Anda di halaman 1dari 8

Tugas Bahasa Indonesia

Analisis Struktur Novel

Disusun Oleh :
Nama : Bagas putra hensell
Kelas : XII MIPA 5
Absen : 09
Guru Pembimbing : Drs. Sumardi S.Pd, M,Pd

SMA NEGERI 4 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
ANALISIS STRUKTUR INTRINSIK DALAM NOVEL SANG PEMIMPI
KARYA ANDREA HIRATA

Judul Novel : Sang Pemimpi


Karangan : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2006

Sinopsis
Dalam novel ini, Andrea Hirata mengisahkan tentang kehidupannya di Belitong saat SMA. Tokoh
utama dalam novel ini adalah Ikal, Arai, dan Jimbron, mereka adalah tiga orang yang
bersahabatan dari kecil sampai bersekolah di SMA Negeri Manggar, SMA yang pertama kali
berdiri di Belitung anggota Timur. Mereka memiliki nasib yang sama dengan beberapa orang
diluar sana, demi memenuhi kebutuhan hidupnya mereka bertiga beerja paruh waktu menjadi
kuli di pelabuhan pantai.
Seperti anak SMA pada umunya, mereka juga memiliki sifat nakal akan tetapi kenalakan
tersebut biasa dilakukan oleh Arai dan Ikal. Mereka juga pernah mengejak Pak Mustar saat
upacara di pagi hari, dan Pak Mustar Mengejar mereka dan ememarahinya. Mereka juga
merupakan sosok anak-anak yang usil, sampai pernah menyuruh teman sekelasnya untuk
menyusup ke bioskop yang tidak mengizinkan anak sekolah masuk untuk menonton film
dewasa, alhasil keesokan harinya mereka dimarahi oleh Pak Mustar.
Sebuah pertemuan pasti ada istilah perpisahan, Ikal dan Arai harus meneruskan kuliahnya di
Jakarta dan membuat mereka berpisah dengan Jimbron. Akan tetapi kehidupan di Ibu Kota tak
selamanya mulus, ia harus bertahan hidup dan bekerja menjadi pegawai pos sedangkan Arai
pergi ke Kalimantan untuk bekerja dan kuliah. Ikal menjadi orang sukses dan berhasil
membiayai kuliahnya di Universitas Indonesia dan menjadi Sarjana Ekonomi, sedangkan Arai ia
belajar biologi di Kalimantan. Dari latar belakang yang kurang mampu, dan mempunyai
keyakinan dan tekad yang kuat membuat mereka suskes dengan apa yang mereka mimpikan.

Deskripsi Data
1. Tema
Tema didefinisikan sebagai gagasan utama atau makna mendasar dari sebuah karya sastra, yang
dapat dinyatakan secara langsung atau tidak langsung. Stanton dan Kenny dalam Nurgiyantoro
(2000:67) berpendapat bahwa tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita.
Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa tema adalah ide atau gagasan dasar umum dalam suatu
gagasan utama dan menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Dalam novel ini, Andrea Hirata
mengangkat tema perjuangan serta kegigihan dalam mengarungi kehidupan dan meraih
impian, demi masa depan yang lebih baik.
2. Tokoh
Tokoh Merupakan orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh
pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecendrungan tertentu seperti ykan dalam
ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Nurgiyantoro. 1994:164). Tokoh yang ada
dalam novel tersebut adalah:
a. Ikal
Seorang anak yang baik hati, cerdas, memiliki optimistis yang tinggi, pekerja keras, dan pantang
menyerah
b. Arai
Seorang yang sangat optimis, cerdas, mampu melihat suatu peristiwa dari sudut pandang yang
positif, pekerja keras, dan pantang menyerah. Arai adalah sosok yang spontan dan jenaka, ia
seolah percaya bahwa tidak ada yang dapat membuat semangatnya patah, ia sosok yang penuh
inspirasi dan rajin.
c. Jimbron
Jimbron adalah sosok berhati tulus. Kepolosan dan ketulusannya menjadi sumber alasan
mengapa Ikal dan Arai sangat simpati serta mengasihinya.
d. Seman Said Harun (ayah Ikal)
Ialah sosok yang sangat pendiam namun penuh kasih sayang, sabar, dan bijaksana.
e. A Masturah (ibu Ikal)
Sosok yang murah hati, penuh kasih sayang, rajin, dan cerewet.
f. Pak Mustar (Wakil Kepala Sekolah dan Pendiri SMA Negeri Bukan Main)
Sosok yang penyayang namun terkenal keras dan galak ketika berhadapan dengan siswa yang
melanggar aturan.
g. Pak Balia (Kepala Sekolah dan Pendiri SMA Negeri Bukan Main)
Sosok tampan yang jujur, cerdas, kreatif, konsisten dalam menerapkan suatu aturan, dan selalu
menghargai pendapat siswanya.
h. Nurmala (Gadis pujaan Arai)
Sosok yang cantik, cerdas, acuh, serta memiliki harga diri yang tinggi.
i. Laksmi (Gadis pujaan Jimbron)
Sosok yang rajin beribadah namun pemurung karena masa lalunya yang kelam.
j. Taikong Hamim
Tokoh agama yang sangat ditakuti, memiliki sifat yang keras dalam menerapkan aturan.
k.Bang Zaitun
Pimpinan orkes melayu yang ramah, humoris, dan pribadi yang menyenangkan.
l.Mak Cik Maryamah
Tetangga Ikal yang walaupun hidup dalam keadaan miskin, namun selalu tau cara berterima
kasih kepada orang lain.
m.Nurmi
Anak Mak Cik Maryamah yang sangat patuh terhadap perintah ibunya.
n.Pendeta Geovanny
Seorang ayah angkat Jimbron, sosok yang baik hati dan lemah lembut.
o.Nyonya Lam Nyet Pho
Ketua preman pasar ikan yang terkenal bengis, sok berkuasa, tak kenal ampun, dan sosok yang
tak mau kalah.
p.Mertua Nyonya Deborah Wong
Nenek berumur hampir 100 tahun yang terkenal mudah marah.
q.Mualim Kapal
Seorang yang baik hati dan sering menolong Ikal dan Arai.
r.Mei-Mei
Anak kecil yang belum lancar berbicara, cerewet, menggemaskan, ceria, aktif, pintar, dan tak
mengenal rasa takut.
s.Profesor
Sosok yang cerdas, penuh humor, dan baik hati.
t.Capo
Sederhana, penuh semangat, dan pekerja keras.
u.Odji Darodji
Mandor Ikal saat bekerja di kantor pos, terkenal baik hati, penuh perhatian, dan peduli dengan
orang lain

3. Alur
Pada novel Sang Pemimpi menggunakan alur campuran, namun didominasi oleh alur maju. Alur
Mundur (Regresi) adalah proses jalannya cerita secara tidak urut. Biasanya pengarang
menyampaikan ceritanya dimulai dari konflik menuju penyelsaian, kemudian menceritakan
kembali latar belakang timbulnya konflik tersebut. Sedangkan Alur Maju (Progesi) adalah
menyajikan jalan ceritanya secara berurutan dimulai dari tahapan perkenalan ketahap
penyelsaian secara urut dan tidak diacak.
A. Alur mundur
Alur mundur atau alur regresi adalah alur yang menjikan cerita yang dimulai dari masa depan
kemudian menceritakan kembali kejadian di masa lampu. Alur mundur merupakan jalan cerita
yang tidak berurutan dan kebalikan dari alur maju. Pengarang mengawali cerita dari konflik,
kemudian penyelesaian konflik, dan lalu di akhiri dengan menceritakan kembali latar belakang
konflik tersebut.Dalam novel Sang Pemimpi alur mundur digunakan saat pengarang
menceritakan awal mula Ikal bertemu dengan Arai,
saat pengarang menceritakan kisah hidup Jimbron dan Laksmi, penyebab gagapnya Jimbron,
dan penyebab murungnya Laksmi.
B. Alur maju
Alur maju atau alur progresif adalah jalan cerita yang menyajikan urutan dimulai dari awal
perkenal menuju tahap penyelesaian secara berurutan atau sistematis. Alur maju menyajikan
tahapan cerita sesuai dengan perjalan waktu yaitu berawal dari masa lampau menuju ke masa
depan.Dalam novel ini Alur maju digunakan pengarang saat menceritakan kenakalan tiga orang
tokoh utama dalam novel tersebut, yakni saat dikejar oleh Pak Mustar.

4. Latar
a.Latar Tempat
Di sekolah, gudang peti es, rumah Ikal, los kontrakan, pabrik cincau, gubuk arai, tengah
lapangan dekat rumah Nurmala, rumah Bang Zaitun, Bogor, Terminal Tanjung Priok, UI Depok,
Bioskop, Terminal Bus Bogor, dan di kapal
b.Latar Waktu
Senin pagi, Hari Minggu, suatu pagi buta, sore hari, 15 Agustus 1988, usai sholat isya, pukul 12
malam, pagi yang indah, usai sholat maghrib, lewat tengah malam.
c.Latar Suasana
Suasana tegang, panik, terharu, gugup, jengkel, ketakutan, penyesalan, gaduh, marah, lega,
kaget, dan bahagia.

5. Sudut pandang
Sudut pandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita,
sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis
memandang/menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Sudut pandang atau point of view adalah
sebuah teknik bercerita yang akan membuat ‘rasa’ yang berbeda pada alur dan cara penyampaian
cerita.
Dengan sudut pandang, penulis seolah-olah dapat menjadi pelaku utama atau menjadi orang lain
dalam cerita tersebut. Pada dasarnya sudut pandang karya sastra Novel adalah strategi, teknik,
taktik, yaitu Pilih penulis yang akan disajikan Ide dan cerita. Melihat Apakah masalah teknis
Penulis menyampaikan makna, karya, Jangkauan seni dan kontak Dengan pembaca. Dalam novel
Sang Pemimpi,sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama, yang
berarti bahwa pengarang juga mempunyai posisi sebagai pelaku cerita. Pelaku merupakan
pencerita yang serba tahu, termasuk apapun yang hadir di benak atau perasaan para tokoh,
baik tokoh utama maupun tokoh lainnya. Dapat dilihat dari setiap bagian novel bahwa tokoh
“Aku” mendominasi cerita ini.

6. Amanat cerita
Sebuah karya sastra tentulah menyiratkan amanat bagi pembacanya. Definisi amanat menurut
Sudjiman (1988:57) adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Wujud amanat dapat berupa jalan keluar yang diajukan pengarang terhadap permasalahan dalam
cerita.
Amanat ialah pesan moral yang didapat setelah kita selesai membaca novel. Amanat memuat
nilainilai tertentu bagi pembaca hingga kehidupan pembaca menjadi lebih bermakna.Adapun
pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam novel ini didominasi oleh nilai-nilai kehidupan
yang kaya akan kebijaksanaan, nilai moral, perjuangan, kegigihan, dan semangat tanpa kenal
menyerah. Andrea berusaha menyampaikan bahwa kesederhanaan, kekurangan, kesulitan yang
dihadapi dalam hidup bukanlah alasan untuk kita berhenti bermimpi dan menyerah begitu saja.
Keadaan yang serba kekurangan juga bukan alasan kita tak dapat bahagia, dalam kekurangan
dan kesulitan itulah kita diajarkan untuk saling berbagi, saling mengasihi, dan saling
membersamai. Ketika kita telah berdamai dengan kenyataan yang sulit, maka segala rasa
pesimis akan sirna begitu saja, tekad akan semakin kuat, keyakinan semakin besar, dan usaha
untuk menggapai impian pun semakin maksimal dilakukan. Ingatlah salah satu kutipan dari
novel ini yang berbunyi, “Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi.”

6. Gaya bahasa
Dalam karya sastra, kami mengenal gaya bahasa. Gaya bahasa ini disebut juga retorika. Tujuan
penggunaan gaya bahasa ini adalah agar pembaca memperoleh efek emosional tertentu dari
membaca. Gaya bahasa atau penggunaan simbol verbal juga akan membuat cerita lebih menarik
dan hidup. Orang yang membaca cerita tidak akan bosan, bahkan akan merasakan apa yang
mereka baca. Ada banyak jenis gaya bahasa.
Secara garis besar, gaya bahasa dibagi menjadi empat jenis yang masing-masing memiliki
fungsinya sendiri-sendiri. Ada empat gaya bahasa: gaya bahasa komparatif, gaya bahasa
kontradiktif, gaya bahasa satir, dan gaya bahasa afirmatif.
Dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata Gaya bahasa yang digunakan umumnya
menggunakan metafora, majas hiperbola, personifikasi, repetisi (gaya bahasa pengulangan),
perumpamaan, majas ironi, dan alegori.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa struktur intrinsik pada
novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata adalah:
a. Tema : Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata mengangkat tema perjuangan serta
kegigihan dalam mengarungi kehidupan dan meraih impian, demi masa depan yang lebih baik.
b. Penokohan : Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata terdiri dari beberapa tokoh yang
membangun cerita. Terdapat lebih dari 3 tokoh yang ditampilkan. Tokoh tersebut terdiri dari
tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata
adalah Arai,Ikal,Jimbron sedangkan tokoh tambahannya adalah Pak Balia, Ibu Ikal, Ayah Ikal, Pak
Mustar, Ibu Muslimah, Nurmala, A Kiun, Nurmi, Mei mei, Deborah Wong, Pak Cik Basman,
Taikong Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Nyonya Lam Nyet Pho, Mak cik, dan
Laksmi
Penokohan dalam novel ini diceritakan begitu lengkap, detail, dan menyeluruh sehingga karakter
yang di tampilkan begitu kuat dan utuh.
c. Alur Maju dan Alur Mundur : alur yang terkandung dalam novel ini menggunakan Alur
Maju dan Alur Mundur.Alur maju menceritakan kenakalan tiga orang tokoh utama dalam novel
tersebut, yakni saat dikejar oleh Pak Mustar,Sedangkan alur mundur menceritakan awal mula
Ikal bertemu dengan Arai, kisah hidup Jimbron dan Laksmi, penyebab gagapnya Jimbron, dan
penyebab murungnya Laksmi.
d.Latar
1.Latar Tempat
Di sekolah, gudang peti es, rumah Ikal, los kontrakan, pabrik cincau, gubuk arai, tengah
lapangan dekat rumah Nurmala, rumah Bang Zaitun, Bogor, Terminal Tanjung Priok, UI Depok,
Bioskop, Terminal Bus Bogor, dan di kapal
2.Latar Waktu
Senin pagi, Hari Minggu, suatu pagi buta, sore hari, 15 Agustus 1988, usai sholat isya, pukul 12
malam, pagi yang indah, usai sholat maghrib, lewat tengah malam.
3..Latar Suasana
Suasana tegang, panik, terharu, gugup, jengkel, ketakutan, penyesalan, gaduh, marah, lega,
kaget, dan bahagia.
d. Amanat : Amanat yang terkandung dalam Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata adalah
Bahwa kekurangan serta kesederhanaan, kesulitan dalam hidup bukanlah sebuah alasan untuk
kita berhenti bermimpi dan menyerah begitu saja.
keadaaan yang serba kekurangan juga bukan alasan kita untuk tidak bahagia.Setelah kita
berdamai dengan kenyataan yang sulit maka segala rasa pesimis akan sirna begitu saja, tekad
akan semakin kuat dan berusahalah menggapai mimpi.

Anda mungkin juga menyukai