Dosen Pengampu:
Dr. Isop Syafe’i, M. Ag
Oleh:
Abdul Mu’ti 2210090002
Firman Syah 2210090016
M. Fajar Ilham 2210090026
Triska Dindawati 2210090039
Puji dan syukur hanya dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan
makalah yang berjudul “RUMUSAN MASALAH, TUJUAN PENELITIAN DAN
KEGUNAANYA DALAM PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN
CAMPURAN” untuk memenuhisalahsatu tugas mata kuliah Manaahij Al-Bahts Al-
Lughawy. Shalawat dan salam tidak lupa dipanjatkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari kebodohan kepada alam yang penuh
ilmu pengetahuan.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kelemahan. Untuk itu agar ada kritik dan saran yang membangun bagi penulis dari para
pembaca makalah ini. Penulis menerima dengan rendah hati kritik dan saran dari para
pembaca guna tercapai kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini. Mudah-mudahan memberikan manfaat serta menambah ilmu
khusus bagi penulis, umumnya bagi siapa saja yang membaca makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karya Ilmiah sejatinya karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu
permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya
ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat.
Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.
Beberapa aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah
adalah rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian. Tiga aspek ini
amat penting dalam penulisan suatu karya ilmiah. Rumusan masalah sebagai
pengejahwantahan dari latar belakang masalah menjadi fondasi awal dalam penulisan
sebuah karya ilmiah.
Penulisan makalah ini akan membahas seputar tiga hal yang sudah disebutkan
diatas dalam sebuah tiga tema besar yakni penelitian kuantitatif, kualitatif dan juga
penelitian yang menggunakan metode campuran (mix method).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian rumusan masalah, tujuan penilitian dan keguaan penelitian?
2. Bagaimana rumusan masalah, tujuan penilitian dan keguaan penelitian dalam
penelitian kuantitatif?
3. Bagaimana rumusan masalah, tujuan penilitian dan keguaan penelitian dalam
penelitian kualitatif?
4. Bagaimana rumusan masalah, tujuan penilitian dan keguaan penelitian dalam
penelitian campuran (mix method)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian rumusan masalah, tujuan penilitian dan keguaan
penelitian.
2. Untuk mengetahui rumusan masalah, tujuan penilitian dan keguaan penelitian
dalam penelitian kualiatif.
3. Untuk mengetahui rumusan masalah, tujuan penilitian dan keguaan penelitian
dalam penelitian kuantitatif.
4. Untuk mengetahui rumusan masalah, tujuan penilitian dan keguaan penelitian
dalam penelitian campuran (mixmethod).
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil dari
sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian, sehingga keterangan ini
didapatkan setelah penelitian selesai, untuk perumusan tujuan penelitian mengungkapkan
keinginan peniliti untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan penelitian yang
diajukan.
Locke, Spirduso, dan Silverman (2013) dalam Creswell (22016), Arti tujuan
penelitian ialah menunjukkanserangkaian pertanyaan tentang mengapa Anda ingin
melakukan penelitian dan apa yang ingin Anda capai.
3
Menurut Nazir (1988) kegunaan penelitian adalah untuk menyelidiki keadaan dari,
alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa
saja dikontrol melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan obeservasi tanpa
kontrol.
Dapat juga untuk digunakan penulisan tugas ilmiah seperti skripsi, tesis, dan disertasi.
Lebih lanjut Nazir (1988) mengemukakan bahwa penelitian memegang peranan yang
sangat penting dalam memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala
aspek pembangunan. Adalah sangat sulit, bahkan tidak mungkin sama sekali, utnuk
memperoleh data yagn terpercaya yang dapat digunakan dalam perencanaan
pembangunan, jika penelitian tidak pernah diadakan, serta kenyataan-kenyataan tidak
pernah diuji lebih dahulu melalui penelitian. Tidak ada satu negara yang sudah maju dan
berhasil dalam pembangunan, tanpa melibatkan banyak daya dan dana dalam bidang
penelitian.
Menurut Bogdan dan Biklen dalam penelitian Kualitatif, masalah penelitian dirumuskan
secara umum secara umum pada tahap awal penelitian dan kemudian difokuskan
rumusannya pada saat pengambilan data, rumusan awal tersebut berkembang pada saat
peneliti sudah memiliki sebagian data (atau ditengah seting sumber data). Namun peneliti
harus tetap mengetahui secara pasti definisi masing-masing permasalahan.
Menurut Bungin, sebelum peneliti memutuskan untuk mengkaji suatu masalah dalam
sebuah penelitian, terlebih dahulu patut mempertimbangkan baik dari segi objektif maupun
subjektif. Pertimbangan objektif berkenaan dengan kondisi kelayakan suatu masalah untuk
4
dikaji dalam penelitian, dan pertimbangan subjektif berkaitan dengan kondisi peneliti, baik
minatnya, kompetensinya, maupun pengalaman penelitian sebelumnya. Dari segi objektif,
dasar pertimbangan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan bagaimana kualitas masalah
dan kemungkinannya untuk dapat dikonseptualisasikan. Pertimbangan itu berhubungan
dengan kemungkinan dalam penyusunan instrumen yang dibutuhkan sebagai alat dalam
pengumpulan data penelitian.
Pada umumnya suatu masalah dipandang cukup berkualitas dan dapat dikategorikan
apabila memenuhi kriteria berikut :
1. Masih baru, mutakhir, terkini.
2. Menarik dan actual untuk dikaji.
3. Mempunyai manfaat praktis apabila diteliti.
4. Memadai untuk dikaji.
5. Memiliki nilai penemuan yang tinggi.
6. Belum pernah dikaji dalam penelitian lain.
7. Bukan pengulangan dari masalah yang dikaji orang lain.
8. Menjadi problema yang dihadapi masyarakat luas.
9. Dirasa penting untuk ditemukan jawabannya.
10. Memiliki referensi teori yang jelas.
11. Memiliki batasan yang jelas.
12. Memiliki bobot dalam dimensi operasional
13. Dapat dirumuskan hipotesissnya (bila diperlukan)
14. Apabila diteliti memiliki sumber data yang jelas.
15. Dapat digali menggunakan isntrumen dan divalidasi.
Secara umum, masalah dalam penelitian dapat dipilih dengan mengajukan pertanyaan
seperti berikut ini.
1. Apakah masalah itu merupakan sesuatu yang baru, relatif belum banyak diteliti oleh
orang lain?
2. Apakah masalah itu mengandung rasa ingin tahu dari diri calon peneliti, maupun pihak
luar yang bakal membaca atau memanfaatkan hasil penelitian itu?
3. Apakah masalah yang dipilih berbeda dalam ruang lingkup ilmu yang dipelajarinya?
4. Apakah kemampuan dan latar belakang pendidikan calon peneliti mendukung tujuan-
tujuan itu?
5. Apakah alat materi, kondisi fisik psikologis dan metode yang dipakai memungkinkan
terlaksananya penelitian itu?
6. Apakah penelitian mempunyai waktu yang cukup?
7. Apakah tersedia dana penunjang bagi terlaksananya penelitian itu?
b. Tujuan Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif tidak bergelut pada angka, tetapi aksara, penelitian kualitatif
berfokus pada teori dan pengembangan teori didapat di lapangan, tujuan penelitian kualitatif
adalah menemukan makna secara komprehensif tidak sekedar makna biasa tetapi makna
yang didapat dari pemikiran kritis peneliti.
Tujuan penelitian ini tak hanya menyamakan hasil dengan teiori melainkan
menunjukkan keganjalan atau ketidakberesan dari subyek dan objek penelitian sesuai arahan
teori. Mengetahui tujuan penelitian kualitatif akan sangat memudahkan proses penelitian.
Keberhasilan penelitian bisa dinilai dari hal ini semakin dalam, semakin kritis dan
semakin detail informasi yang didapat maka semakin detail informasi yang didapat maka
semakin berhasil penelitiannya. Pada penelitian ini objek yang banyak tidak diperlukan
peneliti hanya perlu berfokuspada kekritisan pemikiran.
c. Kegunaan Penelitian Kualitatif
6
Berikut kegunaan penelitian kualitatif :
1. Sebagai pengembangan teori :
Teknik studi kasus pada penelitian kualitatif sangat cocok jika digunakan untuk
melakukan pengungkapan atau exploratory dan penemuan atau discovery. Exploratory
Studies atau studi pengungkapan berhubungan dengan suatu tema atau topik yang dalam
penelitian sebelumnya hanya memberikan hasil yang terbatas, kemudian studi ini akan
diarahkan terhadap penemuan yang lebih lanjut. Arah dari studi lanjut ini adalah
menjabarkan suatu konsep, mengembangkan model, preposisi, dan juga hipotesis.
Ada beberapa studi yang bisa diarahkan terhadap pemahaman konsep yang
abstrak yang diambil dari pengalaman sosial partisipan, semisal pembelajaran berbasis
kompetensi, dan pemahaman manajemen berbasis sekolah. Teori dasarnya terletak pada
konsep, model, preposisi, dan hipotesis, sebab pengembangan abstraksinya dari
observasi dan tidak dari teori terdahulu.
2. Untuk penyempurnaan praktik :
Hasil dari penelitian kualitatif adalah deskripsi serta analisis tentang kegiatan,
dan juga peristiwa-peristiwa penting. Masukan yang sangat penting untuk
menyempurnakan praktik adalah beberapa studi kasus yang dilakukan secara terpisah
pada kurun waktu yang berbeda terhadap fokus masalah, kegiatan dan program yang
sama. Hasil dari penelitian kualitatif akan memiliki nilai yang lebih tinggi dari
penelitian kuantitatif jika hasil dari penelitian kualitatif bersifat mendalam dan juga
rinci.
3. Sumbangan dalam menentukan kebijakan :
menegaskan dan merumuskan masalah yang sedang diteliti secara jelas dan tegas. Hal
itu dilakukan dengan maksud agar keseluruhan proses penelitian bisa benar-benar
terarah dan terfokus pada tujuan yang jelas. Jikalah diajukan rumusan umum yang
rumusan-rumusan yang lebih spesifik dan operasional. Rumusan masalah yang spesifik
dan operasional itulah yang hendaknya disejalankan dengan “wujud jawaban” yang
Setalah memfokuskan perhatian pada masalah yang lebih spesifik, maka langkah
Contoh:
akseptor KB dan yang tidak menjadi akseptor KB, menurut tingkat pendidikan
suami, pekerjaan suami, lama usia perkawinan, dan jumlah anak kandung yang
mereka miliki?
dalam penyajian hasil penelitian nantinya; hal itu merupakan salah satu ukuran dari jelas
atau tidaknya suatu rumusan masalah penelitian; juga baru bisa dikatakan perumusan
8
yang jelas dan tegas, ketika dapat menjadi “penuntun” yang jelas untuk keperluan
2. Menunjukkan variabel bebas dan variabel terikat, serta berbagai variabel lain
yang digunakan di dalam penelitian.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu alam maupun ilmu
sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga
digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan.
9
Penelitian kuantitatif adalah metode pengukuran data kuantitatif dan statistika
objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk
yang diminta menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
Dengan demikian, yang perlu dipikirkan adalah: seperti apa jenis-jenis rumusan
masalah yang seharusnya disajikan dan kapan serta informasi'apa saja yang paling
dibutuhkan dalam rumusan masalah untuk menunjukkan sifat penelitian metode
campuran.
Rumusan masalah (atau hipotesis), baik yang didasarkan pada rancangan kualitatif
maupun kuantitatif, harus sama-sama disajikan dalam penelitian metode campuran
untuk mempersempit dan memfokuskan tujuan penelitian. Rumusan masalah atau
hipotesis ini dapat diajukan diawal penelitian atau dibagian-bagian lain, tergantung
tahap penelitian apa yang didahulukan. Misalnya, jika penelitiannya diawali dengan
tahap kuantitatif, penelitisebaiknya memperkenalkan hipotesis terlebih dahulu. Nanti,
1
Jhon W. Creswell. (2017). Research Design : Penekatan Kualitatif, Kuntitatif dan Mixed. Pustaka Pelajar;
Yogyakarta. Hlm. 174
10
dalam penelitian tersebut, ketika tahap kualitatif sudah mulai di-bahas, barulah peneliti
memunculkan rumusan masalah kualitatif.
Ketika menulis rumusan masalah atau hipotesis penelitian metode campuran, ikutilah
petunjuk-petunjuk dalam bab ini tentang bagaimana menulis rumusan msalah dan
hipotesis yang baik.
Peneliti seharusnya juga memerhatikan susunan rumusan masalah dan hipotesis ini.
Dalam penelitian metode campuran dua- tahap (sekuensial), rumusan masalah tahap
pertama seharusnya diajukan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh rumusan masalah
tahap kedua sehingga pembaca bisa melihat rumusan-rumusan tersebut secara berurutan
sebagai acuan mereka ketika akan mem- baca keseluruhan penelitian. Untuk penelitian
metode campuran satu-tahap (konkuren), rumusan masalah seharusnya disusun
berdasarkan metode apa yang paling ditekankan dalam penelitian tersebut.
Tulislah rumusan masalah penelitian metode campuran yang secara langsung
menunjukkan adanya pencampuran {mixing) karakteristik-karakteristik penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Rumusan masalah inilah yang nantinya akan dijawab
berdasarkan proses pencampuran tersebut.
Pertimbangkan pula teknik-teknik lain yang berbeda: bahwa semua jenis rumusan
masalah (baik itu kuantitatif, kualitatif, maupun metode campuran) bisa saja ditulis
untuk keperluan penelitian metode campuran, misalnya:
1. Tulislah, secara terpisah dan sendiri-sendiri, rumusan masalah atau hipotesis
kuantitatif dan rumusan masalah kualitatif. Semua rumusan masalah dan hipotesis
ini bisa ditulis di awal penelitian atau di bagian-bagian lain ketika penelitian tersebut
sampai pada tahap tertentu. Dengan teknik ini, berarti peneliti tengah menekankan
penelitiannya pada dua pendekatan sekaligus (kuantitatif dan kualitatif), bukan pada
metode campuran saja atau pada komponen integratif penelitian semata.
2. Tulislah, secara terpisah dan sendiri-sendiri, rumusan masalah dan hipotesis
kuantitatif, rumusan masalah kualitatif, yang kemudian diikuti oleh rumusan
masalah metode campuran. Teknik penulisan semacam ini menyisratkan pentingnya
dua tahap penelitian tersebut (kualitatif dan kuantitatif) serta kekuatan 176
kombinasi keduanya. Tidak mengherankan jika pendekatan semacam ini dianggap
sebagai pendekatan yang paling ideal.
3. Tulislah hanya rumusan masalah metode campuran yang mencerminkan
prosedurprosedur atau isi (atau, tulislah rumusan masalah metode campuran
berdasarkan pendekatan prosedurai maupun isi), dan jangan menulis rumusan
11
masalah kuantitatif dan kualitatif secara terpisah. Pendekatan ini dapat
meningkatkan cara pandang pembaca bahwa penelitian tersebut memang
dimaksudkan untuk mengintegrasikan atau menghubungkan secara ketat tahap
penelitian kuantitatif dan kualitatif (artinya, jumlah/gabungan dari dua tahap ini
kuantitatif dan kualitatif lebih besar ketimbang jumlah masing-masing dari
keduanya).
Mulailah dengan menulis kata-kata yang menunjukkan secara jelas tujuan penelitian
yang akan dijabarkan, seperti Tujuan atau Maksud
Jelaskan tujuan penelitian dari perspektif konten, seperti Tujuannya adalah untuk
mempelajari efektivitas organisasi‖ atau Tujuannya adalah untuk mengamati keluarga-
keluarga yang anak tiri‖ untuk memahami keseluruhan maksud penelitian tersebut
terlebih dahulu sebelum peneliti membagi penelitiannya ke dalam bagian kuantitatif dan
kualitatif.
Tunjukan jenis rancangan metode campuran yang digunakan, apakah itu sekuensial,
konkuren, atau transformasional.
Jelaskan alasan/rasionalisasi dikombinasikannya data kuantitatif dan kualitatif. Alasan
ini dapat berupa salah satu dari yang berikut ini (lihat Bab 10 untuk lebih detailnya):
1. Untuk lebih memahami masalah penelitian dengan mengonvergensikan (atau
mentrianggulasi) data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang
berupa rincian-rincian deskreptif.
2. Untuk mengeksplorasi pandangan partisipan (kualitatif) untuk kemudian dianalisis
berdasarkan sampel yang luas (kuantitatif).
2
Jhon W. Creswell. (2017). Research Design : Penekatan Kualitatif, Kuntitatif dan Mixed. Pustaka Pelajar;
Yogyakarta. Hlm. 154
12
3. Untuk memperoleh hasil-hasil statistic kuantitatif dari suatu sampel, kemudian
menindaklanjutinya denga mewawancarai atau mengobservasi sejumlah individu untuk
membantu menjelaskan lebih jauh hasil statistik yang sudah diperoleh.
4. Untuk mengungkap kecenderungan-kecenderungan dan hak-hak dari kelompok atau
individu-individu yang tertindas.
Terapkan karakristik-karakristik tujuan penelitian kualitatif yang baik, seperti berfokus
pada satu fenomena utama, menggunakan kata-kata tindakan dan bahasa tidak langsung,
menyebutkan strategi penelitian, dan menjelaskan para partisipan dan lokasi penelitian.
Terapkan pula karakristik-karakristik tujuan penelitian kuantitatif yang baik, seperti
menyebutkan suatu teori dan varibel-varibel, menghubungkan varibel-varibel atau
membandingkan kelompok-kelompok varibel, menyusun varibel-variabel ini mulai dari
varibel bebas terlebih dahulu lalu varibel terikat, menyebutkan strategi penelitian dan
memerinci para partisipan dan lokasi penelitian.
Pertimbangkan pula informasi-informasi tambahan mengenai jenis-jenis/strategistrategi
pengumpilan data kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan elemen-elemen di atas, berikut ini disajikan empat contoh tujuan
penelitian metode campuran. Dua contoh pertama adalah penelitian sekuensial dengan
satu strategi pengumpulan data yang turut membangun strategi pengumpulan data yang
lain. Contoh ketiga adalah penelitian konkuren dengan menerapkan dua strategi
pengumpulan data dalam satu waktu lalu dibawa secara bersama-sama dalam analisis
data. Contoh keempat adalah penelitian metode campuran transformative yang
didasarkan pada rancangan konkuren.
1. Penelitian sekuensial dengan tahap kuantitatif di urutan kedua yang didasarkan pada
tahap kualitatif di urutan pertama:
13
sesuai atau tidak tersedia, variabel variabel-nya tidak diketahui, ada sedikit teori atau
taksonomi yang dapat dijadikan panduan rigorus).
2. Penelitian sekuensial dengan tahap kualitatif tindak-lanjut (di urutan kedua) yang
turut membantu menjelaskan tahap kuantitatif sebelumnya (di urutan pertama):
Tujuan dari penelitian metode campuran sekuensial dua- tahap ini adalah untuk
(sebutkan tujuan penelitian berdasarkan konten). Pada tahap pertama, rumusan
masalah atau hipotesis penelitian kuantitatif akan menjelaskanhubungan atau
perbandingan (variabel bebas) dan (variabel terikat) dengan melibatkan(partisipan
penelitian) di (lokasi penelitian). Informasi dari tahap pertama akan dieksplorasi lebih
lanjut pada tahap kedua, yaitu tahap kualitatif. Pada tahap kedua ini, wawancara atau
observasi kualitatif digunakan untuk memeriksa kembali (hasil-hasil kuantitatif)
dengan mengeksplorasi aspek-aspek (fenomena utama) dengan melibatkan(para
partisipan) di(lokasi penelitian). Alasan ditindaklanjutinya metode kuantitatif ini
dengan metode kualitatif adalah untuk(seperti, lebih memahami dan menjelaskan
hasil-hasil kuantitatif yang diperoleh sebelumnya).
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Kualitatif tidak bergelut pada angka, tetapi aksara, penelitian kualitatif
berfokus pada teori dan pengembangan teori didapat di lapangan, tujuan penelitian
kualitatif adalah menemukan makna secara komprehensif tidak sekedar makna biasa tetapi
makna yang didapat dari pemikiran kritis peneliti.
Sementara pada penelitian kuantitatif adalah metode pengukuran data kuantitatif dan
statistika objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau
penduduk yang diminta menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
16
DAFTAR PUSTAKA
17