Disusun oleh :
2018/2019
Kata Pengantar
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam mengerjakan
makalah ini,harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca.
Karena keterbatasan pengalaman Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas proposal bisnis ini
tanpa suatu halangan apapun.
Tak lupa kami, sekiranya terdapat kekurangan dalam pembuatan Makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya terhadap semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Bangunan semakin tahun semakin mengalami perubahan dimana dimulai dari 3 ruang
belajar dan 1 ruang guru dan 1 rombongan belajar kemudian berkembang menjadi 3 rombel
belajar dan menjadi beberapa ruang seperti :
1. 3 ruang belajar
2. 1 ruang guru
3. 1 ruang tata usaha
4. 1 ruang perpustakaan
5. 1 ruang kepala sekolah
6. 4 kamar mandi (4 Pria dan 4 ) perempuan
Ada pun kepala SMA Al-Hidayah sudah banyak mengalami pergantian seperti:
1. Bapak Mifta (2006-2007)
2. Bapak Agus (2007-2011)
3. Bapak Suyitno (2011-2012)
4. Ibuk Sri Wahyuni Ningsih S.Pd.MM (2012-Sekarang)
Dipandang dari sudut dunia pendidikan di kecamatan Way Seputih, sekolah ini
merupakan satu-satunya Sekolah SMA Swasta di Way Seputih. SMA Al-Hidayah
mempuyai satu jurusan yaitu IPA. Dan saat ini SMA Al-Hidayah terdaftar memiliki 90
siswa dan memiliki 18 tenaga pengajar (guru).
1
1.2 Struktur Organisasi SMA Al-Hidayah Way Seputih
KETUA YAYASAN
3 ................................... DINAS PENDIDIKAN
Hi.M KUSNO
KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
Sri Wahyuniningsih
Ismail Chorori
S.Pd.M.M
Suyanto
2
1.3 Visi dan Misi
a) Visi
Teladan dalam IMTAQ dan Disiplin menuju keunggulan prestasi, dengan indikator:
1. Terwujudnya warga sekolah yang agamis
2. Unggul dalam bidang kedisiplinan
3. Unggul dalam bidang akademik
4. Unggul dalam bidang non akademik
b) Misi
1 Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut
sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa.
2.Menanamkan budaya disiplin dan tertib dalam kehidupan sekolah kepada segenap
warga sekolah.
5. Bekerja sama dengan lembaga terkait, masyarakat dalam pembinaan siswa melalui
kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
6. Melengkapi sarana dan prasarana dan fasilitas pendidikan
3
1.4 Struktur Organisasi Kesiswaan
STRUKTUR ORGANISASI
KESISWAAN
KEPALA SEKOLAH
WAKA KESISWAAN
EKSTRAKURIKULER
SISWA
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas review analisis-analisis yang sejenis dengan Identifikasi masalah
Teknologi Infomasi dan Sistem Informasi, perbandingan hasil analaisis yang telah di lakukan
dengan penelitian yang mau dilakukan dengan menggunakan COBIT framework. COBIT adalah
sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governances yang dapat membantu auditor,
pengguna, dan manajemen, untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan
masalah-masalah yang dapat membantu dalam identifikasi IT control issues. COBIT berguna
bagi para IT users karena memperoleh keyakinan atas kehandalan sistem aplikasi yang
dipergunakan.
Menurut (Barkah & Dianingrum, 2015) dari jurnal yang berjudul “Evaluasi Penarapan
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi menggunakan COBIT Framework DI STMIK
AMIKOM Purwokerto”. Tujuan penelitian ini adalah sejauh mana STMIK AMIKOM
Purwokerto telah menerapkan tata kelola sistem informasi dan teknologi informasi. Tujuan lain
dari penelitian ini yaitu bagaimana tingkat kematangan penerapan tata kelola sistem informasi
dan teknologi informasi serta rekomendasi yang cocok untuk meningkatkan tata kelola sistem
informasi dan teknologi informasi di STMIK AMIKOM Purwokerto. Hasil penelitian ini
menunjukkan skor tingkat kematangan penerapan tata kelola SI/TI di STMIK AMIKOM
Purwokerto yang dipoleh yaitu 3 dan berada pada level Defined Proccess. Lain halnya dengan
(Monica, et al., 2015) yang melakukan audit Awal Sistem Informasi pada PT. X Berdasarkan
Standar Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT 4.1). Menurut
mereka PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi besi dan baja yang
terletak di wilayah Surabaya. Dalam melaksanakan audit sistem informasi diterapkan metodologi
audit sistem informasi yang sesuai dengan metodologi yang diajukan oleh IT Assurance Guide:
Using COBIT. Pada dasarnya dalam metodologi audit, dilakukan metodologi pengumpulan data,
yang meliputi observasi dan wawancara dilakukan dengan pihak terkait.
5
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan menjelaskan bagaimana metode dalam penelitian audit sistem informasi.
Penelitian ini dilakukan pada SMA Al – Hidayah Way Seputih pada tanggal 19 Januari 2019.
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menyebarkan kuisoner.
6
ME.03. Memastikan Pemenuhan Terhadap Kebutuhan Eksternal
ME03.1. Kebijakan
Bagaimana kegiatan organisasi dan
1. ekstrakulikuler terhadap lingkungan
sekitar.
Bagaimana kebijakan sekolah mengenai
2. kegiatan organisasi dan ekstrakulikuler
terhadap lingkungan sekitar.
ME03.2. Optimalisasi persyaratan
Bagaimana kesesuaian kegiatan sekolah
dengan peraturan sekolah yang tertera,
1.
seperti : saat pramuka mengenakan baju
pramuka.
Bagaimana prosedur kegiatan organisasi
2.
dan ekstrakulikuler.
ME03.3. Evaluasi kepatuhan
7
KUESIONER LEVEL USER
Performance Expectacy
No. Pernyataan
SB B C TB STB SB B C TB STB
DS.03. Mengelola kinerja dan kapasitas
DS03.1. Perencanaan kinerja
8
Bagaimana sikap anda dalam mematuhi
kebijakan sekolah mengenai kegiatan
2.
organisasi dan ekstrakulikuler terhadap
lingkungan sekitar.
ME03.2. Optimalisasi persyaratan
Bagaimana kesesuaian seragam pada saat
1. melakukan kegiatan ektrakulikuler di
sekolah anda.
9
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menjelaskan bagaiman perhitungan kuisoner menggunakan maturity level.
Teknik evaluasi yang digunakan berdasarkan pada Djatmiko (2007), dimana model maturity
digunakan sebagai metric untuk mengukur tingkat perkembangan sistem informasi. Dengan
Maturity model dapat digunakan juga untuk mengendalikan proses IT dengan suatu metoda
scoring sedemikian sehingga suatu organisasi dapat menilai dirinya sendiri dari “tidak ada”
sampai “optimized” (dari 0 sampai 5). Pendekatan ini diperoleh berdasarkan Maturity Model.
Maturity model dapat dihitung dengan mengisi tabel maturity model berdasarkan 34 proses TI
COBIT. Tabel ini berisi pertanyaan yang ada pada tiap proses dan tingkatan kematangan
memiliki bobot yang berbeda. Penilaian pada tabel ini dilakukan pada setiap proses TI COBIT,
sehingga akan terdapat 34 nilai kematangan / maturity yang berkisar antara 0 hingga 5 pada akhir
penilaian. Untuk masing-masing proses IT, ada suatu skala pengukuran yang dihubungkan
dengan maturity model yang diuraikan sebagai berikut:
a. Level 0, tidak ada (non existen): bila proses-proses yang diinginkan tidak ada. Organisasi
belum memahami proses-proses yang harus dilakukan dan tidak mengetahui adanya masalah.
b. Level 1, inisialisasi (initial): terdapat bukti bahwa organisasi telah mengetahui proses-proses
pengendalian sistem walaupun tidak ada proses yang baku tetapi terdapat pendekatan secara
adhoc dan hanya diterapkan pada model individual. Secara keseluruhan manajemen belum diatur
secara baik.
c. Level 2, pengulangan (repeatable): proses-proses telah dilakukan sampai tahap dimana untuk
prosedur yang sama dilakukan oleh orang yang berbeda dalam mengerjakan tugas yang sama.
Tidak terdapat pelatihan atau training pengkomunikasian mengenai prosedur standar dan
tanggung jawab standar yang diberikan kepada setiap individu. Serta terdapat tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap pengetahuan setiap individu sehingga berpotensi
memunculkan terjadinya kesalahan.
e. Level 4, dikelola (managed and measurable): dimungkinkan untuk mengawasi dan mengukur
tingkat kesesuaian dengan prosedur dan mengambil tindakan apabila proses-proses yang
berlangsung tidak berjalan dengan efektif. Proses-proses berada dalam peningkatan yang konstan
dan mengarah pada good practice. Otomatisasi dan perangkat digunakan secara terbatas atau
terpisah.
10
f. Level 5, optimal (optimized): implementasi proses dilakukan secara memuaskan. Hal tersebut
merupakan hasil dari perbaikan proses yang terus menerus dan pengukuran tingkat kedewasaan
organisasi. Teknologi informasi diintegrasikan dengan aliran kerja, dan berfungsi sebagai
perangkat yang memperbaiki kualitas dan efektifitas. Organisasi lebih responsif dalam
menghadapi kompetisi bisnis.
Terdapat lima macam kemungkinan respon, dikaitkan dengan maturity model yang
direkomendasikan oleh COBIT (skala 0-5). Responden akan memilih tingkat aktivitas yang
sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Maturity Model akan membantu manajemen TI dan
menetapkan target yang mereka perluka dengan membandingkan kontrol organisasi praktek yang
terbaik. Tingkatan maturity akan dipengaruhi oleh sasaran bisnis organisasi dan operasi
lingkungan. Yang secara rinci tingkatan dari control maturity akan tergantung pada organisasi
yang bergantung pada TI, teknologi dan terutama informasinya.
Pemetaan posisi tiap-tiap proses sistem informasi perusahaan terhadap model maturity dibuat
berdasarkan hasil dari respon yang didapatkan. Rumus yang digunakan untuk mengitung indeks
adalah : Indeks = Σ (Jumlah Nilai Jawaban) / Σ (Jumlah Pertanyaan Kuesioner)
Skala pembulatan indeks bagi pemetaan ke tingkat model maturity adalah sebagai berikut :
Skala Pembulatan
4,50-5,00 Optimal
3,50-4,49 Dikelola
2,50-3,49 Ditetapkan
1,50-2,49 Dapat Diulang
0,50-1,49 Inisialisasi
0,00-0,49 Tidak Ada
0.00-0.49 berada pada tingkat 0 (Tidak Ada), 0,50-1,49 berada pada tingkat 1 (Inisialisasi), 1,50-
2,49 berada pada tingkat 2 (Dapat Diulang), 2,50-3,49 berada pada tingkat 3 (Ditetapkan), 3,50-
4,49 berada pada tingkat 4 (Dikelola), dan 4,50-5,00 berada pada tingkat 5 (Optimal).
11
REKAP HASIL KUESIONER MANAJEMEN
PERFORMANCE EXPECTED
EXPECTED
PERFORMANCE MATURITY gap
No SB B C TB STB JLH SB B C TB STB JLH ACTIVITY PROSES ACTIVITY PROSES
1 DS3 1,1 0 5 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,00 5,00
4,00 5,00
2 1,2 0 5 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,00 5,00 1,00
3 DS3 2,1 4 1 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,80 5,00
4,80 5,00
4 2,2 4 1 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,80 5,00 0,20
5 DS3 3,1 1 3 1 0 0 5 4 1 0 0 0 5 4,00 4,80
4,00 4,80
6 3,2 1 3 1 0 0 5 4 1 0 0 0 5 4,00 4,80 0,80
7 DS3 4,1 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5,00 5,00
5,00 5,00
8 4,2 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5,00 5,00 0,00
9 ME3 1,1 1 4 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,20 5,00
4,20 5,00
10 1,2 1 4 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,20 5,00 0,80
11 ME3 2,1 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5,00 5,00
5,00 5,00
12 2,2 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5,00 5,00 0,00
13 ME3 3,1 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5,00 5,00
5,00 5,00
14 3,2 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5,00 5,00 0,00
15 ME3 4,1 1 4 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,20 5,00
4,20 5,00
16 4,2 1 4 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,20 5,00 0,80
17 ME3 5,1 0 5 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,00 5,00
4,00 5,00
18 5,2 0 5 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 4,00 5,00 1,00
12
REKAP HASIL KUESIONER USER
PERFORMANCE EXPECTED
PERFORMANCE EXPECTED
MATURITY gap
No SB B C TB STB JLH SB B C TB STB JLH ACTIVITY PROSES ACTIVITY PROSES
1 DS3 1,1 1 8 1 0 0 10 9 1 0 0 0 10 2,67 3,27
2,57 3,20
2 1,2 0 7 3 0 0 10 7 3 0 0 0 10 2,47 3,13 0,63
3 DS3 2,1 4 6 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 2,93 3,33
2,93 3,33
4 2,2 4 6 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 2,93 3,33 0,40
5 DS3 3,1 0 1 9 0 0 10 1 9 0 0 0 10 2,07 2,73
2,07 2,73
6 3,2 0 1 9 0 0 10 1 9 0 0 0 10 2,07 2,73 0,67
7 DS3 4,1 5 5 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 3,00 3,33
3,00 3,33
8 4,2 5 5 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 3,00 3,33 0,33
9 ME3 1,1 0 3 7 0 0 10 3 7 0 0 0 10 2,20 2,87
2,20 2,87
10 1,2 0 3 7 0 0 10 3 7 0 0 0 10 2,20 2,87 0,67
11 ME3 2,1 8 2 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 3,20 3,33
3,20 3,33
12 2,2 8 2 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 3,20 3,33 0,13
13 ME3 3,1 0 3 7 0 0 10 3 7 0 0 0 10 2,20 2,87
2,17 2,83
14 3,2 0 2 8 0 0 10 2 8 0 0 0 10 2,13 2,80 0,67
15 ME3 4,1 0 10 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 2,67 3,33
2,67 3,33
16 4,2 0 10 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 2,67 3,33 0,67
17 ME3 5,1 0 1 9 0 0 10 1 9 0 0 0 10 2,07 2,73
2,07 2,73
18 5,2 0 1 9 0 0 10 1 9 0 0 0 10 2,07 2,73 0,67
HASIL
Secara keseluruhan
CURRENT Expectacy
DS3.1
USER MGT User MGT 5.00
DS3.1 2,57 5,00 3,20 5,00 ME3.5 4.00 DS3.2
3.00
DS3.2 2,93 5,00 3,33 5,00 2.00 CURRENT USER
DS3.3 2,07 4,80 2,73 4,80 ME3.4 1.00 DS3.3 CURRENT MGT
DS3.4 3,00 5,00 3,33 5,00 0.00
Expectacy User
ME3.1 2,20 5,00 2,87 5,00
Expectacy MGT
ME3.2 3,20 5,00 3,33 5,00 ME3.3 DS3.4
ME3.3 2,17 5,00 2,83 5,00
ME3.4 2,67 5,00 3,33 5,00 ME3.2 ME3.1
ME3.5 2,07 5,00 2,73 5,00
13
Manajemen
DS3.1
CURRENT Expectacy 5.00
MGT MGT ME3.5 4.95 DS3.2
4.90
DS3.1 5,00 5,00
4.85
DS3.2 5,00 5,00
4.80
DS3.3 4,80 4,80 ME3.4 4.75 DS3.3
CURRENT MGT
DS3.4 5,00 5,00 4.70
Expectacy MGT
ME3.1 5,00 5,00
ME3.2 5,00 5,00
ME3.3 5,00 5,00 ME3.3 DS3.4
ME3.4 5,00 5,00
ME3.5 5,00 5,00 ME3.2 ME3.1
User
CURRENT Expectacy DS3.1
3.50
USER User 3.00
ME3.5 DS3.2
DS3.1 2,57 3,27 2.50
DS3.2 2,93 3,33 2.00
1.50
DS3.3 2,07 2,73 1.00
DS3.4 3,00 3,33 ME3.4 0.50 DS3.3
CURRENT USER
ME3.1 2,20 2,87 0.00
Expectacy User
ME3.2 3,20 3,33
ME3.3 2,17 2,87
ME3.3 DS3.4
ME3.4 2,67 3,33
ME3.5 2,07 2,73
ME3.2 ME3.1
14
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari audit sistem informasi pada SMA Al – Hidayah Way Seputih divisi waka
Kesiswaan , maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. SMA Al - Hidayah Way Seputih telah menggunakan teknologi komputer yang baik.
Tekonologi komputer di gunakan sebagai pembelajan dan sebagi ujian nasional.
2. Organisasi dan kegiatan ektrakulikuler yang dilakukan sangat baik, karna sudah
mengikuti aturan yang tertera, pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan baik serta fasilitas
yang sudah memadai.
3. Berdasarkan perhitungan level model maturity diperoleh rata-rata indeks 3,50 (Level 4).
Artinya sistem informasi pada SMA Al – Hidayah Way Seputih divisi waka Kesiswaan
berada pada tingkat keempat yaitu Dikelola (Managed). Dan juga menentukan bahwa
sistem informasi pada SMA Al – Hidayah Way Seputih divisi waka Kesiswaan memiliki
kualitas yang baik.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat direkomendasikan kepada SMA Al – Hidayah Way Seputih untuk
kedepan adalah:
15
DAFTAR PUSTAKA
Hainim, Ridwan .(2010). Audit Sistem Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online SMA
Cendana Pekanbaru Riau, 1(1), 67–82.
16
LAMPIRAN
17
18