Anda di halaman 1dari 10

CARA PENELURUSAN KE DATA BASE TERTENTU

DENGAN KATA KUNCI TERTENTU

BIDANG PENELITIAN KUANTITATIF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Kuantitatif

Dosen pembimbing Prof. Dr. Endang Purwaningsih, M. Si

Disusun oleh:
Faradhila Nurullaili (200321614899)
Hesti Indah Wulansari (200321614823)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

September 2021
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Jurnal penelitian ibarat kompas bagi seorang peneliti dalam membuat suatu penelitian.
Dari referensi jurnal penelitian tersebut, seorang peneliti mampu memahami alur suatu
penelitian dan memahami model penelitian secara benar. Untuk mengakses jurnal-jurnal
penelitian tersebut bisa diperoleh melalui jurnal-jurnal yang disediakan oleh pihak
universitas, atau bisa mencarinya melalui internet, atau ke universitas lain yang memiliki
jurnal-jurnal penelitian yang lengkap dan aktual. Jurnal penelitian adalah miniatur dari
sebuah penelitian. Untuk dapat memahami penyusunan teknis suatu penelitian dengan
baik, kemampuan membaca jurnal penelitian sangatlah mutlak diperlukan oleh seorang
peneliti.
Siapapun yang sedang menyusun karya ilmiah dalam bentuk skripsi atau tesis, pasti
membutuhkan jurnal penelitian sebagai acuan dasar dalam membuat suatu penelitian
ilmiah. Oleh sebab itu hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah memiliki referensi
jurnal penelitian terlebih dahulu.
Dari referensi-referensi jurnal penelitian tersebut, peneliti mulai memetakan
permasalahan utama yang akan dituangkan di dalam penelitian, relevan atau tidak relevan
dengan judul penelitian, serta mengevaluasi apakah jurnal tersebut relevan dengan judul
penelitian yang akan diajukan. Apabila ternyata tidak relevan dengan judul yang diajukan
maka sebaiknya mencari jurnal penelitian yang dapat mendukung penelitian.
Beberapa alasan positif dari kemampuan membaca jurnal penelitian, adalah sebagai
berikut:
1. Dalam jurnal penelitian sudah terdapat hal-hal teknis yang dibutuhkan dalam
penyusunan suatu penelitian, misalnya seperti: penulisan abstrak penelitian, latar
belakang masalah, rumusan masalah, metode penelitian, teknik penarikan sampel,
teknik analisis data, uji hipotesis, kesimpulan, dan saran.
2. Jurnal penelitian tersebut menjadi landasan dari penelitian yang akan dibuat.
Misalnya: apa yang membedakan penelitian anda dengan penelitian terdahulu.
Seorang peneliti harus mampu menjelaskan perbedaan ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana memahami permasalahan dalam penelitian?
2. Bagaimana menentukan topik penelitian?
3. Bagaimana menentukan judul penelitian?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam merumuskan judul penelitian?
5. Bagaimana cara penelusuran dengan database science direct dengan kata kunci
“conceptual change”?
6. Bagaimana cara penelusuran tren penelitian dengan database springer dengan kata
kunci “tpack”?

1.3 RUANG LINGKUP PENELITIAN


1. Analisis penentuan topik dan judul penelitian
2. Analisis perumusan judul penelitian
3. Analisis penelusuran dengan database science direct dengan kata kunci conceptual
change
4. Analisis penelusuran tren penelitian dengan database springer dengan kata kunci
tpack

1.4 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui permasalahan dalam penelitian
2. Untuk mengetahui cara menentukan topik penelitian
3. Untuk mengetahui cara menentukan judul penelitian
4. Untuk mengetahui langkah dalam merumuskan judul penelitian
5. Untuk mengetahui cara penelusuran dengan database science direct dengan kata
kunci conceptual change
6. Untuk mengetahui cara penelusuran tren penelitian dengan database springer dengan
kata kunci tpack

1.5 MANFAAT PENELITIAN


1. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai penentuan topik, judul, dan langkah dalam penelitian bidang kuantitatif
2. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai penelusuran dengan database science direct dengan kata kunci conceptual
change
3. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai penelusuran tren penelitian dengan database springer dengan kata kunci
tpack
BAB II
ISI
2.1 MEMAHAMI PERMASALAHAN PENELITIAN

Suatu pertanyaan yang sering kali dikemukakan ketika akan meneliti, khususnya peneliti
pemula adalah sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menemukan masalah penelitian.
Langkah selanjutnya adalah memetakan permasalahan yang akan dijadikan dasar dalam
menentukan variabel-variabel dalam penelitian. Kemampuan dalam mengidentifikasi
permasalahan adalah kunci dari penelitian yang akan dibuat, oleh sebab itu untuk memastikan
permasalahan yang faktual, peneliti sebaiknya melakukan observasi permasalahan terlebih
dahulu di lapangan. Dalam upaya menginventarisir permasalahan-permasalahan tersebut,
peneliti dapat menggali informasi melalui wawancara dari berbagai pihak yang dianggap
cukup kompeten di suatu sekolah. Permasalahan-permasalahan yang didapat dari hasil
wawancara bersifat kualitatif. Sedangkan permasalahan-permasalahan yang didapat dalam
bentuk berupa data-data, misalnya seperti: data absensi rata-rata nilai siswa, data
perbandingan kemampuan siswa, laporan hasil belajar siswa, dll, bersifat kuantitatif. Suatu
penelitian dibuat berdasarkan atas adanya suatu permasalahan.

Dari latar belakang permasalahan tersebut, peneliti menentukan variabel-variabel apa saja
yang nantinya dapat mewakili permasalahan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan,
identifikasikan terlebih dahulu terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi, setelah itu
tentukan variabel-variabel apa yang tepat untuk mewakili permasalahan tersebut dalam judul
penelitian. Sebagai contoh: seorang peneliti mendapatkan informasi permasalahan-
permasalahan yang terjadi di salah satu SMA Negeri di Jawa Timur, misalnya: kesulitan
belajar peserta didik pada materi fluida statis. Dari latar belakang permasalahan tersebut,
maka variabel yang tepat untuk mewakili permasalahan tersebut adalah variabel terikat.
Contoh lainnya misalnya: informasi yang diperoleh terkait permasalahan-permasalahan yang
terjadi di salah satu SMA Negeri di Jawa Timur yaitu: kurangnya kemampuan dalam
menyelesaikan soal dengan menggunakan konsep yang benar serta tingkat berpikir kritis
siswa masih rendah. Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka variabel yang tepat
untuk mewakili permasalahan tersebut adalah variabel bebas. Variabel bebas yaitu sebuah
perlakuan yang diberikan sebagai hasil pengaruh tingkat kemampuan dan berpikir kritis
siswa.

Meskipun tidak ada kaidah yang pasti/tentu untuk dapat menemukan sumber masalah
penelitian, berdasarkan pengalaman dari banyak peneliti, masalah penelitian dapat
ditemukan melalui sumber (Faisal, 1989) yaitu berikut ini.

1. Pengalaman sehari-hari dalam suatu lingkungan pekerjaan, profesi, atau


keahlian

2. Deduksi dari suatu teori

3. Laporan penelitian

4. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, lembaga, atau


organisasi

2.2 PENENTUAN TOPIK PENELITIAN

Dalam menentukan topik penelitian seharusnya didasarkan pada bidang


kajian utama Program Sarjana Pendidikan Fisika. Pada dasarnya ada 4
(empat) bidang kajian utama Program Sarjana Pendidikan Fisika yaitu
……………Keempat bidang kajian utama tersebut dibagi ke dalam sub-sub-
bidang kajian atau topik-topik dengan contoh sebagai berikut.

2.3 PENENTUAN JUDUL PENELITIAN


Setelah topik penelitian ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan judul
penelitian. Judul penelitian harus jelas menggambarkan isi kegiatan penelitian yang akan
dilaksanakan dan disusun dalam susunan kata yang padat. Sebuah judul penelitian harus
mempunyai kata-kata kunci yang dapat menggambarkan maksud dari penelitian. Sebuah
judul penelitian dapat dikatakan baik apabila susunan kata-katanya dapat menjelaskan
subjek dan maksud penelitian yang akan dilaksanakan. Oleh karena sebuah judul
merupakan label tulisan yang paling sering dibaca maka perlu diupayakan agar susunan
kata-katanya menarik, impresif, serta dapat dengan mudah disusun dalam katalog
(Koswara, Oe., dkk., 1996).
Dari judul penelitian tersebut, peneliti sudah harus memutuskan apakah akan
menggunakan judul penelitian model pengaruh atau model hubungan. Sebagai contoh:
Model Judul Pengaruh
“Pengaruh Hasil Belajar, Penguasaan Konsep, dan Keterampilan Berpikir Kritis
Terhadap Peningkatan Nilai Siswa”
Model Judul Hubungan
“ Hubungan Kemampuan , Penguasaan Konsep, dan Berpikir Kritis Terhadap
Peningkatan Nilai Siswa ”
Dari kedua contoh model diatas, maka sebaiknya peneliti sedari awal sudah
menentukan apakah akan menggunakan judul penelitian model pengaruh atau model
hubungan. Judul penelitian yang sudah ditetapkan, kemudian akan dirancang dalam
model kerangka berfikir berdasarkan kajian.

2.4 LANGKAH MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN


Walaupun judul penelitian merupakan label tulisan yang paling sering dibaca, yang
selalu tercantum di bagian paling depan dari setiap laporan penelitian, tidak berarti
setiap penelitian yang dilakukan harus berangkat dari judul penelitian (Sugiyono, 1999).
Setiap penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, berangkat dari permasalahan sehingga
urutan dan pola piker merumuskan suatu judul penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut (Sugiyono, 1999) :

4 Judul Penelitian

1 Latar Belakang Masalah

2 Indikasi Masalah

3 Batasan Masalah

Gambar 1. Urutan dan Pola Pikir Merumuskan Judul Penelitian

Berdasarkan pola di atas maka judul penelitian menjadi spesifik. Artinya, dari
variabel-variabel penelitian yang telah dibatasi tersebut diangkat menjadi judul penelitian.
Pada penelitian kuantitatif, judul penelitian secara eksplisit menunjukkan variabel yang
akan diteliti, khususnya variabel independen dan dependen. Variabel lainnya, seperti
variabel moderator, intervening, dan kontrol, biasanya tidak dicantumkan, tetapi
dijelaskan di dalam paradigma penelitian. Sebagai contoh, di dalam suatu penelitian
sumber daya manusia organisasi terdapat variabel keberagaman tenaga kerja dan
efektivitas organisasional yang dirumuskan dalam judul penelitian menjadi Pengaruh
keberagaman tenaga kerja terhadap efektivitas organisasional. Di dalam penelitian ini
mungkin terdapat variabel lain seperti ekspertis manajerial sebagai variabel moderator dan
sinergi kreatif sebagai variabel intervening yang tidak secara eksplisit dicantumkan di
dalam judul penelitian dan akan dijelaskan di dalam paradigm penelitian.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perumusan judul penelitian adalah bahwa
judul penelitian harus netral. Judul penelitian tidak boleh dipengaruhi oleh unsur-unsur
atau keinginan-keinginan tertentu bersifat subjektif yang belum diuji kebenarannya. Hal ini
karena pada dasarnya penelitian merupakan usaha untuk mengetahui data atau gejala
sebagaimana adanya. Sebagai contoh, suatu judul penelitian ”Usaha meningkatkan
kesejahteraan karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas karyawan” merupakan
judul penelitian yang bersifat subjektif karena judul tersebut telah memuat suatu
kesimpulan dari penulis yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan harus dilakukan melalui peningkatan kesejahteraan karyawan. Padahal belum
diteliti, apakah yang menyebabkan rendahnya produktivitas kerja karyawan memang
benar-benar karena karyawan tidak sejahtera, bukan sebab yang lain. Oleh karena itu, agar
judul penelitian tersebut netral dapat dirumuskan menjadi ”Pengaruh Kesejahteraan
Karyawan terhadap Produktivitas Kerja”.

2.5 CARA PENELUSURAN DENGAN DATABASE SCIENCE DIRECT DENGAN


KATA KUNCI CONCEPTUAL CHANGE
2.6 CARA PENELUSURAN TREN PENELITIAN DENGAN DATABASE SPRINGER
DENGAN KATA KUNCI TPACK

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kemampuan peneliti terhadap penguasaan permasalahan penelitian menjadi


salah satu faktor penting dalam menentukan judul penelitian. Dari latar belakang
permasalahan tersebut, maka pemilihan variabel-variabel penelitian kemudian
ditetapkan. Kemampuan peneliti dalam mengindentifikasi permasalahan menjadi
faktor kunci apakah penelitian yang dibuat mampu merepresentasikan permasalahan-
pemasalahan yang terjadi. Pemilihan variabel-variabel penelitian harus
mereprestasikan permasalahan dalam penelitian. Sehingga dapat disimpulkan untuk
dapat menentukan judul penelitian dengan tepat, ada tiga faktor penting yang perlu
dimiliki oleh seorang peneliti, yaitu kemampuan dalam membaca jurnal penelitian,
kemampuan dalam mengidentifikasi permasalahan, dan kemampuan dalam pemilihan
variabel penelitian.

3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai