Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN WORKSHOP

GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN

JUDUL LAPORAN

KONSEP PENERAPAN GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN DENGAN


EKOSISTEM 3D (DREAM, DESIGN, AND DELIVER ) DI SMK N 5 BANJARMASIN

Ditulis oleh

AMBANG SETYAWAN,S.T

NIP.19871023 201903 1 012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
penulisan laporan workshop Gerakan Sekolah Menyenangkan ini dapat diselesaikan
dengan tepat waktu. Sebagai bagian penting dari proses menuju kemajuan Pendidikan .

Salah satu tujuan penulis dalam menulis laporan workshop Gerakan Sekolah
Menyenangkan ini adalah sebagai dokumentasi dan juga bentuk evaluasi kegiatan. Laporan
yang penulis buat ini berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dengan berbagai
metode.

Penulis menyampaikan terima kasih pada beberapa pihak yang ikut mendukung
proses pembuatan laporan ini hingga selesai, yaitu :

1. Bapak Drs.H.Syahrir,M.M selaku kepala sekolah SMK N 5 Banjarmasin yang


telah mempercayakan mengikuti workshop Gerakan Sekolah Menyenangkan.
2. Bapak Muhammad Taufik,S.T selaku mentor yang telah memberikan insiparisi,
dukungan, masukan, dan bimbingan dalam penyusunan laporan workshop Gerakan
Sekolah Menyenangkan.
3. Seluruh panitia, narasumber yang telah bekerja keras menyelengarakan kegiatan
workshop ini.

Penulis menyadari atas ketidak sempurnaan penyusunan laporan kegiatan


kunjungan industry ini, namun penulis tetap berharap laporan ini akan memberikan
manfaat bagi para pembaca. Demi kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan
adanya masukan berupa kritik atau saran yang bergurn “Terima kasih”

Banjarmasin, 05 Januari 2020

i
ABSTRAK

Sekolah merupakan salah satu lembaga yang sangat penting untuk kehidupan manusia.
Dengan tidak adanya sekolah sekolah, maka kualitas Pendidikan masyarakat yang ada di
Indonesia menjadi terganggu dan tidak berkembang. Sekolah Menengah Kejuran
merupakan Pendidikan formal yang menyelenggarakan Pendidikan kejuruan setingkat
SMA. Tujuan sekolah ini adalah mempersiapkan siswa untuk masuk ke lapangan kerja.
Sekolah Menengah Kejuruan tidak hanya sekedar akademik tetapi harus lah link and
match dengan dunia industry, mengembangkan teaching factory dan menghasilkan lulusan
yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industry dan ber-ending menciptakan wirausaha
lulusan vokasi yang memiliki daya saing tinggi. Berdasarkan hal tersebut, penulis
bertujuan untuk menemukan cara untuk mentransformasi sekolah menjadi tempat yang di
rindu siswa, bisa mengeluarkan bakat, fasion, penalaran, dan talenta terbaik mereka dalam
Pendidikan yang berdasarkan kodrat, kebutuhan, dan kenyataan. Berdasarkan tujuan
tersebut, ditemukan bahwa Gerakan Sekolah Menyenangkan merupakan sebuah kegiatan
yang mempromosikan kesadaran anak, orang tua, guru, kepala sekolah, dan pemangku
kebijakan Pendidikan untuk membangun sekolah sebagai tempat yang menyenangkan
untuk belajar ilmu pengetahuan dan keterampilan agar, anak bergairah menjadi pembelajar
yang sukses dan mandiri dan baik dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan

ii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN WORKSHOP

GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN

JUDUL LAPORAN : KONSEP PENERAPAN GERAKAN SEKOLAH


MENYENANGKAN DENGAN EKOSISTEM 3D
(DREAM, DESIGN, AND DELIVER ) DI SMK N 5
BANJARMASIN

Menyatakan bahwa laporan ini benar-benar dibuat oleh Ambang Setyawan,S.T , topik dan
bahasan merupakan ide yang memuat keaslian maupun kreativitas dengan memadukan
sejumlah gagasan maupun ide-ide baru dalam mewujudkan Gerakan Sekolah
Menyenangkan

Banjarmasin, 05 Januari 2020


Telah diperiksa dan disetujui
Kepala Sekolah SMKN 5 Banjarmasin

Drs.SYAHRIR,MM
NIP 19671231 199203 1 050

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iv
A. PENDAHULUAN....................................................................................................................1
B. METODE PENELITIAN........................................................................................................3
C. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................3
1. Deskripsi Gerakan Sekolah Menyenangkan..........................................................................3
2. Deskripsi Ekosistem 3D........................................................................................................7
D. SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................................8

iv
A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan


mengembangkan potensi – potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai – nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha- usaha
yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta
mewariskan kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan
kehidupan yang terjadi dalam suatu proses Pendidikan sebagai usaha manusia
untuk melestarikan budaya hidupnya. Dalam perkembangan sejarah umat manusia,
hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan Pendidikan sebagai
alat pembudaya dan peningkatan kualitas hidup. Pendidikan dibutuhkan untuk
menyiapkan anak manusia agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dikarenakan manusia adalah makhluk pilihan yang diberi akal sehat agar mampu
mencapai tujuan hidupnya. Dalam proses pencapaiannya, manusia difasilitasi
dengan adanya Pendidikan yang umumnya dibagi menjadi tahap prasekolah,
sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau maggang.
Pendidikan merupakan sarana yang berperan penting dalam menciptakan manusia
yang berkompeten, berkualitas, dan berdaya saing.
Kata sekolah berasal dari Bahasa latin: skhole, scolae atau skhola yang
memiliki arti waktu luang atau waktu senggang, dimana Ketika itu sekolah adalah
kegiatan diwaktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka,
yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan
remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara
membaca hurup, dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).
Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampinggi oleh ahli dan
mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-
besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai
pelajaran diatas. Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi : merupakan bangunan
atau Lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi

1
pelajaran, jenis sekolah pun beraneka ragam dari sekolah terbuka, sekolah kejar
paket, sekolah rumah bahkan diera 4.0 kita mengenal lagi jenis sekolah elektronik.
Apapun jenis sekolah itu tetap lah dituntut untuk mampu menghadirkan dirinya
sebagai Lembaga yang kondusif agar anak merasa nyaman dan dapat
mengembangkan potensinya.
Salah satu jenjang sekolah adalah Sekolah Menengah Kejuruan bagi siswa
dengan rentang usia 15 – 18 tahun dan paling tinggi 21 tahun, yang dikelola negeri
maupun swasta. Sekolah Menengah Kejuran merupakan Pendidikan formal yang
menyelenggarakan Pendidikan kejuruan setingkat SMA. Tujuan sekolah ini adalah
mempersiapkan siswa untuk masuk ke lapangan kerja.
Pada saat ini terjadi sebuah fenomena bahwa sekolah yang seharusnya
mendewasakan berubah menjadi sekolah yang hanya mengurui dan digurui atau
sekedar mengajar saja. Sekolah, sudah tidak lagi menjadi tempat yang
menyenangkan bagi siswa. Atmosfer kekeluargaan, kasih sayang, kebebasan
mengekspresikan diri siswa, sedikit demi sedikit mulai menghilang dari sebuah
Lembaga Pendidikan yang dikenal dengan sekolah. Akan tetapi, beberapa waktu ini
telah ada gagasan-gagasan untuk merekonstruksi Kembali Pendidikan, salah
satunya yaitu dengan Gerakan sekolah menyenangkan tidak hanya menjadi wacana,
namun pemerintah telah berupaya untuk membentuk Gerakan tersebut dan
menerapkannya. Terbukti bahwa telah dibentuk laman sekolah menyenangkan yang
memposting kegiatan-kegiatan pelatihan, workshop maupun penelitian atau
penerapan langsung. Gerakan sekolah menyenangkan menjadi suatu pendekatan
alternatif yang diyakini sesuai kebutuhan siswa jenjang sekolah menengah kejuruan
serta sejalan dengan amanat dari UUD 1945 “Mencerdaskan kehidupan bangsa”
Sekolah Menengah Kejuruan dituntut tidak hanya sekedar akademik tetapi
harus lah link and match dengan dunia industry, mengembangkan teaching factory
dan menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industry dan
ber-ending menciptakan wirausaha lulusan vokasi yang memiliki daya saing tinggi.
Pada saat Sekarang ini mengutip data world economic forum dalam laporan
terbarunya 2020 tentang the future jobs” dalam lima tahun kedepan akan ada 85
juta pekerjaan hilang dengan cepat, dan lahir 97 juta pekerjaan baru muncul ,tetapi
dalam laju sangat lambat. Dalam situasi itu, 50 persen pekerja membutuhkan

2
reskilling dengan 40 persen kemampuan dasar yang bakal berubah, laporan itu juga
menjelaskan sekitar 43 persen pengusaha yang disurvei akan mengurangi tenaga
kerja manusia yang akan digantikan integrasi teknologi. Bahkan 97 persen
pemimpin bisnis mengharapkan pekerjanya memiliki keterampilan baru yang
belum pernah ada sebelumnya agar bisnisnya bisa bertahan. Dampak wabah covid
19 akan mempercepat proses untuk menggantikan tenaga kerja manusia dengan
proses digitalisasi dan remote working. Menjawab tantangan tersebut, maka guru
SMK harus mampu menciptakan ekosistem dan konten baru, bukan hanya
menawarkan program baru dan kurikulum baru. Tetapi juga menciptakan ekosistem
dan kondisi di mana anak bisa menjadi dirinya sendiri agar bisa mengeluarkan
telenta terbaiknya karena punya gairah (passion) selama belajar disekolah
Prinsipnya menciptakan lingkungan belajar yang bisa membuat anak berani
memiliki 3D yakni dream, design, and deliver. Agar bergairah, anak tidak
diseragamkan kemampuannya, namun diberi ruang untuk punya mimpi sendiri.
Dalam tulisan ini, terdapat dua tujuan yang akan dibahas yaitu :
1) Deskripsi Gerakan Sekolah Menyenangkan
2) Deskripsi Ekosistem sekolah 3D

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat studi Pustaka
(libarary research) yang menggunakan buku-buku dan literatur-literatur lainnya
sebagai objek yang utama (Hadi, 1995: 3). Jenis penelitian yang digunakan adalah
kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan informasi berupa catatan dan data
deskripsi yang terdapat di dalam teks (Mantra, 2008: 30).

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Deskripsi Gerakan Sekolah Menyenangkan
Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) merupakan Gerakan sosial
Bersama guru untuk menciptakan budaya belajar yang kritis, kreatif, mandiri dan
menyenangkan di sekolah. Gerakan ini mempromosikan dan membangun
kesadaran guru-guru, kepala sekolah, dan pemangku kebijakan Pendidikan untuk

3
membangun sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu
pengetahuan dan bekal keterampilan hidup agar anak-anak menjadi pembelajar
yang sukses. Sekolah dikatakan menyenangkan apabila menerapkan empat prinsip :
a) Learning Environment, yaitu membangun lingkungan pembelajaran yang
positif secara fisik dan sosial.
b) Pedagogical Practice, yaitu mengutamakan model pembelajaran yang
mendorong siswa bereksplorasi, berefleksi, dan berfikir kritis.
c) Character Development, yaitu mematik perkembangan karakter baik siswa
melalui lingkungan dan model belajar.
d) School Connectedness, yaitu mendorong pelibatan semua pihak terutama wali
murid dan masyarakat dalam menyukseskan proses Pendidikan.

Keempat prinsip itu memastikan anak-anak memiliki ruang aktivitas fisik


dan emosi, interaksi yang hangat, dan saling menghargai dalam kegiatan belajar,
sehingga siswa merasa aman dan percaya diri. Adapun tujuan akhirnya adalah para
siswa mampu membaca gerak zaman dan memahami persoalan nyata dalam
kehidupan sehari-hari.

Adapun Langkah-langkah untuk menciptakan Gerakan Sekolah


Menyenangkan adalah sebagai berikut.

1. Ruang Otonomi Siswa Mengembangkan Dirinya, membuat target


belajarnya sendiri serta mampu untuk mengelola waktu dan membuat
keputusan dalam menyiapkan masa depannya di sekolah. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan motivasi dan antusiasme murid disekolah.
2. Pembelajaran yang Lebih Relevan atau Otentik, dan bertujuan pada
penguasaan strategi belajar aktif dan teknologi untuk mengasah kemampuan
memecahkan masalah, jadi ekosistem GSM akan mengalihkan focus bukan
pada penilaian “seberapa banyak ingatan dan pemahaman yang diperoleh
siswa” karena situasi itu akan melahirkan budaya sekolah yang tak sehat
bagi siswa, guru, dan orang tua.
3. Ada Ruang Bagi Passion dan Talenta untuk Berkembang, Guru yang
selalu menanyakan kebutuhan siswa, mengamati, dan mendampingi
siswanya dalam mengembangkan bakat dan passionnya, bukan lagi budaya

4
standarisasi yang memaksa anak harus belajar “hal yang sama” dalam
“waktu yang sama” dengan “cara yang sama” karena akan berpotensi
membunuh kodrat dasar manusia yang unik dan beragam.
4. Terdapat Banyak Pilihan dalam Strategi Belajar, untuk membangun
pembelajaran yang berpusat pada individu. Pilihan ini akan membuat anak
terbiasa berfikir fleksibel dalam mencari alternatif cara untuk memecahkan
persoalan yang komplek, sebagai keterampilan yang paling dibutuhkan di
era industry 4.0. , anak menjadi merasa tidak sebagai objek pembelajaran
karena mereka senang, dan belajar menjadi “candu” bagi mereka untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
5. Perbanyak interaksi memancing ide, perhatian penuh penuh juga bisa
didapatkan dari memancing pendapat, diskusi atau debat argument antara
murid dan guru. Memang tidak semua anak bisa leluasa mengeluarkan ide
mereka. Nah sebagai guru, di sinilah peran Bapak/Ibu Guru untuk percaya
pada kemampuan masing-masing anak dan pacu mereka untuk berani
berpendapat, serta menghargai apapun yang mereka ungkapkan. Cara ini
dapat melatih anak untuk belajar mendengarkan orang lain, keberanian
untuk berbicara dan lebih terbuka pada perbedaan pendapat. Hal ini sangat
penting untuk mereka karena akan menjadi bekal saat berinteraksi dengan
orang lain, baik itu dengan teman, guru, orang tua, atau masyarakat pada
umumnya.
6. Menggalakan Kegiatan Kebersihan Sekolah secara berkala, lingkungan
sekolah yang bersih akan senantiasa membuat siswa merasa nyaman
dilingkungan sekolah. Lingkungan yang bersih selain sedap dipandang mata
juga akan membuat penghuni nya betah. Kegiatan bersih sekolah selain
bermanfaat untuk menjaga kebersihan dilingkungan sekolah juga akan
melatih siswa dalam bergotong royong menyelesaikan sesuatu.
7. Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat, menciptakan awal yang
berkesan adalah penting karena akan mempengaruhi proses selanjutnya. Jika
awalnya baik, menarik, dan memikat, maka proses pembelajaran akan lebih
hidup dan mengairahkan. Oleh karena itu selalu awali kegiatan
pembelajaran dengan memberikan sapaan hangat kepada siswa, misalnya “

5
anak-anak senang bertemu kalian hari” . karena sapaan hangat dan raut
wajah yang cerah memantulkan energi positif yang dapat mempengaruhi
semangat para siswa. Kita dapat bayangkan jika seorang guru Ketika
memulai pembelajaran dengan raut ruwet, tidak senyum, penampilan kusut,
tentu saja suasana kelas menjadi menegangkan dan menakutkan.
8. Berikan perhatian yang sama pada semua anak, terkadang guru akan
lebih cenderung memperhatikan murid yang pintar dan aktif di kelas. Anak
yang diam saja dikelas biasanya akan kesulitan untuk mendapatkan
kesempatan untuk menuangkan ide atau pun mengaktualisasikan dirinya di
kelas. Maka sering dikatakan untuk menjadi anak yang “paling” di kelas,
baik itu paling pintar, paling suka telat, paling cantik, paling nakal, dan
sebagainya. Karena dengan menjadi yang “paling” barulah anak akan
diperhatikan oleh gurunya. Sebagai seorang guru, sebenarnya sudah menjadi
tugasnya untuk menemukan benih-benih unggul yang ada di dalam diri
masing-masing anak. Percayalah bahwa setiap anak mempunyai talenta dan
potensi yang berbeda-beda. Dengan demikian, setiap anak akan merasa
memiliki kesempatan untuk membuktikan dirinya serta membuat kelas
menjadi lebih menyenangkan.
9. Menghilangkan hukuman fisik dan merendahkan oleh guru terhadap
siswa, siswa memang perlu belajar untuk disiplin terutama disiplin diri.
Akan tetapi untuk mengajarkan disiplin tersebut bukan dengan cara
memberikan hukuman fisik dan hukuman merendahkan karena hukuman ini
terbukti tidak efektif untuk menegakkan disiplin. Sebaiknya guru
menasehati atau memberitahu dan menjelaskan kepada siswa kesalahan apa
yang telah mereka lakukan bukan dengan cara memberi hukuman fisi atau
hukuman merendahkan.
10. Menghilangkan kekerasan terhadap siswa yang lebih lemah di sekolah,
kekerasan terhadap siswa yang lebih lemah (bullying) adalah suatu situasi
dimana seorang siswa atau lebih secara terus menerus melakukan Tindakan
yang menyebabkan siswa lain menderita. Agar kekerasan terhadap siswa
yang lebih lemah ini tidak terjadi maka perlu dibuat aturan sekolah untuk
melindungi siswa korban kekerasan

6
2. Deskripsi Ekosistem 3D
Ekosistem 3D adalah suatu cara untuk meningkatkan hubungan interaksi
antar komponen sekolah agar tercipta suatu kondisi dimana anak bisa menjadi
dirinya sendiri agar bisa mengeluarkan talenta terbaiknya karena punya gairah
selama belajar disekolah. Sebuah lingkungan belajar yang bisa membuat anak
berani memiliki 3D yakni dream, design, dan deliver. Persekolahan 3D diharapkan
memberikan iklim baru bagi anak untuk melakukan upskilling dan reskilling sesuai
tuntutan industry masa depan. Di masa mendatang, porsi penguasaan konten
pengetahuan hanya diperlukan 10 persen saja, dibandingkan 90 persen penguasaan
keterampilan pengelolaan diri, emosi, dan empati sosial serta berfikir kritis-analitis
dan kreatif dalam memecahkan persoalan komplek.
Penerapan ekosistem 3D memerlukan keterlibatan dan partisipasi semua
pihak dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk guru dan warga sekolah lainnya. Anak-
anak yang belajar di sekolah dengan ekosistem 3D tumbuh sehat secara fisik dan
psikis dalam bimbingan guru yang penuh motivasi tinggi, didukung oleh keluarga
dan masyarakat. Sekolah dengan ekosistem 3D memiliki karakterisitik sebagai
berikut.
1. Dalam ekosistem ini setiap komponen diharapkan mampu bekerja lebih
efektif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
2. Mampu mengimplementasikan delapan standar Pendidikan Nasional untuk
peningkatan mutu dan akses.
3. Saling berinteraksi dan berkomunikasi melalui media konvensional dan
digital.
4. Melibatkan peran masyarakat untuk mengerakkan dan memonitor kegiatan
Pendidikan.

7
5. Pembelajaran tidak melulu diruang kelas, pembelajaran bisa dilakukan
dimana saja , sehingga siswa mendapat pengalaman belajar yang berbeda-
beda disetiap mata pelajaran.
Untuk merealisasikan ekosistem 3D diharapkan setiap komponen disekolah
memiliki motivasi yang kuat untuk memajukan sekolah, kerja sama orang tua,
siswa, dan guru secara umum harus dilakukan untuk mewujudkan ekosistem
sekolah 3D. Adanya komite sekolah sebagai salah satu organisasi mandiri dan
masyarakat dilingkungan sekolah, yakni untuk membicarakan bagaimana
meningkatkan kegiatan pembelajaran terhadap peserta didik, menjalin hubungan
keakraban antara orang tua dan pihak sekolah, serta untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi orang tua peserta didik. Implementasi Gerakan Sekolah
Menyenangkan ber ekosistem 3D, dapat dilakukan melalui beberapa hal
diantaranya:
a) Model pembelajaran berbasis teaching factory (TEFA)
b) Mengkombinasikan program CEO, TEFA, dan GSM diharapkan
lebih menarik minat siswa untuk lebih mengembangkan potensi diri.
c) Seluruh mata pelajaran teori dibuat terapan

D. SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan pemaparan deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa Gerakan
Sekolah Menyenangkan, adalah suatu Gerakan mewujudkan sekolah sebagai taman
belajar yang menyenangkan bagi siswa, sedangkan ekosistem 3D adalah sebuah
ekosistem /lingkungan yang membuat anak berani memiliki 3D yakni dream,
design, dan deliver. Sehingga Gerakan Sekolah Menyenangkan dengan ekosistem
3D adalah suatu Gerakan yang mewujudkan sekolah sebagai taman belajar
menyenangkan bagi siswa , dengan lingkungan yang kondusif dan memberikan
motivasi, keberanian siswa untuk memiliki 3D (Dream, Design, dan Deliver).

8
DAFTAR PUSTAKA

(2005). Sekolah Ramah Anak. Jakarta: Plan Indonesia.

Deputi Bidang TKA, KPPPA. (2009).Pedoman Kabupaten/Kota Layak Anak. Jakarta: KPPPA.

https://anzdoc.com/menciptakan- pembelajaran-yang- menyenangkan

https://blog.ruangguru.com/5-cara- ampuh-membuat-suasana-kelas- menyenangkan

https://www.ef.co.id/englishfirst/engli shstudyx

https://www.sekolahmenyenangkan.o rg/ Miske, Shirley J., 2010. Child-Friendly


Schools - Safe Schools.

Tim Penyusun Sosialisasi Hak-hak Anak di Indonesia. (2010). Membangun Potensi


Bangsa melalui Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak. Jakarta: KPPPA.Children. New York: UNICEF.

Anda mungkin juga menyukai