Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PENGARUH PRANCIS DAN INGGRIS


DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:

WANDA AMELIA
KELAS: XII MIPA1

SMAN 2 KAMPAR TIMUR


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan berkah dan
pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Fisika ini dengan judul
” Makalah Tentang Pengaruh Prancis dan Inggris Di Indonesia”. Shalawat
beriringkan salam kami hadiahkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang
telah menyelamatkan kita dari alam kejahiliaan menjadi alam yang terang
benderang dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Terimakasih kami ucapkan kepada guru yang membimbing kami,


sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya.

Mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan, dan kami
mohon kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian
dan sarannya kami ucapkan terimakasih.

Kampa, September 2023

Penulis
PEMBAHASAN
A. Kekuasaan Perancis di Indonesia
Dalam perang koalisi pertama (1792-1797), Perancis berhasil
mengalahkan koalisi Austria, Inggris, Spanyol, dan Belanda. Belanda yang
dipimpin oleh Raja Williem van Orenje, dikuasai oleh Perancis yang dipimpin
oleh Napoleon Bonaparte. Raja Williem kemudian melarikan diri dan meminta
bantuan Inggris. Napoleon kemudian menunjuk adiknya, yakni Louis Bonaparte
sebagai penguasa Belanda.

Pada tahun 1808, Louis mengutus Herman Willem Daendels sebagai


Gubernur Jenderal di Indonesia, Daendels adalah kaum patriot dan liberal dari
Belanda yang sangat dipengaruhi oleh ajaran Revolusi Perancis.

1. Kebijakan Daendels

2. Membangun jalan raya dari Anyer-Panarukan sepanjang kurang lebih


1.100 km.

3. Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak,

4. Melakukan kerja rodi

5. Melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta.

6. Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara.

7. Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan daerah prefectuur/prefektur


(wilayah yang memiliki otoritas). Masing-masing prefektur dikepalai oleh
seorang prefek. Setiap prefek langsung bertanggung jawab kepada
Gubernur Jenderal. Di dalam struktur pemerintahan kolonial, setiap prefek
membawahi para bupati.

8. Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai


pemerintah (kolonial) yang digaji. Sekalipun demikian para bupati masih
memiliki hak-hak feodal tertentu.

9. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya dinyatakan


sebagai wilayah pemerintahan kolonial
2. Kemerosotan Daendels

Pada tahun 1811 Daendels dipanggil pulang ke negeri belanda. Selanjutnya Louis
Napoleon mengangkat Jansens sebagai gubernur jendral baru. Sayangnya
Gubernur Jendral Jansens sangat lemah, akibatnya pada masa pemerintahannya,
Indonesia direbut dan dikuasai Inggris.

Oleh karena itu kemudian dilakukan Perjanjian Tuntang (18 September


1811) yang isinya:

1. Seluruh kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara harus diserahkan


kepada Inggris

2. Utang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris

3. Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi
wilayah kekuasaan Inggris.

4. Orang Belanda dapat dipekerjakan Inggris

Adanya perjanjian Tuntang mengakibatkan wilayah Hindia-Belanda jatuh


ke tangan Inggris. Inggris kemudian menunjuk Raffles sebagai Gubernur
Hindia-Belanda.

B. Kekuasaan Kolonial Pemerintah Inggris Di Indonesia

Sejak tahun 1811, Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris. Gubernur


Jenderal Lord Minto memercayakan kepada Thomas Stamford Raflles sebagai
kepala pemerintahan Inggris di Indonesia. Raflles memulai tugasnya pada tanggal
19 Oktober 1811 yang berkedudukan di Jakarta

Thomas Stamford Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur EIC di


Indonesia. Ia memegang pemerintahan selama lima tahun (1811-1816) dengan
membawa perubahan berasas liberal.
Raffles banyak mengadakan perubahan-perubahan, baik di bidang
ekonomi maupun pemerintahan. Raffles bermaksud menerapkan politik kolonial
seperti yang dijalankan oleh Inggris di India.

1. Kebijakan Raflles

1. Dilakukan perdagangan bebas

2. Kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten diganti


dengan sistem sewa tanah (Landrent). Berikut ini pokok-pokok sistem
Landrent.

a. Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan.

b. Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara


bupati.

c. Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah


sebagai pemilik tanah.

3. Tindakan yang dilakukan oleh Raffles adalah membagi wilayah Jawa


menjadi 16 daerah keresidenan. Hal ini mengandung maksud untuk
mempermudah pemerintah melakukan pengawasan terhadap daerah-
daerah yang dikuasai. Setiap karesidenan dikepalai oleh seorang residen
dan dibantu oleh asisten residen.

Di samping itu Thomas Stamford Raffles juga memberi sumbangan positif


bagi Indonesia yaitu:

a. Membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan


pengadilan Inggris

b. Menulis buku yang berjudul History of Java

c. Menemukan bunga Rafflesia-arnoldii

d. Merintis adanya Kebun Raya Bogor

Anda mungkin juga menyukai