Anda di halaman 1dari 8

Kartu Soal

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/2

Kurikulum : 2013

A. TEKS ULASAN

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya, yaitu
Novel, buku dongeng, dan film.

Materi : Mengidentifikasikan informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya, yaitu
film, novel, cerpen, dan karya seni daerah).

Indikator Soal : Disajikan sebuah masalah yang berkaitan tentang teks ulasan dengan suatu
penilaian kualitas karya, siswa dapat menarik kesimpulan dari penilaian
kualitas karya masalah yang ada.

Level Kognitif : Penalaran (L3)

Soal Nomor : 1. Pilihan Ganda nomor 1 dan 2

2. Essay nomor 1

B. Teks Persuasif

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan dan pertimbangan tentang
berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasif (lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.

Materi : Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan dan pertimbangan tentang


berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasif (lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.

Indikator Soal : Disajikan jenis saran, ajakan, arahan dan pertimbangan tentang berbagai hal
positif atas permasalahan aktual dari teks persuasif (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan keragaman budaya) yang didengar dan dibaca, siswa dapat menarik
kesimpulan dari penilaian kualitas karya masalah yang ada.

Level Kognitif : Penalaran (L3)

Soal Nomor : 1. Pilihan Ganda nomor 3

2. Essay nomor 2
C. Teks Drama

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan unsur-unsur drama yang disajikan dalam bentuk naskah.

Materi : Mengidentifikasikan unsur-unsur drama yang disajikan dalam bentuk naskah.

Indikator Soal : Mengidentifikasikan unsur-unsur drama yang disajikan dalam bentuk naskah,
siswa dapat menarik kesimpulan dari penilaian kualitas karya masalah yang
ada.

Level Kognitif : Penalaran (L3)

Soal Nomor : 1. Pilihan Ganda nomor 4

2. Essay nomor 4

D. Buku Fiksi dan Nonfiksi

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan informasi dari buku fiksi dan nonfiksi

Materi : Mengidentifikasikan informasi dari buku fiksi dan nonfiksi

Indikator Soal : Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi. Siswa dapat menarik
kesimpulan dari penilaian kualitas karya masalah yang ada.

Level Kognitif : Penalaran (L3)

Soal Nomor : 1. Pilihan Ganda nomor 5

2. Essay nomor 5

SOAL PILIHAN GANDA

Pilihlah salah satu Jawaban yang paling benar!

1. Perhatikan data buku berikut di bawah ini!


Judul : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Yogyakarta: Bentang Pustaka
Tahun terbit : 2005
Jumlah Halaman : 529 Halaman
Keunggulan : Banyak sekali pelajaran yang kita teladani dari novel laskar pelangi seperti
keagamaan moral, ketegaran hidup bahkan makna sebuah takdir yang tidak bisa kita tebak.
Kelemahan : Terdapat banyak kata-kata yang sulit untuk dipahami atau dimengerti karena
menggunakan nama ilmiah di dalam cerita yang belum di ketahui artinya.

Teks ulasan yang tepat berdasarkan ilustrasi data buku tersebut adalah…..
A. Buku karya Andrea Hirata ini cukup berhasil membuat pembacanya merasa terharu. Buku
tersebut menyampaikan pelajaran hidup yang sangat penting, seperti harus selalu
menghargai hidup, selalu berdoa, dan tidak pantang menyerah. Semua yang ada di dunia ini
tidak ada yang tidak mungkin asal mau untuk berusaha sekuat tenaga. Penggunaan nama
ilmiah buku ini menjadikan pembaca kurang memahami makna yang terkandung di dalam
cerita “laskar pelangi”.
B. Buku “laskar pelangi” karya Andrea hirata kelemahan pemakaian nama ilmiah di dalam cerita.
Hal ini menjadikan para pembaca kurang enak membacanya. Apalagi pengertian istilah
asingnya di letakkan di belakang novel.
C. Andrea Hirata seorang penulis, khusus buku-buku novel. Beliau banyak menulis kehidupan
bahwa orang pintar tidak menjamin kesuksesan. Pada intinya hidup di dunia ini sudah diatur
oleh Tuhan dan semua yang kita lakukan tidak terlepas dari kuasa Tuhan.
D. Buku setebal 529 halaman ini membahas banyak sekali pelajaran yang kita teladani dari novel
“laskar pelangi” seperti keagamaan moral, ketegaran hidup bahkan makna sebuah takdir yang
tidak bisa ditebak.

2. Cermati kutipan novel berikut di bawah ini!


“Belajar apaan?” Sam memandang Ali dengan pertanyaan.
“Belajar berbakti. Belajar berbakti kepada orang yang telah membesarkanku.”
“God will angry if you not do it, isn’it?”
Ali berdehem seraya tersenyum lebar, tetapi lebih tampak seperti menahan gelak tawa. “ini mah
kewajiban yang dapat dilakukan nanti.”
“And God will give you a heaven if you do it?”
“Berbakti pada orang tua mutlak harus dilakukan, Sam. Jasa orang tua tak terbalaskan sampai
kapanpu.”
Teks ulasan yang tepat berdasarkan kelemahan kutipan novel tersebut adalah…..
A. Pengarang kurang jelas mendeskripsikan watak tokoh sehingga sulit dipahami
B. Novel ini tidak menggambarkan persahabatan dua remaja
C. Novel ini sebagian menggunakan bahasa asing sehingga sulit memahami isi cerita
D. Novel ini tidak disukai oleh pembaca karena banyak menggunakan bahasa asing

3. Bacalah teks berikut di bawah ini!


Kejujuran menjadi barang yang langka di negeri kita saat ini. Padahal menanamkan sikap jujur
adalah solusi terbaik mengurangi kebiasaan menyontek pada siswa. Berikan penjelasan bahwa
nilai akademis bukan satu-satunya penentu dari kesuksesan mereka di masa depan. Namun, yang
lebih penting adalah moral yang baik. Sebab sebaik apapun prestasi akademik siswa, jika tidak
diimbangi dengan sikap terpuji maka prestasi tersebut akan sia-sia. Bapak/Ibu Guru juga bisa
memberi nasihat kepada siswa bahwa lebih baik mendapat nilai rendah disbanding harus
menyontek karena menyontek adalah perbuatan yang sangat buruk dan sama saja seperti
mencuri atau korupsi.
Teks tersebut termasuk jenis persuasif adalah…..
A. Propaganda
B. Advertensi
C. Pendidikan
D. Politik

4. Perhatikan kutipan drama berikut di bawah ini!


Ibu : “Malin….anakku!”
Malin : “Jangan panggil aku anakmu! Aku tidak mempunyai ibu kotor sepertimu. Berhentilah
membual! Ayo, kita pergi dari sini Risa!”
Risa : “Baiklah, ayo! (Malin dan Risa pergi ke kapalnya).”
Ibu : “Malin…Malin…jika kau tidak mengganggap ibumu, aku tidak akan segan-segan mengutukmu
Malin! Anak durhaka!”
Malin : “(Berbalik, menghadap ibunya) silahkan saja, aku tidak merasa kau ibuku!”
Ibu : “Benar-benar anak durhaka! Kamu berani menantangku? Jangan sampai kau menyesal sudah
berbuat itu padaku.”
Malin : “Buktikan saja”
Ibu : “Malin. Terkutuklah kau menjadi batu!”
Amanat yang dapat diambil pada kutipan drama tersebut adalah…..
A. Jangan suka mengancam, selalu patuh, tunduk, dan tidak boleh semena-mena kepada Ibu.
B. Jika kita telah menjadi seorang yang sukses di kemudian hari, janganlah pernah melupakan
Ibu yang telah mengandung, melahirkan, dan membesarkan. Ingatlah bahwa surga ditelapak
kaki ibu. Oleh karena itu, berperilaku baik dan lemah lembut kepada ibu.
C. Jangan suka sombong dan angkuh seakan-akan dunia hanya milik Malin dengan istrinya
sehingga Ibu dilupakan.
D. Sebaiknya Ibu mendidik Malin dengan baik sejak kecil, tidak memanjakan dan menuruti
semua keinginan Malin.

5. Bacalah teks berikut di bawah ini!


Taufik Ismail adalah seorang penyair dan sastrawan terkenal di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 25
Juni 1935 di Fort de Kock, Sumatera Barat (sekarang kota Bukittinggi). Ia mendapat gelar Datuk
Panji Alam Khalifahtullah. Taufik Ismail dikenal sebagai salah satu tokoh sastrawan Indonesia
dengan banyak penghargaan. Karya-karyanya berupa cerita, puisi, dan karya sastra lain. Taufik
Ismail juga menjadi salah seorang pendiri Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Taman Ismail Marzuki
(TIM) dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ). Sebagai penyair banyak karya-karyanya
yang terkenal. Ia pun masih aktif menulis puisi dan karya-karya sastra lain sampai sekarang.
Penggalan teks berikut termasuk karangan non-fiksi adalah…..
A. Esai
B. Artikel Jurnalistik
C. Artikel Ilmiah
D. Biografi
SOAL ESSAI

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Bacalah teks berikut di bawah ini!


(A) Film Negeri 5 Menara diangkat dari novel best seller berjudul sama karya Ahmad Fuadi yang
tentu saja hadir saat itu. Film itu diproduksi oleh KG Production – Million Production, yang
juga di dukung oleh Bank Indonesia serta Islamic Banking, dengan penulis scenario Salman
Aristo (yang juga penulis skenario Ayat-Ayat Cinta, Lakar Pelangi dan Garuda di Dadaku dan
sutradara Affandi Abdul Rachman.
(B) Mengangkat kisah perjalanan enam orang santri dari enam daerah berbeda di Pesantern
Madani, Ponorogo, Jawa Timur. Fokus cerita ini berada di kehidupan santri. Di Pondok
Pesantren inilah kisah sebenarnya dibuka. Cerita mengalir lancer. Saat kedatangan calon
siswa, berujian, kelulusan dan pengenalan lingkungan diungkapkan dengan jelas meski
dengan intensitas cepat termasuk dengan setting dan sudut pengambilan gambar pesantren
yang menarik. Lalu tibalah saat adegan di kelas tatkala Ustadz Salman sebagai wali kelas
datang untuk pertama kalinya. Beliau memotong kayu dengan usaha yang gigih di depan para
siswa. Man Jadda Wajadda. “ingat, bukanlah yang tajam. Siapa yang bersungguh-sungguh, dia
lah yang berhasil”. Sebuah adegan yang sangat menarik dan bermakna sehingga kemudian
menjadi moral keseluruhan cerita. Man Jadda Wa Jadda mewarnai persahabatan yang indah
dan menyentuh enam orang yang lalu menjadi sahabat; Alif, Baso Salahudin, Atang, Said Jufri,
Raja Lubis, dan Dulmajid. Bagaimana persahabatan itu diikat oleh ikrar sahibul menara,
tempat setia mereka berkumpul. Bagaimana mereka mencanangkan cita-citanya yang
melingkupi lima menara di lima penjuru.
(C) Film yang berkisah tentang generasi muda bangsa yang penuh motivasi, bakat, semangat, dan
optimisme untuk maju dan tidak kenal menyerah, merupakan pelajaran yang sangat berharga
bukan saja sebagai karya seni, tetapi juga tentang proses pendidikan dan pembudayaan untuk
terciptanya sumber daya insani yang handal. Ahmad Fuadi mengelola nostalgia menjadi film
yang menyentuh sekaligus menjadi sebuah diskusi kritis yang bersimpatik tentang pendidikan
kehidupan. Alur yang digunakan campuran, sehingga cerita menjadi sedikit rumit, klimaks
cerita kurang menonjol sehingga para penonton merasa dinamika cerita sedikit datar,
penonton merasa cerita belum selesai setuntas-tuntasnya.
(D) Film berjudul Negeri 5 Menara, karya Affandi Abdul Rachman. Menceritakan tentang kisah 6
orang sahabat. Film ini bagus, mengingat isi film yang bertema tentang perjuangan,
pencapaian, dan keikhlasan.

Tuliskan strukutur teks ulasan nomor (A), (B), (C), (D)!

2. Bacalah teks berikut di bawah ini!


INTERNET DAN HAKI
(A) Teman-teman sekalian, jujur saja, kita memang belum bisa terbuka membicarakan soal seks
dan kesehatan reproduksi. Padahal, itu penting sekali buat kita ketahui supaya tidak
terjerumus ke jalan yang salah. Nah, lewat situs-situs tertentu di internet, beragam informasi
yang kita butuhkan bisa kita dapatkan.
(B) Kalau di bidang hokum, HAKI adalah singkatan dari Hak atas Kekayaan Intelektual. Ini ada
kaitannya dengan perlindungan dan penggunaan hak cipta. Akan tetapi, HAKI yang akan kami
bahas sekarang merupakan singkatan dari hak-hak reproduksi. Wah, bosan ya, bolak-balik
mengupas masalah yang satu ini? Sekadar mengingatkan saja, sebagai remaja kita punya
sepuluh hak reproduksi yang sepantasnya kita pertahankan.
(C) Dari sepuluh itu, salah satunya adalah mendapatkan informasi yang tepat mengenai
reproduksi remaja. Supaya kita bisa tahu dan bisa menentukan pilihan atas diri dan kesehatan
reproduksi kita. Nah, yang paling penting nih, kita bisa bertanggung jawab atas pilihan tadi
sehingga tidak akan menyesal di kemudian hari.
(D) Sudah menjadi rahasia umum, kalau ada sepasang kekasih yang terjerumus melakukan
hubungan seksual sebelum menikah. Perstiwa itu terjadi karena mereka tidak tahu cara
mengontrol diri dan mengakibatkan ajaran agama. Mereka juga tidak tahu cara menghindar
diri dari perbuatan itu. Akibatnya mereka menyesal, lalu terpikir untuk aborsi. Seram, kan?
Itu hanya salah satu contoh akibat ketidakpeduliaan atas hak kita untuk mendapatkan
informasi yang benar tentang diri, seksualitas, permasalahan reproduksi remaja lain, dan
tentu saja karena lemahnya iman pada diri mereka.
(E) Bersyukurlah sekali kalau orang tua kita berbaik hati mau berbagi dan terbuka sama kita
tentang apa saja yang kita tanyakan sama mereka. Masalahnya, buat orang tua juga ternyata
tidak mudah membicarakan soal seks, reproduksi remaja, dan berbagai isu lain.
(F) Nah, untungnya kita sudah akrab dengan teknologi internet. Media ini memungkinkan kita
untuk mencari informasi semua kebutuhan kita. Banyak situs di internet yang menyediakan
berbagai informasi tentang seksualitas dan reproduksi bagi remaja. Hanya saja kemajuan
teknologi termasuk internet biasanya bagai pisau bermata dua; dia bisa bersifat sebagai
teman alias penyedia informasi yang tepat, tapi bisa juga sebagai devil advocate, teman yang
malah justru menjerumuskan kita ke perbuatan yang tidak baik. Nah, sekali lagi kita harus
hati-hati dan waspada dengan situs-stus yang akan kita kunjungi.
(G) Selamat berakrab-akraban dengan internet. Jadikanlah wahana yang satu ini sebagai
penambah wawasan. Internet dapat dijadikan teman setia dalam menjalani hidup ini. Kita
tidak tertipu apalagi terjerumus pada hal-hal yang merugikan diri sendiri dan juga dilarang
oleh agama.

Tuliskan struktur teks persuasif (A), (B), (C), (D), (E), (F), (G) dan berikan alasannya!

3. Sebutkan ciri-ciri paragraf persuasif!


4. Sebutkan bentuk unsur-unsur drama dan berikan penjelasannya!
5. Jelaskan yang dimaksud buku fiksi dan nonfiksi? Berikan contohnya!

Kunci Jawaban

1. A. Orientasi
B. Sinopsis
C. Analisis
D. Evaluasi
2. Struktur teks persuasi
A. Pengenalan isi
B. Rangkaian argumen
C. Ajakan-ajakan
D. Penegasan kembali

Paragraf

A. 1 dan 2
B. 3 hingga 5
C. 6
D. 7

Alasan

A. Berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau
pembicaraanya itu, yaitu mengenai hak-hak reproduksi.
B. Paragraf 5 : Dikemukakan fakta-fakta yang memperkuat argument-argumen. Paragraf 3 :
mendapatkan informasi yang tepat mengenai reproduksi remaja agar bertanggung jawab atas
pilihannya. Paragraf 4 : ketidakpedulian atas hak untuk mendapatkan informasi benar tentang
diri, seksualitas, permasalahan reproduksi remaja lain, dan keimanan. Paragraf 5 : orang tua
tidak mudah untuk membicarakan soal seks, reproduksi remaja, dan berbagai isu.
C. Terdapat ajakan pembaca untuk melakukan sesuatu, yaitu ajakan untuk berhati-hati dan
waspada dengan situs-situs yang akan dikunjungi.
D. Berisi simpulan, yaitu menjadikan internet sebagai wahana penambah wawasan.

3.
A. Paragraf persuasif meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang
ditulis oleh penulis, berusaha mengajak dan membujuk.
B. Paragraf persuasif banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah,
dan lain-lain.
C. Paragraf persuasif biasanya menghindari masalah atau konflik agar kepercayaan
pembacanya.
D. Penulis pargraf persuasif akan memahami bahwa pegangan dan pengertian pembaca
dapat diubah.
E. Berusaha menjelaskan dan menarik perhatian serta kepercayaan pembaca.
F. Paragraf persuasif harus memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.

4. J
A. Tema : ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan
sebagai “akar” pada suatu drama.
B. Alur (plot) : sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan peristiwa
sehingga membentuk rangkaian cerita.
C. Penokohan : tokoh cerita pada suatu individu-individu yang memainkan peran dan
terlibat dalam cerita atau konflik pada sebuah drama.
D. Latar : tempat terjadinya setiap peristiwa yang berlangsung dalam alur cerita. Latar
mencakup peralatan, waktu, pakaian, budaya, serta yang berhubungan dengan
kehidupan para tokoh dalam cerita.
E. Bahasa : memiliki kekhasan yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, social
budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita agar senantiasa
komunikatif.
F. Dialog : serangkaian percakapan cerita.
G. Konflik : masalah, pertikaian, pertentangan yang terjadi pada suatu drama.
H. Amanat : sebuah cerita inging menyampaikan sebuah pesan-pesan moral kepada
penonton. Amanat ini disampaikan secara tersirat, artinya tidak tertulis dalam naskah
namun dapat diambil hikmah dari alur atau konflik cerita.

5. Buku fiksi : jenis buku yang isinya berdasarkan imajinasi yang hanya rekaan penulis. Contoh :
cerpen, novel, dan cerita dongeng.
Buku nonfiksi : karya seni yang bersifat faktual. Contoh : biografi, makalah, dan karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai