Anda di halaman 1dari 18

KAJIAN PROSA FIKSI

‘ MENGANALISIS NOVEL RAHASIA HATI '

DI SUSUN OLEH :
NAMA: WA ODE EVI ARISKA
NIM : A1M120026
KELAS: B

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA, INDONESIA DAN


DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
ridho-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas berjudul “Menganalisis Novel Rahasia
Hati “. Ini dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Kajian Prosa Fiksi. Shalawat dan
salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, juga keluarganya,
dan para sahabatnya.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila ada kekurangan atau kesalahan penulisan pada makalah ini. Penulis
meminta kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua. Akhir
kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.

Kendari,10 November 2021


Penulis

WA ODE EVI ARISKA


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya sastra merupakan karya kreatif yang diciptakan oleh manusia, dimana didalam
karya sastra, bahasa digunakan sebagai mediumnya. Karya sastra juga digunakan sebagai
sarana hiburan bagi pembaca. Dengan membaca karya sastra, pembaca juga memperoleh
kepuasan tersendiri. Salah satu karya sastra tersebut adalah novel. Novel merupakan
karya sastra yang memaparkan kehidupan manusia yang ditulis secara bebas oleh
pengarang. Novel juga dianggap mampu mempengaruhi pembaca dalam bertindak.
Karena cerita yang dipaparkan dalam novel merupakan cerminan dari kehidupan
manusia. Sehingga tak ayal, membuat pembaca terkadang terbawa oleh alur yang
diciptakan oleh pengarang.
Namun, dari beberapa penikmat karya sastra, khususnya novel, masih banyak yang tidak
mengerti maksud dari pengarang. Pembaca cenderung tidak dapat menafsirkan makna
yang hendak disampaikan oleh pengarang. Hal ini bisa disebabkan karena struktur novel
yang sulit, menggunakan bahasa yang tidak lazim, dan kompleks. Oleh karena itu,
diperlukannya analisis untuk dapat memahami makna yang disampaikan oleh pengarang,
yaitu dengan menguraikan tanda-tanda yang terdapat dalam novel. Pembaca perlu
membaca beberapa kali agar makna yang terdapat dalam novel dapat dipahami. Akan
tetapi, tidak setiap pembaca memiliki pandangan yang sama terhadap makna yang
terdapat dalam novel. Bisa jadi, tanda satu akan berbeda pemaknaannya ketika ditafsirkan
oleh pembaca yang lain. Salah satu novel yang akan dianalisis dalam makalah ini adalah
novel yang berjudul Rahasia Hati. Dalam novel ini, diceritakan sebuah kisah Gwen, yang
memutuskan untuk mengakhiri kisahnya dengan Badai, kekasih yang selama ini
mendampinginya dan membatalkan pertunangannya. Ya, Gwen dan Badai pun putus
baik-baik dan tidak jadi menikah. Bukan karena orang ketiga, tapi lebih ke kesiapan
Gwen untuk menerima Badai. Badai yang seorang petualang, yang telah mengelilingi
hampir separuh bumi, yang tidak bisa menetap disatu tempat dalam waktu yang lama,
yang punya sejuta mimpi untuk keliling dunia. Hal yang jauh berbeda dengan Gwen,
yang cukup nyaman tinggal dengan keluarganya dan Gwen tidak mungkin mendampingi
Badai berpetualang karena Gwen punya trauma tersendiri. Gwen "takut terbang" malah
bisa dikatakan phobia terhadap pesawat. Sepeninggal Badai, Gwen mulai menyusun
rencana hidupnya kembali dan membawanya bertemu dengan sosok Tristan, sosok yang
mengenalkannya dengan dunia anak jalanan. Gwen punya mimpi membuat sebuah wadah
bagi anak-anak yang terpaksa hidup dijalanan untuk bisa belajar, dan pertemuan dengan
Tristan menguatkan niatnya itu, hingga terwujudlah "Sinau". Novel ini tidak hanya
berbicara tentang cinta saja, terutama dilema Gwen tentang Badai dan Tristan, 2 pria yang
mencuri hatinya dengan cara yang berbeda. Tapi juga tentang bagaimana Gwen
mewujudkan mimpinya bersama Sinau yang tidak mudah. Bagaimana akhir kisah Gwen?
Sanggupkah dia mewujudkan impiannya dan berdamai dengan traumanya? Siapakah
"pemilik hati" Gwen sesungguhnya? Sosok Badai yang selalu memberikan kenyamanan
walau berjauhan atau Tristan yang belum bisa memberikan komitmen untuknya?

Novel ini cukup ringan dan aku menikmatinya, aku belajar banyak dari sosok Gwen yang
cukup konsisten mewujudkan mimpinya membesarkan "Sinau" dan adik-adik asuhnya
dengan segala keterbatasannya. Contoh nyata yang berbuat dengan perbuatan bukan
sekedar omongan atau janji-janji. Walau agak gregetan juga dengan Gwen yang cukup
labil dalam menentukan siapa pria yang dicintainya? "Cinta itu sebuah perjuangan, cinta
tidak pernah datang dengan mudah, tidak begitu saja turun dari langit, semuanya harus
diperjuangkan. Seringkali, cinta baru mekar setelah kita melalui berbagai macam derita.
Derita bukanlah musuh cinta. Derita itu sedang membuat cinta menjadi lebih dewasa."

1.2 Rumusan Masalah

1. Siapakah tokoh dalam novel tersebut ?


2. Bagaimana alur cerita dalam novel tersebut ?
3. Bagaimana latar cerita novel tersebut ?
4. Nilai apa saja yang terkandung dalam novel tersebut ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tokoh dalam novel tersebut
2. Untuk mengetahui Alur cerita dalam novel tersebut
3. Untuk mengetahui latar cerita tersebut
4. Untuk mengetahui nilai yang terkandung dalam novel tersebut
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Tokoh
Tokoh Berdasarkan pendapat Nurgiyantoro yang tertulis di Modul 3 Ceritamu
Ceritaku (2018:4) terbitan Kemendikbud, disebutkan bahwa tokoh memiliki peranan yang
didasari oleh tingkat kepentingannya di dalam cerita. Definisi tokoh yang dikatakan sebagai
individu ciptaan penulis, ternyata diklasifikasikan oleh seberapa besar kehadirannya bisa
mempengaruhi isi cerita. Pembagiannya adalah tokoh utama dan tokoh tambahan (pembantu).
Tokoh utama didefinisikan sebagai orang yang punya pengaruh paling besar dibanding tokoh
lainnya. Ia berpotensi mengubah alur, membuat konflik, bahkan menyelesaikan permasalahan
yang diceritakan. Sedangkan tokoh tambahan, atau biasa disebut pembantu keberadaannya
tidak terlalu diperhatikan dibanding tokoh utama. Dengan kata lain, kendati ada sedikit
colekan dari tokoh tambahan terhadap cerita, mereka tetap dianggap tidak terlalu
mempengaruhi jalan cerita sebesar tokoh utama. Selain itu, tokoh juga dibagi menjadi tiga
jenis atas sifat yang dimilikinya, yakni tokoh protagonis (seorang penegak kebenaran), tokoh
antagonis (individu berkelakuan buruk yang menentang protagonis), dan tokoh tritagonis
(seorang penengah yang tidak memihak siapapun.

 Pengertian Tokoh menurut para ahli

1. Pengertian Tokoh Menurut Nurgiyantoro (1995)


Menurut Nurgiyanto pengertian yang  dikemukakan di tahun 1995, Tokoh
berdasarkan tingkat penting dan perannya terdiri dari tokoh utama dan tokoh tambahan.
Tokoh utama adalah tokoh paling diutamakan pada sebuah cerita yang dimuat
dalam novel maupun cerita lain yang berkaitan. Tokoh utama merupakan tokoh yang paling
sering banyak diceritakan dan disorot dalam sebuah cerita, baik itu dari segi pelaku kejadian
maupun dari segi pelaku yang dikenai kejadian dalam sebuah cerita. Sedangkan tokoh
tambahan adalah tokoh yang dimuat lebih sedikit dibanding tokoh utama. Tokoh tambahan
akan dimunculkan jika kejadian dalam sebuah cerita secara langsung berkaitan dengan 
pemeran atau tokoh utama.
2. Pengertian Tokoh Menurut Sudjiman ( 1988 )
Menurut Sudjiman, berdasarkan fungsinya pengetian tokoh dapat dibedakan menjadi
2 jenis. Yang pertama adalah tokoh sentral dan yang kedua yaitu tokoh bawahan. Biasanya
tokoh mempunyai peran dalam memimpin alur sebuah cerita disebut dengan tokoh utama
atau protagonis. Dalam kisahan cerita atau alur cerita tokoh protagonis selalu menjadi sorotan
dan selalu menjadi tokoh sentral dalam cerita.
3. Pengertian Tokoh Menurut Aminudin ( 2002 )
Menurut Aminudin (2002) mengemukakan kalau tokoh utama,  di setiap kejadian 
dalam cerita akan selalu hadir  dan dapat ditemukan dalam setiap halaman novel maupun
buku cerita yang berkaian. Tetapi ada juga yang tidak pada setiap kejadian selalu hadir sebab
tidak secara langsung ditunjukan pada setiap bab demi bab dalam cerita itu, tetapi dalam 
cerita tokoh tambahan atau tokoh lainnya selalu ada kaitannya dengan tokoh utama. Biasanya
tokoh utama yang terdapat dalam sebuah novel ada yang lebih dari satu. Oleh karena itu
kadar keutamannya pun jadi berbeda.
2.2. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa sehingga
menggerakkan jalan cerita, dari awal, tengah, hingga mencapai klimaks dan akhir cerita.
Banyak cara untuk menyusun alur cerita. Umumnya bisa dikelompokkan ke dalam dua cara.
Pertama, cara kronologi (maju), yakni merangkai peristiwa demi peristiwa dari awal sampai
akhir berdasarkan urutan waktu. Kedua, cara flashback (mundur), yaitu menceritakan lagi
peristiwa masa lalu di tengah-tengah cerita. Biasanya flashback dipakai kalau pengarang
memerlukan latar belakang yang mendalam.
Alur merupakan struktur rangkaian kejadian-kejadian yang terjadi dalam sebuah
cerita yang disusun secara kronologis. Adapun pengertian lain alur adalah rangkaian cerita
sejak awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan yang terdapat dalam
cerita harus berkaitan satu sama lain, seperti bagaimana suatu peristiwa berkaitan dengan
peristiwa lainnya, lalu bagaimana tokoh yang digambarkan dan berperan di dalam cerita yang
seluruhnya terkait dengan suatu kesatuan waktu.
2.3. Latar
Pengertian latar cerita atau tumpu atau yang juga disebut setting cerita merupakan
gambaran tempat kejadian yang ada di dalam cerita atau karya sastra. Di dalam latar cerita
juga memuat bagaimana situasi dan suasana terjadinya peristiwa. Di dalam pengertian latar
cerita juga mengandung kapan terjadinya peristiwa di dalam karya sastra.
Pada dasarnya, pengertian latar cerita merupakan informasi tentang waktu, ruang,
dan suasana peristiwa di dalam karya sastra serta memuat segala informasi, instruksi
penyaluran yang berkaitan dengan ruang, suasana dan waktu. Pengertian latar cerita
tersebut telah mencakup adanya sebuah deskripsi seperti lokasi geografis, kegiatan
karakter atau tokoh di dalam cerita, waktu terjadinya sebuah peristiwa, lingkungan
keagamaan di dalam cerita, bagaimana moral yang terkandung, musim yang terjadi,
kecerdasan sosial, dan karakter-karakter pendukung tokoh. Pengertian latar cerita sangat
erat hubungannya dengan tokoh atau pelaku di dalam karya sastra. Oleh sebab itu, latar
cerita sangat mempengaruhi suasana peristiwa dan pokok persoalan serta bagaimana
jalannya sebuah cerita di dalam karya sastra. Atau bisa juga, pengertian latar cerita adalah
semua keterangan yang meliputi petunjuk pengaluran yang berhubungan dengan ruang,
waktu, dan juga suasana. Latar di antaranya meliputi bagaimana penggambaran tak hanya
mengenai letak geografis tetapi juga emosional si pelaku atau tokoh dan intelektual
sosialnya.

2.4. Nilai

Nilai adalah standar atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk mengukur segala
sesuatu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting dan
berguna bagi kemanusian. Atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan
hahikatnya. Misalnya nilai etik, yakni nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, seperti
kejujuran, yang berkaitan dengan akhlak, benar salah yang dianut sekelompok manusia.
Menurut Scheler, nilai merupakan kualitas yang tidak tergantung pada benda. Benda adalah
sesuatu yang bernilai. Ketidaktergantungan ini mencakup setiap bentuk empiris, nilai adalah
kualitas apriori. Ketergantungan tidak hanya mengacu pada objek yang ada di dunia seperti
lukisan, patung, tindakan, manusia, dan sebagainya, namun juga reaksi kita terhadap benda
dan nilai digunakan sebagai kata benda abstrak, seperti baik, menarik, bagus dan mencakup
tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian. Nilai sebagai kata benda
konkret. Nilai di sini merupakan sebuah nilai atau nilai-nilai yang sering dipakai untuk
merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya, nilai dia, dan sistem nilai. Kemudian
dipakai untuk apa-apa yang memiliki nilai atau bernilai sebagaimana berlawanan dengan apa-
apa yang tidak dianggap baik atau bernilai. Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam
ekspresi menilai, memberi nilai dan dinilai. Menilai umumnya sinonim dengan evaluasi
ketika hal tersebut secara aktif digunakan untuk menilai perbuatan. Dewey membedakan dua
hal tentang menilai, ia bisa berarti menghargai dan mengevaluasi. Menurut Amril Mansur,
tidak mudah untuk mendefinisikan tentang nilai, namun paling tidak pada tataran prasis, nilai
dapat disebut sebagai sesuatu yang menarik, dicari, menyenangkan, diinginkan dan disukai
dalam pengertian yang baik atau berkonotasi positif. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
nilai merupakan sebuah ide atau konsep tentang sesuatu yang penting dalam kehidupan
seseorang dan menjadi perhatiannya. Sebagai standar perilaku, tentunya nilai menurut
seseorang untuk melakukannya. Lebih lanjut Guru Besar Filsafat Fakultas Tarbiyah UIN
Suska Riau, Amril Mansur menjelaskan, dalam pengertian lebih kompleks, nilai akan
membantu kita untuk menentukan apakah sesuatu perlu, baik atau buruk, serta mengajak kita
pula menganalisa moral reasoning dari sesuatu prilaku moral tertentu. Setelah menjelaskan
pengertian tentang karakter, perlu juga dijelaskan term atau istilah yang digunakan dan
hampir mirip maknanya dengan karakter tersebut yaitu, kata; akhlak, etika, moral, dan budi
pekerti.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Struktur
Sekuen
1. Gwen memiliki rasa takut yang lebih besar daripada cintanya
2. Badai memeluk Gwen air matanya menetes tanpa suara
3. Pada perempuan manapun yang ada di muka bumi belum pernah ada yang
membuatnya merasa seperti apa yang dirasakan pada Gwen
4. Gwen menemui orang tuanya untuk meminta maaf
5. Gwen gusar dan berjalan tergesa-gesa, dilangkahkan nya kaki sejauh yang mungkin
dilakukan.
6. Baju biru nya mulai berwarna gelap karena keringat
7. Gwen mencoba mencari tahu apakah orang yang akan ditemuinya sudah datang atau
belum
8. Coffee shop yang terletak di sebuah mall di jantung kota Semarang itu tidak terlalu
banyak pengunjung
9. Gwen memilih duduk di kursi paling pojok
10. Gwen menelepon orang yang akan ditemuinya
11. Saat menengok kebelakang ia mendapati seorang pria sedang menatapnya
12. Gwen merasa ada sesuatu yang berdesir didadanya
13. Gwen tersenyum, mematikan ponsel dan berdiri melangkah ke arah pria itu dengan
canggung
14. Kenangan waktu mengikuti sebuah kompetensi model terulang kembali
15. Waktu Gwen masih SMP dia ingat kakinya terasa sangat berat dan dia harus mengatur
langkah berhati-hati mungkin
16. Gwen tidak mau kesan pertamanya rusak
17. Namun yang terjadi justru sebaliknya
18. Gravitasi menjadi semakin kuat
19. Converse biru tua nya jadi terasa tidak lagi matching dengan celana jeans-nya yang
biru pudar.
20. Pria yang menatapnya sambil membetulkan kacamata yang membuat Gwen tidak
merasa nyaman
21. Gwen merasa pria itu menggenggam tangannya terlalu erat
22. Begitu duduk di depan pria yang bernama Tristan itu, Gwen mencium aroma parfum
yang tidak biasa
23. Sesuatu yang segar tetapi bukan beraroma khas buah tertentu
24. Otak Gwen sedang menelusuri aroma itu
25. Ada kayu dan buah tropis yang unik
26. Gwen akhirnya bertanya, sambil menempatkan diri berhadapan dengan Tristan
27. Kata maaf nya kalah cepat oleh vonis yang baru saja dijatuhkan Tristan
28. Tristan memberi maaf sebelum Gwen mengucapkannya
29. Kening Tristan berkerut
30. Mengeluarkan rokok dan mulai menyalakannya
31. Tristan bertanya kepada Gwen” kamu datang jauh-jauh dari Jogja pagi ini dan mau
tanya ke aku masalah itu”.
32. Gwen berbohong kepada Tristan
33. Gwen langsung merasa dunianya runtuh
34. Dia segera mematikan rokoknya dan mengutuk dirinya sendiri
35. Badai tidak membuatnya kembali merokok seperti sekarang
36. Tristan membuat Gwen merasa kembali nyaman
37. Aku berencana untuk keluar dari pekerjaan
38. Sekarang aku masih dalam rangka cuti
39. Aku sengaja ke Semarang karena aku dulu di kuliah di sini
40. Besok pagi aku reuni sama teman-teman lama
41. Ada banyak saudara yang tinggal di sini
42. Sejak bertemu, setidaknya sudah tiga kali dia mendapatkan tatapan menyelidik
43. Dengan kepala sedikit miring ke arah kanan tetapi bola mata tetap ke arah sasaran
44. Tristan mengangguk-angguk paham
45. Bagaimana kalau sebelum saya bercerita tentang kegiatan yang sudah aku lakukan di
sini, kita kenalan dulu
46. Gwen terpaku seperti tersihir dengan naifnya dia mengulurkan lagi tangan”gwen”
47. Tak tersangka, Tristan tersenyum lebar
48. Dilepasnya kecamatan sebentar untuk menyeka sudut matanya yang basah
49. Gue bingung antara harus tersinggung atau ikut tertawa
50. Tristan bilang kalau mereka harus berkenalan dulu
51. Tristan malah tersenyum lebar dia merasa bodoh
52. Seorang waiter menyelamatkannya dengan membawakan pesanan Tristan dan Gwen
53. Gue tersenyum kepada waiter yang baru saja menyelamatkan nyawanya dengan
meletakkan piring terakhir berisi kentang goreng
54. Tristan meminta maaf dengan tulus, tetapi masih terus tersenyum
55. Gwen menyeringai malu
56. Tristan berusia 4 tahun lebih tua dari Gwen
57. Namun dari gayanya berbicara yang sangat tertata
58. Dia jadi tampak jauh lebih dewasa
59. Tubuhnya tinggi kurus tidak seperti orang yang rajin berolahraga
60. Dia sangat bersih dan rapi
61. Kristen menghabiskan tahun-tahun pertama dalam hidupnya di Amerika
62. Dia mengikuti ayahnya bekerja di KBRI
63. Begitu kembali ke Indonesia dan belajar mengenai budayanya sendiri
64. Tristan merasa tidak cocok di Indonesia
65. Di umur 15 tahun dia bisa memilih
66. Mengikuti pertukaran pelajar selama satu tahun ke Australia adalah yang paling
memungkinkan dan diizinkan saat itu
67. Tristan merasa seperti menemukan dunianya yang hilang
68. Kembali ke Indonesia untuk menyelesaikan SMA, kemudian kuliah selama dua
setengah tahun di Jakarta
69. Lulus dari D3 nya Tristan langsung meneruskan media studinya di Jerman
70. Ilmenau university
71. 2 tahun menyelesaikan kuliah di Jerman, Tristan melamar untuk magang di BBC
72. Di Amerika Tristan mengawali karirnya sebagai penjaga perpustakaan di Washington
73. Sampai beberapa bulan kemudian mendapat panggilan untuk bekerja di VOA definisi
radio
74. Setelah kontrak habis selama 1 tahun, sempat pulang ke Indonesia tetapi batal
menetap
75. Kerinduan kepada orang tua, keluarga, teman-teman kuliah, cepat terobati di 1 dan 2
minggu pertama
76. Bertemu dengan kemacetan Jakarta
77. Hampir berkelahi dengan preman Tanjung Priok
78. Semua itu membuat Tristan merasa lelah dengan negaranya sendiri
79. Gwen melihat kilatan di mata itu, ketika Tristan mengucapkannya
80. Kalau aku berhenti pada muak dan lelah melihat negara ini ini itu sama artinya aku
merendahkan tanah airku
81. Aku ingin membuat perubahan di negara ini
82. Karena itulah setelah 3 bulan tinggal di Indonesia, dia kembali memilih terbang
mengepakkan sayap
83. Mimpi masa kecilnya adalah menjadi seorang jurnalis
84. Dia sangat terinspirasi oleh tokoh Tintin
85. Tristan kembali pergi ke new York dan menjadi responden CNN dan beberapa media
lokal di sana
86. Dia akan melanjutkan S2 dulu
87. Belajar tentang politik negara berkembang lalu ke tanah air dengan modal yang
dimilikinya
88. Peristiwa 11 September 2001 membuat Tristan melihat dunia dengan kacamata yang
berbeda
89. Gedung kembar world trade Center runtuh di depan matanya
90. Tiba-tiba melihat orang-orang menuding ke arah belakangnya dengan wajah yang
bercampur dengan nyeri takut, dan takjub
91. Asap yang mengepul dari sebuah gedung
92. Tristan merasa ada bagian tulangnya yang hilang
93. Saat itu Tristan merasa bahwa peristiwa itu seperti sebuah film
94. Tristan berlari menuju ke arah WTC mencoba mencari tahu apa yang terjadi
95. Kameranya sangat mengambil momen tersebut
96. Beberapa kali gambar yang diambilnya tidak fokus karena terhalang orang-orang
yang berlarian arahnya
97. Semakin dekat ke arah WTC semakin miris hatinya
98. Tristan berhenti, memperlihatkan tanda pengenal persnya pada petugas tetapi tidak
mempan
99. Akhirnya dia berhenti dan berdiri di jarak aman dan mencoba menelpon kantor nya
100. Tristan berhenti bercerita, melihat wajah Gwen yang melongo seperti ikan
koki mengalihkan perhatiannya sejenak
101. Setelah peristiwa itu, aku memutuskan untuk pulang ke Indonesia
102. Beberapa temanku meninggal di gedung itu
103. Dia menceritakan hal-hal yang tidak mungkin nggak akan ku percaya kalau
tidak ku dengar langsung dari mulutnya
104. Dia seorang pilot di hoston
105. Baru 6 bulan bertugas
106. Sekarang hidupnya berakhir di belakang meja McD di Singapura
107. Setahun setelah peristiwa 991 Tristan pulang ke Indonesia
108. Alasan Tristan pulang sederhana, dia merasa bahwa nyawanya bisa terengut
kapanpun dan dimanapun
109. Tristan ingin pergi dalam keadaan tidak membenci negeri sendiri
110. Setelah bekerja selama 2 tahun di Indonesia Tristan memutuskan untuk tinggal
dan menetap di suatu tempat di luar Jakarta
111. Dia membawa kameranya ke mana-mana
112. Menulis tentang negaranya sendiri
113. Dari situlah akhirnya aku terlambat di Semarang
114. Dari dia lah aku mendapatkan kos pertama aku disini dan dari dia juga
kemudian aku mulai berkenalan dengan dunia jalanan
115. Semua itu berawal dari dia memotret anak-anak yang hidup di jalan
116. Akhirnya Tristan mendapatkan funding dari teman-teman yang memiliki cita-
cita yang sama
117. Pekerjaan tristana dalam membuat data siapa saja yang memiliki kesempatan
bersekolah tetapi tidak memiliki biaya
118. Dia sengaja tidak membuat sebuah organisasi resmi
119. Dia tidak suka dengan birokrasi
120. Gwen menarik nafas panjang
121. Apakah Tristan sudah memiliki kekasih atau belum
122. Seluruh jiwa gen tersedot magnetnya
123. Bukan Tristan yang dilihatnya saat itu melainkan sosok kartun berjambul
dengan komik herge
124. Ada hal aneh yang dirasakan Tristan begitu Gwen berlalu
125. Rekaman tentang bagaimana dia berjalan ragu-ragu ke arahnya
126. Mengulurkan tangan dan menyebut nama
127. Dia sedang membuka-buka halaman-halaman bergambar di komputernya
128. Dia ingin pada pertemuan berikutnya dengan Gwen
129. Jika semakin banyak orang yang peduli pada anak-anak yang hidup di jalan
130. Namun alih-alih menemukan gambar yang sesuai untuk dibagikan kepada
Gwen
131. Tristan justru tertarik untuk mencoba mencari tahu melalui Google tentang
siapa perempuan yang menemuinya siang ini
132. Link yang menghubungkannya ke Facebook
133. Ketika dilihatnya gambar profil memang Gwen dengan baju birunya
134. Ketika berniat melihat-lihat gambar yang dimiliki gen telepon sebelah
laptopnya berdering
135. Tristan menepuk kepalanya
136. Seharusnya dia menelpon Alma 15 menit yang lalu
137. Gue menarik nafas dan menghempaskan bokongnya di kasur
138. Ditatapnya souvenir-souvenir pemberian badai
139. Semuanya tersusun rapi di sebuah lemari kaca di depan tempat tidurnya
140. Namun sejak pertemuan dengan pria di coffee shop itu itu pikiran gue
mengembara dan berhenti berkali-kali di antara badai dan Tristan
141. Setelah pertemuannya dengan Tristan beberapa saat lalu yang dilanjutkan
dengan membalas email
142. Dia mulai merindukan Tristan jika sehari saja tidak ada email atau SMS
143. Gwen berusaha menepis pikirannya sendiri
144. Dia segera mencoba mengajak pikirannya untuk lebih realistis
145. Badai pria itu telah mengendap di dalam hatinya selama 4 tahun
146. Badai tidak pernah bisa jauh
147. Badai seperti menggenggam hati Gwen dimana pun dia berada
148. Badai tidak pernah benar-benar hilang
149. Seperti namanya dia datang dan meninggalkan kesan seumur hidup
150. Memorak-porandakan hati Gwen
151. membuatnya menangis saat jatuh cinta dan tertawa ketika ditikam rindu
152. Badai sudah memutuskan bahwa hidupnya adalah sebuah petualang
153. Gwen pria itu pun sudah mengungkapkan keinginannya untuk kepada Gwen
154. Badai akan berpikir untuk menetap di suatu tempat
155. Namun ternyata dia keliru
156. Disisi lain Gwen masih belum bisa mengatasi rasa takutnya untuk terbang
157. Setiap kali dia mencoba mengatasi rasa takutnya
158. Gue masih kelas 1 SD ketika pesawat yang ditumpanginya gagal mendarat
sehingga harus naik pesawat lagi dan berputar beberapa kali kemudian landing
dengan berguncang-guncang hebat
159. Dia sangat takut ketika melihat ibunya memasangkan masker kepada dirinya
sendiri
160. Setelah berhasil turun dari pesawat suara sirine yang memekakkan telinga juga
membuat traumanya semakin menjadi
161. Dia memilih berada di dalam rumah menjauhi kemungkinan merasakan
trauma yang sama seperti yang pernah dialaminya
162. Badai mengangkat kepalanya menatap Gwen
163. Semua ketakutan pada kepala Gwen
164. Kalau kamu mau menghentikan ketakutanmu segera bangun dan semua mimpi
menakutkan mu tentang pesawat akan pergi
165. Pembicaraan itu tidak pernah berakhir
166. Tidak ada air mata dan rasa sakit hati
167. Semua mencoba untuk melihat dari sisi baik bawah hidup mereka berdua
masih panjang
168. Sampai sekarang kedua orang tua mereka masih berhubungan dengan baik
begitu juga Gwen dan badai
169. Gwen menghela nafas lagi
170. Bayangan badai segera menepi
171. Pikirannya menjalar ke Makassar
172. Tempat pertemuannya dengan Tristan
173. Tristan yang sekarang membuatnya lelah dan berkali-kali menghela nafas
174. Pertemuan berikutnya kembali terjadi di di Semarang
175. Gwen berpikir bahwa mimpinya bisa diwujudkan dengan meniru apa yang
sudah dilakukan Tristan
176. Kristen mengangsurkan kertas-kertas yang tadi ia keluarkan dari backpack nya
177. Kamu adalah orang asing pertama yang aku tunjukkan ini semua
178. Gwen merasa spesial
179. Hanya orang-orang terpilih lah yang mendengar panggilan yang mereka
membutuhkan bantuan
180. Kamu adalah salah satunya
181. Memberinya semangat seperti api
182. Tristan sendiri agak terkejut dengan kalimatnya
183. Dia merasa berlebihan
184. Dia tidak tahu kenapa harus melontarkan pujian seperti itu
185. Dia bukanlah orang yang mudah menyanjung orang lain
186. Gwen membolak-balik kertas-kertas yang diberikan Tristan tanpa memahami
sedikit apapun isinya
187. Gue memutuskan untuk berhenti membolak-balik kertas-kertas itu dan
meletakkannya di meja
188. Tristan memiringkan laptopnya 30 derajat condong ke arah Gwen
189. Kemudian dengan antusias ia menerangkan setiap gambar yang pernah
diambil nya di Semarang
190. Kali ini gue sedikit lebih bisa berkonsentrasi
191. Gambar-gambar itu membuat tangannya merinding berkali-kali
192. Mereka sedang mencuci di sebuah aliran sungai yang airnya begitu itu kotor
193. Ada seorang laki-laki sedang berjongkok untuk membuang air besar
194. Mungkin mereka juga menggosok gigi di sana tapi aku enggak berhasil
mendapatkan gambar itu
195. Anak-anak ini mereka membeli baju lebaran setahun sekali
196. Tristan menunjukkan gambar anak-anak dengan pakaian kekecilan
197. Benar-benar hanya di bawah pinggul mereka
198. Gwen merasa ada tamparan kecil di hatinya
199. Dia seringkali pusing memilih pakaian kalau mau pergi
200. Yang lebih membuatnya merasa bodoh lagi adalah lebih dari tiga atau empat
berwarna biru
201. Mereka menjadi buruh angkut arang
202. Sebuah rantai manusia sedang mencari kutu atau mungkin uban
203. Wajah mereka semua gelap terbakar matahari
204. Pakaian kumal kotor dan kutu hitam-hitam
205. Tristan mengklik mundur ke gambar ibu-ibu yang sedang mencari kutu
bersama tadi
206. Dia menuding yang wajahnya tampak paling senior diantara mereka
207. Suaminya beberapa tahun lebih muda dan dia sakit jiwa
208. Telunjuk kanan Tristan menunjuk perempuan yang paling depan
209. Gwen melengos dan merengut
210. Pikirannya melayang
211. Bapaknya memberikan semua kebutuhan ibu dan anak-anaknya
212. Itu saja kadang dia masih mendengar ibu yang menggerutu
213. Dia tidak bisa membayangkan kehidupan yang dimiliki orang-orang di dalam
foto itu
214. Tristan menyadari perubahan pada Gwen
215. Semua lelaki itu melakukan kekerasan pada istri dan keluarga mereka
216. Dia baru sadar kalau memang dia memiliki kualifikasi seperti duri yang
menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali
217. Orang-orang di rumah kami diajarkan untuk memperlakukan satu sama lain
yang sama
218. Kalau kebetulan bapak cocok sama Jupiter kakakku itu hanya kebetulan
219. Kenapa orang gak bisa sesederhana itu aja mikirnya
220. Kenapa harus berpikir kalau laki-laki itu lebih juara ketimbang perempuan
221. Orang-orang seperti kamu itu yang bisa mengubah cara pandang mereka
222. Gwen diam-diam merasa bahwa ada kalimat Tristan seperti memberikan
kekuatan untuk segera mewujudkan mimpi
223. Gue mencoba untuk tidak menghiraukan perasaan kehilangan yang muncul
terlalu cepat di hatinya
224. Dia diam dan mencoba menyembunyikan perasaan dengan membuka-buka
gambar di laptop Tristan
225. Tristan dia mengamatinya
226. Gwen memulai sesi curhatnya kepada nerva sahabatnya
227. Kalau pesawat itu kendaraan paling berbahaya di muka bumi
228. Gwen ter diam diangkatnya kedua bau dan mendengus
229. sekarang gantian gwen yang mendengus
230. Gwen mencoba mencoba menenangkan dirinya sendiri
231. Dia lebih senang menyebutnya mudah kagum ketimbang mudah jatuh cinta
yang dituduhnya nerva
232. Gwen juga sangat responsif pada setiap perubahan
233. Gwen jarang sekali mau menunggu
234. Dia merasa lebih kecewa ketimbang kehilangan kesempatannya untuk
mengungkapkan perasaannya
235. Gwen lebih terdengar seperti menguman ketimbang menjawab pertanyaan
nerva
236. Nerva harus mengakui 1 orang itu
237. Dia itu kayak burung hutan yang cantik tapi sulit dipegang
238. Dia membiarkan orang mencintainya dari kejauhan
239. Entah karena legal atau justru karena pedih
240. Nerva mencoba mengembalikan Gwen ke topik pembicaraan sebelumnya
241. Kalau setelah ulang tahun terakhir kemarin kamu akan mengurangi usaha
PDKT sama orang
242. Untuk mengurangi kemungkinan menyakiti lebih banyak orang
243. Gwen tidak siap mendengar jawaban dari nerva
244. Gwen dan Tristan setiap hari membalas email
245. Mereka bertukar informasi apapun mulai dari pekerjaan Tristan rencana
kuliahnya sampai hal-hal kecil lain seperti gue mengirimkan foto makanan hasil
buatannya ke Tristan
246. Dia tidak berpikir Minerva akan menyebutkan pesawat dan pembicaraan
mereka
247. Tristan melihat ke arah gwen
248. Apapun jawabannya adalah benar
249. Kening tristan berkerut
250. Temanku ada yang bilang rasanya kayak ada balon di dalam perut yang berisi
air
251. Terus balon itu pecah pelan-pelan
252. Tristan mengubah cara posisi duduknya
253. Dia penasaran akan dibawa kemana oleh makhluk berwarna biru ini
254. Dia mulai tertarik pada pembicaraan Gwen
255. Gwen tidak berani menatap wajah Tristan
256. Wajah Tristan sekarang mirip orang bodoh
257. Dia pasti sama sekali tidak menyangka akan ada pernyataan seperti itu saat ini
258. Gwen heran kenapa Tristan peduli terhadap kuantitas
259. Tristan menunjukkan wajah kagumnya
260. Gwen mulai membuka diri lagi dan menyibukkan diri membantu bugita
ibunya
261. Sekarang tugas berbelanja bunga dibebankan kepadanya
262. Gwen mulai kenal dengan pedagang-pedagang bunga di Kotabaru
263. Bukan nada terakhir kalimat ibunya melainkan perintah
264. Pengantin perempuan nya alergi sama bunga
265. Ibu kembali membuka-buka catatannya
266. Saya sudah sebulan ini Gwen mendapatkan kursi di sebelah ibunya
267. Dia sedang ada di tahapan memahami bisnis dekorasi dan persewaan peralatan
pesta
268. Sang Ibu menurunkan kacamata baca ke hidungnya
269. Teman-teman gwen sudah banyak yang menikah
270. Yang belum nikah juga udah mulai dikejar-kejar orang tuanya supaya cepat-
cepat
271.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-tokoh.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Alur
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-latar-cerita/

http://repository.uin-suska.ac.id/15125/7/7.%20Bab%202_201906PAI-S3.pdf

Anda mungkin juga menyukai