TANGERANG SELATAN
FAHRI KURNIAWAN
Diajukan oleh:
Fahri Kurniawan
NPM : 4302190076
Mahasiswa Program Studi Diploma III Manajemen Aset
Jurusan Manajemen Keuangan
Tahun 2020
“OPTIMALISALI PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA “
FAHRI KURNIAWAN
Diajukan oleh:
Fahri Kurniawan
NPM : 4302190076
i|Page
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
TANGERANG SELATAN
PERSETUJUAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Mengetahui Menyetujui
Ketua Jurusan Manajemen keuangan, Dosen Pembimbing,
ii | P a g e
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
PERNYATAAN KEASLIAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Karya Tulis Tugas Akhir ini
adalah hasil tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan
tulisan
yang saya salin atau tiru tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila
terbukti saya melakukan tindakan plagiarisme, saya siap dinyatakan tidak lulus dan
dicabut gelar yang telah diberikan.
Fahri kurniawan
NPM 4302190076
iii | P a g e
iv | P a g e
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
v|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas karya tulis tugas akhir yang
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas
pada Mata kuliah Mata Kuliah Aplikasi Komputer Perkantoran Selain itu, karya tulis
tugas akhir ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengelolaan Barang
dosen pengampu dari mata kuliah ini, yang telah memberikan tugas ini, sehingga saya
barang milik Negara. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
ini.Saya menyadari.Saya berharap dengan adanya KTTA ini ,bisa bermanfaat dan
Fahri Kurniawan
vi | P a g e
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
PERSETUJUAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR...........................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN................................................................................................iii
PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI..................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR / GRAFIK.........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Ruang Lingkup...........................................................................................................3
A. Sistematika Penyajian................................................................................................4
BAB II DATA DAN FAKTA................................................................................................6
A. Gambaran Objek........................................................................................................6
A. Permasalahan Yang Terjadi......................................................................................9
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN....................................................10
A. Landasan Teori.........................................................................................................10
B. Pembahasan..............................................................................................................13
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN...................................................................................15
A. Simpulan....................................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................................17
vii | P a g e
DAFTAR TABEL
viii | P a g e
DAFTAR GAMBAR
ix | P a g e
DAFTAR LAMPIRAN
x|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengelolaan barang dengan baik dan efisien, Pengelolaan BMN dilaksanakan sesuai
Tahapan pengelolaan berdasarkan siklus hidup aset tersebut, secara umum terbagi ke
dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang
(asset manager) dan pengguna barang (asset user) agar optimalisasi pengelolaan BMN
dapat tercapai.dari ke empat tahapan tersebut pengelola barang harus bekerja dengan
jujur dan mengikuti proseder yang telah di tetapkan atau yang sudah direncanakan
sejak awal
1|Page
Optimalisasi pengelolaan BMN yang merupakan proses kerja dalam manajemen asset
pendapatan.
Proses Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan barang milik
Lalu siapa yang bertanggung jawab untuk mengelola barang milik negara? Peraturan
kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah.
Pengelolaan aset yang baik akan berkontribusi besar bagi pemerintah daerah,
sebaliknya jika pengelolaannya buruk maka akan berdampak buruk pula pada
pemerintah daerah tersebut. Berdasarakan latar belakang diatas maka peneliti tertarik.
2|Page
Dari hasil analisis dan pembahasan penelitian tentang optimalitas pengelolaan aset
(Barang Milik Negara) pada kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara perencanaan terhadap tingkat
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi dalam penelitian ini terbukti,
karena tidak memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan.Hipotesis kedua
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi dalam penelitian ini terbukti,
karena memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Hipotesis ketiga yang
aset/barang (Barang Milik Negara) pada kantor Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Provinsi dalam penelitian ini terbukti, karena memiliki pengaruh
B. Ruang Lingkup
Dalam (PPRI NO 27 tahun 2014) Ruang lingkup Barang Milik Negara/Daerah dalam
Peraturan Pemerintah ini mengacu pada pengertian Barang Milik Negara/ Daerah
3|Page
berdasarkan rumusan dalam Pasal 1 angka 10 dan angka 11 Undang-Undang Nomor 1
Milik Negara/Daerah dalam Peraturan Pemerintah ini dibatasi pada pengertian Barang
1 2
PERENCANAAN PEROLEHAN LAINYA
DAN DAN APBN
PENGANGGARAN
3
STATUS PENGGUNA
4
5 PEMANFAATAN
PENGAMANAN DAN
BUMN
PEMELIHARAAN
11 PEMBINAAN PENGAWASAN
PENILAIAN
DAN PENGENDALIAN
PEMINTAHTA 6
PENATAUSAHAAN
PEMUSNAHAN NGANAN 7
10
8
9
PENGHAPUSAN
Barang Milik Negara/Daerah tersebut merupakan siklus logistik yang lebih terinci
4|Page
A. Sistematika Penyajian
Secara garis besar penulisan karya tulis tugas akhir mengenai optimalisasi ini
dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu (1) pendahuluan; (2) batang tubuh; (3)
1. Bagian pendahuluan
a) Halaman cover
b) Halaman judul
c) Halaman persetujuan
d) Pernyataan keaslian
f) Kata pengantar
g) Daftar isi
h) Daftar table
j) Daftar lampiran
a) Bab I Pendahuluan
5|Page
digunakan,serta sistematika penulisan yang dilakukan pada penulisan laporan
skripsi ini.
Dalam bab ini akan menjelaskan secara singkat tentang , analisis yang
Bab ini berisi tentang Materi atau teori LANDASAN TEORI secara umum dan
3. Bagian penutup
Bab ini berisi kesimpulan tentang hal-hal penting yang telah dibahas pada
BAB II
DATA DAN FAKTA
A. Gambaran Objek
Barang milik negara tidak hanya berasal dari dalam negeri saja melainkan berasal dari
6|Page
a) barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;
a) Barang milik negara yang dimiliki oleh pusat yaitu barang yang berada di
b) Barang milik negara yang dimiliki oleh daerah yaitu barang yang berada di
sepanjang belum diatur lain, Peraturan Pemerintah ini juga melingkupi Barang Milik
7|Page
Negara/Daerah yang bersifat tak berwujud sebagai kelompok Barang Milik
1. Persedian
aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk
(kemhan, 2018)
2. Aset tetap
Menurut (PSAK) ,aktiva tetap adalah aset yang berwujud yang didapat/diperoleh
dengan kondisi siap pakai maupun dibangun terlebih dahulu dan dipakai dalam
aktivitas operasi perusahaan, tidak ditujukan dijual kembali dalam rangka aktivitas
normal perusahaan serta memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku (lebih
c) Memiliki nilai yang material, harga aset tersebut cukup signifikan contohnya
8|Page
d) Memiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku dan nilai manfaat
e) Aset digunakan dalam aktivitas normal perusahaan (tidak untuk dijual lagi
(Nicho, 2014)
3. Asset lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset
tetap, dana cadangan, dan piutang jangka panjang. Aset Lainnya antara lain:
9|Page
d) Aset Lain-Lain.
diidentifikasi namun tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tidak Berwujud merupakan
bagian dari Aset Non lancar yang digunakan secara langsung atau tidak langsung
untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum yang memiliki
negara atau milik daerah masih menjadi permasalahan klasik di berbagai daerah.
Ketidakpedulian terhadap pengelolaan dan pemeliharaan aset yang carut marut dapat
terlihat dari catatan atas opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap keuangan
10 | P a g e
Pemerintah Daerah yang hampir setiap tahun masih didominasi masalah pengelolaan
di antaranya pengelolaan asset negara yang tidak jelas status hukumnya atau
bersengketa, pemanfaatan asset oleh pihak lain yang tidak sesuai dengan prosedur,
tukar-menukar asset negara serta sumber daya manusia yang tidak memahami
dan juga ,aset belum dilengkapi dengan Nomor Urut Pencatatan (NUP) inventaris
barang, pencatatan atas Barang Milik Negara (BMN) yang “dipinjampakaikan” belum
tertib, masih terdapat perbedaan data BMN pada aplikasi Sistem Informasi
banyak tanah pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang belum bersertipikat.
Permasalahan ini, masih terjadi karena tanah yang dikuasai pemerintah tidak
dan ketidakakuratan data yang diinput dalam sistem informasi, dan pembiayaan
11 | P a g e
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang
sah.sedangkan Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh
atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau berasal dari perolehan
yang terlibat dalam optimalisasi pengelolaannya mulai dari Pemerintah Pusat sampai
(Sidik, 2017)
12 | P a g e
pengguna barang. Pemerintah Daerah, Gubernur/bupati/walikota adalah pemegang
barang milik daerah,Kepala kantor satuan kerja perangkat daerah adalah pengguna
(PPRI NO 27 TAHUN 2014) Dalam mengelola barang milik negara pegawai harus
memegang teguh asas yang telah dibuat agar dalam menjalankan pekerjaan
pengelolaan bisa berjalan dengan baik,asas pengelolaan BMN terdiri dari 6 asas yaitu
13 | P a g e
a) Azas fungsional
terhadap hak dan peran serta masyarakat dalam memperoleh informasi yang
d) Azas Efisiensi
optimal.
14 | P a g e
Selanjutnya BMN juga harus dimanfaatkan dengan baik, Peraturan Menteri Keuangan
negara/daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan (KSP), bangun serah
guna/bangun guna serah, Kerja sama penyediaan infrastruktur (KSPI) dengan tidak
Pemanfaatan BMN/D dilaksanakan oleh Pengelola Barang, untuk BMN yang berada
persetujuan Pengelola Barang, untuk BMD berupa sebagian tanah dan/atau bangunan
yang masih digunakan oleh Pengguna Barang, dan selain tanah dan/atau bangunan.
Pemanfaatan
a) Sewa
Pemanfaatan BMN/D oleh pihak lain dalam jangka waku tertentu dan menerima
15 | P a g e
b) Pinjam Pakai
antar Pemda dlm jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jk
c) Kerjasama Pemanfaatan
Pendayagunaan BMN/D oleh pihak lain dlm jangkawaktu tertentu dlm rangka
Pemanfaatan tanah milik pemerintah oleh pihak lain dgn mendirikan bangunan
kembali
kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha untuk kegiatan penyediaan
B. Pembahasan
Dalam pengelolaan barang milik negara / daerah pasti ada kesalahan dalam
pengelolaan dan penatausahaan aset tetap belum memadai, antara lain: tanah dan
kendaraan yang belum didukung bukti kepemilikan dan dikuasai oleh pihak lain serta
16 | P a g e
Dalam masalah yang pertama penatausahaan aset belum memadai bahkan masih
banyak barang yang belum memiliki kepemilikan dan masih di kuasai oleh pihak lain,
ini menunjukkan Azas kepastian hukum terhadap kepemilikan aset belum berjalan
dengan semestinya.
penatausahaan aset tetap yang, Satuan Kerja (Satker) diwajibkan untuk melakukan
inventarisasi BMN paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun dalam rangka
BMN.
Dan Perlu dilakukan pengkajian atas mengkaji atas nilai amortisasi Aset Tak
Berwujud itu sendiri, apakah wajar atau tidak, serta kita juga wajib melaksanakan
inventarisasi untuk mengetahui keberadaan dan kondisi aset tak berwujud tersebut.
17 | P a g e
Gambar 4 perkembangan nilai BMN dari tahun ke tahun
BMN idle, sanksi terhadap pengguna barang yang tidak melaporkan BMN tanah dan/
atau bangunan yang terindikasi idle dan pengelola barang untuk lebih proaktif dalam
eselon I , dengan jumlah satuan kerja sebanyak 1.103 satker, yang terdiri atas 40
18 | P a g e
Tabel 4 11 unit Satuan kerja kementerian keuangan
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pengelolaan aset pemerintah yang berfokus pada efektifitas layanan publik dan
efisiensi penggunaan sumber daya menjadi berpengaruh terhadap kebijakan fiskal dari
sisi pengeluaran negara. Karakteristik dari aset negara yang memiliki nilai yang cukup
besar menyebabkan aset tersebut harus dijaga fungsinya agar tetap dapat memberikan
kontribusi kepada pengguna aset seperti lembaga pemerintah dan masyarakat pada
Pengelolaan aset negara yang dimaksud dalam PP No.27 Tahun 2014 tidak sekedar
19 | P a g e
Pembenahan tata kelola aset negara kearah yang tertib dan akuntabel menjadi hal
yang substansial, karena pada umumnya kondisi BMN pada kementerian/ lembaga
B. Saran
Saran dari penulis Kerjasama antara petugas BMN dan seluruh penanggung jawab
barang ruangan dalam menjaga barang yang ada didalam ruangannya penanggung
jawab memberikan informasi apabila ada BMN yang hilang maupun tidak sesuai fisik
dan data dari SIMAK BMN, sehingga dapat ditindak lanjuti oleh pengurus dan Tim
20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
21 | P a g e
LAMPIRAN-LAMPIRAN
22 | P a g e
Lampiran 2 Laporan barang kuasa pengguna
23 | P a g e
Lampiran 3 Laporan posisi barang milik negara di neraca
24 | P a g e
25 | P a g e