Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI 

DAN PENENTUAN PRIORITAS 


Tugas Pengganti Tutorial
Oleh : Veby Novri Yendri / Tutorial 4 PBKM / 20040310102

A.    PENDAHULUAN
         Untuk meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukan
suatu proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh
(komprehensif dan holistik). Perencanaan kesehatan adalah kegiatan  yang perlu
dilakukan di masa yang akan datang, yang jelas tujuannya. Langkah-langkah perencanaan
sebetulnya bersifat generik, yaitu sama dengan alur pikir siklus pemecahan masalah,
langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah :
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah dan menetapkan prioritas
3. Menetapkan tujuan
4. Melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik
5. Menyusun rencana operasional.
         Kelima langkah pokok di atas harus dilaksanakan secara berurutan (sistematis).
Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi sebagai langkah
awal dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat diperoleh
gambaran  tentang masalah kesehatan yang ada serta faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan tersebut, yang merupakan tujuan dari analisis ini, pada akhirnya akan
diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perencanaan kesehatan terpadu
dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah secara
jelas, sekaligus menentukan prioritas masalah-masalah tersebut. Yang dimaksud dengan
masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah gangguan kesehatan
saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk
(lingkungan, perilaku, kependudukan dan pelayanan kesehatan).
         Menurut definisi, masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antara harapan
dengan kenyataan. Oleh sebab itu, cara perumusan masalah yang baik adalah kalau
rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut
dikemukakan secara kualitatif dan dapat pula secara kuantitatif. Identifikasi dan prioritas
masalah kesehatan merupakan bagian dari proses perencanaan harus dilaksanakan dengan
baik dan melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk masyarakat. Sehingga masalah yang
ditetapkan untuk ditanggulangi betul-betul merupakan masalah dari masyarakat, sehingga

Veby Novri Yendri / 20040310102 / Tutorial 4 PBKM


dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada,
masyarakat dapat berperan aktif didalamnya. 
B.     PEMBAHASAN
1. Identifikasi
         Perencanaan pada hakikatnya adalah suatu bentuk rancangan pemecahan masalah.
Oleh sebab itu langkah awal dalam perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi
masalah-masalah kesehatan. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari
berbagai cara antara lain : a.       Laporan-laporan kegiatan dari program-program
kesehatan yang adab.      Survailans epidemiologi atau pemantauan penyebaran
penyakitc.       Survai kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan
perencanaan kesehatand.      Hasil kunjungan lapangan supervisi.
Dalam menemukan masalah kesehatan diperlukan ukuran-ukuran. Ukuran-ukuran
yang paling lazim dipakai adalah angka kematian (mortalitas) dan angka
kesakitan  (morbiditas). Masalah  kesehatan harus diukur karena terbatasnya
sumber daya yang tersedia sehingga sumber daya yang ada betul-betul
dipergunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang penting dan memang bisa
diatasi.
         Ada 3 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan,
yakni :1.      Pendekatan logisSecara logis, identifikasi masalah kesehatan dilakukan
dengan mengukur mortalitas, morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit
yang ada dalam masyarakat. 2. Pendekatan PragmatisPada umumnya setiap orang ingin
bebas dari rasa sakit dan rasa tidak aman yang ditimbulkan penyakit/kecelakaan. Dengan
demikian ukuran pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya
masyarakat untuk memperoleh  pengobatan, misalnya jumlah orangyang datang berobat
ke suatu fasilitas kesehatan. 3. Pendekatan PolitisDalam pendekatan ini, masalah
kesehatan diukur atas dasar pendapat  orang-orang penting dalam suatu msyarakat
(pemerintah atau tokoh-tokoh masyarakat). 
1. Prioritas masalah kesehatan
         Penetapan prioritas dinilai oleh sebagian besar manager kesehatan sebagai inti
proses perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik ini, dapat dikatakan sebagai suatu
persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Sekali prioritas
ditetapkan,langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif menuju
pelaksanaan. Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak
diperlukan bersama-sama dengan kecakapan  unik untuk mensintesis berbagai rincian

Veby Novri Yendri / 20040310102 / Tutorial 4 PBKM


yang relevan. Hal ini merupakan bagian dari proses perencanaan yang biasanya dikatakan
paling naluriah. Namun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih bermanfaat
dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila dibuat eksplisit dan menjadi tindakan
yang ditentukan secara jelas. Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan
prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif
yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang
berbeda pula. Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu
banyak pada satu dimensi.Seorang ahli epidemiologi cenderung untuk menilai penetapan
prioritas terutama sebagai suatu masalah penentuan mortalitas dan mortabiditas relatif
dari masalah-masalah kesehatan tertentu. Pendekatan ini dipakai  secara berlebihan dalam
versi pertama “Metode Amerika Latin” dalam perencanaan kesehatan. Ilmuwan sosial,
politikus, dan masyarakat umum cenderung memandang penetapan prioritas sebagai
suatu tanggapan atas perasaan populer mengenai hal-hal yang penting. Bagi mereka
pertimbangan-pertimbangan yang penting adalah : Pertama, apa yang diinginkan
masyarakat untuk dilakukan dan yang kedua adalah program kesehatan yang dapat
diterima. Para administrator cenderung mengkaji prioritas terutama dalam hubungannya
dengan yang disebut oleh metode perencanaan kesehatan Amerika Latin sebagai
“kerawanan” masalah-masalah  kesehatan tertentu. Perhatiannya ada pada ketersediaan
metode teknis untuk mengendalikan penyakit-penyakit atau kondisi-kondisi yang
memerlukan perhatian. Keterbatasan paling serius di Negara berkembang yang bahkan
mungkin seringkali lebih berat dari pada kerangka kerja administratif untuk menyediakan
pelayanan dan personil yang diperlukan.    
Para ekonom memberi penekanan khusus pada biaya. Hal inibiasanya merupakan
kendala akhir yang menentukan apa yang akan dilakukan, ongkos-ongkos relatif berbagai
program pengendalian harus diseimbangkan. Kebijakan penting dalam menyeimbangkan
ongkos perencanaan kesehatan umumnya adalah menyediakan pelayanan kesehatan ke
masyarakat secara maksimum dari pada memberikan pelayanan dengan mutu tertinggi
kepada sekelompok kecil masyarakat.        
Perencanaan kesehatan harus mengembangkan ketrampilan dalam semua disiplin
ilmu yang diperlukan agar dapat melakukan pendekatan perencanaan yang seimbang.
Yang terutama diperlukan adalah indeks-indeks tertentu yang valid di dalam informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini. Tanpa
mengindahkan semua usaha pada pengukuran dan pengelompokkan khusus, si perencana
pada akhirnya harus bersandar pada elemen-elemen kebijaksanaan yang tak pasti

Veby Novri Yendri / 20040310102 / Tutorial 4 PBKM


berdasarkan pengalaman atau evaluasi rencana-rencana sebelumnya dalam membuat
keputusan akhir.
Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini, ada beberapa hal yang harus
dilakukan, yakni :a. Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas
masalah kesehatan, perlu tersedia data yang cukup. Untuk itu perlulah dilakukan
pengumpulan data. Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan
lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan, termasuk keadaan geografis,
keadan pemerintahan, kependudukan, pendidikan, pekerjaan, mata pencaharian, sosial
budaya, dan keadaan kesehatan.b.      Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil
dikumpulkan, maka data tersebut harus diolah, maksudnya adalah menyusun data yang
tersedia sedemikian rupa sehingga  jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data
tersebut. Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam, secara manual, elektrikal
dan mekanik.c.       Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan, ada tiga macam
penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular, tabular dan grafikal.d.     
Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah.
Tidak semua masalah dapat diselesaikan. Karena itu diperlukan pemilihan prioritas
masalah, dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan.         Penentuan
prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilkukan oleh sekelompok orang
dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling
penting sampai dengan kurang penting. Penetapan prioritas memerlukan perumusan
masalah yang baik, yakni spesifik, jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara
kualitatif dan kuantitatif, serta dirumuskan secara sistematis.        
Dalam  menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni :1.      Besarnya masalah yang terjadi2.      Pertimbangan politik3.     
Persepsi masyarakat4.      Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan. Cara pemilihan
prioritas masalah banyak macamnya. Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :a.       Scoring TechniquePada cara ini pemilihan prioritas dilakukan
dengan memberikan score (nilai) untuk pelbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan.
Parameter yang dimaksud adalah :1.      Besarnya masalah2.      Berat ringannya akibat
yang ditimbulkan3.      Kenaikan prevalensi masalah4.      Keinginan masyarakat untuk
menyelesaikan masalah tersebut5.      Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika
masalah tersebut terselesaikan.6.      Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7.     
Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah.Secara
terperinci cara-cara tersebut antara lain :1.      Cara BryantCara ini telah dipergunakan di

Veby Novri Yendri / 20040310102 / Tutorial 4 PBKM


beberapa negara yaitu di Afrika dan Thailand. Cara ini menggunakan 4 macam kriteria,
yaitu :a.       Community Concern, yakni sejauh mana masyarakat menganggap masalah
tersebut pentingb. Prevalensi, yakni berapa banyak penduduk yang terkena penyakit
tersebutc. Seriousness, yakni sejauh mana dampak yang ditimbulkakn penyakit
tersebutd.   Manageability, yakni sejauh mana kita memiliki kemampuan untuk
mengatasinya.        
Menurut cara ini masing-masing kriteria tersebut diberi scoring, kemudian
masing-masing skor dikalikan. Hasil perkalian ini dibandingkan antara masalah-masalah
yang dinilai.Masalah-masalah dengan skor tertinggi, akan mendapat prioritas yang Tinggi
pula. 2.  Cara EkonometrikCara ini dipergunakan di Amerika Latin. Kriteria yang dipakai
adalah : a. Magnitude (M), yakni kriteria yang menunjukkan besarnya masalahb.     
Importance (I), yakni ditentukan oleh jenis kelompok penduduk yang terkena
masalahc. Vulnerability (V), yaitu ada tidaknya metode atau cara penanggulangan yang
efektifd. Cost (C) , yaitu biaya yang diperlukan untuk penanggulangan masalah
tersebut.Hubungan keempat kriteria dalam menentukan prioritas masalah (P) adalah
sebagai berikut:
                                      P   =  M . I . V       
C
  3.      Metode Hanlon & Delbecqa.      
Proses penetuan kriteria diawali dengan pembentukan kelompok
yang akan mendiskusikan, merumuskan dan menetapkan kriteria.
Sumber informasi yang dipergunakan dapat berasal dari :
         Pengetahuan dan pengalaman individual para anggota
         Saran dan pendapat nara sumber
         Peraturan pemerintah yang relevan
         Hasil rumusan analisa keadaan dan masalah kesehatan.
Langkah selanjutnya adalah :1.      Menginventarisir kriteria2.      Menginventalisir dan
mengevaluasi kriteriab.      Metode HanlonDalam metode Hanlon dibagi dalam 4
kelompok kriteria, masing-masing adalah :1.      Kelompok kriteria A  = besarnya
masalah2.      Kelompok kriteria B   = tingkat kegawatan masalah3.      Kelompok kriteria
C   = kemudahan penanggulangan masalah4.      Kelompok kriteria D  =  Pearl faktor,
dimana :P      = KesesuaianE      = Secara ekonomi murahA      = dapat diterimaR      =
Tersedianya sumber L      = Legalitas terjamin

Veby Novri Yendri / 20040310102 / Tutorial 4 PBKM


2. Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai
parameter, dilakukan bila tersedia data  yang lengkap. Bila tidak tersedia data, maka cara
menetapkan prioritas masalah yang lazim  digunakan adalah :1.      Delphin
TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan
sekelompok orang yang sama keahliannya. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui
pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk
mengemukakan beberapa masalah  pokok, masalah yang paling banyak dikemukakan
adalah prioritas masalah yang dicari.2.      Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah
dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga
diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman
peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa
masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas. 
C.     KESIMPULAN
Identifikasi dan priorita masalah kesehatan merupakan salah satu bagian dari
proses perencanaan. Dalam melakukan identifikasi masalah kesehatan, ada beberapa cara
pendekatan yang perlu diperhatikan, sehingga masalah yang dikemukakan merupakan
masalah yang benar-benar penting dan memang harus segera diselesaikan. Selain itu
diperlukan ukuran-ukuran dan data untuk menemukan masalah kesehatan yang ada.        
Penentuan prioritas masalah merupakan hal yang sangat penting, setelah
masalah-maslah kesehatan teridentifikasi. Penentuan prioritas masalah harus
memperhatikan beberapa faktor antara lain : besarnya masalah, pertimbangan politik,
persepsi masyarakat, dan bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan. Cara memilih
prioritas masalah dibedakan atas dua yaitu secara Scoring dan Non Scoring. Kedua cara
tersebut pelaksanaannya berbeda-beda. Pemilihan kedua cara tersebut berdasarkan ada
tidaknya data yang tersedia.

Veby Novri Yendri / 20040310102 / Tutorial 4 PBKM

Anda mungkin juga menyukai