Disusun oleh:
Faradhila Nurullaili (200321614899)
Hesti Indah Wulansari (200321614823)
September 2021
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu pertanyaan yang sering kali dikemukakan ketika akan meneliti, khususnya peneliti
pemula adalah sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menemukan masalah penelitian.
Langkah selanjutnya adalah memetakan permasalahan yang akan dijadikan dasar dalam
menentukan variabel-variabel dalam penelitian. Kemampuan dalam mengidentifikasi
permasalahan adalah kunci dari penelitian yang akan dibuat, oleh sebab itu untuk memastikan
permasalahan yang faktual, peneliti sebaiknya melakukan observasi permasalahan terlebih
dahulu di lapangan. Dalam upaya menginventarisir permasalahan-permasalahan tersebut,
peneliti dapat menggali informasi melalui wawancara dari berbagai pihak yang dianggap
cukup kompeten di suatu sekolah. Permasalahan-permasalahan yang didapat dari hasil
wawancara bersifat kualitatif. Sedangkan permasalahan-permasalahan yang didapat dalam
bentuk berupa data-data, misalnya seperti: data absensi rata-rata nilai siswa, data
perbandingan kemampuan siswa, laporan hasil belajar siswa, dll, bersifat kuantitatif. Suatu
penelitian dibuat berdasarkan atas adanya suatu permasalahan.
Dari latar belakang permasalahan tersebut, peneliti menentukan variabel-variabel apa saja
yang nantinya dapat mewakili permasalahan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan,
identifikasikan terlebih dahulu terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi, setelah itu
tentukan variabel-variabel apa yang tepat untuk mewakili permasalahan tersebut dalam judul
penelitian. Sebagai contoh: seorang peneliti mendapatkan informasi permasalahan-
permasalahan yang terjadi di salah satu SMA Negeri di Jawa Timur, misalnya: kesulitan
belajar peserta didik pada materi fluida statis. Dari latar belakang permasalahan tersebut,
maka variabel yang tepat untuk mewakili permasalahan tersebut adalah variabel terikat.
Contoh lainnya misalnya: informasi yang diperoleh terkait permasalahan-permasalahan yang
terjadi di salah satu SMA Negeri di Jawa Timur yaitu: kurangnya kemampuan dalam
menyelesaikan soal dengan menggunakan konsep yang benar serta tingkat berpikir kritis
siswa masih rendah. Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka variabel yang tepat
untuk mewakili permasalahan tersebut adalah variabel bebas. Variabel bebas yaitu sebuah
perlakuan yang diberikan sebagai hasil pengaruh tingkat kemampuan dan berpikir kritis
siswa.
Meskipun tidak ada kaidah yang pasti/tentu untuk dapat menemukan sumber masalah
penelitian, berdasarkan pengalaman dari banyak peneliti, masalah penelitian dapat
ditemukan melalui sumber (Faisal, 1989) yaitu berikut ini.
3. Laporan penelitian
4 Judul Penelitian
2 Indikasi Masalah
3 Batasan Masalah
Berdasarkan pola di atas maka judul penelitian menjadi spesifik. Artinya, dari
variabel-variabel penelitian yang telah dibatasi tersebut diangkat menjadi judul penelitian.
Pada penelitian kuantitatif, judul penelitian secara eksplisit menunjukkan variabel yang
akan diteliti, khususnya variabel independen dan dependen. Variabel lainnya, seperti
variabel moderator, intervening, dan kontrol, biasanya tidak dicantumkan, tetapi
dijelaskan di dalam paradigma penelitian. Sebagai contoh, di dalam suatu penelitian
sumber daya manusia organisasi terdapat variabel keberagaman tenaga kerja dan
efektivitas organisasional yang dirumuskan dalam judul penelitian menjadi Pengaruh
keberagaman tenaga kerja terhadap efektivitas organisasional. Di dalam penelitian ini
mungkin terdapat variabel lain seperti ekspertis manajerial sebagai variabel moderator dan
sinergi kreatif sebagai variabel intervening yang tidak secara eksplisit dicantumkan di
dalam judul penelitian dan akan dijelaskan di dalam paradigm penelitian.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perumusan judul penelitian adalah bahwa
judul penelitian harus netral. Judul penelitian tidak boleh dipengaruhi oleh unsur-unsur
atau keinginan-keinginan tertentu bersifat subjektif yang belum diuji kebenarannya. Hal ini
karena pada dasarnya penelitian merupakan usaha untuk mengetahui data atau gejala
sebagaimana adanya. Sebagai contoh, suatu judul penelitian ”Usaha meningkatkan
kesejahteraan karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas karyawan” merupakan
judul penelitian yang bersifat subjektif karena judul tersebut telah memuat suatu
kesimpulan dari penulis yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan harus dilakukan melalui peningkatan kesejahteraan karyawan. Padahal belum
diteliti, apakah yang menyebabkan rendahnya produktivitas kerja karyawan memang
benar-benar karena karyawan tidak sejahtera, bukan sebab yang lain. Oleh karena itu, agar
judul penelitian tersebut netral dapat dirumuskan menjadi ”Pengaruh Kesejahteraan
Karyawan terhadap Produktivitas Kerja”.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA