Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM,

FALSAFAH MANAJEMEN DAN URGENSI ILMU PENDIDIKAN ISLAM BAGI


MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Makalah Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Berbasis Sekolah

Semester 6/2017

Dosen Pengampu:

Leni Marlina, M. Pd.I

Disusun Oleh:

Mardhatillah Usbah (14290063)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2017

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan
tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru
yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai
permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah cara
penanggulangannya. Suatu pendidikan dipandang bermutu-diukur dari kedudukannya
untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional-
adalah pendidikan yang berhasil membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter,
bermoral dan berkepribadian. Untuk itu perlu dirancang suatu sistem pendidikan yang
mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang menyenangkan,
merangsang dan menantang peserta didik untuk mengembangkan diri secara optimal
sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Memberikan kesempatan kepada setiap
peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya
adalah salah satu prinsip pendidikan demokratis.
Ilmu Pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena didalamnya
banyak pihak-pihak yang ikut terlibat baik secara langsung atau tidak langsung.Objek ilmu
pendidikan islam ialah situasi pendidikan yang terdapat pada dunia pengalaman. Dan
kaitannya dengan manajemen ialah Dalam setiap hal butuh adanya manajemen, karena hal
tersebut menjadikan teratur dan lebih mengarahkan kepada tujuan yang akan dilakukan,
begitu pula dalam hal pendidikan. Dalam dunia pendidikan manajemen tentunya termasuk
sesuatu yang sangat urgen, mengingat suatu sistem pendidikan tak akan sempurna bahkan
tidak bisa berjalan sesuai apa yang diharapkan kecuali dengan adanya manjemen pendidikan,
hususnya dalam pendidikan islam.

a. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil pokok bahasan yang akan
dibahas sebagai berikut:
a. Apakah pengertian manajemen dan manajemen pendidikan Islam ?
b. Apa sajakah falsafah yang ada di dalam manajemen ?

2
c. Apa saja urgensi ilmu pendidikan Islam bagi mahasiswa manajemen pendidikan
Islam ?

b. Tujuan Penulisan
Melihat dari rumusan masalah di atas, dapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui apa itu manajemen dan manajemen Pendidikan Islam.
b. Untuk megatahui falsafah yang ada di dalam manajemen.
c. Untuk mengetahui urgensi ilmu pendidikan Islam bagi mahasiswa MPI.

2. PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Secara Umum

3
Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian diri berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
Definisi manajemen tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan manajemen yang
dijabarkan ke dalam empat fungsi manajemen dilakukan secara berkesinambungan dan
semuanya bermuara kepada pencapaian tujuan perusahaan.
2. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang
dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi manajemen dan mencakup fungsi perrencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan serta pengendalian.
3. Pencapaian tujuan dilakukan secara efektif dan efisien. Efektivitas menunjukkan
tercapainya tujuan yang diinginkan melalui serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan. Sedangkan efisiensi menunjukkan pencapaian tujuan secara optimal dengan
menggunakan sumber daya yang paling minimal.
4. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya organisasi
yang dimiliki oleh perusahaan.1
Manajemen merupakan proses, terdiri atas kegiatan-kegiatan dalam upaya mencapai
tujuan kerja sama secara efisien. Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Gorton (1976)
yang menegaskan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator untuk
melakukan tugas-tugas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.2
Sedangkan pengertian manajemen menurut Mary Parker Follet (1997), adalah seni dalam
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Yang harus diselesaikan ialah segala sesuatu yang
perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu. Tujuan tersebut sangat beragam,
tergantung jenis sebuah organisasi.3
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pada
dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu ynag terkait dengan

1 Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), Hlm. 4.

2 Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar dari Sentralisasi Menuju
Desentralisasi,(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Hlm.39.

3 Erni Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Fajar Interparatama
Offset, 2012), Hlm. 5.

4
pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang
terlibat:
1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-
faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin, sumber daya tersebut
meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta
informasi.
2. Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.4

B. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam


Pendidikan islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan
dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Pendidikan
Islam juga dapat diartikan sebagai sistem pendidikan yang dikembangkan dan disemangati
atau dijiwai oleh ajaran dan nilai islam.5
Manajemen pendidikan menurut Muhaimin (5:2011) adalah manajemen yang diterapkan
dalam pengembangan pendidikan. Dalam arti, ia merupakan seni dan ilmu mengelola sumber
daya pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Bisa juga didefinisikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya pendidikan Islam
untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan Islam adalah manajemen yang
diterapkan dalam pengembangan pendidikan Islam, dalam arti bagaimana menggunakan dan
mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pengembangan, kemajuan dan dan kualitas proses dan hasil pendidikan Islam itu sendiri.
Dalam manajemen pendidikan Islam diperlukan dua aspek yang terpadu, yaitu menyatunya
sikap manager dan leader yang berciri khas Islam atau yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam6.
4 Erni Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Fajar Interparatama
Offset, 2012), Hlm. 5-7.

5 Muhaimin, Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan


Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Fajar Interpratama Offset), Hlm. 3.

6 Ibid., Hlm. 5.

5
Uraian tersebut menggarisbawahi adanya manajemen pendidikan Islam, dalam arti
manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan yang diselenggarakan atau
didirikan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam, yang
dalam praktiknya dapat berwujud manajemen, yaitu:
1. Pondok Pesantren atau Madrasah Diniyah atau pendidikan keagamaan Islam formal;
2. PAUD/RA, BA, TA, Madrasah dan pendidikan lanjutannya seperti IAIN/STAIN atau
Universitas Islam Negeri yang bernaung di bawah Departemen Agama;
3. Pendidikan Usia Dini/ TK, sekolah atau perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh dan
atau berada di bawah naungan yayasan dan organisasi Islam;
4. Pelajaran Agama Islam di sekolah/madrasah/perguruan tinggi sebagai suatu mata
pelajaran atau mata kuliah, dan/atau sebagai program studi; dan
5. Pendidikan Islam dalam keluarga atau di tempat-tempat ibadah, atau forum-forum kajian
keislaman, majelis taklim, dan institusi-institusi lainnya yang sekarang sedabf digalakkan
oleh masyarakat, atau pendidikan kegamaan (Islam) melalui jalur pendidikan nonformal
dan informal.7

C. Falsafah Manajemen
Filsafat manajemen adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang
memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat
manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Seorang manajer
memerlukan kepercayaan dan nilai yang pokok untuk memberi petunjuk yang sesuai dan
dapat dipercaya guna menyelesaikan pekerjaan. Filsafat manajemen amat berguna karena
dapat digunakan untuk memperoleh bantuan dan pengikut. Filsafat manajemen memberikan
pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada
sifatnya dan memberi tantangan.8
Menurut Davis dan Filley dalam Ukas (dalam Siswanto,2012), terdapat faktor-faktor
dasar dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan memiliki hubungan saling
ketergantungan satu sama lain dalam mencapai tujuan. Faktor-faktor dasar tersebut meliputi
hal-hal berikut:
7 Muhaimin, Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan
Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Fajar Interpratama Offset), Hlm. 6.

8 Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012).

6
1. Kepentingan Umum
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat
adanya cerminan deskripsi berbagai kepentingan, baik kepentingan pemilik, manajer,
para bawahan, maupun kepentingan masyarakat lingkungannya.
2. Tujuan Usaha
Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organisasi
yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba
maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Tujuan usaha pada umumnya dapat
dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan utama, tujuan kedua, dan tujuan tambahan.
3. Pimpinan Pelaksana
Pimpinan pelaksana adalah individu yang diberi kepercayaan untuk memimpin suatu
usaha dengan menggunakan otoritas yang telah diberikan kepadanya.
4. Kebijakan
Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan
pemikiran menjadi pengambilan keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah kemana
organisasi tersebut akan dikemudikan.
5. Fungsi
Fungsi adalah aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai. Setiap
organisasi sebagaimana halnya individu pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai.
6. Faktor Dasar
Faktor dasar meliputi faktor-faktor asli atau turunan, baik berupa alam, tenaga, modal
serta pendukungnya yang merupakan elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan
organisasi.
7. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah saluran yang menunjukkan hubungan kerja antara manajer dan
bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan otoritas dan tanggung
jawab serta kesanggupan untuk tanggung gugat atau mempertanggungjawabkan
(accountability).
8. Prosedur
Prosedur adalah tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan tertentu.
9. Moral Kerja
Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap
bawahan dalam menerima pekerjaan dan mengoperasikannya dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan tujuan akhir. Untuk memperoleh efektivitas dari deskripsi filsafat

7
manajemen yang dapat memberikan petunjuk pemikiran bagi suatu aktivitas organisasi
dalam mencapai tujuannya, faktor-faktor dasar di atas dapat digunakan sebagai daftar
pengecek terhadap analisis aktivitas yang menjadi norma tindakan dan aktivitas
manajemen.9

D. Urgensi Ilmu Pendidikan Islam bagi Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam


Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya
dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan baik. Pendidikan juga
merupakan metode pendekatan yang sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki fase
tahapan dalam pertumbuhan.10
Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani
menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Untuk itu,
pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup lebih baik dalam keadaan damai maupun
perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan
kejahatannya, manis dan pahitnya.11
Pendidikan Islam memiliki tiga tahapan kegiatan, yaitu tilawah (membacakan ayat
Allah), tazkiyah (menyucikan jiwa), dan talimul kitab wa sunnah (mengajarkan al-kitab dan
al-hikmah). Pendidikan dapat mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik
disebabkan pendidikan mempunyai kelebihan. Pendidikan mempunyai ciri pembentukan
pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya,
pengembangan atas ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada rel syariah. Hasil dari
pendidikan Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat
serta banyak beramal.12

9 Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012).

10 Veithzal Rivai Zainal dan Fauzi Bahar, Islamic Education Management: Dari Teori ke Praktik,
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), Hlm 68.

11 Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia,


(Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2010).

12 Veithzal Rivai Zainal dan Fauzi Bahar, op. cit. Hlm. 68.

8
Untuk menghasilkan pendidikan Islam yang berkesinambungan maka dibutuhkan
beberapa sarana, baik yang mendidik maupun yang dididik, yaitu:
1. Istiqomah
Kita harus istiqomah, terus belajar dan menggali ilmu Allah, tak adda kata tua dalam
belajar.
2. Disiplin dan Tanggung Jawab
Dalam belajar tentu kita membutuhkan waktu untuk kegiatan tersebut. Sekiranya salah
satu dari kita tidak hadir, maka akan mengganggu proses belajar. Apabila kita sering
bolos sekolah, apakah kita akan mendapatkan ilmu yang maksimal. Kita akan tertinggal
dengan teman-teman kita, demikian pula dengan guru, apabila ia sering membolos tentu
anak didiknya tidak akan maju karenaa pelajaran tidak bertambah.
3. Menyuruh Memainkan Peran dalam Pendidikan
Kita dituntut untuk memerankan diri sebagai seorang guru pada saat-saat tertentu,
memerankan fungsi mengayomi, saat yang lainnya berperan sebagai teman.13

PENUTUP

13 Ibid., Hlm 69-70.

9
a. Manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu
yang terkait dengan pencapaian tujuan.
b. Manajemen pendidikan Islam adalah manajemen yang diterapkan dalam pengembangan
pendidikan Islam, dalam arti bagaimana menggunakan dan mengelola sumber daya
pendidikan Islam secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pengembangan,
kemajuan dan dan kualitas proses dan hasil pendidikan Islam itu sendiri.
c. Untuk menghasilkan pendidikan Islam yang berkesinambungan maka dibutuhkan
beberapa sarana, baik yang mendidik maupun yang dididik, yaitu istiqomah, disiplin dan
tanggung jawab, dan menyuruh memainkan peran dalam pendidikan

DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, I. (2006). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Dari Sentralisasi Menuju
Desentralisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Muhaimin. (2011). Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana


Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.

10
Nata, A. (2010). Manajemen Pendidikan: Cara Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.

Siswanto. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Sule, Erni Trisnawati dan Fauzi Bahar. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Zainal, Veithzal Rivai dan Fauzi Bahar. (2013). Islamic Education Management. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.

11

Anda mungkin juga menyukai