Anda di halaman 1dari 12

Kebijakan Jenderal

Thomas Stamford Raffles


(1811-1816)

1. Aditya Saputra
2.Aurel Azzahra Akbar
MEMBERS 3.Dia Purnama Mega
4.Marshanda Alfa Amaria
5.Siti Luthfiah Rahmadhani
6.Sultan Har Ray
DAFTAR ISI
01 Biografi Raffles
Perkembangan Kolonialisme Inggris
02
di Indonesia
03 Kebijakan dalam bidang Pemerintahan
04 Kebijakan dalam bidang Ekonomi
05 Kebijakan dalam bidang Hukum
Kebijakan dalam bidang Ilmu
06
Pengetahuan
07 Kebijakan dalam bidang Sosial
08 Runtuhnya Masa Pemerintahan
Rafless
BIOGRAFI

Nama :Jenderal Sir Thomas Stamford Bingley Raffles


Lahir : 6 Juli 1781, Port Morant, Jamaika
Meninggal : 5 Juli 1826, London, Britania Raya
Kebangsaan : Britania Raya
Pasangan : Sophia Hull (m. 1817–1826), Olivia Mariamne
Devenish (m. 1805–1814)
Anak : Charlotte Raffles, Leopold Raffles, Flora Nightingall
Raffles, Ella Raffles, Stamford Marsden

Raffles adalah seorang Gubernur-Letnan Hindia Belanda yang


terbesar. Ia adalah seorang warga negara Inggris. Ia dikatakan juga
pendiri kota dan negara kota Singapura. Ia salah seorang Inggris yang
paling dikenal sebagai yang menciptakan kerajaan terbesar di dunia.
KEBIJAKAN RAFLESS DI
NUSANTARA

01

02 05

03 04
Raffles berusaha menghapus pemerintahan feodal yang telah
mengakar kuat di Indonesia. Kebijakan dalam bidang pemerintahan
diantarnya:
 Menjalin hubungan baik dengan penguasa-penguasa lokal yang anti
terhadap Belanda

 Membagi Pulau Jawa menjadi 16-18 keresidenan, dengan setiap


keresiden mempunyai kepala residen.

 Mengangkat para bupati sebagai pegawai pemerintah sehingga


mereka mendapat gaji dalam bentuk uang.

 Raffles sering mencampuri urusan kerajaan-kerajaan lokal, dalam


setiap konflik ia selalu mencari posisi aman agar menghasilkan
keuntungan bagi Inggris

 Merubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh


penguasa pribum menjadi sisitem pemerintahan kolonial barat

 Penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang diperoleh secara


turun temurun
 Petani diberikan kebebasan menanam tanaman
eksport

 Pengahpusan pajak hasil bumi (contingenten) dan


sistem penyerahan wajib (Verplichte Lavarantie) sejak
zaman VOC

 Menerapkan ssitem sewa tanah (landrent) yang dibagi


3 kelas untuk menentukan pajaknya, yakni : kelas I
tanah subur pajak ½ dari hasil bruto kelas II tanah ½
subur pajak 1/3 dari hasil bruto dan kelas III tahan
tandus pajak 2/5 dari hasil bruto

 Pemungutan pajak awalnya perorangan

 Mengadakan monopoli garam dan minuman keras


• Ditulisnya buku yang berjdul History of Java yang dibantu oleh juru
bahasanya Raden Ario Notodiningrat dan Bupati Sumenep, Notokusumo II

• Memberi bantuan pada John Crawfurd (residen Yogyakarta) untuk melakukan


penelitian yang menghasilkan buku History of The East Indian Archipelago

• Aktif mendukung Bataviaach Genootschap (perkumpulan kebudayaan dan


ilmu pengetahuan)

• Menemukan bunga Raflessia Arnoldi

• Merintis Kebun Raya Bogor


Sistem peradilan yang diterapkan rafless lebih baik daripada
sistem yang dilaksanakan oleh Daendels. Apabila Deandels
berorientasi terhadap warna kulit (ras). Rafless lebih
berorientasi kepada besar kecilnya kesalahan yang diperbuat.
Badan-badan penegak hukum yang dibuat adalah sebagai
berikut :

1. Court of Justice, terdapat di setiap residen


2. Court of Request, terdapat di setiap divisi
3. Police of Magistrace
1. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)

2. Penghapusan perbudakan tetapi dalam praktiknya ia


melanggar UU nya sendiri dengan melakukan kegiatan
sejenis perbudakan. Hal tersebut terbukti dengan
pengiriman kuli-kuli dari Jawa ke Banjarmasin untuk
membantu perusahaan temannya. Alexander Hare yang
kekuarangan tenaga kerja, sedangkan ia menetapkan
pajak yang tinggi bagi pemilik budak di Batavia

3. Peniadaan pynbank (disakiti) yaitu hukuman yang sangat


kejam dengan melawan harimau
PERKEMBANGAN KOLONIALISME INGGRIS DI INDONESIA
(1811-1816)

Ditanda tanganinya Kapitulasi Tuntang merupakan awal dari masa kolonialisme Inggris di
Indonesia. Gubernur Jenderal Lord Minto secara resmi mengangkat Raffles sebagai penguasanya. Pusat
pemerintahan Inggris berkedudukan di Batavia. Sebagai penguasa di Hindia, Raffles mulai melakukan
langkah-langkah untuk memperkuat kedudukan Inggris di tanah jajahan.
Dalam rangka menjalankan pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga prinsip.
 Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman bebas oleh rakyat.

 Kedua, peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati dimasukkan sebagai
bagian pemerintah kolonial.

 Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai
penyewa.
Pemerintahan Rafless tidak berlangsung lama
kekuasaan Prancis di belanda runtuh pada 1814
oleh karena itu ratu Belanda yang ada di
Ingris melakukan perundingan yang menghasiljan
konferensi London yang isinya antara lain
belanda memperoleh kembali daerah jajahannya
penyerahan Indonesia ke Belanda dilaksanakan
tahun 1816 Belanda memperoleh kembali
Indonesia dan mengangkat Van der Cappelar yang
diangkat menjadi Gubernur Jendral Hindia
Belanda

Anda mungkin juga menyukai