Anda di halaman 1dari 4

Kebijakan-kebijakan Daendels di Indonesia

Doni Setyawan | Mei 14, 2016 | Masa Kolonial Barat | Tidak ada Komentar

Herman William Daendels diutus ke Indonesia pada tahun 1808 dengan


tujuan yakni mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. Pada tahun 1795 Belanda
dikuasi oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis yang kemudian menunjuk adiknya yakni Lois
Napoleon untuk berkuasa di Republik Bataaf.. Sehingga dalam hal ini sebenarnya Indonesia
dijajah oleh Perancis secara tidak langsung, yakni melalui kekuasaan Belanda

Berbagai kebijakan yang dibuat oleh Daendels, antara lain:

Bidang Birokrasi Pemerintahan

1. Pusat pemerintahan dipindahkan kepedalaman


2. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legeslatif diganti dengan Dewan Penasehat.
3. Membentuk sekretariat negara (AlgemeneSecretarie).
4. Pulau jawa dibagi pulau jawa di bagi menjadi 9 Prefektuur dan 31 kabupaten
5. Para bupati di jadikan pemerintah Belanda dan di beri pangakat sesuai dengan ketentuan
kepegawaian pemerintah Belanda.

Bidang hukum dan peradilan.

1. Dalam bidang hukum Daendels membentuk 3. jenis pengadilan yaitu sebagai berikut:
(a).Pengadilan utuk orang eropa (b).Pengadilan untuk orang pribumi. dan (c).Pengadilan
untuk orang timur asing. Pengadilan untuk orang pribumi ada di setiap prefectur dengan
prefect sebagai ketua dan para bupati sebagai anggota
2. Pemberantasan koropsi tanpa pandang bulu termasuk pada bangsa Eropa.Akan tetapi ia
sendiri melakukan korupsi besar-besaran dalamkasus penjualan tanah kepada fihak
swasta.

Bidang Militer dan Pertahanan

1. Membangun jalan antara Anyer-Panarukan.


2. Menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang.
3. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang
4. Membangun pangkalan angkatan laut di UjungPandang dan Surabaya.
5. Membangun benteng-benteng pertahanan.
6. Meningkatkan kesejahteraan prajurit.

Bidang Ekonomi dan Keuangan

1. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan negara (Algemene Rekenkaer).


2. Mengeluarkan uang kertas
3. Memperbaiki gaji pegawai
4. Pajak in natura (contingenten) dan sistem pe-nyerahan wajib (verplichte laverantie) yang
diterapkan pada masa VOC tetap dilanjutkan.
5. Mengadakan monopoli perdagangan beras.
6. Mengadakan peminjaman paksa kepada orang orang yang dianggap mampu,bagi yg
menolakakan dikenakan hukuman.
7. Penjualan tanah kepada fihak swasta.
8. Mengadakan Preanger Stelseel ,yaitu kewajibanbagi rakyat Priangan dan sekitarnya
untuk menanam tanaman eksport : Kopi

Bidang Sosial

1. Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja Rodi untuk membangun jalan Anyer-Panarukan.
2. Perbudakan dibiarkan berkembang
3. Menghapus upacara penghormatan kepada Resident, Sunan dan Sultan
4. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos

Kemudian Daendels atau Raden Mas Galak ditarik (1811) oleh pemerintah Belanda disebabkan
antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Sikapnya yg otoriter terhadap raja-raja Banten,Yogyakarta,Cirebon menimbulkan


pertentangan dan perlawanan.
2. Penyelewengan dlam kasus penjualan tanah kepada fihak swasta dan manipulasi
penjualan istana Bogor.
3. Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan

Pengganti dari Daendels adalah Gubernur Jenderal Yansens/ Jassens.


Kebijakan-Kebijakan Raffles di Indonesia
(1811-1816)
Doni Setyawan | Mei 14, 2016 | Masa Kolonial Barat | Tidak ada Komentar

Pada tahun 1811, Daendels digantikan oleh Janssens. Janssens ternyata


lemah dibandingkan dengan Daendels. Pada bulan Agustus 1811, Inggris yang dipimpin Lord
Minto berhasil mengalahkan Belanda, dan memaksa melakukan perundingan Kapitulasi Tuntang
(11 Septermber 1811. Salah satu isinya menyatakan bahwa Pulau Jawa, Madura dan semua
pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris.

Kemudian Inggris menunjuk Thomas Stamford Raffles untuk menjadi Letnan Gubernur di
Indonesia. Kebijakannya antara lain:

Bidang Pemerintahan

1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan


2. Merubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh pengusaha pribumi menjadi
sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat.
3. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka
peroleh secara turun tumurun.

Bidang Ekonomi dan Keuangan

1. Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman eksport.


2. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem peyerahan wajib (Verplichte
Laverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.
3. Menetapkan sistem sewa tanah (landren). Untuk menentukan besarnya pajak, tanah
dibagi menjadi 3 kelas, yaitu sebagai berikut. Kelas I, yaitu tanah yang subur, dikenakan
pajak setengah dari hasil bruto. Kelas II, yaitu tanah setengah subur, dikenakan pajak
sepertiga dari hasil bruto. Kelas III, yaitu tanah tandus, dikenakan pajak dua per lima dari
hasil bruto.
4. Pemungutan pajak pada awalnya secara perorangan.
5. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.

Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan affles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels.
Apabila Daendels berorientasi kepada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi kepada besar
kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum yang ada pada masa Raffles adalah sebagai
berikut.

1. Court of Justice, terdapat pada setiap residen.


2. Court of Request, terdapat pada setiap divisi.
3. Police of Magistrace.

Bidang Sosial

1. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)


2. Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya
sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Hal itu terbukti dengan
pengiriman kuli-kuli dari Jawa ke Banjarmasin untuk membantu perusahaan temannya,
Alexander Hare, yang sedang kekurangan tenaga kerja, sedangkan di Batavia Raffles
menetapkan pajak yang tinggi bagi pemilik budak.
3. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan
harimau.

Bidang Ilmu Pengetahuan

1. Ditulisnya buku berjudul History Of Java. Dalam menulis buku tersebut Raffles dibantu
oleh juru bahasanya Raden Ario Notodiningrat dan Bupati Sumenep, Notokusumo II.
2. Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (residen Yogyakarta) untuk mengadakan
penelitian yang menghasilkan sebuah buku berjudul History Of The East Indian
Archipelago.
3. Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan
dan ilmu pengetahuan
4. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi.
5. Dirintisnya Kebun Raya Bogor.

Pemerintahan Raffles tidak berlangsung lama. Kekuasaan Perancis di Belanda runtuh (1814)
oleh karena itu Ratu Belanda yang berada di Inggris mengadakan perundingan dengan Inggris
yang menghasilkan konferensi London yang isinya antara lain Belanda memperoleh kembali
daerah jajahannya, penyerahan Indonesia ke Belanda dilaksanakan tahun 1816. Maka pada tahun
1816, Belanda memperoleh kembali Indonesia. Belanda kemudian mengangkat Van Der
Cappelen sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda.

Anda mungkin juga menyukai