Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aline Amanda Rahmatika

Kelas : XII MIPA 2


No. Absen :2

LKS halaman 70-72


Tugas 1
1. (kutipan novel Arah Langkah)

2. Fiersa Besari (lahir 3 Maret 1984) merupakan penulis dan musisi yang hobi
berpetualang. Sebagai penulis, Fiersa telah menghasilkan enam novel. Buku yang tulis
pun juga sukses dan masuk ke dalam jajaran “Best Seller”. Ia juga terlibat sebagai salah
satu pendiri Komunitas Pecandu Buku.
Buku karya Fiersa Besari, antara lain :
1) Garis waktu (2016)
2) Konspirasi Alam Semesta (2017)
3) Catatan Juang (2017)
4) Arah Langkah (2018)
5) 11 : 11 (2018)
6) Tepak Jejak (2019)

3. Keterkaitan isi kutipan novel dengan latar belakang pengarang adalah penyuka alam
dan suka berpetualang. Pada novel digambarkan dengan tokoh “kami” yang pergi ke
Pulau Nias. Hal ini sangat berkaitan dengan hobi pengarang yang sama-sama suka
berpetualang.

4. Pandangan hidup pengarang berdasarkan kutipan novel tersebut adalah penulis ingin
menunjukkan betapa elok budaya dan keindahan alam di seluruh penjuru Nusantara.
Tugas 2

1. Novel Laskar Pelangi

2. Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung pada tanggal 24 Oktober 1982.
Dia tumbuh dalam keluarga miskin yang tidak jauh dari tambang timah milik
pemerintah, yakni PN Timah (sekarang PT Timah Tbk.) Ia dikenal sebagai seorang
penulis novel yang karyanya diangkat ke layar lebar teater musikal.
Niatnya untuk menuliskan pengabdian sang inspiratornya kembali membuncah
manakala dia menjadi relawan untuk korban tsunami di Aceh. Ketika dia melihat
rumah, sekolah, dan berbagai bangunan yang ambruk, memorinya akan masa kecilnya
dan tentu saja, Bu Mus memantapkan hatinya untuk menuliskan perjuangan guru
tercintanya itu ke dalam sebuah karya sastra. Kemudian, Andrea Hirata berhasil
membuat novel Laskar Pelangi hanya dalam waktu tiga minggu.
Namanya makin melejit seiring kesuksesan novel pertamanya, Laskar Pelangi. Novel
tersebut kemudian jadi best seller. Selain Laskar Pelangi, ia juga menulis Sang
Pemimpi dan Edensor, serta Maryamah Karpov. Keempat novel tersebut tergabung
dalam tetralogi.
Begitu banyak penghargaan yang Andrea Hirata terima. Beberapa di antaranya adalah
penghargaan dari Khatulistiwa Literaly Award (KLA) pada tahun 2007, Aisyiyah
Award, Paramadina Award, Netpac Critics Award, dan lain sebagainya.
Sukses dengan novel tetralogi, Andrea merambah dunia film. Novelnya yang pertama,
telah diangkat ke layar lebar, dengan judul sama, Laskar Pelangi pada 2008. Dengan
menggandeng Riri Riza sebagai sutradara dan Mira Lesmana sebagai produser, film ini
menjadi film yang paling fenomenal di 2008. Dan jelang akhir tahun 2009, Andrea
bersama Miles Films dan Mizan Production kembali merilis sekuelnya, Sang Pemimpi.

3. Keterkaitan latar belakang pengarang dengan isi novel adalah lahir dan tumbuh dalam
keluarga miskin namun memiliki cita-cita yang tinggi dan memiliki semangat untuk
mewujudukan mimpinya serta perjuangan guru dalam memberikan pendidikan
terutama pada anak-anak miskin yang cenderung mengalami dsikriminatif dan
keterbatasan fasilitas.

4. Pandangan hidup pengarang dalam novel Laskar Pelangi terbagi menjadi dua, yaitu
pandangan persoalan pendidikan dan tentang persoalan sosial budaya.

1) Pandangan hidup pengarang tentang persoalan pendidikan :


a. Adanya diskriminatif terhadap masyarakat miskin dalam hal memperoleh
pendidikan yang layak
b. Perlunya keikhlasan, fakta integritas, dan tanggung jawab para guru dalam
dunia pendidikan meskipun berbagai keadaan yang kurang menunjang baik
secara internal maupun eksternal
c. Pentingnya semangat dan motivasi belajar yang tinggi untuk ditanamkan dalam
diri setiap siswa guna meningkatkan kecerdasan diri, tanpa harus bergantung
pada fasilitas dan sumber belajar yang memadai

2) Pandangan hidup pengarang tentang persoalan sosial budaya :


a. Adanya keinginan masyarakat yang tidak mau terbelenggu dalam lingkaran
kemiskinan
b. Pembauran sosial harusnya mengedepankan sikap saling menghargai
antarsesama suku, sehingga dapat menumbuhkan rasa persatuan, persaudaraan,
dan solidaritas yang tinggi.

- Kesimpulannya, pengarang mengangkat pandangan dunia romantik. Ideologi


romantisme menjadi begitu penting bagi pengarang karena dengan romantisme
pengarang menggambarkan kesebelas hero problematik yang bangkit mengejar mimpi-
mimpi mereka untuk memiliki kehidupan yang bermutu tinggi ketika mereka terpuruk
dalam jeratan kemiskinan, hal ini digambarkan pengarang dengan terus berusaha dan
semangat untuk mengejar kehidupan yang ideal.

Uji Kompetensi 1

1. Dukuh Paruk merupakan sebuah desa kecil yang terletak di tengah padang yang amat
luas. Tempatnya merupakan daerah pemukiman terdekat, hanya dihubungkan oleh
jaringan pematang sawah. Terdapat banyak pohon kapuk dan pohon dadap. Suasananya
sangat hangat dengan banyak anak-anak Desa Dukuh Paruk yang suka bermain dengan
kulit polong biji dadap yang terbang seperti ratusan kupu-kupu.

2. Suasana Desa Dukuh Paruk cuacanya panas karena sudah berbulan-bulan tidak turun
hujan. Lingkungan Dukuh Paruk gersang dan tertinggal. Banyak pohon yang bijinya
kekeringan. Bila angin berhembus banyak gumpalan-gumpalan kapak yang terburai
hingga terbang jauh dari biangnya. Biji dadap yang sudah tua juga menggunakan kulit
polongnya untuk terbang yang tampak seperti ratusan kupu-kupu terbang. Banyak
anak-anak yang sedang bermain dengan kulit polong biji dadap. Meskipun tempatnya
kecil dan agak terpencil, Desa Dukuh Paruk sangat asri dan nyaman.

3. Pengarang menuliskan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, unsur sosial


kemasyarakatan lebih cenderung ke arah ronggeng. Karena segala sesuatu yang
berhubungan dengan hubungan antar manusia lebih diutamakan untuk ronggeng karena
bagi mereka, adanya sosok ronggeng merupakan kebanggaan tersendiri di Dukuh
Paruk. Unsur ini kemungkinan besar mengangkat tentang kenyataan hidup yang pernah
terekam dibenak pengarang, yang terjadi saat pengkhianatan PKI. Tumbuhnya
kesadaran setiap orang Indonesia terhadap nilai-nilai kemanusiaan masih menjadi
persoalan yang penting dalam perjalanan sejarah bangsanya. Banyak orang yang
menyuarakan tentang demokrasi dan hak asasi manusia, itu merupakan bukti bahwa
masalah kemanusiaan sangat sering terusik/ terjadi.

4. Penggambaran tokoh Paijo, seorang pemuda yang bekerja keras dalam melakukan
pekerjaannya. Ia sosok yang percaya bahwa roda kehidupan pasti akan berputar dan
hanya menunggu waktu tersebut datang.

5. Penulis menceritakan tokoh Pak Mantri sosok tokoh yang bijak, memberikan banyak
pengajaran kepada Paijo agar tidak terus bersaing dengan Karsan Ngali. Dia
meyakinkan Paijo bahwa sesorang tidak akan selamanya berada diatas, roda pasti akan
berputar.

Wangon, 21 Oktober 2021

Ttd,

Aline Amanda Rahmatika

Anda mungkin juga menyukai