Dosen Pengampu :
Dr. D. Suryatman, M.Si
Disusun oleh :
Riki Amirullah
Widianti lestari
Elsa damayanti
Semoga berkah dan keselamatan tercurah kepada kita semua. Puji syukur ke hadirat
Allah SWT, yang dengan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, telah memberikan kemudahan
dan kelancaran dari persiapan, proses observasi, analisis, hingga terselesaikannya penyusunan
laporan observasi ini.
Observasi ini dilaksanakan di MAN 3 Kabupaten cirebon dengan alamat desa
mertapada kulon kecamatan astanajapura kab cirebon. Observasi dilaksanakan pada kamis,
13 Desember 2018. Observasi pembelajaran IPS di sekolah sebagai tugas mata kuliah
Pengelolaan pembelajaran IPS, sebenarnya merupakan bentuk aplikasi teori belajar
konstruktivisme yang diterapkan oleh dosen pembimbing. Kelompok observer mendapat
pengalaman yang menarik dan berharga dengan pelaksanaan observasi tersebut.
Penulis berharap agar penyusunan laporan observasi ini dapat memberikan
sumbangan pengetahuan yang berkaitan dengan aplikasi teori belajar dalam pembelajaran IPS
di kelas, terutama untuk jenjang pendidikan menegah atas. Penulis menyadari bahwa
penyusunan laporan observasi ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengundang
saran, kritik, serta masukan dari pembaca sekalian.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, khususnya sekolah memerlukan kompenen-
kompenen dalam Pengelolaan pembelajaran guna membantu tercapainya tujuan.
Pengelolaan pembelajaran merupakan bagian dari manajemen pendidikan, atau
penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu
kompenen dari sistem pendidikan.
Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen
pendidikan meliputi seluruh kompenen sistem pendidikan. Bahkan, bisa menjangkau
sistem yang lebih luas dan besar secara regional, nasional, bahkan internasional.
Dengan adanya manajemen sekolah dapat diketahui bagaimana manajemen substansi
pendidikan di suatu sekolah atau manajemen berbasis sekolah. Sehingga proses
manajemen sekolah dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan benar-benar terintegrasi
dalam suatu sistem kerja sama untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Sehubungan dengan hal tersebut kami telah melakukan observasi ke sekolah,
tepatnya ke MAN 3 KAB.Cirebon guna memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan
pembelajaran IPS. Dengan melakukan observasi, diharapkan dapat mengetahui secara
langsung bagaimana sistematika pendidikan dalam mengelola pembelajaran
khususnya pelajaran ips.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengelolaan pembelajaran ips di MAN 3 KAB.Cirebon ?
2. Bagaimana minat masuk jurusan ips di MAN 3 KAB.Cirebon ?
3. Bagaimana cara guru menyikapi karakter siswa yang beragam dalam proses
pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran ips di MAN 3 KAB.Cirebon.
2. Untuk mengetahui minat masuk jurusan ips di MAN 3 KAB.Cirebon.
3. Untuk mengetahui cara guru menyikapi karakter siswa yang beragam dalam
proses pembelajaran.
1
BAB II
HASIL WAWANCARA
2
Jawaban : Dari segi kohnitif para siswa banyak mengalami perubahan karena di kelas
mereka belajar tentang sosiologi,ekonomi,geografi. Mereka belajar sosiologi pada kelas
10 tentang objek studi sosiologi dan permasalahanya , tentang realitas sosial budaya yang
terdapat pada masyarakat, tentang nilai dan norma-norma sosial, belajar tentang interaksi
sosial, dll.
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
Siswa Madrasah Aliyah Negeri 3 cirebon tidak hanya dari santri pondok
pesantren Buntet tetapi banyak juga siswa non pondok seperti dari kanci,astanajapura,
sindang, dan sekitarnya.
2. Manajemen Kurikulum
Madrasah Aliyah Negeri 3 cirebon menerapkan Kurikulum 2013 dari tahun
ajaran 2014/2015 sesuai instruksi dari pemerintah. Kemudian, diberlakukan lagi
Dalam implementasi kurikulum sebuah praktik dalam pembelajaran dapat
menjadi sebuah bentuk kesempatan pengembangan bagi guru. Melalui penggunaan
kurikulum tertentu dengan siswa, kemudian melaporkan apa yang terjadi dan
merefleksikan ide-ide baru dan kegiatan yang baru, maka guru dapat mempelajari
pola pembelajaran dirinya dan pola pembelajaran siswa.
Guru sebagai pengembang kurikulum telah diberikan kebebasan sesuai amanah
Permendiknas 24 tahun 2006 untuk mengembangkan kurikulumnya berdasarkan
standar minimal yang telah ditentukan dalam bentuk Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam implementasinya guru-guru di Madrasah Aliyah
sudah membuat adminstrasi program pembelajaran yang meliputi :
a. pemetaan standar kompetensi dan KD
b. KKM
c. program tahunan dan semester
d. silabus dan RPP
e. jadwal pelajaran
f. tugas siswa
g. pengembangan diri
h. remedial dan pengayaan.
Pengaruh kurikulum yang diterapkan terhadap perkembangan peserta didik dan
sekolah adalah kualitas dari peserta didik lebih meningkat baik dalam mengikuti
lomba-lomba maupun hasil Ujian Nasional (UN). Kurikulum yang diterapkan
diharapkan dapat memberikan output yang bagus, sehingga lulusan dari Madrasah
Aliyah Negeri 3 cirebon memiliki keterampilan, kompetensi, berbudi luhur, khusyu’
beribadah, disiplin serta berperilaku akhlaqul karimah. Hal ini ditunjang oleh kegiatan
kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikurer yang berjalan beriringan untuk
menciptakan lulusan yang berkualitas.
5
3. Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus terkait dengan layanan sarana dan prasarana sekolah
di Madrasah Aliyah Negeri 3 cirebon adalah layanan kesehatan, keamanan, dan
perpustakaan.
Perpustakaan dapat menunjang pembelajaran siswa. Dalam perpustakaan ini
tidak hanya memuat buku-buku pelajaran, namun juga memuat bacaan hiburan untuk
siswa seperti buku cerita fiksi dan novel. Di sisi kanan ruangan akan dijumpai
beberapa hasil karya siswa berupa kerajinan tangan. Selain sebagai tempat unutk
meminjam buku, perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 3 cirebon juga berfungsi
sebagai tempat KBM.
Adapun sarana dan prasarana lain yang menunjang kegiatan belajar mengajar
adalah :
a. Aula
b. Kantin
c. Labolatorium Komputer
d. Labolatorium IPA
e. Masjid baru
f. Area parkir dan sarana olahraga
Pengembangan kepribadian siswa melalui kegiatan eksra kulikuler yang meliputi : OSIS,
Paskibra, FK3, Pramuka, Seni Alif, dan Mading
6
membosankan dan bisa saja karena bosan saya akan bermalas-malasan belajar yang akan
membuat saya semakin sulit mengejar cita-cita saya.
2. Kurang Menyenangi hitung-hitungan
Mungkin jika ada pertanyaan : "Pelajaran apa yang kalian tidak senangi?" Saya akan
menjawab dengan lantang : Fisika,Kimia,Matematika. Ya mungkin saya kurang dalam
urusan hitungan dan rumus-rumus, Sebenarnya kalau untuk menghafal rumus saya bisa
tetapi untuk menyelesaikan soalnya saya terkadang lupa dan saya malas
mengerjakannya, Mungkin karena saya sangat tidak menyenangi yang namanya
hitung-hitungan. Jadi oleh karena itu saya lebih memilih jurusan IPS ketimbang IPA.
Memang sebenarnya dijurusan IPS kita pun masih harus berhadapan dengan hitungan
juga di pelajaran Ekonomi tetapi dalam pelajaran ekonomi akuntansi yang kita hitung itu
tentang masalah keperluan dalam kehidupan sehingga membuat saya lebih tertarik.
3. Basic saya lebih cenderung ke IPS
Alasan memilih jurusan IPS, karena basic saya lebih kebidang ilmu sosial dan punya
basic entrepreneur (pengusaha). Menurut saya ilmu sosial itu sangat menyenangkan. Dulu
guru sosiologi kami pernah mengajarkan beberapa tes psikologi dan yang paling saya
ingat adalah kami diajarkan cara membaca karakter orang itu yang menyukai diri kita
atau tidak, Sungguh itu sangat bermanfaat untuk saya. *eaaaa. Semenjak saat itu saya pun
menyenangi ilmu sosial dan menekuninya.
7
Untuk menciptakan iklim yang memadai Madrasah Aliyah Negeri 3 cirebon, maka
guru melaksanakan bebarapa tindakan yaitu, Pertama memperkuat kinerja dan misi
akademik sekolah. Kedua menerapkan kedisiplinan di kelas. Peraturan yang ditrerapkan
guru dikelas pun sama untuk semua siswa, tanpa terkecuali. Pada umumnya peraturannya
sama dengan peraturan sekolah. Tata tertib siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 cirebon
diberlakukan sistem poin perpasal. Untuk tingkat kenakalan terburuk di sekolah
diantaranya adalah siswa merokok disekolah, tidak sholat dengan sangsi point yang sudah
ditentukan dan hukuman supaya sholat sendiri di lapangan. Jadi apabila didalam kelas
siswa ketahuan oleh guru melakukan pelanggaran maka siswa akan di ajak ke kesiswaan
dan akan diberi sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya. Ketiga, dalam
mengajar guru memberikan keteladanan dan etika yang baik sehingga mampu ditiru oleh
siswa, karena sebenarnya guru adalah teladan yang baik dan akan ditiru oleh siswanya.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pembelajaran sangat berperan penting dalam kegiatanbelajar
mengajar (KBM, demi tercapainya tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Setiap
komponen manajemen pembelajaran saling terkait satu sama lain demi kelangsungan
pembelajaran di suatu sekolah sebagai suatu organisasi.
MAN 3 Kab.cirebon telah menerapkan sistem pengelolaan dengan baik
dimana masing-masig bidang telah di alokasikan dengan tepat yang ditangani oleh
pengajar yang telah berkompeten dibidangnya serta pada waktu yang efektif.
Sehingga masing-masing bidang Manajemen pembelajaran dapat berjalan dengan
baik, efektif dan efisien. Masing-masing komponennya saling mendukung
tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolahnya menjalankan tugasnya dengan baik
yang mampu mengelola sekolah dan mengatur seluruh guru dan karyawan sekolah
untuk menjalankan tugasnya masing-masing.
Dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai macam metode
dalam menunjang proses belajar mengajar. Setiap dua kali dalam semester setiap guru
akan mengadakan evaluasi demi memperbaiki kekurangan selama satu semester untuk
menunjang semester selanjutnya.
B. Saran
Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan pengembangan manajemen
pembelajaran atau paling tidak mempertahankan agar kualitas dan mutu sekolah tetap
baik dan dapat bertambah baik. Setiap komponen-komponen manajemen pembelajarn
hendaknya lebih meningkatkan pelayanan untuk pihak internal maupun eksternal.
9
10