Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN DAN JUDUL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Metodologi Penelitian Ekonomi”

Dosen Pengampu:

Dr. Sri Wigati, MEI.

Oleh:

1. Laily Fauziyyah (08040422123)

2. Maharani Rahma Efendy (08040422125)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA
2024

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim,

Alhamdulillah penulis ucapkan syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan penulis
nikmat, hidayah, serta inayah-Nya yang berupa kekuatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menulis makalah ini sebagai bahan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian
Ekonomi”.

Tak lupa Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan kita
baginda nabi besar Muhammad saw. Karena berkat arahan dan petunjuk dari beliaulah penulis
dapat membedakan antara barang yang haq dengan barang yang bathil yakni dengan
dibawakannya Ad-Dinul islam wal iman.

Ucapan Banyak terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pengampu dan kepada kakak
tingkat atas segala ilmu yang disampaikan sehingga bisa terselesaikannya makalah ini. Dan tak
lupa penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Semoga makalahini bisa bermanfaat, khususnyabagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.

Surabaya, 16 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Merumuskan Masalah Penelitian........................................................................................5
B. Merumuskan Judul dan Tujuan Penelitian..........................................................................6
C. Pemaparan Rumusan Masalah, Judul, dan Tujuan Penelitian...........................................10
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mengembangkan sebuah proposal penelitian, tahap awal yang sangat


penting adalah merumuskan masalah penelitian dan judul penelitian yang memiliki unsur
kebaruan. Proses ini menjadi fondasi penting karena akan membimbing arah dan tujuan
penelitian selanjutnya. Masalah penelitian yang tepat akan memungkinkan peneliti untuk
fokus pada hal-hal penting yang perlu diteliti. Dengan merumuskan masalah penelitian
yang relevan, peneliti dapat menetapkan dasar untuk tujuan penelitian yang jelas dan
mengidentifikasi kekurangan pengetahuan di bidang tersebut.

Judul penelitian yang mengandung elemen baru memainkan peran penting dalam
menarik minat pembaca dan menunjukkan relevansi penelitian dengan perkembangan
ilmiah terbaru. Judul yang kreatif akan memberikan kesan bahwa penelitian ini memiliki
kontribusi baru terhadap bidang studi yang bersangkutan. Selain itu, judul penelitian yang
menarik juga dapat meningkatkan kemungkinan penelitian diterima untuk dipublikasikan
atau didanai. Peneliti dapat membuat proposal penelitian yang kuat dan meyakinkan
dengan judul penelitian dan masalah penelitian yang jelas. Proposal penelitian yang baik
akan memperoleh dukungan dan pengakuan dari para pembaca, reviewer, dan pemberi
dana.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara merumuskan masalah?


2. Apa pentingnya judul dan tujuan penelitian?
3. Bagaimana Pemaparan judul dan tujuan penelitian yang relevan dengan rumusan
masalah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara merumuskan masalah.


2. Untuk memahami pentingnya judul dan tujuan penelitian.
3. Untuk memahami judul dan tujuan penelitian yang relevan dengan rumusan masalah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Merumuskan Masalah Penelitian


Rumusan masalah merupakan suatu kalimat pernyataan yang disusun berdasarkan adanya
masalah tersebut dan akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam suatu proses
penelitian. Perumusan masalah merupakan kelanjutan dari pemilihan-penelitian yang dapat
menunjukkan tujuan serta arah penelitian. Rumusan masalah tersebut dituliskan dengan kalimat
pertanyaan. Rumusan masalah yang disusun dengan kalimat pertanyaan itu akan menjadi
masalah yang akan diteliti dan dibuktikan oleh peneliti. Perumusan masalah memiliki empat
fungsi, yaitu 1) sebagai titik sentral dalam sebuah penelitian, 2) memberikan solusi atau sebagai
penentu 3) membuka pikiran terhadap suatu permasalahan, dan 4) sebagai pendorong suatu
kegiatan Penelitian.

Langkah-langkah perumusan masalah:

1) Tahap persiapan, pada tahap ini dirumuskan pernyataan analisa situasi yang
berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti (menentukan fokus penelitian),
mengidentifikasi kesenjangan, menyusun tinjauan pustaka dan ramifikasi masalah.
2) Tahap konfirmasi awal rumusan masalah, pada tahap ini peneliti diminta untuk
mencari berbagai kemungkinan faktor yang berkaitan dengan fokus untuk menilai
apakah rumusan masalah yang disusun pada tahap persiapan telah memenuhi
kriteria perumusan masalah yang baik.
3) Tahap Konfirmasi akhir, tahap ini peneliti diminta untuk mendiskusikan hasil
rumusan permasalahan penelitian yang telah disusun pada tahap konfirmasi awal
kepada siapa saja yang dirasa kompeten di bidang ilmu yang akan diteliti.
4) Tahap Formulasi akhir, pada tahapan ini diformulasikan kembali permasalahan
penelitian dan latar belakang yang telah dikonsultasikan dan didiskusikan kepada
pihak yang berkompeten pada tahap konfirmasi akhir. Hasil akhir tahap ini adalah
tersusunnya kalimat rumusan masalah yang selanjutnya akan digunakan dalam
penelitian.

5
Dalam sumber lain (Moleong, 2017) disebutkan pula langkah-langkah perumusan
masalah sebagai berikut:
1) Menentukan fokus penelitian
2) Mencari berbagai kemungkinan faktor yang berkaitan dengan fokus tersebut
(subfokus)
3) Melakukan telaah pada faktor-faktor yang terkait dengan masalah yang dikaji,
selanjutnya menetapkan factor mana yang dipilih
4) Mengaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus
penelitianPertanyaan penelitian

Pertanyaan penelitian menggambarkan pertanyaan-pertanyaan besar yang selanjutnya


akan diterjemahkan ke dalam tujuan penelitian. Pertanyaan penelitian dan tujuan
penelitian ini akan dijadikan sebagai acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian.

B. Judul dan Tujuan Penelitian


 Tujuan penelitian dapat diartikan suatu capaian yang ingin diketahui oleh peneliti. Tujuan
penelitian ditulis berdasarkan susunan rumusan masalah. Artinya, ada korelasi atas
rumusan masalah, pembatasan masalah yang kemudian diketahui tujuan dari pembahasan
masalah tersebut. Tujuan penelitian dapat ditulis dengan kalimat pernyataan yang
disesuaikan jumlah rumusan masalah. Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang
menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang akan diperoleh setelah penelitian selesai, juga
sesuatu yang akan dicapai atau ditangani dalam suatu penelitian. Rumusan masalah
berjumlah empat poin kalimat maka tujuan penelitian juga ditulis empat poin kalimat.
Dan begitu juga di akhir bab penelitian di kesimpulan, juga di tulisanempat poin kalimat
simpulan sebagai kesinambungan antara rumusan masalah, tujuan penelitian dan
kesimpulan.

Kalimat tujuan penelitian dituliskan memakai kata kerja operasional, seperti


memahami tema, membuktikan variabel, merumuskan teori atau model pengembangan,
dan kata operasional lainnya yang relevan dengan rumusan masalah yang diteliti. Peneliti
menyelaraskan rumusan masalah dengan tujuan penelitian, secara khusus dalam
menyesuaikan diksi kata dalam proposal penelitiannya. Secara teknis, tujuan penelitian
dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan

6
permasalahan yang akan diteliti secara menyeluruh. Selanjutnya penyelesaian yang akan
dilakukan secara lebih spesifik tergambar pada tujuan khusus.

 Judul Penelitian

Judul penelitian merupakan bagian yang dicantumkan pada bagian paling awal penelitian.
Namun kenyataan yang sebenarnya, menurut logika penelitian dan penyusunan suatu penelitian,
seorang peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi, menetapkan dan merumuskan permasalahan
penelitian yang mungkin dan layak untuk diteliti. Sehingga penetapan judul penelitian, akan
memungkinkan untuk dilakukan, setelah rumusan masalah penelitian itu diketahui.

Setelah merumuskan suatu masalah, peneliti dapat menetapkan hipotesis penelitian.


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus
diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari.
Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Oleh
karena itu, perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian.

Bentuk hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah Penelitian:

 Hipotesis penelitian: dirumuskan secara naratif berdasarkan kerangka berpikir penelitian


dan landasan teori yang telah dipilih.
 Hipotesis statistic: dirumuskan secara matematis dalam bentuk dua kalimat matematika.

7
Rancangan Judul Penelitian

Menetapkan judul penelitian, paling tidak harus mengikuti kaidah umum gambaran
prosedur pelaksanaan penelitian, seperti yang dapat dilihat pada diagram berikut:

Dalam penyajian laporan penelitian, judul yang ditempatkan pada bagian paling awal
penelitian, dituliskan mengikuti pembatasan masalah yang ditetapkan. Judul mencerminkan topik
dan isi dari penelitian. Oleh karena itu, judul penelitian tidak harga mati. Selama proses
penyusunan proposal atau proses penelitian berlangsung, sangatlah mungkin terjadi perubahan
redaksional pada suatu judul penelitian. Bahkan, dalam judul laporan sebaiknya sudah
mengambarkan apa yang telah diteliti. Penetapan judul pada dasarnya dapat dilakukan dengan
dua cara, yakni:

 penelitian itu bersifat kualitatif, judul bisa dirumuskan dari intisari hasil temuan yang
telah ada.
 sebaliknya jika penelitian itu bersifat kuantitatif, maka judul telah ditentukan secara
deduktif dan menggambarkan masalah yang akan diteliti.

8
Apapun proses penetapan judul yang dilakukan (induktif atau deduktif) maka hendaknya
judul jangan terlalu luas cakupannya atau sebaliknya tidak terlalu sempit. Judul yang terlalu luas,
misalnya, “Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap kehidupan masyarakat”. Judul tersebut
menunjukkan cakupan yang sangat luas yaitu dengan banyaknya faktor-faktor yang berperan
atau berpengaruh. Demikian juga sebaiknya judul penelitian jangan bersifat simbolik, terlalu
abstrak atau mungkin puitis. Misalnya judul “Masjid dan Pasar”, mungkin maksudnya dialektika
antara moralitas dan sistem perdagangan bebas, tetapi judul semacam ini, disamping terlalu
simplistik juga terlalu luas. Judul yang baik, diluar memperlihatkan korelasi antara variabel
secara jelas, juga, mencerminkan arah penelitian yang akan dilakukan.

Judul yang terlalu sempit seperti “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas Satu Sekolah Mengah Atas Negeri 205 di Jakarta.” Judul semacam ini
disamping terlalu sempit cakupannya, juga tidak problematik sebagai bahan penelitian. Tanpa
penelitian pun sudah diketahui bahwa Motivasi belajar yang tinggi akan memiliki pengaruh
positif atas hasil belajar siswa. Jadi, dalam pembuatan judul, di luar harus diperhatikan
cakupannya, yang lebih penting adalah:

 apakah judul yang ditetapkan telah mencerminkan masalah yang menggambarkan


pentingnya penelitian dilakukan.
 judul yang dipilih hendaknya memiliki signifikansi sebagai karya ilmiah: baik dilihat dari
segi kebutuhan akademis (menjanjikan temuan teoritis) maupun dari segi praktis (sebagai
problem solving).

Dengan kata lain, judul harus singkat, memikat, informatif, menjanjikan tema-tema aktual
dalam bidangnya, dan disampaikan dalam bahasa yang jernih. Penulisan judul penelitian
sebaiknya menggunakan: pernyataan singkat (maksimal 20 kata), dan jelas artinya
mencerminkan variabel dan materi yang diteliti dengan lokasi dan waktu penelitian. Sebaiknya
tidak diawalai dengan kata kerja.

9
Secara umum, kriteria judul yang baik adalah:

 Topik yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
Lebih baik kalau topik yang diajukan lebih spesifik, menarik, dan aktual secara akademik
dan secara praktis.
 Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, seharusnya studi
ini mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh perhatian.
 Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan dengan jelas
independent variable dan dependent variable-nya.
 Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam tema yang akan
diteliti.
 Sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat pertama bersifat umum yang
kemudian diikuti dengan ungkapan yang menunjukkan fokus persoalan yang dikaji.
Dalam kaitan ini, harus dihindari ungkapan/kalimat yang mengesankan sifat ekstrim atau
berlebihan.

C. Pemaparan Rumusan Masalah, Judul, dan Tujuan Penelitian


Contoh berdasarkan bentuk-bentuk masalah penelitian:
1. Rumusan masalah deskriptif, adalah suatu rumusan masalah berkenaan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variabel mandiribaik hanya pada satu variable atau lebih. Jadi dalam
penelitian ini seorang peneliti tidak membuat suatu perbandingan pada sampel yang lain,
dan juga tidak mencari hubungan variabel tersebut dengan variabel yang lain. Dalam hal
ini peneliti hanya menjabarkan atau mendeskripsikan data hasil penelitian, bisa dengan
bantuan tabel dan diagram atau grafik.
 Contoh rumusan masalah:
1. Berapa besar rata-rata pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pangan di
Kota Y?
2. Bagaimana distribusi pengeluaran rumah tangga di Kota Y untuk berbagai jenis
makanan, seperti beras, daging, sayuran, dan lain sebagainya?
3. Apakah terdapat perbedaan pola pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan
pangan antara kelompok berpenghasilan tinggi, menengah, dan rendah di Kota Y?

10
 Tujuan umum dari rumusan masalah tersebut adalah untuk memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang pengeluaran rumah tangga untuk
kebutuhan pangan di Kota Y. Ini melibatkan analisis rata-rata, distribusi
pengeluaran untuk berbagai jenis makanan, dan perbedaan pola pengeluaran antara
kelompok berpenghasilan tinggi, menengah, dan rendah.
 Tujuan khusus:
1. Mengidentifikasi besaran rata-rata pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan
pangan secara keseluruhan di Kota Y.
2. Menganalisis distribusi pengeluaran rumah tangga untuk berbagai jenis makanan,
seperti beras, daging, sayuran, dan lainnya di Kota Y.
3. Mengidentifikasi perbedaan dalam pola pengeluaran rumah tangga untuk
kebutuhan pangan antara kelompok berpenghasilan tinggi, menengah, dan rendah di
Kota Y.
 Dari rumusan penelitian tersebut bisa dibuat judul yang relevan dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian tersebut yaitu "Analisis Pengeluaran Rumah Tangga
untuk Kebutuhan Pangan di Kota Y"
2. Rumusan masalah Komparatif, adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan
(komparasi) keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda.
 Contoh rumusan masalah:
1. Bagaimana perbandingan tingkat kepuasan karyawan terhadap gaya
kepemimpinan di Perusahaan A dan Perusahaan B?
2. Apakah terdapat perbedaan dalam tingkat motivasi karyawan antara Perusahaan
A dan Perusahaan B berdasarkan gaya kepemimpinan yang diterapkan?
3. Bagaimana perbedaan dalam karyawan antara Perusahaan A dan Perusahaan B
yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang berbeda?
 Tujuan umum dari rumusan masalah tersebut adalah untuk mendapatkan
pemahaman yang komprehensif tentang efektivitas gaya kepemimpinan di dua
perusahaan yang berbeda, yakni Perusahaan A dan Perusahaan B. Dengan
demikian, tujuan umumnya adalah untuk mengevaluasi dan memahami dampak

11
gaya kepemimpinan terhadap kepuasan, motivasi, dan produktivitas karyawan di
kedua perusahaan tersebut secara keseluruhan.
 Tujuan khusus:
1. Mengidentifikasi tingkat kepuasan karyawan terhadap gaya kepemimpinan di
Perusahaan A dan B
2. Menganalisis dan membandingkan tingkat motivasi karyawan di Perusahaan A
dan B berdasarkan gaya kepemimpinan yang diterapkan.
3. Mengukur dan membandingkan produktivitas karyawan di Perusahaan A dan B
yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan.
 Dari rumusan masalah dan tujuan tersebut dapat dibuat judul penelitian yang
relevan yaitu "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Antara
Perusahaan A dan Perusahaan B"
3. Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:
a) Hubungan simetris, yaitu merupakan hubungan antara dua variabelatau lebih yang
munculnya bersamaan atau diartikan sejajar. Pada penelitian dengan bentuk
hubungan ini, kedua variabel memiliki kedudukan yang sama kuat atau setara.
 Contoh rumusan masalah:
1. Apakah peningkatan jumlah investasi asing langsung akan diikuti oleh
peningkatan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sebanding di Negara Z?
2. Sejauh mana investasi asing langsung dan pertumbuhan ekonomi memiliki
kedudukan yang setara dalam mempengaruhi pembangunan infrastruktur di Negara
Z?
 Tujuan umumnya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika
ekonomi negara tersebut dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dengan harapan
dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pembuat kebijakan, investor, dan
pihak-pihak lain yang terlibat dalam pengembangan ekonomi negara tersebut.
 Tujuan khusus
1. Melakukan analisis statistik untuk menentukan apakah terdapat korelasi antara
peningkatan jumlah investasi asing langsung dengan peningkatan tingkat
pertumbuhan ekonomi di Negara Z.

12
2. Melakukan studi perbandingan untuk menilai sejauh mana investasi asing
langsung dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang sebanding atau setara
terhadap pembangunan infrastruktur di Negara Z.
 Dari rumusan masalah diatas dapat dibuat judul yang relevan yaitu "Pengaruh
Investasi Asing Langsung terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Negara Z"
b) Hubungan Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.
 Contoh rumusan masalah:
1. Apakah peningkatan akses dan kualitas pendidikan tinggi di Kota X akan
menyebabkan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan?
 Tujuan umum dari rumusan masalah tersebut adalah untuk menyelidiki hubungan
sebab-akibat antara peningkatan akses dan kualitas pendidikan tinggi dengan
peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan di Kota X.
 Tujuan khusus, Menganalisis dampak peningkatan akses pendidikan tinggi terhadap
tingkat kesehatan, pendapatan, dan kebahagiaan masyarakat di Kota X.
 Dari rumusan dan tujuan penelitian tersebut dapat dibuat judul penelitian yaitu
"Pengaruh Pendidikan Tingkat Tinggi terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Kota
X"
contoh tersebut menunjukkan hubungan sebab-akibat yang ingin diteliti dalam
penelitian. Hubungan kausal yang disorot adalah bagaimana peningkatan akses dan
kualitas pendidikan tinggi (sebab) di Kota X akan memengaruhi atau menyebabkan
peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan (akibat). Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana faktor pendidikan tinggi
memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat di Kota
X.
4. Hubungan Interaktif atau Timbal balik adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Pada
pola penelitian ini tidak diketahui mana variabel independen maupun variabel dependen.
 contoh
Adakah pengaruh antara kualitas kinerja dan loyalitas karyawan layanan yang
diberikan suatu perusahaan dengan tingkat kepuasan pelanggan?
 (Dalam kasus ini variabel X adalah kualitas kinerja, variabel Y adalah loyalitas
karyawan dan variabel Z adalah kepuasan pelanggan).

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perumusan masalah dalam penelitian merupakan langkah krusial yang melibatkan
beberapa tahapan, mulai dari persiapan hingga formulasi akhir. Tahapan tersebut mencakup
menentukan fokus penelitian, mengidentifikasi faktor-faktor terkait, melakukan telaah, dan
mengaitkan secara logis faktor-faktor tersebut. Hasil dari perumusan masalah berupa kalimat
pertanyaan yang menjadi fokus penelitian. Hal ini penting karena membantu menetapkan tujuan
penelitian dan memberikan arah yang jelas bagi peneliti.

Tujuan penelitian merupakan pencapaian yang ingin diketahui oleh peneliti, yang disusun
berdasarkan rumusan masalah. Tujuan penelitian dituliskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah diteliti. Selain itu, judul penelitian
ditetapkan setelah rumusan masalah diketahui, dan judul tersebut harus singkat, informatif, dan
mencerminkan variabel serta materi yang diteliti. Penulisan judul sebaiknya tidak diawali dengan
kata kerja. Selain itu, setelah merumuskan masalah, peneliti dapat menetapkan hipotesis
penelitian yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diuji secara empiris,
baik dalam bentuk naratif maupun statistik.

Hubungan antara rumusan masalah penelitian, judul penelitian, dan tujuan penelitian
sangat erat karena ketiganya saling terkait dalam membentuk kerangka kerja penelitian yang
jelas dan terarah. Dengan demikian, rumusan masalah penelitian menjadi dasar bagi
pembentukan judul penelitian, sedangkan tujuan penelitian mencerminkan hasil yang ingin
dicapai dari penelitian tersebut, yang mencakup pemahaman yang komprehensif tentang masalah
yang diteliti serta pencapaian-pencapaian spesifik yang ingin dicapai dalam penelitian.

14
DAFTAR PUSTAKA

Pahleviannur, Muhammad Rizal. Anita De Grave & Dani Nur Saputra. (2022). METODOLOGI
PENELITIAN KUALITATIF. Sukoharjo: CV Pradina Pustaka Grup.
Nurhayati, Dwi Astuti Wahyu. (2020). METODOLOGI PENELITIAN. Tulungagung: Akademia
Pustaka.
Sulthani, Dinil Abrar. (2023). Konsep Perancangan dan Penyusunan Proposal Penelitian. Jurnal
Ilmiah Dikdaya. Vol. 13. No.1
Ramadhan, M. (2021). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara.
Moleong, Lexy. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif Cetakan ke 36. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cetakan Keduabelas, Alfabeta.
Sugiarti, & Andalas, E. F. (2022). Prosa; Dari Teori, Rancangan, Hingga Penulisan Artikel
Ilmiah. UMM Press.
Slameto. (2015). Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Scholaria, 5(2), 60–69
Rahmadi. (2011). PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN. Banjarmasin: Antasari press.
Emzir. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Press.
Sandu Siyoto (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Lterasi Media Publishing.
Handayani, Putri. Perumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan, Manfaat, Dan Ruang
Lingkup Penelitian. Universitas Esa Unggul.

15

Anda mungkin juga menyukai