Tbk menjadi perusahaan dengan
rasio utang terkecil untuk setiap tahunnya. Tahun 2017 menjadi tahun di mana semua
Karya Tbk dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai tahun 2018.
tahun 2017. PT Adhi Karya Tbk menjadi perusahaan yang memiliki rasio utang
terhadap ekuitas terbesar untuk setiap tahunnya. PT Waskita Karya Tbk menjadi
perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas yang selalu naik untuk setiap tahunnya.
Karya Tbk dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan 2018.
35
Tabel III. 12 Perbandingan Time Interest Earned Ratio
Nama 2016 2017 2018
Waskita Karya 3,193 3,392 3,251
Adhi Karya 2,231 2,167 2,240
Total Bangun Persada 55.539 90.989 223.553
Sumber: diolah dari laporan keuangan perusahaan
Time interest earned ratio ketiga perusahaan bersifat fluktuatif kecuali PT Total
Bangun Persada Tbk yang memiliki tren meningkat. Dibandingkan dengan kedua
perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk memiliki rasio yang jauh lebih besar, ini
menghasilkan laba, semakin besar rasio profitabilitas semakin besar keuntungan yang
Tbk dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
Dari ketiga perusahaan hanya PT Adhi Karya Tbk yang memiliki tren rasio yang
meningkat. Untuk dua perusahaan lain sempat mengalami peningkatan rasio di tahun
2017 tetapi mengalami penurunan di tahun 2018. PT Waskita Karya Tbk menjadi
36
perusahaan dengan rasio dengan angka yang paling tinggi walaupun trennya tidak
meningkat.
Karya Tbk dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan tahun
2018.
setiap tahunnya, kecuali PT Total Bangun Persada Tbk yang mengalami penurunan
rasio di tahun 2018. PT Waskita Karya Tbk menjadi perusahaan dengan dengan rasio
terbesar dan PT Adhi Karya Tbk menjadi perusahaan dengan rasio paling kecil.
Karya Tbk dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan tahun
2018.
tahunnya, kecuali PT Total Bangun Persada Tbk yang mengalami penurunan rasio di
tahun 2018. PT Waskita Karya Tbk menjadi perusahaan dengan rasio terbesar di tahun
37
2016 dan tahun 2018, sedangkan di tahun 2017 PT Total Bangun Persada Tbk menjadi
Waskita Karya Tbk dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018.
Tingkat pengembalian pada aset PT Adhi Karya Tbk memiliki tren yang
meningkat setiap tahun, sedangkan untuk dua perusahaan lain memiliki tren meningkat
di tahun 2017 dan tren menurun di tahun 2018. Walaupun memiliki tren yang menurun
di tahun 2018 PT Total Bangun Persada Tbk memiliki rasio tertinggi di antara dua
perusahaan lain, hal tersebut disebabkan karena aset yang dimiliki perusahaan yang
Waskita Karya Tbk dengan dua perusahaan sejenis selama tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018.
38
Dari ketiga perusahaan hanya PT Adhi Karya Tbk memiliki tren yang meningkat,
sedangkan untuk dua perusahaan lain memiliki tren meningkat di tahun 2017 dan tren
menurun di tahun 2018. Kenaikan rasio yang signifikan dialami oleh PT Waskita Karya
Tbk di tahun 2017, hal ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih yang signifikan di
tahun tersebut.
39
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
keuangan ekuitas PT Waskita Karya Tbk dengan dua perusahaan sejenis selama tahun
2016 sampai dengan tahun 2018 dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
jangka pendeknya pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang
tersedia. Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang bagus akan memiliki rasio yang
2. Rasio lancar PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018
berada di atas 1 yang menunjukan bahwa aset lancar masih dapat menutupi
Dibandingkan dengan dua perusahaan sejenis rasio lancar PT Waskita Karya Tbk
selama 2016 sampai dengan 2018 memiliki angka yang paling kecil. Hal tersebut
40
3. Rasio cepat PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018
berada di kisaran angka 1 yang menunjukan aset lancar tanpa persediaan masih dapat
penurunan ke angka 0,940. Dibandingkan dengan dua perusahaan lain rasio cepat
PT Waskita Karya Tbk memiliki angka di bawah perusahaan lain. Hal tersebut
dengan aset lancar tanpa persediaan masih kalah dengan dua pesaing.
4. Rasio kas PT Waskita Karya Tbk yang ada di antara 0,116-0,339 menunjukan
perusahaan tidak dapat menutupi kewajiban jangka pendek dengan kas dan setara
kas. Dibandingkan dengan dua perusahaan lain rasio kas PT Waskita Karya Tbk
tahun 2016 dapat bersaing dengan yang lain. Di tahun 2017 dan 2018 rasio kas PT
Waskita Karya Tbk memiliki angka yang paling kecil. Hal tersebut menunjukan
perusahaan memiliki risiko gagal bayar untuk kewajiban jangka pendek yang lebih
besar dibandingkan dua pesaing. Di sisi lain, perusahaan dapat memanfaatkan kas
pendek. Perusahaan dengan rasio utang dan rasio utang terhadap ekuitas yang besar,
melakukan pembiayaan. Sedangkan untuk time interest earned ratio, semakin besar
rasio ini menunjukan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar beban
bunga.
41
6. Rasio utang PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018
berada di kisaran 0,7 yang menunjukan bahwa total aset perusahaan masih lebih
besar dari total kewajiban selain itu angka tersebut juga menunjukan aset yang
dimiliki oleh perusahaan sekitar 70% dibiayai oleh utang. Dibandingkan dengan dua
perusahaan lain rasio utang PT Waskita Karya Tbk berada di posisi 2 di bawah PT
Adhi Karya Tbk. Hal tersebut menunjukan perusahan masih dapat mengendalikan
7. Rasio Utang terhadap Ekuitas PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018 berada di atas angka 1. Hal tersebut menunjukan bahwa kreditor
memiliki klaim lebih besar terhadap aset perusahaan dibandingkan dengan investor.
Dibandingkan dengan dua perusahaan lain rasio utang terhadap ekuitas PT Waskita
Karya Tbk berada di posisi 2 di bawah PT Adhi Karya Tbk. Hal tersebut menunjukan
perusahan masih dapat mengendalikan komposisi utang dan ekuitas yang dimiliki
8. Time Interest Earned Ratio berada di atas angka 3 yang menunjukan bahwa
perusahaan dapat membayar beban bunga dengan laba operasinya hingga tiga kali
lipat dari beban bunga tiap tahun tersebut. Dibandingkan dengan dua perusahaan lain
rasio utang terhadap ekuitas PT Waskita Karya Tbk berada di posisi 2 di bawah PT
Total Bangun Persada Tbk. Hal tersebut menunjukan perusahaan masih dapat
laba, semakin besar rasio profitabilitas semakin besar keuntungan yang dihasilkan
oleh perusahaan.
42
10. Rasio pendapatan kotor PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018 berada di angka 0,167, 0,209 dan 0,182. Data tersebut menunjukan
Dibandingkan dengan dua perusahaan lain rasio PT Waskita Karya Tbk memiliki
11. Rasio pendapatan operasional PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai
Dibandingkan dengan dua perusahaan lain rasio PT Waskita Karya Tbk memiliki
12. Rasio pendapatan bersih PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018 adalah 0,076, 0,093 dan 0,095. Data tersebut menunjukan laba bersih
dari setiap satu rupiah penjualan. Dibandingkan dengan dua perusahaan lain rasio
PT Waskita Karya Tbk memiliki angka paling tinggi dengan tren meningkat. Hal
13. Return on asset PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun
2018 adalah 0,030, 0,043 dan 0,037. Data tersebut menunjukan kemampuan
Dibandingkan dengan perusahaan lain rasio PT Waskita Karya Tbk berada di posisi
43
dua. Hal tersebut menunjukan perusahaan masih dapat bersaing menggunakan aset
14. Return on equity PT Waskita Karya Tbk selama tahun 2016 sampai dengan tahun
2018 adalah 0,108, 0,185 dan 0,160. Data tersebut menunjukan laba bersih yang
diterima untuk setiap satu rupiah yang dibayarkan investor. Dibandingkan dengan
perusahaan lain rasio PT Waskita Karya Tbk berada di posisi dua. Hal tersebut
investor.
Secara keseluruhan PT Waskita Karya Tbk memiliki rasio likuiditas yang aman
namun dibandingkan dengan dua perusahaan lain rasio likuiditas PT Waskita Karya
Tbk memiliki angka yang buruk. Sedangkan dilihat dari rasio solvabilitas, PT Waskita
Karya Tbk memiliki utang dengan rasio solvabilitas yang cukup tinggi tetapi masih
dapat bersaing dengan dua perusahaan lain. Dengan rasio likuiditas dan solvabilitas
tersebut, PT Waskita Karya Tbk memiliki rasio profitabilitas yang baik dan dapat
44
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, D.E., & Weigaant, J. J. (2015) Financial Accounting (IFRS ed.). New
Jersey:Jhon Wiley & Sons.
Titman, Keown, dan Martin. 2014. Financial Management Principles and Application
Twelfth Edition. Harlow: Pearson Education Limited.
Biswan, Ali Tafriji dan Moh. Luthfi Mahrus. 2017. Praktik Akuntansi Keuangan
Menengah: Buku Satu. Bintaro: PKN STAN press.
PT. Waskita Karya Tbk. Laporan Tahunan (Annual Report) 2018. Jakarta: PT. Waskita
Karya Tbk.
PT. Waskita Karya Tbk. Laporan Tahunan (Annual Report) 2017. Jakarta: PT. Waskita
Karya Tbk.
PT. Adhi Karya Tbk. Laporan Tahunan (Annual Report) 2018. Jakarta: PT. Adhi Karya
Tbk.
PT. Adhi Karya Tbk. Laporan Tahunan (Annual Report) 2017. Jakarta: PT. Adhi Karya
Tbk.
PT. Total Bangun Persada Tbk. Laporan Tahunan (Annual Report) 2018. Jakarta: PT.
Total Bangun Persada Tbk.
PT. Total Bangun Persada Tbk. Laporan Tahunan (Annual Report) 2017. Jakarta: PT.
Total Bangun Persada Tbk.
Dinarjito, Agung. 2018. Menilai Kesehatan BUMN Konstruksi yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Sebagai Akibat Meningkatnya Proyek Infrastruktur Pemerintah.
Jakarta: Substansi. Vol. 2 No. 01:1-18.
Bursa Efek Indonesia. 2010. “Laporan Keuangan dan Tahunan.” IDX. Diakses pada tanggal
16 Januari 2020. http://www.idx.co.id.
45
Muhammad Riza. 2017. Analisis Kinerja Keuangan PT. Garuda Indonesia Tbk.
Universitas Samudra: Jurnal Jurnal Serambi Ekonomi dan Bisnis. Vol. 4 No. 1
(2017).
Ayuningtyas, Dwi. “Utang BUMN Karya Tambah Rp 169 T, Waskita Paling Besar”
CNBC Indonesia, www.cnbcindonesia.com/market/20190703150207-17-82449/
utang-bumn-karya-tambah-rp-169-t-waskita-paling-besar. Diakses 16 Januari 2020.
46
LAMPIRAN
Lampiran 1: Neraca PT Waskita Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017
Lampiran 2: Laporan Laba Rugi PT Waskita Karya Tbk Tahun 2018 dan
2017Lampiran 3: Neraca PT Waskita Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017
47
sas
48
Lampiran 2: Laporan Laba Rugi PT Waskita Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017
49
Lampiran 3: Neraca PT Waskita Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016
Lampiran 6: Laporan Laba Rugi PT Waskita Karya Tbk Tahun 2017 dan
2016Lampiran 7: Neraca PT Waskita Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016
50
sad
51
Lampiran 4: Laporan Laba Rugi PT Waskita Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016
Lampiran 8: Neraca PT Adhi Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017Lampiran 9: Laporan
Laba Rugi PT Waskita Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016
52
Lampiran 5: Neraca PT Adhi Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017
Lampiran 10: Laporan Laba Rugi PT Adhi Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017Lampiran
11: Neraca PT Adhi Karya Tbk Tahun 2018 dan 20175
53
ad
54
Lampiran 6: Laporan Laba Rugi PT Adhi Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017
Lampiran 12: Neraca PT Adhi Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016Lampiran 13: Laporan
Laba Rugi PT Adhi Karya Tbk Tahun 2018 dan 2017
55
Lampiran 7: Neraca PT Adhi Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016
Lampiran 14: Laporan Laba Rugi PT Adhi Karya Tbk Tahun 2017 dan
2016Lampiran 15: Neraca PT Adhi Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016
56
Sumber: laporan keuangan perusahaan
57
Lampiran 8: Laporan Laba Rugi PT Adhi Karya Tbk Tahun 2017 dan 2016
Lampiran 16: Neraca PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2018 dan 2017Lampiran
17: Laporan Laba Rugi PT Adhi Karya Tbk Tahun 2017 dan 201688
58
Lampiran 9: Neraca PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2018 dan 2017
Lampiran 18: Laporan Laba Rugi PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2018 dan
2017Lampiran 19: Neraca PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2018 dan 2017
59
ads
60
Lampiran 10: Laporan Laba Rugi PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2018 dan 2017
Lampiran 20: Neraca PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2017 dan 2016Lampiran
21: Laporan Laba Rugi PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2018 dan 201710
61
as
62
Lampiran 11: Neraca PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2017 dan 2016
Lampiran 22: Laporan Laba Rugi PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2017 dan
2016Lampiran 23: Neraca PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2017 dan 2016
63
as
64
Lampiran 12: Laporan Laba Rugi PT Total Bangun Persada Tbk Tahun 2017 dan 2016
65