Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

MENULIS RESENSI BUKU

“Sang Pemimpi”

Karya: Andrea Hirata

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Oleh:

Ella Armyanti dan 2250381080

D3 TEKNOLOG LABORATORIUM MEDIS


UNJANI
Jl. Terusan Jend. Sudirman, Cibeber, Kec. Cimahi Sel., Kota Cimahi, Jawa Barat 40531
RESENSI BUKU

A. IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Sang Pemimpi


Penngarang : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : Juli 2006
Dimensi Buku : 13 x 20,5
Harga Buku : Rp. 38.500

B. ORIENTASI

a. Identitas Pengarang

Andrea Hirata Seman Said Harun. atau lebih dikenal sebagai Andrea Hirata (lahir 24 Oktober
1967)[2] adalah novelis Indonesia yang berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka
Belitung. Novel pertamanya adalah Laskar Pelangi yang menghasilkan tiga sekuel. Hirata
lahir di Gantung, Belitung.[3] Saat dia masih kecil, orang tuanya mengubah namanya tujuh
kali. [4] Mereka akhirnya memberi nama Andrea, yang nama Hirata diberikan oleh ibunya.
Hirata memulai pendidikan tinggi dengan gelar di bidang ekonomi dari Universitas
Indonesia.[5] Meskipun studi mayor yang diambil Andrea adalah ekonomi, ia amat
menggemari sains—fisika, kimia, biologi, astronomi dan sastra. Andrea lebih
mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademisi dan backpacker. Sedang mengejar
mimpinya yang lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa di Himalaya.

b. Karya-karya pengarang yang lainnya

 Laskar Pelangi (2005)
 Sang Pemimpi (2006)
 Edensor (2007)
 Maryamah Karpov (2008)
 Cinta di Dalam Gelas (2010)
 Padang Bulan (2010)
 Buku Besar Peminum Kopi (2020)
 Orang-Orang Biasa (2019)
 Guru Aini (2020, prekuel dari Orang-Orang Biasa)
 Buku Besar Peminum Kopi (2020, sequel OOB)
 Sirkus Pohon (2017)
 Sebelas Patriot (2011)
 Ayah (2015)
 Laskar Pelangi Song Book (2012)
c. Kesesuaian Judul dengan Isi Buku
Isi buku sang pemimpi menceritakan petualangan Ikal dan dua orang sahabatnya
kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat kamu percaya akan tenaga cinta,
percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, lebih dari itu, akan membuat kamu percaya
kepada Tuhan. Pada novel kali ini juga Andrea akan membawa kamu berkelana menerobos
sudut-sudut pemikiran di mana kamu akan menemukan pandangan yang berbeda tentang
nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan
yang mengharu biru. Maka dari itu judul dan isi buku sesuai.

D. Relevansi isi cerita dengan zaman sekarang


Isi cerita masih relevan dengan zaman sekarang karena tidak ada unsur fiksi atau dongeng
tapi lebih menceritakan petualangan seseorang.

3. SINOPSIS (awal – tengah- akhir)

Cerita novel Sang Pemimipi berpusat pada kehidupan tiga remaja SMA yang bernama Ikal,
Arai, dan Jimbron. Ketiga remaja ini tinggal di Belitung dan bersekolah di SMA Negeri
pertama Manggar. Untuk membiayai sekolahnya, mereka bertiga bekerja paruh waktu
sebagai kuli di pasar ikan. Ikal adalah tokoh utama dalam novel ini. Ia digambarkan sebagai
seorang remaja dari keluarga miskin yang sangat mengidolakan H.Rhoma Irama. Ia juga
senang mengutip kalimat dari lirik lagu penyanyi dangdut tersebut yaitu “Darah muda adalah
darahnya para remaja”

Tokoh lain dalam novel ini adalah Arai yang digambarkan sebagai sosok yang paling cerdas
di antara mereka bertiga. Tidak jauh berbeda dengan Ikal, Ia juga gemar mengutip kata-kata
inspiratif yang ia temukan. Salah satunya adalah “Tak semua yang bisa dihitung bisa
diperhitungkan dan tak semua yang diperhitungakn bisa dihitung.” Di balik sosoknya yang
ceria, Ia memiliki kisah hidup yang menyedihkan. Ternaya, Arai yang merupakan saudara
jauh dari Ikal telah menjadi yatim piatu sejak kelas 3 SD. Walau demikian, ia adalah sosok
yang tabah. Bahkan, Arai lah yang menjadi sosok penghibur di kala Ikal dan ayahnya tengah
bersedih.
Selain itu, ada tokoh bernama Jimbron, yang merupakan sahabat mereka berdua yang juga
memiliki pengetahuan yang luas tentang kuda. Ia sendiri juga merupakan seorang yatim piatu
yang mendapatkan bimbingan dari pastur Katolik. Ia adalah sosok yang memiliki ketulusan
hati yang sangat tepat menjadi “penyeimbang” antara Ikal dan Arai

Sama seperti anak SMA lainnya, mereka bertiga sering berbuat nakal. Misalnya, mereka
pernah mengejek Pak Mustar saat upacara pagi yang membuat Pak Mustar marah. Pak mustar
sendiri meruapkan seorang guru yang sangat disiplin, dan tegas. Ia menjadi pemarah karena
anaknya tidak berhasil masuk SMA yang telah ia bangun hanya nilai ujiannya yang hanya
kurang 0,25 dari batas minimal.

Walau demkian, ia juga dianggap sebagai pahlawan bagi anak-anak Belitung. Berkat beliu
pula, Arai dan teman-temannya bisa bersekolah tanpa perlu menempuh jarak ratusan
kilometer. Tidak hanya nakal, mereka bertiga juga kerap kali berbuat usil seperti menyuruh
teman sekelas mereka menyusup ke bisokop yang sedang menayangkan film dewasa.
Sayangnya, aksi mereka diketahui oleh Pak Mustar yang membuat mereka dimarahi
keeseokan harinya. Ketika mereka telah lulus SMA, Ikal dan Arai memutuskan untuk kuliah
di Jakarta sedangakn Jimbron memutuskan untuk tetap di Belitung. Perpisahan pun tak dapat
dielakkan. Sebelumnya, Jimbron telah memberikan salam perpisahan kepada Ikal dan Arai
berupa celengan berberbentuk kuda. Harapannya, dengan hadiah ini mereka berdua bisa
menabung untuk berkuliah di Eropa seperti yang mereka impikan.

Sayangnya, menjalani kehidupan di Ibukota tak selalu semulus yang dibayangkan. Ikal pun
hars bertahan hidup dan bekerja sebagai pegawai pos. Sedangkan Arai memutuskan untuk
pergi ke Kalimantan untuk kuliah dan bekerja. Beberap tahun telah berlalu, Ikal pun berhasil
membiayai kuliahnya daa meraih gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia telah
menjadi orang yang sukses. Di sisi lain, Arai juga berhasil meraih gelar cum laude dari
Universitas Mulawarman jurusan biologi di Kalimantan. Tak lama setelah itu, mereka berdua
kembali bertemu dnan mmebuat proposal untuk melanjutkan kuliah di Eropa.

4. ANALISIS

a. Tema : Persahabatan dan Perjuangan


b. Latar: Latar waktu terjadi antara tahun 1988 sampai tahun 2000. Latar sosial berupa
masyarakat yang religius dan moral yang dijunjung tinggi. Latar Tempat : Di Pulau Magai
Balitong, los pasar and dermaga pelabuhan, di gedung bioskop, di sekolah SMA Negeri
Bukan Main, terminal Bogor, and Pulau Kalimantan.
c. Alur : alur campuran, yaitu kronologis dan flash back
d. Tokoh &Penokohan: Penokohan novel Sang Pemimpi ada dua: (a) tokoh utama yang
protagonis, yakni Ikal; (b) tokoh utama tambahan protagonis, yakni Arai, Jimbron, Pak Balia,
Ibu Ikal, Ayah Ikal, Pak Mustar, Ibu Muslimah, Nurmala, A Kiun, Nurmi, Mei mei, Deborah
Wong, Pak Cik Basman, Taikong Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Nyonya
Lam Nyet Pho, Mak cik, dan Laksmi. 
f. Amanat:
nilai pendidikan sosial, yakni tentang hubungan sosial yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat, nilai pendidikan moral, dapat diketahui melalui perilaku tokoh yang saling
tolong-menolong, nilai pendidikan religius, tentang rasa tanggung jawab seorang anak dan
manusia tidak boleh putus asa, melainkan harus menjalani kehidupan dengan perjuangan, dan
nilai pendidikan estetika mengenai gaya kepengarangan Andrea yang memiliki ciri-ciri
khusus, antara lain penggunaan gaya bahasa, memasukkan pengetahuan yang dimiliki, dan
menggunakan teknik penulisan yang jarang digunakan pengarang lain, tetapi mudah
dipahami pembaca.
5. EVALUASI (kelebihan dan kekurangan buku)
1) Kelebihan

Banyak kelebihan-kelebihan yg didapatkan dlam novel nih. Mulai dari segi kekayaan bahasa
hingga kekuatan alur yg mengajak pembaca masuk dlam cerita hingga merasakan tiap latar
yg terdeskripsikan secara sempurna. Hal nih tak lepas dari kecerdasan penulis memainkan
imajinasi berfikir yg dituangkan dgn bahasa-bahasa intelektual yg berkelas. Penulis juga
menjelaskan tiap detail latar yg mem-background-i adegan demi adegan, sehingga pembaca
selalu menantikan and menerka-nerka setiap hal yg akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain
daripada novel nih yaitu kepandaian Andrea dlam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga
kesuksesan pembawaan yg melekat dlam karakter tersebut begitu kuat.

2) Kelemahan

Pada dasarnya novel nih hampir tiada kelemahan. Hal itu dikarnakan karena penulis dgn
cerdas and apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, and eksplorasi kekuatan
karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yg dirasakan pembaca sepanjang
cerita, novel nih dnihlai cukup buat mengobati keinginan pembaca yg haus akan novel yg
bermutu.

6. SIMPULAN

Kesimpulan Setelah membaca dan menganalisis novel "Sang Pemimpi" karya Andrea Hirata.
Hal ini dapat disimpulkan sebagai sebuah novel yang baik, karena memiliki banyak nilai,
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita terutama nilai-nilai pendidikan.
Nilai-nilai pendidikan yang berisi novel termasuk dengan aspek sosial dan agama. Berikut
novel memberitahu betapa pentingnya untuk belajar dari mantan, mengambil semua
pengalaman kami sebagai sekolah kehidupan, menghabiskan hidup kita untuk kebaikan dan
menciptakan perdamaian, hidup harmonis dan saling membantu Novel other.The meminta
pembaca untuk memperhatikan agama Aspek yang membuat panduan hidup kita,
memberikan saran yang tidak pernah menyerah takdir kita, acara itu sangat miskin dan tidak
punya apa-apa dalam hidup. Karena itu hanya untuk membuat diri kita mati. Jadi kita harus
berusaha keras dan bersabar untuk mendapatkan mimpi kita, dan percaya bahwa Allah SWT
selalu membantu kami apapun yang kita inginkan.

Anda mungkin juga menyukai