Anda di halaman 1dari 4

Nama : yulan saman

Nim : 281423048
Kelas : C Sosiologi
Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampuh : Nuramila S.Pd.,M.Pd

1. IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Laskar Pelangi

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Cetakan :-

Tahun Terbit : 2005

Kota Terbit : Jl. Pandega Padma 19, Yogyakarta

Jumlah Halaman : 529

Harga : 69.000
2. ORIENTASI

Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun
2005. Novel ini menceritakan tentang kehidupan sepuluh anak dari keluarga miskin yang
bersekolah di sebuah sekolah Muhammadiyah di pulau Belitong yang penuh dengan
keterbatasan.

Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3
SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita,
anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang
murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah
membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.

Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya
adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Naskah Laskar Pelangi telah
diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan bukunya. Film Laskar Pelangi
diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh sutradara Riri Riza.

3. TAKSIRAN ISI

Cerita dalam novel ini terjadi di desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur.
Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud
Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang
menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala
sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk
mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.

Mulai darisanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk,
pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A
Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus.
Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama.
Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa
Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan
kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali
ke kampungnya.

Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita
bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini!

Adapun tokoh dalam novel ini ialah Ikal sebagai 'aku' dalam cerita ini, Lintang sebagai
teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius, Sahara sebagai satu-satunya gadis dalam
anggota Laskar Pelangi, Mahar sebagai pria tampan bertubuh kurus yang memiliki bakat
dan minat besar pada seni, A Kiong sebagai Anak Hokian, Syahdan sebagai anak nelayan
yang ceria tapi tak pernah menonjol, Kucai sebagai ketua kelas, Borek sebagai Pria besar
maniak otot, Trapani sebagai pria tampan yang pandai dan baik hati, dan Harun sebagai
pria yang memiliki keterbelakangan mental.

4. EVALUASI

Kelemahan novel Laskar Pelangi yaitu penggunaan nama-nama ilmiah dalam cerita-
ceritanya. Hal ini membuat pembaca kurang nyaman dalam membaca. Apalagi glosarium
diletakkan di bagian belakang novel. Hal ini menambah ketidakpraktisan memahami
istilah-istilah ini. Selain itu, imajinasi pembaca bisa terhambat jika mereka tak
memahami istilah-istilah tersebut.

Alurnya yang tidak jelas. Tidak seperti Harry Potter atau Ayat-Ayat Cinta dengan alur
yang enak diikuti, cerita-cerita dalam Laskar Pelangi ini alur waktunya dibolak-balik
sehingga membingungkan pembaca. Apalagi tidak disebutkan tahun berapakah tiap-tiap
peristiwa itu terjadi.
Namun kelebihan buku ini menceritakan tentang persahabatan dan setia kawanan yang
erat dan juga mencakup pentingnya pendidikan yang begitu mendalam. Serta kisahnya
yang mengharukan.

5. RANGKUMAM

Dari novel yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya dapat mengambil beberapa pelajaran
hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup, menghargai
semua pemberian Tuhan, tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu, dan tidak
ada yang tidak mungkin asalkan kita mau dan berusaha. Dan satu lagi, pintar tidak
menjamin kita untuk selalu sukses, seperti cerita pada tokoh lintang, dia anak yang pintar,
namun diakhir cerita dia menjadi seorang supir truk, disini saya dapat mengambil
kesimpulan, bahwa semua kehidupan manusia sudah ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan.
Semua yang kita kerjakan tidak lepas dari campur tangan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai