Penyusun
Nama : Epul Maulana
NISN : 20278017
Program : IPA
KARYA ILMIAH
Disusun Oleh:
Epul Maulana
NISN. 20278017
Sukabumi, Mei
Mengesahkan,
Kepala SMA Plus YASPIDA Wakabid. Kurikulum
i
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA ILMIAH
Disusun Oleh:
EPUL MAULANA
NISN. 20278017
Sukabumi,
Disetujui,
Penguji I
Pembimbing I Pembimbing II
ii
ABSTRAK
Terbentuknya budaya organisasi di suatu lingkungan pendidikan dalam hal ini sekolah,
sejatinya diperlukan sebuah kerjasama yang komprehensif dari setiap unsur sekolah
terutama bagi murid dalam mengimplementasikan nilai-nilai normatif yang telah disepakati
atau nilai yang telah dijadikan sebuah acuan dalam menjaga stabilitas lingkungan sekolah
secara psikologi dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
implementasi dari budaya organisasi di SMA PLUS YASPIDA Sukabumi serta faktor-
faktor yang menjadi penghambatnya.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahiim..
Puji beseta syukur terpanjat kepada Allah SWT. Dzat Yang Maha Hebat dengan
anugerah dan karunia-Nya menciptakan dunia beserta isinya yang ditunjukkan sebagai
bentuk rahman dan rahim-Nya kepada seluruh makhluk, khususnya manusia supaya
digunakan untuk beribadah kepada-Nya dan melakukan amal sholih. Karena berkat
bimbingan serta limpahan kaunia-Nya pula penulis senantiasa dapat merangkai kata
sedehana, membentuk kata – kata menjadi kalimat, sampai paragraf – paragraf serta lembar
– lembar karya ilmiah ini dengan baik dan lancar. Yang dimana karya ilmiah ini merupakan
salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMA PLUS
YASPIDA Sukabumi .
Tidak lupa sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada baginda alam,
sosok yang membawa jutaan hingga milyaran manusia menuju teang benderangnya cahaya
Ilahi yakni Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku
umatnya di akhir zaman.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis tidak lepas dari dorongan dan bantuan
semua pihak yang telah ikut serta dalam mnyumbangkan pemikiran dan partisipasi baik
berupa materil dan moril. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
izinkanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Allah SWT. yang telah melimpahkan berkah yang sangat luar biasa sehingga penulis
bisa menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah ini dengan maksimal.
2. Ayah dan Ibu tercinta serta keluarga bahagia yang telah memberikan banyak
motivasi, dukungan, arahan, do’a termulia serta kasih sayang. Yang tidak pernah
putus sebagai sumber kekuatan untuk tetap bertahan, yang selalu sabar dan tidak
pernah bosan memberi semangat, dan tetap tegar berjuang demi melihat ananda
sukses menggapai harapan yang diharapkan.
3. Bpk. DR. KH. E. Supriatna Mubarok, M.Sc, MM dan Ibu Dra. Hj. Lani Melani,
M.M.Pd yang penulis hormati tidak henti – hentinya memberikan dukungan, ilmu
iv
dan bimbingan yang luar biasa, serta do’a agar ananda dapat menjadi insan manfaat
bagi umat kelak.
4. Bpk. H. Uce Gunawan, S.Ag, MM selaku Kepala SMA PLUS YASPIDA Sukabumi
yang tanpa lelah mengingatkan untuk selalu berusaha, berjuang dan berupaya
manfaat bagi umat.
5. yang selalu memberikan motivasi, nasihat serta bimbingan yang berkontribusi besar.
6. Endri maulana yusuf yang selalu memberikan support kepada seluruh siswa – siswi
SMA Plus YASPIDA.
7. Seluruh staff dan dewan guru civitas akademika Perguruan Islam YASPIDA
Sukabumi yang telah memberikan ilmu bimbingan selama penulis menuntut ilmu
dari bangku SLTP hingga sekarang.
8. Seluruh rekan – rekan seperjuangan, sahabat dan teman dekat yang senantiasa
bersama dan mendukung, rekan 43 / 20.
Demikian ucapan terima kasih, semoga semua bantuan, bimbingan serta do’anya
mendapat ganjaran yang lebih baik dari Allah SWT. Aamiinn....
Penulis menyadari dalam penulisan Karya Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kelemahan. Namun penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat,khususnya bagi penulis serta pembaca pada umumnya.
Sukabumi, 23 Mei 2022
Penulis
v
MOTTO
Awali hidup dengan motivasi jalani dengan strategi dan akhiri dengan prestasi
Hadapi fenomena kehidupan dengan doa yang kental, usaha yang maksimal dan
koneksitas yang handal.
Jadikan kegagalan sebagai motivasi awal untuk meraih keberhasilan
Jalani hidup dengan motivasi yang tinggi untuk meraih sesuatu yang dicari
Landasi hidup dengan kerja cerdas, ikhlas, tuntas dan mawas
Teruslah bersyukur hingga kau lupa caranya mengeluh
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................
ABSTRAK.....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................iv
MOTTO ......................................................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul...............................................................................................1
B. Alasan Memilih Judul......................................................................................3
C. Latar Belakang Masalah...................................................................................3
D. Fokus Masalah................................................................................................11
E. Sub Fokus Masalah........................................................................................11
F. Rumusan Masalah..........................................................................................12
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................................13
H. Metode Penelitian...........................................................................................14
B. Budaya Organisasi..........................................................................................32
1. Pengertian Budaya Organisasi...................................................................32
2. Teori Budaya Organisasi...........................................................................33
3. Fungsi Budaya Organisasi.........................................................................35
4. Komponen Budaya organisasi...................................................................36
5. Peran Budaya Organisasi...........................................................................37
6. Tahapan Budaya Organisasi......................................................................38
C. Budaya Organisasi di Linkungan Sekolah.....................................................43
BAB IV PENUTUP
vii
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
viii
BAB I
PENDAHULUA
A. Penegasan Judul
terhadap penegasan arti dan makna dari beberapa istilah yang terkait dengan
tujuan karya ilmiah ini. Dengan penegasan judul tersebut diharapkan tidak
SUKABUMI ”.
1. Implementasi
pengertian umum adalah suatu tindakan atau pelaksana rencana yang telah
2. Budaya Organisasi
1
eksternal, dan berintegrasi dengan lingkungan internal.
Sukabumi .
1. Alasan Obyektif
Dengan melihat bahwa SMA PLUS YASPIDA Sukabumi merupakan
maka akan sangat penting pula diteliti mengenai budaya organisasi pada
sekolah tersebut.
2
2. Alasan Subyektif
Judul ini cukup menarik diteliti bagi penulis. Di samping itu, judul ini
sesuai dengan penulis yang aktip di salah satu oganisasi yaitu organisasi
PASPAMDA.
lebih efektif dan efisien bukan semata-mata kondisi yang kebetulan. Suatu
pekerjaan apabila dilakukan dengan teratur dan terarah maka hasilnya juga
akan baik. Dalam suatu organisasi yang baik prosesnya juga perlu dilakukan
secara terarah dan teratur. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Shaff Ayat
4, yaitu
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur. Maksud dari ayat ini adalah
yang telah ditetapkan. Disamping teknologi, mesin dan sumber daya manusia
itu sendiri, budaya yang terdapat pada suatu organisasi sangat penting. Budaya
3
organisasi yang semakin baik dan meningkat, maka akan mempengaruhi juga
terhadap kepuasan kerja. Dalam dunia kerja yang dinamis saat ini, dimana
membantu rekan dalam timnya, secara sukarela atau tanpa paksaan melakukan
tugas dengan ikhlas dan berjuan di jalan Allah. Hal tersebut sejalan dengan
“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan
Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
4
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya).”
dikalangan pakar maupun dikalangan praktisi bisnis dan para eksekutif, karena
menjadi lebih stabil, lebih maju, lebih antipatif terhadap perubahan lingkungan.
5
pemahaman yang jelas dan lugas tentang suatu persoalan yang diselesaikan.
Budaya memiliki pengaruh yang berarti pada sikap dan perilaku anggota-
suatu organisasi karena budayanya yang begitu kuat yang membuat organisasi
internal perusahaan sehingga tiap organisasi perlu mengerti nilai-nilai yang ada
menjaga rasa yang ingin dipunyai bersama mengenai kondisi organisasi. Hal
ini membawa implikasi pemahaman yang lebih baik pada nilai yang ada dalam
diketahui seperti :
1. Pertamina Way (staf, kualitas dan kuantitas, peralatan dan fasilitas, format
6
2. Chevron (Integritas, Kepercayaan, Keanekaragaman, Teobosan,
Excellent)
ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara lebih efektif dan efisien
mana sering begitu cepat dan sangat sulit diprediksi namun sangat besar
aspek budaya yang telah ada selama ini, apakah strategi yang didesain tersebut
cocok dengan nilai-nilai yang ada, atau justru nilai-nilai yang ada justru itu
Suatu budaya organisasi yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi
yang dipegang kukuh dan disepakatai secara luas. Semakin banyak anggota
organisasi yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka
terhadap nilai-nilai tersebut, semakin kuat suatu budaya. Suatu budaya yang
7
kuat jelas sekali akan memiliki pengaruh yang besar dalam sikap anggota
organisasi dibandingkan dengan budaya yang lemah. Hasil spesifik dari suatu
budaya yang kuat adalah keluar masuknya pekerja yang rendah. Suatu budaya
sosial dalam konteks sosial yang memiliki tjuan tertentu dan merupakan tujuan
dapat dinamis, saling tergantung sama lain memiliki hubungan yang dinamis
sekolahnya.
Bentuk dari ketiga tahapan tersebut tentunya harus sejalan dengan kondisi
organisasi dan tujuan dari pembentukan organisasi sesuai dengan visi dan misi
dari organisasi tersebut. Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk
8
YASPIDA Sukabumi merupakan salah satu sekolah Islam yang cukup bagus di
Dengan organisasi sekolah yang baik, dimaksudkan agar pembagian tugas dan
otoriter dari Kepala Sekolah, dan sebaliknya dapat diciptakan adanya suasana
D. Fokus Masalah
Fokus masalah memberikan batasan dalam studi dan pengumpulan data,
rumusan masalah ini saling berkaitan. Fokus masalah pada karya ilmiah ini
Sukabumi .
E. Sub-Fokus Masalah
dihadapi adalah :
a. Tahapan Perencanaan
9
dari pembentukan organisasi sesuai dengan visi dan misi dari organisasi
b. Tahapan Pelaksanaan
c. Tahap Evaluasi
standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan.
F. Rumusan Masalah
10
Sukabumi ?
SUKABUMI ?
1. Tujuan Penelitian
Sukabumi .
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat Praktis
11
YASPIDA Sukabumi .
Sukabumi .
H. Metode Penelitian
terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh saat itu segera disusun saat itu pula.
Apa yang diamati pada sdasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan dimana
tingkah laku itu berlangsung yaitu pada siswa di SMA PLUS YASPIDA
Sukabumi .
antar variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling
12
dependennya Dalam hal ini berkaitan dengan Dalam hal ini berkaitan dengan
2. Sumber Data
Data yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian akan
a. Data Primer
Sukabumi.
b. Data Sekunder
majalah, dan tulisan ilmiah. Dalam hal ini, data sekunder bersumber dari
YASPIDA Sukabumi
a. Penelitian Lapangan
yang ingin penulis jawab. Penelitian ini dilakukan dengan dua cara
yaitu :
13
1) Dokumentasi, dengan melihat dokumen, catatan dan laporan yang
b. Penelitian Kepustakaan
sebagai berikut:
pembimbing.
14
dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
akan memilih-milih mana data yang penting dan akan dipelajari dan dapat
15
BAB II
LANDASAN
TEORI
A. Implementasi
1. Pengertian Implementasi
dalam buku Solihin Abdul Wahab, implementasi adalah memahami apa yang
16
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu proses implementasi tidak hanya
pihak yang terlibat, sekalipun dalam hal ini dampak yang diharapkan ataupun
sesuatu yang bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme
tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu implementasi tidak
2. Teori-Teori Implementasi
17
dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap tidak ada perubahan lagi.
18
pegawai (pelaksana) dan insentif.
fragmentasi.
1) Karakteristik Masalah.
penduduk.
19
pemahaman kelompok sasaran relative sama.
2) Karakteristik Kebijakan
a) Kejelasan isi kebijakan, yaitu, karena semakin jelas dan rinci isi
tindakan nyata.
20
biaya,
program.
melibatkan masyarakat.
3) Lingkungan Kebijakan
21
kenaikan harga BBM akan kurang mendapatkan dukungan publik.
a. Isi Kebijakan
program kebijakan terlalu umum atau sama sekali tidak ada. Kedua,
22
Ketiga, kebijakan yang akan diimplementasikan dapat juga
b. Informasi
komunikasi.
c. Dukungan
kebijakan tersebut.
d. Pembagian potensi
23
waktu khususnya bagi kebijakan-kebijakan yang controversial yang
implementasinya.
B. Budaya Organisasi
Pada umumnya, budaya dibangun dan diciptakan oleh pendiri atau lapisan
pimpinan atas yang mendirikan atau merintis organisasi. Falsafah atau strategi
yang ditetapkan oleh mereka lalu menjadi petunjuk dan pedoman bawahan
berhasil dan dapat bertahan bertahun-tahun, maka filosofi atau visi yang diyakini
Sansekerta Bodhya yang berarti akal budi, sinonimnya adalah kultur yang
berasal dari bahasa Inggris Culture atau Cultuur dalam Bahasa Belanda.
Kata Culture sendiri berasal dari bahasa Latin Colere (dengan akar kata
24
Budaya adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya, karsa, pikiran
dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima
konvergen.
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
organisasi yang dijadikan filosofi kerja karyawan yang menjadi panduan bagi
sebagainya) dan makna makna yang terjadi antar karyawan dan manajemen.
obrolan, dan prinsip yang terkait. Pada kasus perusahaan atau instansi, maka
budaya organisasi perusahaan atau instansi menjadi bagian dari strategi yang
25
tersebut maka ada berbagai persepsi yang mendasar mengenai teori budaya
membawa implikasi pemahaman yang lebih baik pada nilai yang ada
tentunya ini merupakan suatu hal yang dapat pimpinan untuk dijadikan suatu
26
yang terkandung dalam penerapan budaya organisasi jika berhasil terterapkan
akan membawa efek yang sangat signifikan dalam menentukan arah organisasi
ke depannya seperti:
organisasi lainnya
komponen nilai, hal ini disebabkan karena nilai adalah penghayatan anggota
organisasi mengenai apa yang benar dan apa yang salah. Nilai, norma
satu sama lain. Nilai Lebih menunjukkan kepercayaan tentang baik dan buruk
pandangan atau anggapan atau kepercayaan mengenai sesuatu itu baik atau
bahwa suatu tindakan dan perbuatan dianggap patut ataupun tidak patut
27
Suatu organisasi seperti juga manusia yang mempunyai sistem nilai dalam
bahwa sesuatu itu baik atau buruk, patut atau tidak patut dilakukan. Konsistensi
dan ketaatan berpegang pada perilaku yang patut dan tidak patut tersebut
a. Identitas organisasi
b. Menyatukan organisasi
organisasi menjadi satu. Norma, nilai-nilai, dan kode etik udaya organisasi
budaya organisasi.
c. Reduksi konflik
Budaya organisasi sering dilukiskan sebagai semen atau lem yang
28
menyatukan organisasi. Isi budaya mengembangkan kohesi sosial anggota
organisasi yang mempunyai latar belakang berbeda, pola pikir, asumsi, dan
d. Motivasi
organisasi.
dan sebagainya.
kerja.
29
C. Budaya Organisasi di Lingkungan Sekolah
organisasi terkhusus kepada aspek sumber daya manusia yang merupakan daya
baik dengan siswa, sesama guru, komite sekolah, masyarakat, dan semua pihak,
kerja sama dengan pihak luar demi kemajuan sekolah, dan lain-lain.
30
BAB III
ini sekolah, sejatinya diperlukan kerja sama yang komprehensif melalui setiap
unsur sekolah, baik itu kepala sekolah, pegawai/staf, guru dan murid dalam
secara psikologi dan sosial. Konsep budaya organisasi disini keudian sangat
berperan penting dalam menjaga struktur mekanisme kerja secara teknis yang
31
meningkatkan semangat kerja untuk menciptakan suatu lingkungan kerja yang
kondusif. Dalam hal ini penulis akan memberikan gambaran dan batasan
terbangun dan apa-apa saja yang harus diperhatikan dalam mencapai ciri
1. Kedisiplinan
perlu keputusan langsung dari atasan, dalam hal ini adalah Kepala
32
merupakan salah satu faktor yang membentuk semangat belajar.
proses yang ada. Menjaga kualitas sekolah agar tetap menjadi yang
terbaik adalah hal yang sangat diantisipasi karena bisa saja ketika
menimbulkan
33
sekolah itu berada.
2. Kerja Sama
pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau juga lebih agar bisa
dan juga disepakati secara bersama. Atau juga kerjasama bisa diartikan
oleh dua orang ataupun lebih agar bisa mencapai tujuan serta demi
keuntungan bersama.
34
membangun kerangka kerja sama harus sebelumnya terjalin
kesepahaman.
3. Kepemimpinan
memberdayakan segala sumber daya yang ada (materi dan non materi)
35
B. Faktor-Faktor Penghambat Implementasi Budaya Organisasi di SMA
PLUS YASPIDA
dan ekternal sekolah. Hambatan dari internal sekolah adalah masih kurangnya
penerapan budaya sekolah islami juga menjadi salah satu faktor penghambat
kedisiplinan.
banyak aturan, dan bergaris keras, hal ini banyak dilontarkan masyarakat
kepramukaan.
C. Pembahasan
36
lainnya. Kalaupun terdapat perbedaan mungkin hanya terletak pada jenis nilai
berisi tentang standar perilaku dari anggota sekolah, baik bagi siswa maupun
guru. Standar perilaku ini bisa berdasarkan pada kebijakan intern sekolah itu
lulus/naik kelas atau tidak. Standar perilaku siswa tidak hanya berkenaan
mutu pendidikan di sekolah hendaknya menjadi hal yang utama bagi seluruh
kebijakan organisasi. Jika kita mengadopsi filosofi dalam dunia bisnis yang
37
dipersepsi dan dirasakan oleh individu tersebut sehingga menimbulkan kesan
dan perasaan tertentu. Dalam hal ini, sekolah harus dapat menciptakan
di sekolah terutama berkenaan tugas kepala sekolah selaku leader dan manajer
yang lebih luas guna memahami masalah-masalah yang sulit dan hubungan-
tentang budaya organisasi di sekolah, maka ia akan lebih baik lagi dalam
memberikan penajaman tentang nilai, keyakinan dan sikap yang penting guna
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
baik.
38
a. Kedisiplinan
agar siswa maupun staf dan guru yang terlibat dapat mematuhi aturan
b. Kerja sama
menyelesaikannya
c. Kepemimpinan
39
administrator menggunakan seluruh peralatan dan perangkat yang ada
yang maksimal.
B. Saran
yaitu budaya organisasi dan prinsip sistem yang terkandung dalam teori
aspek tertentu.
40
pembentukan budaya sekolah Islam sehingga tercipta pola budaya
DAFTAR PUSTAKA
A.G Subarsono. 2008. Analisis Kebijakan Publik : Konsep, Teori, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bambang Sunggono. 2004. Hukum dan Kebijaksanaan Publik. Jakarta: Sinar
Grafika.
Bosofi Sopiatno. 2015. Implementasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Online Tingkat Sekolah Menengah Atas Di Kota Pekanbaru Tahun 2011-
2013, Jom Fisip Vol.2 No.1, Riau: Universitas Riau.
41
Pamulang diakses dari http://eprints.unpam.ac.id/7444/
Jamal Ma’mur Asmani. 2012. Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Cet.I.
Jogjakarta: Diva Press.
John M. Echols. 1992. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Hanifah Harsono. 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Bandung: PT.
Mutiara Sumber Widya.
Miftah Thoha. 2002. Pembinaan Organisasi Cet.III. Jakarta:PTRajaGrafindo
Persada.
Nurdin Usman. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Bandung:
CV. Sinar Batu.
42