Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

REVILITASI NASIONALIME PEMUDA


MELALUI PENCAK SILAT
Muchammad Ukulul Mufarriq
Ketahanan Nasional, Sekolah Pascasarja, Universitas Gadjah Mada
nfarriq@gmail.com

ABSTRAK

Melunturnya nasionalisme para pemuda bangsa sebagain dari dampak gloalisasi. Indonesia
sebagai negara multikutural yang memiliki banyak kekayaan budaya penunjang
nasionalisme warga negaranya, khususnya para pemuda sebagai pilar pembangunan bangsa.
Pencak silat sebagai kebudayaan Indonesia memiliki nilai-nilai luhur khas bangsa. Ajaran
filosofis dan keahlian beladiri pencak silat dapat menjadi cara merevitalisasi asionalisme
pada pemuda. Tujuan penelitian ini untuk menemukan bentuk dan cara revitalisasi
nasionalisme pemuda di UKM PSHT Komisariat UGM. Jenis penelitian ini berupa kualitatif
deskriptif, dengan penelitian lapangan, dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan konten internet. Hasil dari penelitian
yang berlangsung berdasarkan segala aktifitas lingkup PSHT maupun eksistensinya sebagai
UKM. Berlandaskan materi ajaran filosofis dan pendidikan pencak silat dengan melihat
manfaat paling dominan setiap unsur panca dasar menghasilkan wujud dari representasi
nasionalisme pemuda, berupa: persaudaraan untuk persatuan, seni pada kebudayaan,
kerokhanian dalam ber-agama, olahraga sarana prestasi, dan beladiri sebagai bentuk bela
negara. Peneliti tidak menyeluruh membahas keseluruhan ranah keilmuan dalam PSHT.
Kesimpulan yang disusun hanya dipersempit pada kebutuhan tema. Rekomendasi untuk
dengan mengadakan suatu even seminar memperkenalkan potensi revitalisasi nasionalisme
pemuda melalui kegiatan ektrakulikuler mahasiswa pencak silat dan membuat pedoman baku
nilai nasionalisme yang mampu dikembangkan melalui partisipasi pemuda di pencak silat.

Kata Kunci: Nasionalisme, Pemuda, Pencak Silat, Perguruan Tinggi, Warga Negara.

REVITALIZATION OF YOUTH NATIONALISM


THROUGHPENCAK SILAT
ABSTRACT
The decline in the nationalism of the nation's youth is part of the impact of globalization. Indonesia is
a multicultural country that has a lot of cultural wealth that supports the nationalism of its citizens,
especially the youth as pillars of national development. Pencak silat as Indonesian culture has noble
values unique to the nation. The philosophical teachings and skills of pencak silat martial arts taught
by UKM PSHT UGM can be a way to revitalize nationalism in youth. The purpose of this research is
to find out what are the forms and ways of revitalizing youth nationalism in UKM PSHT UGM. The
type of research i is in the form of descriptive qualitative, with a qualitative approach. Collecting data
using observation, interviews, documentation, and internet content. The results of the research that
took place were based on all activities in the scope of PSHT and its existence as UGM UKM. Based
on the material of the philosophical teachings and education of pencak silat by seeing the most
dominant benefits of each of the five basic elements to produce a form of representation of youth
nationalism, in the form of: elements of brotherhood for unity, arts in culture, kerokhanian in religion,
sports means of achievement, and martial arts as a form of defense country. Researchers did not
thoroughly discuss the entire scientific domain in PSHT. The conclusions drawn are only narrowed to
the needs of the theme. The recommendation is to hold a seminar event introducing the potential for
revitalizing youth nationalism through extra activities of pencak silat students and making standard
guidelines for nationalism values that can be developed through youth participation in pencak silat.
Keywords: Nationalism,Youth, Pencak Silat, University, Citizenship.
37
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

PENDAHULUAN komunikasi serta transportasi waktu itu


(Kartodirdjo, 1999: 24-25). Pontensi
Pengaruh globalisasi dan
kebudayaan Indonesia berdasaran makna
modernitas semakin besar dampaknya bagi
nasionalisme tersebut, mampu menjadi opsi
peradaban dunia, termasuk di Indonesia.
yang patut disadari atau diaktualisasi
Masyarakat Indonesia telah memiliki modal
kembali zaman ini.
sosial budaya selaras dengan semboyan
Pencak silat merupakan seni beladiri
(Bhinneka Tunggal Ika) sebagai konteks
tardisional asli bangsa Indonesia mulai
persatuan, dan falsafah (Pancasila) sebagai
berkembang luas dikenal di Indonesia,
idealisme bangsa. Budaya semangat
bahkan mulai berkembang luas ke negara
perjuangan, patriotisme, serta nasionalisme
tetangga yang berbangsa melayu (Kholis,
yang menjadi dasar dalam kehidupan
2016). Terbentuknya suatu nasion
berbangsa dan bernegara bernegara dalam
berdasarkan pada kebersamaan dari factor -
perkembangannya mulai luntur (Setiawan,
faktor seperti, kemauan politik, teritorium,
2016).
kultur, bahasa, agama, etnisitas, dan yang
Kekayaan sebagai bangsa
sangat esensial atau nasib bersama atau
multikulturalisme atas berbagai macam
pengalaman bersama. Kecuali faktor
budaya, suku, ras, dan agama seharusnya
kemauan politik dan etnisitas (condition
mampu menjadi modal kecintaan kepada
sinequa non), faktor-faktor tersebut pada
tanah air, bukan sebaliknya (Amrah, 2016).
kehadirannya dapat untuk disesuaikan
Urgensi pelaksaan usaha menjalankan
(Kartodirdjo, 1999: 69-70).
revolusi nilai-nilai Pancasila di tengah
Kegiatan ektra sebetulnya memiliki
materialisme, dan hedonisme saat ini.
manfaat tidak hanya sebagai warna dalam
Diperlukan kebesaran jiwa teguh pendirian
kehidupan sekolah atau kuliah saja. Jika
berani dari mainstream membiasakan benar,
muatan dalam kegiatan ektra dmengandung
bukan membenarkan yang biasa (Latif,
nilai-nilai potensial serta dikorelasikan
2015: 207). Pada titik awal perkembangan
dengan baik akan sangat menunjang
pergerakan nasional berbentuk
karakter dan kepribadian pemuda.
etnonasionalisme (penilaian terhadap
Ekstrakurikuler dapat meningkatkan
budaya lain, berdasakan nilai budaya
karakter cinta tanah air. Meningkatkan
sendiri), merupakan suatu bentuk yang
motivasi, mencintai dan peran melestarikan
wajar sekali. Karena, secara kontekstual
kebudayaan lokal, serta muncunya nilai-
memang terbentuk menunjukkan suatu
nilai disiplin, kekeluargaan, bersahabat,
kulturgebundenheit (ikatan budaya) atau
peduli sosial, kerjasama, kerjakeras,
juga eitgebundenheit (semangat zaman)
mandiri, tanggung jawab, rasa ingin tahu,
segala sesuatu (apa pun bentuk/wujudnya)
kreatif, dan nasionalisme. (Syarif et al,
selalu mencerminkan jiwa atau semangat
2017).
zaman dan senantiasa mencerminkan ikatan
Kajian pustaka tentang
kultural zamannya. Kondisi tersebut wajar
meningkatkan nasionalisme di instansi
karena proses integrasi belum berjalan
pendidikan, dilihat dari penelitian
cukup maju sesuai dengan derajat
Ganggong dalam penelitian ”revitalisasi
38
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

pendidikan yang berbasis nasionalisme: dan sportifitas olahraga bagi nama baik
posisi khas sejarah membangsa Indonesa” Bangsa Indoneisia (Jannah dan Khikmah,
menyatakan betapa penting posisi 2018)
pendidikan sejarah untuk menciptakan Persamaan yang dapat dilihat dari
kesadaran sejarah dalam rangka penelitian yang telah disebutkan, memuat
membangun identitas nasional. Usaha bagaimana berbagai metode dalam
revitalisasi pendidikan yang berbasis mengupayakan generasi muda tinggi
nasionalisme, sangat penting-strategis nasionalismenya terutama ketika berada di
untuk memberikan mata pelajaran sejarah Institusi pendidikan. Perbedaan yang akan
dan antropologi Indonesia kepada peserta ditemui, penelitian ini akan
didik dari tigkat sekolah dasar sampai dikonsentrasikan terhadap upaya yang
sekolah menengah atas, dan untuk semua dilakukan di lingkungan kampus, serta
jurusan (Ganggong, 2008). Supriadi fokus pada pencak silat Persaudaraan Setia
melalui sebuah penelitian tentang Hati terate di Universitas Gadjah Mada.
“Internalisasi Nilai nasionalisme dalam Penelitian ini, akan meneliti tentang
pembelajaran PKn pada siswa MAN 2 bagaimana Unit Kegiatan Mahasiswa
Model Banjarmasin”. Strategi kegiatan (UKM) Persaudaraan Setia Hati Terate
pembelajaran dari implementasi karakter (PSHT) Universitas Gadjah Mada (UGM),
nasionalisme melalui pengembangan melalui kegiatan pendidikan pecak silat
budaya sekolah dan pusat kegiatan Belajar, tidakhanya melatih kesehatan jasmasni dan
kegiatan ko-kurikuler/ekstrakurikuler, dan rohani pemuda, namun ikut serta berperan
kegiatan keseharian di rumah dan disekolah untuk revilitasi nasionalisme pemuda di
(Supriadi et al, 2014). Intan Pelangi pada lingkungan kampus khususnya.
penelitian “perguruan tinggi sebagai wadah
utama pembinaan dan penguatan rasa METODE
nasionalisme dan sadar hukum bagi Jenis penelitian ini berupa penelitian
penerus bangsa”. Rasa cinta tanah air akan kualitatif deskriptif, dan pendekatan
muncul dari rasa nasionaisme dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan
kesadaran hukum dan itu merupakan Tugas observasi selama latihan pencak silat,
utama Perguruan Tinggi pada jiwa generasi wawancara mendalam semi struktural,
muda penerus bangsa (Pelangi, 2017). dokumentasi, dan konten internet. Informan
Potensi fungsi ektrakulikuler pencak silat terdiri atas siswa, warga pelatih, alumni,
oleh Jannah & Khikmah, melalui serta sesepuh UKM PSHT UGM. Teknik
“implementasi nilai-nilai luhur budaya penarikan kesimpulan dengan ngupulkan,
pencak silat sebagai pendidikan karakter menyususun, dan mengkaitkan segala
siswa di sekolah”, menemukan aspek dapat temuda data dan realita dil apangan secara
dicapai pendidikan karakter melalui sistematis.
pencak silat, yaitu mental spiritual (cinta
HASIL PENELITIAN
kepada Tuhan YME), seni budaya (cinta
Berdasarkan Pasal 3 UU No. 20
bangsa dan nasionalisme), kemudian pada
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
bela diri (menggunakan dalam kebaikan),
39
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

Nasional, fungsi pendidikan nasional Wiyono (sekarang Ketua Dewan Pusat


adalah mengembangkan kemampuan dan PSHT 2016-2021), Bapak Widodo
membentuk watak serta peradaban bangsa (sekarang Ketua PSHT Cabang Sleman
yang bermartabat dalam rangka 2017-2022), Bapak Ir. Sujadmogo
mencerdaskan kehidupan bangsa. Nilai (sekarang Ketua Dewan PSHT Cabang
luhur dalam pencak silat dikembangkan Sleman 2017-2022), dan Bapak Yulis. Para
empat aspek dalam satu kesatuan, yaitu tokoh yang disebutkan merupakan para
spiritual, seni gerak, aspek beladiri, dan mahasiswa yang dulu aktif
olahraga. Aspek olahraga dalam pencak mengembangkan PSHT tingkat daerah DIY
silat sangat penting bagi para pemuda untuk sekaligus menjadikan tempat latihan di
mengasah diri untuk pengembangan UGM sebagai salah satu sentral latihan
pribadinya. banyak manfaat dalam Cabang DIY. Pada tahun 1984 dengan
pembelajaran pendidikan pencak silat, diprakarsai sekitar 20 orang warga yang ada
seperti pengembangan kognitif, afektif, dan di UGM mengajukan izin menjadi UKM
psikomotor (Mulyana, 2014). Nilai positif (Unit Kegiatan Mahasiswa) secara resmi di
pada pencak silat antara lain: Meningkatkan UGM. Ketua Komisariat pertama dipegang
ketaqwaan kepada Tuhan. Cinta Tanah Air oleh Wahyu Widodo asal Madiun.
dan Bangsa. Kesehatan dan Kebugaran. Sebagai organisasi yang
Membangkitkan kepercayaan diri. Melatih mengajarkan seni kebudayaan di
ketahanan mental. Mengembangkan lingkungan kampus, PSHT Komisariat
kewaspadaan diri. Membina sportivitas dan UGM juga mengemban visi: Melestarikan
jiwa ksatria. Disiplin dan keuletan yang budaya bangsa dan membentuk mahasiswa
tinggi (Jannah, & Khikmah, 2018). yang mampu mengasah mengising budi,
Berbagai nilai yang terkandung, mamasuh malaning bumi, memayu
tidak hanya mampu menguatkan jasmani hayuning bawana berati mengasah
dan kepribadian pemuda secara umum, tajamnya budi, membersihkan/
namun mampu menumbuhkan mencuci/memberantas kejelekan/ kejahatan
nasionalisme dengan corak asli Indonesia. dimuka bumi, dan membuat dunia ini indah
Sehingga sangat kompetibel jika wadah bersama PSHT. Melestarikan kebudayaan
revilitasi nasionalisme pemuda yang kepada para mahasiswa agar memahami
mengandung nuansa kebudayaan asli dan memiliki karakter yang sesuai dengan
bangsa Indonesia berdasarkan niliai-nilai ciri khas bangsa Indonesia merupakan Visi
nasionalisme para ahli kemukakan. UKM PSHT UGM. Sedangkan misinya
mengarahkan dan membentuk manusia
UKM PSHT Komisariat UGM berbudi pekerti luhur tau benar dan salah,
Sejarah PSHT Komisariat UGM berjalan sesuai kodrat dan irama hidupnya
lahir dan berkembang beriringan dengan masing-masing, serta bertaqwa kepada
perkembangan PSHT di DIY. Menjadi salah Tuhan Yang Maha Esa.
satu komisariat pendukung pertama PSHT Kepengurusan PSHT Komisariat
di DIY sejak tahun 1970an, beliau yang
UGM pergantian kepengurusan setiap satu
merintis pelestarian seperti Bapak Ir. tahun sekali. Pembagian devisi pada PSHT
40
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

Komisariat UGM juga mengikuti aturan baik. Tentunya disamping terdiri dari warga
yang diberikan dalam Surat Keputusan baru, juga kan didampingi oleh para warga
Rektor tahun 2019 mengenai pengurus yang lebih tua (umur disahkan lebih dulu)
UKM. Sebagian besar warga yang bukan untuk membantu, membina, dan
asli pendidikan PSHT Komisariat UGM mengarahkan proses melatih atau merawat
menempati devisi manajerial dan siswa.
administrasi. Bagi warga asli UGM lebih
fokus pada pelatihan para siswa di
pendidikan pencak silat tradisi. Tabel 2. Proker Devisi Kepelatihan
Nama Kegiatan Waktu
Tabel1. Proker Devisi Keanggotaan Menyelenggarakan 3x (seminggu)
Nama Kegiatan Waktu latihan rutin tradisi
Srawung Tokoh Setiap bulan (malam Jum’at) Menyelenggarakan 2x (seminggu)
Pernapasan Tentatif bedah jurus
Database anggota Tentatif Menyelenggarakan 1x (seminggu)
Famgath 6 bulan sekali latihan tambahan
Persiapan Gelex Tahun ajaran baru Ujian kenaikan tingkat Bulan April
Penampilan Saat PPSMB (Hijau ke Putih)
PPSMB Ujian kenaikan tingkat Bulan April
Baksos Menyesuaikan (1 tahun) (Polos Ke Jambon)
Sumber: Dokumen Pengurus Ikut serta latihan 2x (seminggu, mulai
gabungan cabang Bulan Mei)
UKM PSHT UGM 2019
Pengesahan warga baru Bulan September
Ujian kenaikan tingkat Bulan November
Tugas utama yang paling
Sumber: Dokumen Pengurus
diperhatikan oleh devisi Keanggotaan
UKM PSHT UGM 2019
terletak pada pendataan siswa dan warga
secara keseluruhan. Hal ini berhubungan Melatih para siswa selama
tentang evisiensi informasi kepada anggota pendidikan latihan merupakan tugas pokok.
yang aktif dalam kegiatan UKM. Mengatur siswa untuk bisa optimal dalam
Tanggungjawab tersebut memberikan menempuh pendidikan pencak silat secara
dampak besar untuk efektifitas proses maksimal. Pelatih tetap juga mendampingi
penyampaian informasi dan sosialisasi siswa sabuk Putih ke tempat latihan Cabang
berbagai kegiatan serta event. Anggota dari Sleman, serta pada malam pengesahan
devisi Keanggotaan juga terdiri atas Ketua (wisuda PSHT).
Siswa dan Warga Pelatih. Devisi Informasi memiliki peranan
Secara Khusus devisi kepelatihan penting dalam tersampaikannya segala
diberikan kepada para Warga yang baru di aktivitas dan acara internal kepada para
sahkan pada tahun sebelumnya. Faktor siswa dan warga PSHT, baik yang dari
masih ‘hangat’ ingatannya dalam segi PSHT UGM maupun dari luar. Selain itu
materi dan teknik masih terjaga. Alasan lain informasi pada media sosial menjadi
sebagai pembelajaran dalam melatih siswa keunggulan promosi bagaimana para calon
agar kedepannya bisa menjadi warga yang siswa bisa mengetahui aktifitas latihan.
layak dan mampu melatih siswa dengan Kordinasi lebih intens dilakukan dengan
41
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

devisi lain guna keperluan acara-acara besar Sebagai dasar semua ajaran pada
seperti pengesahancalon warga baru, pencak silat PSHT, lima dasar yang menjadi
kenaikan sabuk, dan turnamen. 1 kesatuan saling berketerkaitan disebut
Pengelolaan suatu organisasi selalu “Panca Dasar” (Pendidikan Kerokhanian
membutuhkan sarana dan pra sarana dan Ke-SH-an PSHT, 2006), yaitu: (1)
pendukung untuk terus beroperasi. Status Persaudaraan, berlandasakan untuk saling
sebagai salah satu UKM (Unit Kegiatan mempercayai, saling membutuhkan, saling
Mahasiswa) telah memberikan hak dan menghargai. Menghormati yang tua, dan
batuan dari UGM. Begitu juga dukungan menyayangi yang lebih muda. Selalu
materi serta fasilitas datang dari para diajarkan untuk mengutamakan
sesepuh PSHT, senior alumni, dan pihak persaudaraan dan kerukunan. (2) Olahraga,
sponsor. Selain untuk dipergunakan saat memuat gerakan-gerakan secara fisik,
latihan rutin, juga digunakan para atlet yang secara teknis terdiri dari unsur-unsur
terdiri dari warga dan siswa dalam olaraga pada umumnya dan khususnya
persiapan mengikuti pertandingan olahraga beladiri. Perpaduan gerakan yang
diberbagai kejuaraan. melibatkan anggota badan jasmani untuk
kesehatan dan prestasi. (3) Kesenian sebagi
Ajaran Filosofis Pencak Silat PSHT kebudayaan (kekayaan tidak fisik) asli
Ajaran yang diberikan selain Indonesia. Gerakan dalam pencak silat
memuat kemampuan beladiri pencak silat, PSHT selain dilandasi pada akurasi untuk
juga memberikan kaidah-kaidah keSHan beladiri juga mengandung unsur seni dapat
sebagai landasan sikap dan acuan berfikir digunakan sebagai pertunjukan adat daerah,
para anggota/calon anggota.UKM PSHT dan juga dipertandingkan. (4) Beladiri,
UGM sebagai salah satu sarana memuat gerakan jurus, senam, kuncian,
mengembangkan ajaran dilingkungan bantingan, serta keahlian dalam
kampusmemiliki corak sedikit berbeda penggunaan senjata. Komposisi yang
dengan latihan yang ada di luar kampus terdapat dalam pencak silat PSHT sangat
selain mengupayakan latihan PSHT secara kopleks yang terdiri diri gerakan
tradisonal/ajaran juga mengutakan pada mematikan murni pencak silat, pencak silat
terwujudnya pencak silat berperestasi di untuk dipertandingkan (standar Peraturan
berbagai kejuaraan. Hadirnya PSHT di IPSI), pengembangan penggunaan dan
Kampus UGM tetap sebagai wadah dalam penetralisir senjata, serta beladiri praktis
mendidik manusia (mahasiswa lingkungan dan kuncian. Evektifitas beladiri pencak
UGM pada khususnya) untuk memiliki silat dibuktikan eksistensinya sebagai alat
karakter yang luhur bangsa Indonesia. perjuangan zaman penjajahan. (5)
Mampu membedakan mana perbuatan yang Kerokhanian, diajarkan sebagai landasan
salah dan benar. Menjadi pemuda akademis akhlak, karakter serta kepribadian para
yang tidak melupakan Tuhan (agama), siswa maupun warga PSHT untuk mencapai
beserta menumbuhkan rasa cinta terhadap kehidupan kemulyaan yang di ridhoi Tuhan
tanah air dengan melestarikan kekayaan YME. Ke-Setia Hati-an berisi tentang butir-
kebudayaan asli Indonesia. butir peraturan, filosofi, etiket, sifat
42
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

kepemimpinan, dan segala pengetahuan dan materi disesuaikan tingkatan sabuk).


tentang PSHT berlandaskan norma-norma Latihan Penutup (Pernafasan, Kesenian,
agama, norma kebangsaan sesuai dengan Pembinaan mental dan kerokhanian,
Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Briefing singkat dan do’a penutup).
Ika, dan NKRI. Pencak Silat Prestasi untuk menjaga
eksitensi organisasi PSHT, UKM dari
Latihan Pendidikan Pencak Silat kampus UGM, serta sara prestasi pemuda.
Secara harfiah PSHT merupakan Pembinaan latihan prestasi meliputi unsur-
perguruan beladiri penak silat tentunya unsur latihan, yaitu: Latihan Fisik, untuk
mengajarkan materi beladiri secara nyata. memiliki daya tahan, stamina/ ausdower
Jenis beladiri fisik yang diajarkan di UKM dengan baiksecara anatomi maupun
PSHT UGM (sesuai dengan Standarisasi fisiologis. Latihan Teknik, dengan dasar
Materi PSHT) terdiri dari 3 kelompok besar, pengusaan teknik yang berpola pada jurus-
yaitu: Penak Silat Tradisi, pencak silat jurus SH Terate untuk bembelaan,
prestasi, dan pencak silat beladiri praktis. menjatuhkan dan teknik mengunci. Latihan
Begitu banyak dan kompleks materi Taktik diperuntukan mengembangakan
beladiri yang diajarkan, secara singkat pola bertanding yang praktis dan efisien.
masing-masing siswa atau warga sangat (PSHT, 2006).
jarang dapat mengusai sampai ketingkat Pencak Silat Beladiri Praktis dapat
mahir. Namun seara keseluruhan materi diaplikasikan ketika dihadapkan pada
diantara berbagai bentuk beladiri penak situasi di kehidupan nyata (lingkungan
silat tersebut akan diajarkan sesuai umum) yang mengharuskan memakai
tingkatan sabuk/kemampuan dalam kemampuan beladiri. Kondisi yang
pengusaannya. dimaksud seperti ancaman keselamatan dan
Pencak Silat Tradisi adalah bahaya kriminal. Materinya meliputi
pendidikan beladiri pencak silat baku yang efektifitas materi yang diajarkan dalam
dimiliki oleh PSHT, yaitu: porsi latihan fisik latihan pencak silat tradisi dan materi
membentuk kondisi tubuh dengan pencak silat prestasi.Terdapat tambahan lain
pemeriksaan kondisi tubuh, pemanasan, juga seperti teknik pelumpuhan, teknik
ausdower/ketahanan, stamina, kecepatan dekapan, dan mengatasi ancaman
dan ketepatan, dasar keterampilan, serta penggunaan senjata tajam.
pernafasan.Porsi latihan Teknik: senam, Sebagai sarana menguji penguasaan
jurus, senjata, dan kripen. Porsi latihan teknik penguasaan materi pencak silat,
taktik: sambung, pertandingan, beladiri diadakan ‘sambung’ atau uji coba
praktis. pertandian. Selain sebagai ajang untuk
Sistematika Metode Latihan Pencak menguji kematangan dalam penguasaan
Silat Tradisi terdiri dari: Persiapan teknik beladiri, sambung juga sebagai
(memakai Sakral/seragam latihan dan alat sarana mengenal diri dengan yang lain.
pendukung latihan. Pendahuluan (Briefing Sebagai pengalaman siswa berhadapan
dan Do’a pembuka). Pemanasan (lari dan dengan kondisi pertarungan. Keteguhan
senam Indonesia seri D). Latihan Inti(durasi mental untuk menghadapi warga pelatih
43
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

yang memiliki kelebihan dari pengalaman, menengenai Nasionalisme dikaji melalui


teknik, dan ketangkasan dari para siswa. setiap aspek panca dasar (PSHT).
Implmentasi materi Ajaran Filosofis dan
PEMBAHASAN muatan dalam Pendidikan Pencak Silat
Tujuan lembaga pendidikan
sebagai medianya. Kegiatan dan aktivitas
Perguruan Tinggi adalah mengembangkan
UKM PSHT UGM sebagai upaya
potensi peserta didik menjadi bagian warga
memposes revitalisasi ke pemuda untuk
negara yang baik dan terdidik (good citizen)
memperoleh hasil yang memuat unsur
memiliki iman dan Taqwa kebda Tuhan
nasionalisme. Adapun mekanismenya jika
YME, berilmu, sehat, mandiri, kreatif,
dikupas menurut domiminasi diantara
demokratis dan bertanggungjawab
unsur-unsur yang terdapat didalam panca
(Retnasari, & Hidayah, 2020). Memenuhi
dasar PSHT yaitu:
kebutuhan nasinalisme dalam diri generasi
Pertama, Persaudaraan dalam
muda, diperlukan suatu sistem pendidikan
kesatuan merupakan salah satu nilai
yang mampu melakukan revitalisasi
nasionalisme yang mampu ditemukan di
pendidikan yang berbasis nasionalisme.
PSHT Komisariat UGM dengan adanya
Maksud dari sistem pendidikan berbasis
anjuran untuk menjaga hubungan erat antar
nasionalisme merupakan sistem pendidikan
siswa (khususnya se-leting). Terdapat
yang mengembalikan vitalitas, kekuatan
landasan ‘persaudaraan’ dalam PSHT untuk
pendidikan yang ditopang oleh pemahaman
saling mempercayai, saling membutuhkan,
kebangsaan diri kita, yang lebih
saling menghargai agar dapat saling tolong-
terinternalisasi dalam diri setiap anak didik
menolong dalam kebaikan, sesuai dengan
dan semua unsur pengelola pendidikan
semangat yang terkandung pada semboyan
(Gonggong, 2008).
“Bhineka Tunggal Ika,” berbeda-beda tetapi
Temuan dalam penelitian ini,
tetep satu jua.
sebagai dasar pengajaran dalam pencak silat
Aiswa harus menghafalkan nama
PSHT (termasuk di UKM PSHT UGM)
semua letingnya, serta diharuskan
meliputi 5 Unsur utama yang disebut
mengetahui/pernah berkunjung ke tempat
“panca dasar”, yaitu: Persaudaraan,
tinggalnya (kos/rumah). Siswa yang berada
Olaharaga, Beladiri, Kesenian, dan
dalam satu jalur perjalanan ditekankan
Kerohanian (PSHT, 2016). Melalui proses
untuk berangkat bersama meningkatkan ke-
latihan yang panjang selama 2 tahun priode,
akraban, keamanan, dan kenyamanan.
para siswa dididik, diarahkan,
Setiap latihan para siswa latihan dihimbau
dipraktekkan, dan dibiasakan berbagai
untuk selalu mengingatkan saudara
ajaran secara filosofis dan pendidikan
selatihan ketika mereka berbuat salah.
pencak silat. Peranan aktif sebagai UKM
Karena “Tego Loro, ora Tego Patine”,
UGM telah berkontribusi pada
maksudnya harus berani mengingatkan
pengembangan dalam aspek aktifitas lebih
walau sakit, tidak membiarkan mendapat
kompleks, dan formal kreatif generasi
celaka. Hubungan sosial di tempat latihan
muda.
juga membagi siswa dan warga sebagai
Berlandaskan pokok pendapat
hubungan adik dan kakak. Secara materi
44
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

diajarkan, dipraktekkan serta biasakan berperilaku sopan santun dalam pergaulan,


untuk menyesuaikan sopan santunnya. serta cinta Tanah Air dan Bangsa (Kholis,
Nilai moral yang terkandung dalam PSHT 2016). Pendidikan kerohanian secara
memberikan dampak sosial yang positif khusus ke-SH-an di PSHT Komisariat
bagi masyarakat khususnya dalam ranah UGM mengajarkan dan membiasakan
kesadaran moral dalam kehidupan sehari- materi tidak hanya berdasarkan sudut
hari. Konsep dan nilailuhur dapat dijadikan pandang agama Islam, atau terwujud ibadah
pedoman dalam kehidupan bermasyarakat Islaman saja. Namun disesuaikan agama
yang baik. Ajaran PSHT juga menjadi yang dianut masing-masing siswa/warga.
sarana untuk menjaga kehidupan, dan Praktek kegamaan dalam berdoa’a juga
pentingnya akhlak dalam kehidupan sosial direkomendasikan dengan masing-masing
(Wijaya, 2018:ii). agama yang dianut, seperti ketiak Do’a
Kedua, Seni Kebudayaan pencak Bukaan, Do’a sebelum makan,
silat telah resmi diakui oleh PBB sebagai kesepahaman selalu memposisikan sebagai
salah satu kebudayaan asli milik Indonesia. makhluk Tuhan yang tidak lepas dari
Sejarah perjuangan melawan penjajah para kekurangan dan keterbatasan agar tidak
pahlawan selain memiliki semangat patriot sombong serta bertanggungjawab, setia
tinggi, juga menggunakan keahlian pencak pada Hati-Nya.
silat sebagai kemampuan bertarung. Para Keempat, Olahraga dalam Prestasi
pemuda yang betekat dalam mempelajarai merupakan implimentasi pengembangan
pencak silat, serta melestarikan kebudayaan dari pencak silat secara umumnya sebagai
Indonesia oleh UKM PSHT UGM sebagian kesenian kebudayaan dan beladiri.
dari nasionalisme yang otomatis terpenuhi. Diantaranya sebagai wadah dan semangat
Karena rasa cinta tanah air termasuk segala untuk berprestasi pencak silat tanding/seni.
produk dan hasil cipta, rasa, karsa budaya
Indonesia (termasuk pencak silat) Tabel 3 Catatan Prestasi
Tahun 2017
merupakan dasar pokok (sadar/tidak sadar)
1 Emas & 1 Perunggu Kejurnas IX UPN
yang siswa dan warga miliki. Jika hal Veteran
tersebut tidak ada, tentu akan memilh 2 Perak, & 1 Perunggu pada Kejurnas PSHT
Komisariat Universitas Mulawarman.
mengikuti seni beladiri kebudayaan bangsa 1 Perak pada Kejuaraan Pencak Silat
lain, seperti taekwondo, karate, maupun Soedirman SH Terate CUP III Se-Jateng-DIY.
kungfu. Tahun 2018
1 Emas Kejuaraan Universitas PFRI Semarang
Ketiga, Kerohanian ber-Agama
1 Perak International PSHT Championship
merupakan pengamalan pancasila yang UNS
pertama. Asas agama melalui aspek mental 2 Emas, 4 Perak, & 4 Perunggu pada The 2nd
Terate UGM Championship (Tingkat Nasional).
dalam pencak silat meliputi ketaqwaan 1 Perunggu Kejurnas Pencak SIlat VII diUNS.
kepada Tuhan dan berbudi luhur. Seorang 2 Perak Pekan olahraga Daerah DIY.
pesilat berkewajiban melaksanakan segala 1 Perak, & 1 Perunggu Kejuaraan Pencak Silat
PSHT UIN MALIKI CUP III Jawa -Bali.
perintah dan menjahui larangan agama. Tahun 2019
Selain itu seorang pesilat berbudi luhur 1 Emas pada Kejuaraan Univ. PFRI Semarang
dengan menghormati orang tua dan 5 Emas, & 2 Perunggu Kejurnas IIB Darmajaya
45
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

Sumber: Olahan Peneliti dari Dokumen mempersiapkan sumber daya manusia


UKM PSHT UGM, 2019. pertahanan negara (Kemhan, 2017). Para
pemuda dan mahasiswa yang mengikuti
Tabel yang berisi prestasi PSHT latihan di PSHT Komisariat UGM melalui
Komisariat UGMselama tiga tahun terakhir. pencak silat mendapatkan pendidikan
Kancah prestasi para atlet PSHT Komisariat moral, pelestarian kebudayaan, serta
UGM tidak hanya terlihat dari prestasi menjalankan kewajiban beragama sesuai
kejuaraan yang diikuti, namun prestasi nasionalisme non-fisik yang sarat akan
dalam menyelenggarakan even kejuaraan pedoman menjadi Good Citizen (tujuan
pencak silat hingga tingkatan Nasional pendidikan kewarganegaraan). Menjadi
berhasil diselenggarakan sejak tahun The sosok individual yang mengusai
Terate UGM Championship 2016. Seperti keterampilan beladiri pencak silat PSHT
saat even Asian Games tahun 2018, dimana selaras dengan memenuhi bela negara
pencak silat sebagai penyumbang emas dengan pelatihan dasar kemiliteran secara
terbanyak bagi Indonesia (2 atlet dari non-formal. Melihat contoh di berbagai
PSHT). Pencapaian para pesilat dalam negara maju yang telah menerapkan wajib
memperoleh kemenangan yang besar turut militer sebagai pendidikan wajib bagi para
serta membawa nama Indonesia lebih pemuda, sarana pendidikan pencak silat
dikenal di Dunia, serta meningkatkan menjadi salah satu alternatif untuk
kebanggaan masyarakat terhadap negara digunakan di Indonesia. Fenomena
Indonesia (rasa nasionalisme). keikutsertaan para mahasiswa dan pemuda
Kelima, Beladiri untuk Bela Negara dalam mengikuti latihan pencak silat telah
sebagai salah satu sarana mememuhi menunjang untuk memenuhi program bela
kewajiban para pemuda dalam negara oleh Kemhan. Selain memenuhi
mkeikutsertaan dalam menjaga kemanan kepentingan pribadi mengolah diri secara
negara. Dasar dari bela negara pada UU jasmani, yang disertai peningkatan rasa
pasal 9 No. 3 tahun 2002 yang tentang nasionalisme dengan aspek bela negara
Pertahanan Negara, bahwa kewajiban setiap kecintaan terhaap kebudayaan Indonesia.
warga negara dalam menjaga keamanan Melalui penjelasan yang telah
negara melalui upaya bela negara. Bentuk disebutkan. Berpedoman mengenai
dari bela negara bisa melalui: Pendidikan Nasionalisme dari para ahli, bahwa
Kewarganegaraan. Pelatihan Dasar mekanisme revitalitas yang berlangsung di
Kemiliteran. Pengabdian Sebagai TNI, UKM PSHT UGM, seperti tabel berikut:
Secara Sukarela Atau Wajib. Pengabdian
Sesuai Dengan Profesi. Selaras dengan Media Proses Hasil
Revilitasi Revitalisasi Revilitasi
MoU Kemhan dengan PSHT dalam
pembinaan kesadaran bela negara.
Partisipasi PSHT dilingkungan orgisasi
pencak silat untuk meningkatkan
kesadaran bela negara (nasionalisme) yang
merupakan potensi strategis dalam
46
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

Ajaran SIMPULAN
Filosofis: Berlandaskan Manifestasi
Falsafah, Panca Dasar Nasionalisme: Revitalisasi Nasionalisme pemuda
Panca Dasar, (Persaudaraan, Persatuan yang bersumber dari Ajaran Filosofis dan
Etiket, Kesenian (Persaudaraan)
Kepemimpinan, Olaharaga Kebudayaan Pendidikan Pencak Silat melalaui proses
Kerohanian dan Beladiri (Kesenian) segala kegiatan aktifitas (lingkup PSHT dan
KeSHan. Kerohanian) Spitual
Pendidikan dalam setiap (Kerokhanian) peranan sebagai UKM) secara majmuk
Pencak Silat: kegiatan lingkup Prestasi didasarkan pada (pengaruh paling dominan
Tradisi, PSHT maupun (Olahraga)
Prestasi, dan eksistensi UKM Bela negara dari tiap unsur-unsur) Panca Dasar
Beladiri secara majmuk (Beladiri) menghasilkan wujud manifestasi dari
Praktis.
Tabel 4. Revilitasi Nasionalisme Nasionalisme bagi para pemuda, meliputi:
Melalui Pencak Silat Persatuan melalui unsur Persaudaraan,
Sumber: Hasil Penelitian, 2019 Kebudayaan dari unsur Kesenian, Spitual
dari unsur Kerokhanian, Prestasi dalam
Pada Tabel 4. telah menyebutkan Olahraga, dan Bela negara dari unsur
terdapat revitalisasi Nasionalisme pemuda Beladiri. Hasil kesimpulan yang dijabarkan
yang bersumber dari Ajaran Filosofis dan oleh peneliti, hanya dikaji berdasarkan
Pendidikan Pencak Silat. Proses revilitasi kebutuhan pada fokus tema penelitian.
dilaksanakan melui segala kegiatan aktifitas Bukan penjabaran secara menyuluruh isi
(lingkup PSHT dan sebagai UKM) secara ajaran/materi/nilai-nilai dalam PSHT.
majmuk. Hasil revitalisasi yang diperoleh
jika di dasarkan pada pengaruh paling DAFTAR PUSTAKA
dominan dari setiap unsur-unsur Panca Amrah. (2016). Mengulik Pengembangan
Dasar, meliputi: Persatuan (Persaudaraan), Nasionalisme Generasi Muda di Era
Kebudayaan (Kesenian), Spitual Globalisasi. Jurnal Publikasi
(Kerokhanian), Prestasi (Olahraga), dan Pendidikan, VI (2), 90-91.
https://doi.org/10.26858/publikan.v6i2
Bela negara (Beladiri). Semua hasil .2094
revitalisasi yang hadir, sebagai wujud Gonggong, A. (2008). Revitalisasi
manifestasi nasionalisme bagi para pemuda. Pendidikan yang Berbasis
Peran sebagai bentuk keberadaan elit PSHT Nasionalisme: Posisi Khas Sejarah
di lingkungan perguruan tinggi, serta Membangsa Indonesia. Khasanah
sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa resmi Pendidikan: Jurnal Ilmiah
Kependidikan, I(1).
Universitas Gadjah Mada, telah
https//doi.org/10.30595/jkp.v1i1.633
menempatkan keunggulan tersendiri bagi Jannah, R., & Khikmah, A.N. (2018).
UKM PSHT UGM. Mendapatkan muatan Implementasi Nilai-Nilai Luhur
setiap aspek pencak silat dari PSHT Budaya Pencak Silat Sebagai
menjadikan modal UKM PSHT dalam Pendidikan Karakter Siswa di Sekolah.
eksistensi di lingkungan kampus. ProsidingKonferensi Pendidikan
Sedangkan, legalitas/fasilitas izin dari Nasional “Penguatan Karakter
Bangsa Melalui Inovasi Pendidikan di
institusi UGM membuat lebih keleluasa dan
Era Digital” Universitas Mercubuana,
unggul untuk implimentasi prestasi lebih 141-146. https://ejurnal.mercubuana-
kompleks yogya.ac.id/index.php/Prosiding_KoP
47
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 11 Nomor 01, Mei 2021

eN/article/view/898/578 Nasionalisme dalam Pembelajaran


Kartodirdjo, S.(1977). Sejarah Nasional PKn Pada Siswa MAN 2 Model
Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka. Banjarmasin. Jurnal Pendidikan
Kemhan. (2017). Kecintaan dan Kewarganegaraan, 4(8), 649-
Kebanggaan Kepada Bangsa Tidak 655.http://dx.doi.org/10.20527/kewarg
Muncul Begitu Saja Namun Perlu anegaraan.v4i8.462
Ditumbuhkan dan Dibina. Setiawan, R. (2017). Pembangunan Nilai
https://www.kemhan.go.id/2017/03/10 Demokrasi dan Nasionalisme sebagai
/kecintaan-dan-kebanggaan-kepada- Kurikulum Tersembunyi di SMAN 10-
bangsa-tidak-muncul-begitu-saja- 20. Jurnal Hermeneutika, 3(1), 10-
namun-perlu-ditumbuhkan-dan- 20. http://dx.doi.org/10.30870/hermen
dibina.html eutika.v3i1.3010
Kholis, M. N. (2016). Aplikasi Nilai- Nilai Syarif, A., Wahyu, & Sarbaini. (2017).
Luhur Pencak Silat Sarana Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Membentuk Moralitas Bangsa. Jurnal Kesenian Musik Panting Dalam
Sportif, 2(2), 76-84. Meningkatkan Karakter Cinta Tanah
https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v2i Air Siswa Di Sma Negeri 6
2.508 Banjarmasin. Jurnal Pendidikan
Latif. (2015). Revolusi Pancasila. Jakarta: Kewarganegaraan, 7(2), 1-15.
Mizan. http://dx.doi.org/10.20527/kewarganeg
Mulyana. (2014). Pembentukan Karakter araan.v7i2.4243
Melalui Pembinaan Olahraga, Jurnal UKM PSHT UGM. Web: UKM PSHT
Penelitian Pendidikan, 3(2). UGM.
https://doi.org/10.17509/jko- https://ukm.ugm.ac.id/olahraga/psht/
upi.v3i2.16181 Wijaya, O. (2018). Pembentukan Nilai-
Pelangi, I. (2017). Perguruan Tinggi Nilai Moralitas Persaudaraan Setia
Sebagai Wadah Utama Pembinaan Hati Terate di Komisariat UIN Sunan
Dan Penguatan Rasa Nasionalisme Ampel.Skripsi. UIN Sunan Ampel
Dan Sadar Hukum Bagi Penerus Surabaya.
Sebuah Orientasi Pencegahan Mental
Koruptif. ProsidingPeran Perguruan Dokumen
Tinggi dalam Upaya Penanggulangan
Korupsi, Majlis Hukum dan HAM PSHT. (2006).Pendidikan Kerokhanian
Pwm Jateng, Publikasi Islmiah UMS, dan Ke-SH-an PSHT. Madiun:
97-103. Persaudaraan Setia Hati Terate.
http://hdl.handle.net/11617/9547. _____. (2006). Standarisasi Materi Hasil
Retnasari, L., & Hidayah, Y. (2020). Mubes. Madiun: Persaudaraan Setia
Menumbuhkan Sikap Nasionalisme Hati Terate.
Warga Negara Muda di Era UKM PSHT UGM. (2019). Dokumen
Globalisasi Melaui Pendidikan Pengurus PSHT Komisariat UGM
Kewarganegaraan di Perguruan Tahun 2019.
Tinggi. Jurnal Basicedu UPPT, 4(1).
79-88. . Perundang-undangan
http://doi.org/10.31004/basicedu.v4i1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002
303 tentang Pertahanan Negara
Supriadi, A., Matnuh, H., & Mitha. Undang-Undang Nomor Tahun 2003
(2014). Internalisasi Nilai Tentang Sistem Pendidikan Nasional
48
Muchammad Ukulul Mufarriq. RevilitasiNasionalisme Melalui Pencak Silat.

Anda mungkin juga menyukai