Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Kedatangan Bangsa Inggris di


Indonesia

Disusun oleh : Insyirah .W.


Kelas : VIII A
DINAS PENDIDIKAN KAB.PASER
SMPN 2 Batu Engau
Tahun Ajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR
Syukur Alhadulillah saya panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
judul Kedatangan Bangsa Inggris di
Indonesia.
Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberikan saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini saya akui masih jauh
dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran
serta masukan bahka kritik dari
berbagai pihak. Sebagaimana
judulnya, saya harap dapat
membantu.
Batu Engau, 7 Maret 2019

Insyirah.W.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................i
DAFTAR ISI....................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.........................1
1.2 Rumusan masalah....................1
1.3 Tujuan......................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Awal kedatangan Inggris
di Indonesia..............................3
2.2 Perkembangan jajahan Inggris
di Indonesia..............................6
2.3 Kemunduran Inggris dari
Indonesia ...............................10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................13
3.2 Saran.......................................14
DAFTAR PUSTAKA......................15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam pelayaran Inggris ke dunia
belahan timur, Inggris sampai ke
India. Para pedagang dan pelaut
Inggris sampa ke India pada tahun
1600 dan membuat persekutuan
dagang EIC ( East India Company).
Tak puas, Inggris melakukan
pelayaran ke Indonesia untuk
meramaikan perdagangan rempah
remapah.
1.2 Rumusan masalah
 Apa penyebab Inggris melakukan
ekspedisi ke Indonesia?
 Apa saja sistem yang diterapkan

Inggris selama menjajah Indonesia?


 Bagaimana perkembangan jajahan

Inggris di Indonesia?
 Apa penyebab kemunduran
Inggris dari Indonesia.
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui penyebab
Inggris melakukan ekspedisi ke
Indonesia.
 Untuk mengetahui sistem apa saja

yang diterapkan Inggris selama


menjajah Indonesia.
 Untuk mengetahui perkembangan

jajahan Inggris di Indonesia.


 Untuk mengetahui penyebab

kemunduran Inggris dari Indonesia.


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Awal kedatangan Inggris
di Indonesia
Awal kedatangan Inggris di
Indonesia dipelopori oleh Francis
Drake dan Thomas Cavendish pada
tahun 1579. Ketika berada di Indonesi,
Francis Drake dan Thomas Cavendish
berhasil membawa rempah rempah
dari Indonesia khususnya Ternate
untuk dibawa kembali ke Inggris.
Karena keberhasilannya di dalam
berlayar mencari rempah rempah,
membuat Ratu Elizabeth I ingin
meluaskan wilayahnya melalui
pelayaran internasional.
Namun sebelumnya Portugis juga
telah menemukan kepulauan Maluku
dan membawa rempah rempah ke
Lisabon yang berkembang menjadi
pusat perdagangan rempah rempah di
Eropa Barat. Dalam hal ini Inggris
mendapatkan keuntungan karena
harga rempah rempah yang relatif
murah di Lisabon. Tetapi karena
Inggris terlibat konflik dengan
Portugis sebagai bagian dari perang
80 tahun, maka Inggris mulai
kesulitan mendapatkan rempah
rempah. Oleh karena itu, Inggris
kemudian berusaha mencari sendiri
negeri penghasil rempah rempah.
Dalam pelayaran inilah Inggris
sampai ke India dan membentuk EIC
yang berpusat di Calcutta, India.
Gubernur Jenderal Lord Minto yang
berkedudukan di Calcutta membentuk
ekspedisi Inggris untuk merebut
daerah kekuasaan Belanda yang ada
di Indonesia, dan mengangkat
Thomas Stamford Raffles sebagai
kepala pemerintahan.
Pada tahun 1602, Inggris mengirim
utusannya ke Banten guna
mengadakan hubungan bilateral
antara pedagang Inggris dan Banten.
Hasil dari pertemuan ini diberikannya
izin oleh Sultan Banten untuk Inggris
mendirikan kantor dagang di Banten.
Selain di Banten, Inggris juga
membangun kantor dagang di
Jayakarta. Hingga abad ke 16, Inggris
setelah mendirikan banyak kantor
dagang di daerah Indonesia.
Dalam usaha perdagangan itu
Inggris mendapat perlawanan kuat
dari Belanda. Belanda tidak segan
segan untuk mengusir Inggris dari
Indonesia. Setelah terjadi peristiwa
Ambon Massacre, EIC mengundurkan
diri dari Indonesia. Namun setelah
diadakan Kapitulasi Tuntang pada
tahun 1811, Indonesia berada
dibawah kekuasaan Inggris.
2.2 Perkembangan jajahan Inggris
di Indonesia
Penjajahan Inggris di Indonesia
berlangsung singkat yaitu sekitar 5
tahun. Inggris menguasai pulau Jawa
setelah melakukan penyerangn
dengan menggunakan 60 kapal dan
berhasil menguasai Batavia pada 26
Agustus 1811, kemudian diteruskan
dengan Kapitulasi Tuntang pada 18
September 1811 Belanda
menyerahkan Indonesia kepada
Inggris. Saat itu yang memimpin
Idonesia adalah Thomas Stamford
Raffles yang memiliki kebijakan
sebagai berikut :
Pemerintah
Raffles membagi pulau Jawa
menjadi 16 karesidenan, sistem ini
diteruskan Belanda sampai akhir
kedudukan di Indonesia. Dengan
adanya sistem ini memudahkan
Inggris untuk mengorganisir
pemerintahan. Selain itu juga
mengubah sistem pemerintah kecorak
barat.
Ekonomi
Penghapusan kewajiban tanaman
ekspor menjadi awal kebijakan
Raffles. Selain itu Raffles juga
menghapus pajak hasil bumi
( contingenten) serta sistem
penyerahan wajib (verplichte
leverentie) yang dahuku diterapkan
oleh VOC. Raffles melakukan sistem
sewa tanah untuk mendapatkan
pemasukan kas Inggris. Namun
pelaksanaannya mengalami kegagalan.
Ada 3 faktor yang menjadi penyebab
kegagaln yaitu : sulitnya menentukan
jumlah pajak tanah karena harus
melakukan pengukuran dan penelitian
tentang kesuburan tanah, sistem uang
yang masih belum berlaku
sepenuhnya di masyarakat Indonesia,
kepemilikin tanah yang masih bersifat
tradisional.
Hukum
Pada bidang hukum, Raffles
mengubah pelaksanaan hukum yang
sebelumnya pada pemerintahan
Daendels berorientasi pada ras namun
pada masa Raffles lebih cenderung
pada besar kecilnya kesalahan.
Ilmu Pengetahuan
Pada bidang ini Raffles menulis
suatu buku yang dinamakan History
of Java di London. Selain itu juga
menulis buku History of the East
Indian Archipelago. Raffles
mendukung perkumpulan Bataviaach
Genootschap serta melakukan temuan
berupa bunga Raflesia Arnoldi.
Raffles menemukan bunga yang
diyakini sebagai bunga terbesar di
dunia bersama seorang bernama
Arnoldi. Raffles juga mengundang
para ahli pengetahuan untuk
melakukan penelitian di Indonesia.
Sistem sewa tanah ( Landrent)
Dengan adanya sistem ini, pribumi
harus membayar sewa atas tanah
mereka, karena semua tanah dianggal
milik negara. Adapun ketentuannya
sebagai berikut :
 Petani harus menyewa tanah

meskipun dia pemilik tanah


tersebut.
 Harga sewa tanah tergantung

kepada kondisi tanah.


 Pembayaran sewa tanah dilakukan

dengan uang tunai.


 Bagi yang tidak memiliki tanah

dikenakan pajak kepala


Pembagian wilayah
Pada masa Raffles pulau Jawa
dibagi menjadi 16 karesidenan.
Karesidenan tersebut diantaranya
Madura, Banyuwangi, Besuki,
Pasuruan, Surabaya, Gresik,
Rembang, Jepara, Jipang-Grobogan,
Kedu, Semarang, Pekalongan, Tegal,
Cirebon, Batavia dan Banten. Untuk
wilayah pedalaman yaitu Kasunan
Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta,
wilayah tersebut meliputi
Mancanegara Wetan dan
Mancanegara Kilen.

2.3 Kemunduran Inggris dari


Indonesia
Berakhirnya pemerintahan Raffles
di Indonesia ditandai dengan adanya
Convention of London pada tahun
1814. Perjanjian tersebut ditanda
tangani oleh wakil Belanda dan
Inggris yang isinya sebagai berikut :
 Indonesia dikembalikan kepada
Belanda.
 Jajahan Belanda sepeti Sailan,
Kaap koloni, Guyana, tetap di
tangan Inggris
 Cochin ( di pantai Malabar )
diambil alih oleh Inggris,
sedangkan Bangka diserahkan
kepada Belanda sebagai ganti.
Pada awalnya kesulitan mulai
dihadapi Raffles setelah Jenderal
Lord Minto meninggal dunia pada
bulan Juni 1814. Bahkan, meski tidak
terbukti ia dituduh melakukan korupsi.
Kekuasaan Inggris di Indonesia
semakin lemah setelah negara negara
yang melawan Napoleon membuat
perjanjian untuk membuat kerajaan
Belanda yang baru. Akhirnya, pada
tanggal 13 Agustus 1814 Inggris
menyetujui bahwa semua harta dan
kekuasaanya di Indonesia
dikembalikan kepada Belanda.
Keputusan ini diperkuat dengan
Kongres Wina pada tahun 1815 yang
menyebutkan bahwa Inggris harus
mengembalikan pulau Jawa dan
kekuasaan Indnesia lainnya kepada
Belanda sebagai bagian dari
persetujuan yang mengakhiri perang
Napoleon. Serah terima kekuasaan
dilaksanakan antara Letnan John
Fendall ( Inggris) kepada 3 komisaris
Belanda (Cornelis Elout, Buijsker,
Vander Capellen) pada bulan Agustus
1816. Berakhirlah masa pemerintahan
Raffles di pulau Jawa dan Indonesia
kembali dikuasai oleh Belanda

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kekuasaan Inggris di Indonesia
diwakili oleh EIC yang berpusat di
Calcutta, India. EIC mendapatkan hak
oktrooi dari Ratu Elizabeth I. Saat
Jenderal Lord Minto menjadi
pemimpin EIC, ia mengangkat
Thomas Stamford Raffles sebagai
kepala pemerintahan di Indonesia
Inggris menerapkan sistem sewa
tanah di Indonesia, yang mana setiap
tanah dianggap milik negara, baik itu
pemilik tanah atau bukan tetap
dikenakan pajak. Berakhirnya
kekuasaan Inggris di Indonesia
ditandai dengan adanya Convention of
London pada tahun 1814. Belanda
secara resmi kembali menguasai
Indonesia semenjak tahun 1816.
3.2 Saran
Kemedekaan yang kita dapatkan
sekarang tak lepas dari perjuangan
pahlawan melawan penjajah. Oleh
karena itu, sudah seharusnya kita
menghargainya dengan belajar
sungguh sungguh .
Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Walau
begitu, setidaknya hargai dengan
memberikan saran, masukan dan
kritikan agar kedepannya jauh lebih
baik.

DAFTAR PUSTAKA
MASA KOLONIAL
DIINDONESIAPDFhttps://dinus.ac.i
d›repository›docs›ajar
https://www.google.co.id/url?q=https
://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/11
_Bab_10.pdf&sa=
https:/www.google.co.id/url?q=https:
//www.scribd.com/document/4000437
91/3-1-POTONGAN-MATERI-
pdf&sa=
https:/www.google.co.id/url?q=https:
//sejarahbudayanusantara.weebly.co
m/inggris.html&sa
https:/www.google.co.id/url?q=https:
//www.ilmudaninfo.com/2017/08/bera
khirnya-kekuasaan-
raffles.html%3Fm%3D1&sa=

Anda mungkin juga menyukai