Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN LITERASI BUKU NON-FIKSI

KELAS X
TAHUN PELAJARAN 2021-2022

Identitas Buku

Judul : Remaja, Literasi, dan Penguatan Pendidikan Karakter

Pengarang : Zakiyah Mustafa Husba, Dwi Pratiwi S. Husba, Maria Christina Djo, Andi
Siti Fadiah Aqmarina, Amwal Sahih, Muhammad Lutfi, Rahmad Alzadiman, Hikmatul Izza,
Sularianto Haris, Inten Widuri Wulandari, Windarti Aprina, Amiruddin Ena, Syaifuddin Gani

Editor : Sukmawati

Desainer : Nina Ekawaty

Penerbit : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Nomor ISBN : 978-602-53292-3-4

Tahun Terbit : 2018

Jumlah halaman : 45

Mulai Membaca : November 1, 2021

Selesai Membaca : November 9, 2021

HF/LITERASI/BI/G10/2021–2022 Halaman 1
Ringkasan Isi Buku

Remaja dan Pendidikan Karakter

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Pada usia tersebut, remaja memiliki potensi untuk mengembangkan diri dari berbagai aspek.
Jadi pendidikan karakter akan sangat membantu. Pendidikan karakter merupakan salah
satu pendekatan ideal yang berperan penting dalam perkembangan dan kemandirian
remaja. Pendidikan karakter akan membantu mengubah remaja menjadi orang dewasa
yang sukses dalam segala hal. Kedua, dalam pendidikan karakter terdapat nilai-nilai
kebangsaan yang menjadikan remaja menjadi manusia yang unggul. Nilai-nilai tersebut
dapat dicapai melalui mata kuliah sastra, sejarah, dan budaya.

Apa itu Pendidikan Karakter?

Sebagai remaja, kita harus bekerja keras untuk membuat orang tua kita yang sudah
membesarkan kita dengan susah payah bahagia. Pemerintah juga memiliki tanggung jawab
dan kerja keras untuk menjadikan pemuda Indonesia menjadi manusia yang baik sebagai
penerus bangsa yang baik dan unggul. Oleh karena itu, melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Program Penguatan Pendidikan Karakter saat ini sedang diterapkan di
sekolah-sekolah. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai kepribadian
bagi warga sekolah yang meliputi unsur pengetahuan, persepsi atau kehendak (tanpa
paksaan) dan tindakan untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter
mencakup tiga aspek, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, pendidikan karakter
berbasis budaya sekolah dan pendidikan karakter berbasis komunitas. Dalam pendidikan
kepribadian ini, kita dapat memperoleh lima nilai moral, yaitu nilai religius, nasionalis,
mandiri, gotong royong dan integritas.

Mengenali Potensi Diri

Potensi merupakan kemampuan atau kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang mampu
mengembangkan diri orang tersebut tetapi belum dipergunakan dengan optimal. Semua
orang memiliki potensi atau bakat yang berbeda-beda, namun ada juga beberapa orang
yang belum mengetahui potensi yang ada dalam dirinya yang bisa dikembangkan untuk
dapat mencapai prestasi. Rasa jenuh dengan keadaan yang monoton yang setiap hari
dilakukan berulang-ulang dapat menjadi motivasi bagi orang-orang untuk berpikir tentang
potensi yang dapat mereka kembangkan. Hal ini harus diawali dengan kegiatan yang
bersifat positif. Pengalaman dalam sebuah komunitas, baik dalam lingkup kecil dan besar,
harus selalu menjadi pemacu bagi remaja dalam berkarya dan meraih prestasi. Setiap
remaja harus memiliki keinginan menjadi pribadi yang unggul. Remaja yang unggul ialah
remaja yang tidak saja menunjukkan kebanggaan meraih prestasi, tetapi juga dapat berbagi
ilmu dan pengalaman pada orang lain.

HF/LITERASI/BI/G10/2021–2022Halaman 2
Literasi dan Media Sosial

Literasi merupakan salah satu unsur penguatan pendidikan karakter. Literasi dapat
didefinisikan sebagai praktik dan hubungan sosial yang berkaitan dengan pengetahuan,
bahasa, dan budaya. Di era globalisasi saat ini, mempertahankan budaya literasi menjadi
tantangan tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Di
zaman yang serba canggih ini dengan teknologi yang sangat canggih, dapat dengan mudah
mendapatkan berbagai informasi pendidikan yang diperlukan dan memudahkan kita untuk
berinteraksi satu sama lain. Dengan cara ini, mereka akan memiliki akses mudah ke internet
untuk tujuan pembelajaran. Namun, saat ini, mayoritas remaja hampir 2 jam sehari tidak
bisa lepas dari ponsel mereka, dan adalah sesuatu yang dapat menyebabkan kecanduan
media sosial. Literasi dirancang agar kita menjadi intelektual dan memiliki keterampilan atau
kemampuan. Kecerdasan dan keterampilan sangat dibutuhkan agar bisa bersaing di era
global. Remaja harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang terjadi
dengan lebih memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan.

Wisata Literasi di Tanjung Tiram

Wisata literasi adalah wisata dimana orang-orang yang sedang berlibur menyempatkan diri
untuk membaca dan menulis, atau melihat fenomena dalam kehidupan orang untuk
dijadikan bahan tulisan. Wisata literasi ini bisa menjadi alternatif mengisi liburan yang
produktif, berkualitas, dan menyenangkan. Desa Tanjung Tiram merupakan salah satu desa
yang menerapkan konsep wisata literasi. Desa yang terletak di Kecamatan Moramo Utara,
Kabupaten Konawe Selatan ini, secara umum terlihat seperti desa. Namun, keberadaan
Taman Baca Tanjung Tiram, serta kegiatan literasi yang aktif di desa, itulah yang
membedakan Tanjung Tiram dari desa-desa lain. Taman baca yang terpusat di Balai Desa
Tanjung Tiram menyediakan fasilitas belajar, seperti buku-buku pelajaran, alat tulis, dan
halaman bermain. Menjelang sore, biasanya anak-anak binaan taman baca dan anak-anak
dari sekitar desa datang untuk belajar dan bermain. Seiring berjalannya waktu liburan literasi
atau kunjungan literasi akan diterima oleh seluruh masyarakat sebagai kegiatan mendukung
program pemerintah dalam upaya mencerdaskan masyarakat dan menciptakan generasi
berkarakter unggul.

Lebih Dekat dengan Puisi

Puisi adalah karya sastra dari puisi dengan irama, irama dan lirik di setiap baitnya. Secara
umum, puisi juga memiliki makna dan dapat mengungkapkan perasaan penyair. Puisi
adalah karya seni rupa dalam bentuk tulisan yang menggunakan kualitas estetika
(keindahan bahasa) yang berfokus pada suara, ritme, dan penggunaan jeda atau pilihan
kata. Puisi memiliki ciri berdasarkan kategori puisi lama dan puisi baru. Puisi lama memiliki
ciri umum, yaitu: anonim, terikat jumlah baris, rima, dan irama, merupakan kesusastraan
lisan, gaya bahasanya statis dan klise, dan isinya fantastis dan istanasentris. Puisi baru
memiliki ciri, yaitu: pengarangnya diketahui, tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama,
berkembang secara lisan dan tertulis, gaya bahasanya dinamis, dan isinya tentang
kehidupan pada umumnya. Seiring dengan perkembangan zaman dan aktivitas manusia,
telah terjadi perubahan dan pergeseran fungsi dan struktur puisi. Puisi pada masa sekarang
ini sering digunakan untuk hiburan atau sebagai wadah untuk mengungkapkan perasaan

HF/LITERASI/BI/G10/2021–2022Halaman 3
dan gagasan.

Mengenal Fotografi dan Videografi

Di era globalisasi ini, ada banyak media, sarana dan peluang yang dapat digunakan untuk
mengembangkan diri. Secara umum, remaja adalah tipe yang ingin mencoba sesuatu yang
baru yang mengasyikkan dan merangsang. Keberadaan media dan teknologi secara aktif
mendukung keingintahuan remaja dalam menemukan jati diri mereka yang sebenarnya.
Fotografi dan videografi merupakan hal yang mulai banyak diminati oleh berbagai kalangan,
khususnya remaja. Menjadi seorang fotografer atau videografer membutuhkan niat, usaha
dan kerja keras untuk menghasilkan gambar yang indah. Sekarang ada banyak aplikasi
cara penyuntingan dan proses produksi untuk pemula maupun profesional. Media, serta
aplikasi fotografi dan video, mudah didapat. Ini berarti bahwa mereka yang memiliki bakat di
bidang ini hanya perlu memacu kemauan untuk mulai menggunakannya.

Animasi Digital Cerita Rakyat

Program Gemastik dapat menjadi contoh penerapan digitalisasi dalam pembelajaran sastra
daerah. Gemastik merupakan program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat DIKTI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa melalui
peningkatan teknologi informasi dan komunikasi serta pemanfaatannya di Indonesia. Salah
satu kegiatan yang dilakukan dalam program Gemastik adalah penciptaan kegiatan budaya
lokal. Program ini merupakan proses penciptaan karya baru dalam visualisasi 2 dan 3
dimensi yang mengandung unsur budaya Indonesia. Seluruh proses pembuatan animasi
dilakukan oleh komputer. Beberapa atribut tambahan, musik dan suara, harus disesuaikan
untuk memenuhi kebutuhan cerita dan harus selalu relevan dengan situasi dan setting yang
tertulis dalam naskah. Animasi dapat dibuat menggunakan proses serupa untuk banyak
cerita rakyat di seluruh nusantara, khususnya di Sulawesi Tenggara. Video animasi ini
dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap dalam pembelajaran sastra daerah di tingkat SD,
SMP, dan SMA.

Menggagas Komik Nusantara

Komik adalah cerita bergambar dalam majalah, surat kabar atau dalam bentuk buku yang
umumnya mudah dipahami dan menyenangkan. Salah satu karya sastra yang belakangan
ini diformat untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia adalah komik. Komik didominasi
oleh gambar-gambar yang menarik, sehingga buku komik termasuk yang paling populer di
kalangan anak-anak dan remaja. Cerita yang menarik dengan gambar yang menarik
membuat komiknya memikat hati pembacanya. Komik juga mampu mengungkapkan
berbagai ide, pikiran atau maksud seperti halnya karya sastra. Hari ini, dengan banyak
kemudahan teknologi, kita bisa mulai menjadi komikus. Line Webtoon adalah salah satu
platform yang paling banyak digunakan untuk pemula. Untuk seniman manga dengan review
dan rekomendasi terbanyak setiap minggunya, Line Webtoon akan menjadi partnernya.
Berdasarkan pengalaman, cerita-cerita yang menarik bagi pembaca seringkali didasarkan
pada kesamaan karakteristik budaya Indonesia. Niat yang kuat akan meningkatkan
semangat untuk mencoba membuat komik. Keterampilan secara bertahap akan
berkembang dengan sendirinya, dan pekerjaan itu akan semakin dikenal seiring waktu.

HF/LITERASI/BI/G10/2021–2022Halaman 4
Mari Mengenal Rumah Adat Suku Tolaki

Suku Tolaki merupakan salah satu suku yang menerapkan sistem budaya ketika
membangun rumah atau rumah adat. Secara universal, rumah tinggal Suku Tolaki disebut
Laika Pembangunan rumah adat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kosmologi dan
antropologis. Rumah Suku Tolaki dibagi menjadi tiga bagian, menjadi bagian bawah untuk
menghindari banjir dan tempat untuk bersantai; bagian tengah mewakili dunia perantara
yang mewujudkan alam semesta; terbaik untuk aktivitas. Sangat disayangkan rumah adat
ini belum diolah. Demi menjaga rumah adat, kita sebagai generasi penerus bangsa harus
mampu menjaga dan melestarikan rumah adat agar tidak hilang dan dikenal banyak orang.

Mengenal Pemainan Rakyat Wakatobi

Ada beberapa permainan tradisional yang melatih sikap jujur dan sportif. Pertama, ada
Hekansilao yang merupakan permainan yang fisik dan dimainkan oleh anak laki-laki. Kedua, ada
Ta’itimara yang merupakan permainan yang memiliki alat dan sistem yang sederhana dan
dimainkan oleh 4-6 anak perempuan. Ketiga, ada Fea-fea yang dapat dimainkan oleh beberapa
orang. Keempat, ada Katende yang merupakan permainan bola bekel. Masyarakat Wakatobi
memainkan permainan tradisional seperti di beberapa daerah lain dengan nama lokal sendiri.

Mengenal Penganan Khas Suku Moronene; Gola Ni’i dari Pulau Kabaena

Di Kota Baubau, gula kaluku menjadi penganan khas bagi masyarakat setempat maupun
pengunjung. Pulau Kabaena dulu merupakan bagian dari Kabupaten Buton hingga pada tahun
2003 saat pemekaran Kabupaten Bombana, Pulau Kabaena memisahkan diri dari wilayah
pemerintahan Kabupaten Buton. Gula kelapa dibawa ke Baubau melalui kapal kayu rute
Kabaena—Baubau melalui pelabuhan Jembatan Batu Kota Baubau hingga ke Buton dan
sekitarnya. Gola ni’i adalah sebutan gula kelapa oleh masyarakat Suku Moronene. Masyarakat
di sana bahkan mampu mencapai penghasilan 3 hingga 4 juta per bulan dengan mengolah aren
30 saja. Proses pembuatannya meliputi pemanasan, pemarutan, pencampuran, pengemasan,
dan diakhiri dengan proses pengemasan.

Melestarikan Seni dan Budaya Daerah; Sanggar Seni Fantastik Butuuni

Sanggar Seni Fantastik Butuuni bergerak di bidang pendidikan, hiburan seni, dan budaya. Materi
utama di Fantastik ButUuni berupa tari tradisonal, cerita rakyat, syair (kabhanti), dan adat
istiadat. Amiruddin Ena, sebagai pendiri dan pimpinan sanggar mengatakan bahwa seni
tradisional itu adalah akar dari segala karya Fantastik. Setiap perayaan hari jadi Sanggar
Fantastik Butuuni, tanggal 10 Januari diperingati dengan temu bersama, pentas seni, festival
seni, dan bantuan sosial. Hal ini sebagai wujud junjungan filosofi Buton Pobhincibhinciki kuli,
yaitu pomaasiaka, pomaemaeaka, Tujuh program unggulan Sanggar merupakan Dusun Kata
Fantastik, Panggung Rakyat Fantastik, Ajang Kreasi (AKSI) Fantastik, Kamping Sastra, Tur
Sastra, Fantastik Goes To Campus, dan Butones Teater Forum. Keakftifan anggota yang terbagi
dalam kelompok 7 Sayap Keajaiban Sang Walet Fantastik meliputi Sayap Kreatif Fantastik,
Sayap Fantastik Cilik, Sayap Studio dan Advertising, Sayap Kajian Seni dan Budaya, Sayap
Bisnis dan Marketing, Sayap Forum Instruktur dan Pencipta, dan Sayap Event Organizer & Crew
Event.

HF/LITERASI/BI/G10/2021–2022Halaman 5
Musikalisasi Puisi dan Sang Juara Nasional

Musikalisasi puisi adalah puisi yang dilagukan atau dinyanyikan dan diiringi dengan berbagai alat
musik bantu. Final Festival Musikalisasi Puisi dilaksanakan tanggal 27 Oktober 2017. Grup
musikalisasi puisi dari SMAN 1 Kendari telah berhasil meraih Juara I dalam Ajang Musikalisasi
Puisi. Mereka membahasakan puisi melalui perpaduan beragam alat musik, duo gitaris, Ahmad
Fatana dan Muh. Rizki, Andi Afrizal yang memainkan kajon, serta Sutra yang menggesek biola.
Alunan biola Sutra mengingatkan kita pada sosok Idris Sardi, seorang maestro biola Indonesia.
Paduan musik mengiringi duo vokalis utama Jessica dan Andini dengan harmonisasi suara head
voice dan falsetto, serta suara khas tenor menghasilkan perpaduan yang sangat baik. Mereka
berhasil memaknai puisi “Laut Negeriku” karya Aspar Paturusi dan “Cerita Buat Luna” karya
Acep Zamzam Noor dengan penuh penghayatan dan ekspresi. Iman Rifaldi, alumni SMAN 1
Kendari, mengaransemen puisi menjadi lagu, mengatur komposisi musik, memadukan semua
musik pendukung, serta melatih pembagian vokal dan penghayatan puisi. Musikalisasi puisi
yang dipertunjukkan siswa SMA Negeri 1 Kendari tersebut, lahir dari proses berbulan-bulan.
Meraih prestasi memang butuh proses yang lama.

Penilaian Isi Buku

Kelebihan Buku: Buku ini mendidik pembaca tentang begitu banyak aspek budaya Indonesia,
termasuk sejarahnya dan selama era globalisasi, dan juga tentang bagaimana mengembangkan
diri sebagai remaja sambil belajar tentang budaya Indonesia. Buku ini bisa sangat membantu
para remaja di seluruh tanah air, termasuk saya.

Kelemahan Buku: Buku ini berisi terlalu banyak informasi yang terlalu sempit yang dapat
membuat pembaca tidak tertarik dan lelah saat membacanya.

Dilaporkan Oleh,

Nadine Clarisa Zalfa


0063696642

HF/LITERASI/BI/G10/2021–2022Halaman 6

Anda mungkin juga menyukai