TUGAS AKHIR
HALAMAN J
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Diploma III pada Program Diploma III
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
Disusun Oleh:
TUGAS AKHIR
HALAMAN J
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Diploma III pada Program Diploma III
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
Disusun Oleh:
i
HALAMAN PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir yang berjudul ”PROSEDUR PELAKSANAAN
PENJUALAN ASET SITAAN PERPAJAKAN PADA KANTOR PELAYANAN
PAJAK PRATAMA SEMARANG SELATAN”.
Tugas Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Diploma III Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat berguna sebagai penambahan wawasan dan
pengetahuan mengenai prosedur pelaksanaan penjualan aset sitaan perpajakan pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan.
Dalam penyusunan Tugas Akhir penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini
dapat terwujud berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik moril
maupun materiil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si. selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas
Diponegoro Semarang.
2. Drs. H. Sudarno, M.Si, Ph.D, Akt. selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Universitas Diponegoro.
3. Hj. Siti Mutmainah, SE, M,Si, Akt. selaku Dosen Wali yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan selama perkuliahan dari awal
hingga akhir.
4. Shiddiq Nur Rahardjo, SE M,Si, Akt. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan serta saran dalam penyusunan
Laporan Tugas Akhir.
5. Bp. Rachmawan selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Selatan.
6. Bp. Gofar Ismail, ST., M.Si. selaku Pembimbing Lapangan serta Kasubag
Umum dan Kepatuhan Internal di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
iii
Semarang Selatan yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik (KKP).
7. Seluruh pegawai dan staff Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Selatan yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam
pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik (KKP).
8. Bapak dan Ibu dosen Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro yang telah
mendidik dan memberikan ilmu penulis.
9. Seluruh staff dan karyawan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro yang
telah membantu selama proses perkuliahan.
10. Kedua orangtua dan adik (papa Saikhu, mama Eny dan adik Rafi) serta
seluruh keluarga besar yang senatiasa memberikan dukungan, semangat dan
tak henti-hentinya memberikan doa kepada penulis agar menjadi orang yang
lebih baik dan sukses kedepannya.
11. Sahabat – Sahabatku Titik, Dyah, Dian dan Inayah yang telah menemani
perjalananku selama perkuliahan.
12. Teman-teman satu bimbingan yang telah memberikan bantuan, informasi
dan saling memberikan motivasi dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.
13. Teman-Teman seangkatan Diploma III Akuntansi angkatan 2017 yang telah
memberikan bantuan dan menemani perjalanan selama perkuliahan.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tugas
Akhir.
iv
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini belum sempurna dan
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan memperluas wawasan bagi
para pembaca pada umumnya serta bagi mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas
Diponegoro Semarang pada khususnya.
v
DAFTAR ISI
vi
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Selatan..................................................................................................... 13
2.5.1 Tugas Pokok Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan 13
2.5.2 Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan ......... 14
2.6 Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan...... 15
2.7 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan 21
2.8 Keadaan Personalia Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan 23
2.8.1 Jumlah Pegawai Sesuai Jabatan .................................................... 23
2.8.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan ....................................... 24
2.8.3 Jumlah Pegawai Sesuai Tingkat Pendidikan ................................. 24
2.9 Tugas dan Fungsi pada Setiap Seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Selatan.................................................................................... 25
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Prosedur .................................................................................................. 33
3.1.1 Pengertian Prosedur....................................................................... 33
3.1.2 Karakteristik Prosedur ................................................................... 33
3.2 Perpajakan Secara Umum ....................................................................... 34
3.2.1 Pengertian Pajak ............................................................................ 34
3.2.2 Ciri-Ciri Pajak ............................................................................... 34
3.2.3 Fungsi Pajak .................................................................................. 35
3.2.4 Jenis Pajak ..................................................................................... 36
3.2.5 Tata Cara Pemungutan Pajak ........................................................ 38
3.3 Dasar Hukum Pelaksanaan Lelang ......................................................... 41
3.4 Pengertian Lelang ................................................................................... 41
3.4.1 Prinsip Lelang ............................................................................... 41
3.4.2 Jenis Lelang ................................................................................... 43
3.5 Pihak-Pihak yang Berperan Dalam Pelaksanaan Lelang ........................ 44
3.6 Risalah Lelang ........................................................................................ 47
3.7 Waktu Pengumuman dan Pelaksanaan Lelang ....................................... 50
3.7.1 Waktu Pengumuman Lelang ......................................................... 50
3.7.2 Waktu Pelaksanaan Lelang ........................................................... 52
vii
3.8 Prosedur Pelaksanaan Lelang ................................................................. 52
3.8.1 Persiapan Lelang ........................................................................... 54
3.8.2 Penentuan Nilai Limit ................................................................... 56
3.8.3 Proses Pelaksanaan Lelang............................................................ 57
3.8.4 Pembatalan Lelang ........................................................................ 59
3.9 Biaya Penagihan Pajak atas Penjualan Secara Lelang ........................... 62
3.10 Akibat Lelang ......................................................................................... 62
3.11 Penjualan Barang yang Dikecualikan dari Lelang.................................. 63
3.12 Data Pelaksanaan Lelang Tahun 2019 di KPP Pratama Semarang Selatan 65
3.13 Kendala Dalam Pelaksanaan Lelang di KPP Pratama Semarang Selatan 66
3.14 Cara KPP Pratama Semarang Selatan Dalam Mengatasi Kendala Dalam
Pelaksanaan Lelang ............................................................................... 66
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 67
4.2 Saran ....................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Nomor 28 Tahun 2007 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan
nasional yang berasal dari iuran masyarakat atas pendapatan yang
diperolehnya, oleh karena itu peran masyarakat dalam pembangunan nasional
harus terus ditumbuhkan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya membayar pajak walaupun nantinya manfaat dari
membayar pajak tidak dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Disamping itu pajak merupakan sumber pendapatan asli negara yang
mempunyai potensi besar dalam mendukung seluruh program kerja suatu
pemerintah dalam melakukan suatu perubahan agar dimana semua tujuan
yang diharapkan pemerintah dapat tercapai, maka dari itu diperlukan suatu
penanganan dan perhatian yang menyeluruh dari segenap insan perpajakan
dalam memaksimalkan penerimaan negara yang belum mencapai potensi
maksimalnya. Untuk itu kita sebagai warga negara yang baik harus turut serta
ikut membantu apa yang menjadi tujuan bangsa Indonesia yang salah satunya
dengan ikut berpartisipasi dalam hal perpajakan seperti mempunyai
kesadaran untuk membayar pajak secara tepat dan benar. Apabila seluruh
warga negara mempunyai kesadaran untuk dapat menumbuhkan dan
meningkatkan penerimaan dari sektor pajak maka akan sangat berpengaruh
terhadap penerimaan negara dan seluruh tujuan negara akan dapat dicapai.
Sistem perpajakan di Indonesia telah mengalami beberapa kali
perubahan. Perubahan yang signifikan dalam hal perpajakan dapat dilihat
ketika terjadinya reformasi sistem perpajakan pada tahun 1983. Sejak saat itu,
sistem pemungutan pajak telah mengalami perubahan yang cukup signifikan
yaitu dari official assessment system menjadi self assessment system. Hal ini
disebabkan oleh pertumbuhan wajib pajak di Indonesia yang sangat pesat,
namun tidak sebanding lurus dengan jumlah sumber daya manusia yang
dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pajak. Berbeda dengan official assessment
3
belakang yang telah diuraikan, maka yang dibahas dalam tugas akhir
meliputi:
1. Pengertian prosedur.
2. Pengertian pajak dan lelang.
3. Pihak-pihak yang berperan dalam pelaksanaan lelang.
4. Risalah lelang.
5. Waktu pengumuman dan pelaksanaan lelang.
6. Prosedur pelaksanaan lelang.
7. Akibat Lelang.
8. Penjualan barang sitaan yang dikecualikan dari lelang.
9
10
perpajakan kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai wajib pajak
maupun belum, di dalam lingkup kerja Direktorat Jenderal Pajak
KPP mengelola pajak pusat, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi Bangunan sektor P3 (Perkebunan,
Perhutanna, Pertambangan), sedangkan Pajak Bumi dan Bangunan sektor P2
(Perkotaan dan Perdesaan), Pajak Reklame, dan Retribusi ditampung oleh
pemerintah daerah.
KPP Pratama Semarang Selatan adalah instansi vertikal Direktorat
Jendral Pajak yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Kantor Direktorat Jendral Pajak Jawa Tengah I. KPP Pratama
Semarang Selatan menjalankan 2 (dua) fungsi, yaitu:
a) Fungsi budgeter, menghimpun penerimaan negara.
b) Fungsi pengaturan atau regulated, melalui kebijakan-kebijakan
perpajakan.
KPP Pratama Semarang Selatan terbentuk pada tahun 2008 yang
berlokasi di Jalan Puri Anjasmoro Blok F1/12, Semarang 50144, Telepon :
(024) 7613601. Fax: (024) 7613606 dengan kode wilayah 508. Sejak
terbentuk tahun 2008, KPP Pratama Semarang Selatan siap memberikan
pelayanan, penyuluhan, serta melakukan pengawasan kepada Wajib Pajak
dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakannya.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan di dukung dengan
adanya Ruang Pelayanan yang nyaman dan luas, Helpdesk dengan petugas
para Account Representative (AR) yang selalu siap memberikan layanan
konsultasi kepada wajib pajak mengenai informasi yang berkaitan dengan
perpajakan, Ruang Konsultasi, Ruang Rapat yang memiliki kapasitas 20
orang, Ruang Aula yang memiliki kapasitas 100 orang, layanan internet, dan
Ruang Nursery.
11
2.3 Visi, Misi, dan Motto Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Selatan
2.3.1 Visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan
Menjadi Kantor Pelayanan Pajak Modern yang memberikan
pelayanan unggul berlandaskan Intergrasi dan Profesionalisme untuk
kepuasan tertinggi bagi seluruh stake holder.
2.4 Nilai – Nilai Pelayanan dan Program Budaya Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Semarang Selatan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan sangat memegang
teguh nilai-nilai pelayanan. Nilai-nilai yang diterapkan KPP Pratama
Semarang Selatan berpacu pada nilai-nilai Kementerian Keuangan karena
Direktorat Jendral Pajak bernaung di bawah Kementerian Keuangan yaitu
sebagai berikut:
a. Integritas
Integritas adalah berfikir, berkata, berprilaku dan bertindak dengan baik
dan benar serta memegang kode etik dan prinsip-prinsip moral.
b. Profesional
13
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang
Selatan
2.5.1 Tugas Pokok Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan
Berdasarkan Pasal 58 PMK Nomor 132/PMK.01/2006 tentang
Organsasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Pajak
Tugas KPP Pratama Semarang Selatan adalah melakukan penyuluhan,
pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan,
Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak
Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14
Tabel 2.1
Wilayah Kerja KPP Pratama Semarang Selatan
Gambar 2.1
Wilayah Kerja KPP Pratama Semarang Selatan
Per Februari 2020
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 50 Ha
Jumlah WP : 2.224 Wajib Pajak
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 38 Ha
Jumlah WP : 1.542 Wajib Pajak
Sumber: Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Semarang Selatan, 2020.
17
Perdagangan
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 41 Ha
Jumlah WP : 1.893 Wajib Pajak
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 33 Ha
Jumlah WP : 1.602 Wajib Pajak
Sumber: Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Semarang Selatan, 2020.
18
Perdagangan
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 70 Ha
Jumlah WP : 2.603 Wajib
Pajak
Perdagangan
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 70 Ha
Jumlah WP : 2.770 Wajib
Pajak
Sumber: Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Semarang Selatan, 2020.
19
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 51 Ha
Jumlah WP : 1.751 Wajib
Pajak
Perdagangan
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 80 Ha
Jumlah WP : 2.335 Wajib
Pajak
Sumber: Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Semarang Selatan, 2020.
20
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 78 Ha
Jumlah WP : 1.631 Wajib
Pajak
Perdagangan
Perkantoran
Pemukiman
Pendidikan
Fasum / Fasos
Luas Wilayah : ± 81 Ha
Jumlah WP : 3.245 Wajib
Pajak
Sumber: Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Semarang Selatan, 2020.
21
KEPALA
KANTOR KPP PRATAMA
Rachmawan
KASUB UMUM/K.I
Gofar Ismail
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUPERVISOR
RAJA ELLIYAS
SIHITE
PEMERIKSA
PAJAK
Sumber: Seksi Pengelohan Data dan Informasi KPP Pratama Semarang Selatan, 2020.
23
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Sesuai Jabatan
Tabel 2.3
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Tabel 2.4
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
2.9 Tugas dan Fungsi pada Setiap Seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang Selatan
Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Mentri Keuangan Nomor
62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jendral Pajak masing-masing seksi mempunyai tugas sebagai
berikut:
1. Kepala Kantor
Uraian tugas :
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional
pelayanan perpajakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan.
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja Kantor
Pelayanan Pajak sebagai bahan penyusunan rencana strategi
Kantor Wilayah.
c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pengamanan
penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan
kegiatan ekonomi keuangan dan realisasi penerimaan tahun
lalu.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tindak lanjut Nota
Kesepahaman (MOU) sesuai arahan Kepala Kantor Wilayah.
26
2) Bagian Keuangan
Uraian tugas :
a. Bertugas melaksanakan urusan pelayanan keuangan
dengan cara menyusun rencana kerja keuangan atau
menyusun Daftar Usulan Kegiatan dan memproses surat
permintaan pembayaran.
b. Membuat konsep surat pemberitahuan kenaikan gaji
berkala sesuai ketentuan yang berlaku.
28
Pemeliharaan BMN :
a. Memonitoring kondisi BMN.
b. Memonitoring kebutuhan BMN.
c. Memonitoring penghapusan BMN.
4. Seksi Pelayanan
Uraian tugas :
a. Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum
perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas
perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan,
serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan,
pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta melakukan
kerjasama perpajakan.
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja Seksi
Pelayanan sebagai bahan penyusunan rencana kerja Kantor
Pelayanan Pajak.
c. Mengkoordinasikan penerimaan dan penatausahaan surat-
surat permohonan dari wajib pajak dan surat lainnya.
d. Mengkoordinasikan penyiapan pengambilan formulir SPT
Tahunan PPh berikut aplikasi elektronik SPT Tahunan PPh
30
5. Seksi Penagihan
Uraian tugas :
a. Penatausahaan piutang pajak.
b. Penundaan angsuran tunggakan pajak.
c. Penagihan aktif.
d. Usulan penghapusan piutang pajak.
e. Penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
f. Mempersiapkan teguran dan melakukan penagihan dengan
surat paksa.
6. Seksi Pemeriksaan
Uraian tugas :
a. Penyusunan rencana pemeriksaan.
b. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan.
c. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
d. Administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
3.1 Prosedur
3.1.1 Pengertian Prosedur
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikel biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001). Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu
urutan langkah-langkah, dari serangkaian tahapan yang saling
berhubungan satu sama lain sebagai suatu cara atau metode dalam
melaksanakan ataupun menjalankan suatu aktivitas sesuai dengan
aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan akhir. Prosedur yang ada
biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih,
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
terjadi berulang-ulang dan prosedur juga bisa berlaku untuk kegiatan-
kegiatan di waktu yang akan datang.
Prosedur adalah faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan
tugas atau pekerjaan perkantoran. Prosedur kerja dibuat untuk
memperlancar setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh instansi atau
perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan dan sasarannya
serta menunjang tercapainya efisiensi perusahaan dengan baik.
33
34
penjualan barang dimuka umum dengan cara penawaran harga secara lisan
dan atau tertulis melalui usaha pengumpulan peminat atau calon pembeli.
Selain itu dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
106/PMK.06/2013 definisi lelang adalah penjualan barang yang terbuka
untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang
semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang
didahului dengan Pengumuman Lelang.
Dapat disimpulkan Lelang merupakan penjualan barang yang terbuka
dimuka umum dengan cara penawaran harga baik secara lisan maupun tertulis
melalui usaha pengumpulan peminat (calon pembeli) yang didahului dengan
Pengumuman Lelang.
Lelang dilaksanakan terhadap barang sitaan pajak. Barang sitaan
tersebut dapat berupa:
a. Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, deposito
berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu, obligasi saham, atau surat berharga lainnya,
piutang, dan penyertaan modal pada perusahaan lain: dan atau
b. Barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan dan kapal dengan isi
kotor tertentu.
Namun demikian tidak seluruh barang sitaan pajak dapat dilelang,
barang sitaan yang tidak dapat dilelang diatur dalam Peratutan Pemerintah
Nomor 136 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Penjualan Barang Sitaan Yang
Dikecualikan Dari Penjualan Secara Lelang Dalam Rangka Penagihan Pajak
Dengan Surat Paksa.
4. Penjual
Penjual adalah orang, atau badan hukum/usaha atau instansi yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan atau perjanjian berwenang
untuk menjual barang secara lelang. Dalam Lelang Eksekusi Pajak pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan pihak penjual
adalah kepala seksi penagihan atau jurusita pajak.
5. Pembeli
Pembeli adalah orang atau badan hukum/badan usaha yang
mengajukan penawaran tertinggi dan disahkan sebagai pemenang
lelang oleh pejabat lelang. Pembeli dalam hal ini merupakan pemenang
lelang yang berasal dari Peserta Lelang (orang atau badan hukum/badan
usaha yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti lelang.
1. Bagian Kepala;
2. Bagian Badan; dan
3. Bagian Kaki.
Berikut penjelasan:
1. Bagian Kepala Risalah Lelang paling kurang memuat:
a. Hari, tanggal dan jam lelang ditulis dengan huruf dan angka;
b. Nama lengkap dan tempat kedudukan Pejabat Lelang:
c. Nama/tanggal Surat Keputusan Pengangkatan Pejabat Lelang dan
nomor/tanggal surat tugas khusus untuk Pejabat Lelang Kelas I;
d. Nama lengkap, pekerjaan dan tempat kedudukan/domisili
Penjual;
e. Nomor/Tanggal surat permohonan lelang;
f. Tempat pelaksanaan lelang;
g. Sifat barang yang dilelang dan alasan barang tersebut dilelang;
h. Dalam hal yang dilelang berupa barang tidak bergerak berupa
tanah atau tanah dan bangunan harus disebutkan:
1. Status hak atau surat-surat lain yang menjelaskan bukti
kepemilikan;
2. SKT dari kantor pertanahan; dan
3. Keterangan lain yang membebani, apabila ada;
i. Dalam hal yang dilelang barang bergerak harus disebutkan
jumlah, jenis dan spesifikasi barang;
j. Cara pengumuman lelang yang telah dilaksanakan oleh penjual;
k. Cara penawaran lelang dan syarat-syarat lelang.
Gambar 3.1
Alur dan Pelaksanaan Penagihan Pajak
*STP
*SKPKB
2x24
*SKPKBT
7 hari 21 hari Surat jam
*SK Pembetulan Surat
*SK Keberatan Teguran Paksa
*Putusan Banding
Jatuh tempo
*Putusan
Peninjauan pembayaran 1 bulan
Kembali
Pencabutan Lunas
Sita SPMP
Penyitaan
Gambar 3.2
Alur Persiapan Lelang Hingga Pelaksanaan Lelang
Lunas Pencabutan
Sita
SPMP
Penyitaan
Persiapan
Pengumuman
Lelang
kas negara atau kas daerah atas permintaan Pejabat kepada bank yang
bersangkutan;
c. Obligasi saham, atau surat berharga lainnya:
a. Yang diperdagangkan di bursa efek, dijual oleh Pejabat melalui
bursa efek sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan
b. Yang tidak diperdagangkan di bursa efek langsung dijual oleh
Pejabat kepada pembeli;
d. Piutang yang hak menagihnya beralih kepada Pejabat berdasarkan
berita acara persetujuan pengalihan hak, dijual oleh Pejabat ke pembeli;
e. Penyertaan modal pada perusahaan lain yang penguasaannya beralih
kepada Pejabat berdasarkan akte persetujuan pengalihan hak, dijual
oleh Pejabat kepada pembeli;
f. Hasil penjualan barang sitaan disetor ke kas negara atau kas daerah.
65
3.12 Data Pelaksanaan Lelang Pada Tahun 2019 Pada KPP Pratama
Semarang Selatan
Tabel 3.1
Data Pelaksanaan Penjualan Aset Sitaan Perpajakan pada Tahun 2019
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian dari pembahasan diatas yang telah
dijelaskan mengenai Prosedur Pelaksanaan Penjualan Aset Sitaan Perpajakan
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan, yang dijelaskan
pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan:
1. Lelang adalah bagian proses penagihan pajak dengan surat paksa, yang
merupakan tahap terakhir dalam proses penagihan pajak. Proses lelang
dilakukan setelah proses penyitaan barang dari penanggung pajak.
Apabila utang pajak dan biaya penagihan pajak tidak dilunasi setelah
dilaksanakan penyitaan, maka pejabat yang berwenang melaksanakan
penjualan secara lelang terhadap barang yang disita melalui Kantor
Lelang.
2. Penjualan secara lelang wajib didahului dengan Pengumuman Lelang
yang dilakukan oleh penjual. Penjualan secara lelang terhadap barang
yang disita dilaksanakan paling singkat 14 (empat belas) hari setelah
pengumuman lelang melalui media massa. Pengumuman lelang
dilaksanakan paling singkat 14 (empat belas) hari setelah penyitaan.
3. Dalam Pelaksanaan Penjualan Aset Sitaan Perpajakan secara lelang
pada KPP Pratama Semarang Selatan pada tahun 2019 dijelaskan
bahwa terjadi pelaksanaan lelang sebanyak 7 kali. Aset Sitaan
Perpajakan tersebut berupa 3 rekening, 1 tanah dan 3 tanah beserta
bangunan. Yang dalam pelaksnaannya terdapat 3 aset yang terjual yaitu
berupa 3 rekening dan 4 aset yang tidak terjual berupa 1 tanah dan 3
tanah beserta bangunan.
67
68
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat di atas, penulis memberikan
beberapa saran dan usulan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi KPP
Pratama Semarang Selatan yaitu sebagai berikut:
1. Untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar
pajak, pihak Kantor Pelayanan Pajak perlu meningkatkan penyuluhan
perpajakan untuk wajib pajak atau penanggung pajak. Mengingat
masih rendahnya kesadaran wajib pajak atau penanggung pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya, sehingga menimbulkan utang
pajak. Dengan peningkatan penyuluhan bermaksud untuk dapat
meminimalisir adanya utang pajak dan biaya penangihan pajak,
penyitaan aset wajib pajak, hingga pelaksanaan lelang aset wajib pajak,
yang dikarenakan wajib pajak atau penanggung pajak tidak melunasi
utang pajak dan biaya penagihan pajak yang ditanggungnya.
2. Selain itu juga Kantor Pelayanan Pajak juga dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat dengan adanya pelaksanaan seminar atau kelas
pajak baik secara langsung maupun secara online secara konsisten dan
terencana. Hal ini dimaksud dengan adanya pelaksanaan penyuluhan
secara konsisten dan terencana menjadikan masyarakat untuk lebih
memahami perpajakan sehingga dapat menumbuhkan kesadaran wajib
pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
DAFTAR PUSTAKA
69
LAMPIRAN
70
Lampiran 1. Surat Permintaan Jadwal Waktu dan Tempat Pelelangan
71
Lampiran 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan
72
Lampiran 3. Surat Teguran
73
Lampiran 4. Surat Paksa
74
Lampiran 5. Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan
75
Lampiran 6. Berita Acara Pelaksanaan Sita
76
Lampiran 7. Standar Operasional Pemindahbukuan Barang Sitaan Berupa
Kekayaan Penanggung Pajak yang Disimpan di Bank
77