Anda di halaman 1dari 18

Merumuskan Dan mendiagnosis prioritas dalam asuhan Keperawatan

keluarga Kelompok 5:
1.Nanang
2.N.evy
yulistiawati
3.Nurhaeni
4.Oman Chandra
5.Rizki Restu
Amalia

Abstrak

Penetapan prioritas dalam masalah kesehatan penduduk dan penentuan prioritas dilaksanakan
karena merupakan sesuatu yang hal pentingnya mengingat adanya keterbatasan sumberdaya SDM
(Sumber Daya Manusia). Diharapkan dapat membuat prioritas pada masalah kelurga sehingga
proses keperawatan dapat diberikan yang dapat diperoleh dari pengkajian keperawatan dengan
memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata. Dengan
demikian,masalah yang akan ditanggulangi dari masalah keluarga menjadikan masyarakat lebih
berfikir kreatif sera dapat berperan aktif didalamnya.

Kata Kunci : Prioritas,Masalah Keluarga,Berperan Aktif


LATAR BELAKANG

Dalam upaya peningkatan kualitas perencanaan program kesehatan, dibutuhkan suatu upaya perencanaan
yang dapat menghasilkan rencana yang komprehensif dan holistik. Perencanaan kesehatan adalah
kegiatan yang penting untuk dilakukan di masa yang akan datang guna menghadapi berbagai masalah
dalam bidang kesehatan.Kegiatan untuk menentukan prioritas pada suatu masalah
adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode-
metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang
kurang penting. Penentuan prioritas masalah ini dinilai oleh sebagian besar staf di bidang
kesehatan sebagai inti proses perencanaan. Oleh karena itu, perumusan masalah yang baik
adalah suatu rumusan yang jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut
dapat dikemukakan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.Identifikasi dan prioritas
masalah kesehatan merupakan bagian dari proses perencanaan yang harus dilaksanakan
dengan baik dan melibatkan seluruh unsur
terkait, termasuk di dalamnya adalah masyarakat. Dengan demikian, masalah yang akan ditanggulangi
seyogyanya merupakan masalah dari masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk
menanggulangi masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat berperan aktif didalamnya.Penetapan
prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di masyarakat saat ini merupakan tugas yang penting dan
semakin sulit untuk dilakukan.Manajer kesehatan masyarakat sering dihadapkan pada masalah yang
semakin menekan dengan sumber daya yang semakin terbatas. Metode untuk menetapkan prioritas secara
adil, masuk akal, dan mudah dihitung merupakan perangkat manajemen yang penting.Dari berbagai
masalah kesehatan yang diidentifikasi, ada beberapa masalah kesehatan yang sangat penting untuk
diatasi.Munculnya sejumlah masalah dari analisis permasalahan secara simultan, yang nampaknya
mempunyai bobot permasalahan yang sama, menghadapkan pengambil keputusan kepada pertanyaan,
masalah manakah yang memerlukan penanggulangan segera. Dalam menetapkan prioritas masalah ada
beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni: besarnya masalah yang terjadi, pertimbangan politik, persepsi
masyarakat, bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan.. Namun, karena keterbatasan
sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan
sekaligus, untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah merumuskan
masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan.
Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif,
subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup.

Suatu aspek yang terpenting dalam proses keperawatan adalah bagaimana cara membuat
prioritas salah salah prioritas pada masalah keluarga. Diagnosis keperawatan adalah
keputusan klinik tentang respon baik individu,keluarga dan masyarakat tentang masalah
kesehatan. Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interprestasi data
yang dapat diperoleh dari pengkajian keperawatan dengan memberikan gambaran tentang
masalah atau status kesehatan klien yang nyata.
Faktor –faktor yang dapat mempengaruhi dalam penentuan prioritas :

1. Dengan melihat kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada
tidak/kurang sehat atau yang mengancam kehidupan keluarga karena yang pertama memerlukan
tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.

2. Untuk kriteria yang kedua yaitu kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan
terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :

– Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah

– Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik (sarana dan prasarana), keuangan dan tenaga

– Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu

– Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam


masyarakat (Posyandu, Polindes) dan sokongan masyarakat.

3. Untuk kriteria yang ketiga yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang
perlu diperhatikan adalah :

– Kepelikan atau kesulitan dari masalah, yang berhubungan dengan beratnya penyakit
atau masalah

– Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada atau
jangka waktu terjadinya masalah. Lamanya masalah berhubungan erat dengan beratnya
masalah yang meninmpa keluarga dan potensi masalah untuk dicegah.

– Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam


memperbaiki atau mencegah masalah dalam rangka meningkatkan status kesehatan
keluarga.

– Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi
untuk mencegah masalah.
4. Untuk kriteria keempat yaitu meninjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.

TUJUAN

1. Untuk membuat prioritas pada masalah keluarga

2. Untuk mengetahui proses keperawatan kepada masalah keluarga

METODE

Metode yang digunakan untuk menetapkan prioritas dalam masalah keluarga adalah dengan
menggunakan metode pendekatan dengan secara perindivu memberikan penjelasan tentang bagaimana
cara membuat prioritas dalam keluarga secara adil, masuk akal, dan mudah dihitung merupakan
perangkat manajemen yang penting

HASIL

Dari hasil ini dapat diperoleh yaitu dapat membuat prioritas pada masalah kelurga sehingga proses
keperawatan dapat
diberikan yang dapat diperoleh dari pengkajian keperawatan dengan memberikan gambaran
tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata. Dengan demikian, masalah yang
akan ditanggulangi seyogyanya merupakan masalah dari masyarakat, sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada,
masyarakat dapat berperan aktif didalamnya

PEMBAHASAN

Perawatan kesehatan keluarga adalah perawatan kesehatan yang ditujukan atau dipusatkan
pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya
yang dilakukan oleh perawat professional dengan proses keperawatan keluarga.
Proses keperawatan keluarga mengikuti pola keperawatan secara umum
yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, intervensi dan implementasi serta dengan adanya
kesehatan kerja juga memiliki tujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat
kesehatan fisik,mental dan sosial yang setinggi-tingginya,bagi pekerja disemua jenis
pekerjaan,pencegahan
terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,perlindungan bagi pekerja
dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologinya. Kesehatan dan
keselamatan kerja dirumah sakit adalah upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dan tenaga medis lainnya.

1. Pengkajian yaitu suatu cara untuk dapat menetapkan data dasar ari seorang klien.
2. Analisa yaitu mengidentifikasi kebutuhan perawatan klien dan seleksi untuk tercapai tujuan
perawatan
3. Perencanaan yaitu merencanakan suatu strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan untuk
perawatan pasien.
4. Implementasi memulai dan melengkapi tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditentukan
5. Evaluasi yaitu cara menentukan seberapa jauh tujuan-tujuan keperawatan yang sudah
dilakukan agar tercapai dengan baik dan benar

Diagnosis keperawatan keluarga merupakan suatu perpanjangan diri sebuah diagnosis


kesistem keluarga dan subsistem serta merupakan hasil pengkajian dalam keperawatan.
Diagnosis keperawatan keluarga masalah kesehatan yang aktual dan potensial sehingga
dengan perawat keluarga yang memiliki kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk
menanganinya berdasarkan pendidikan dan pengalaman yang baik dan benar. Penetapan
diagnosis keperawatan keluraga harus selalu mempertimbangkan beberapa faktor diantara
lain : faktor resiko, faktor potensial terjadinya penyakit dan kemampuan keluarga dalam
menghadapi masalah kesehatan.

Diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan buku NANDA

1. Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah lingkungan


2. Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah struktur komunitas
3. Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah struktur peran
4. Diagnosis keperawatan keluarga pada fungsi afektif
5. Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah fungsi sosial
6. Diagnosis keperawatan keluarga pada masakah fungsi perawatan kesehatan
7. Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah koping

Cara-cara menentukan diagnosa keperawatan keluarga :

a. Diagnosis keperawatan dengan klasifikasi NANDA : menunjukkan upaya yang signifikan


untuk mengelola praktek keperawatan dan meningkatkan penggunaan daftar diagnosis dalam
praktek yang terstandar serta mendefinisikan diagnosis keperawatan sebagai keputusan klinik
tentang respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual dan potensial
b. Menetapkan masalah keluarga : disini peran aktif keluarga sangat
utama dan dibutuhkan karena dalam hal mengidentifikasi masalah dan kekuatan,peran
perawat keluarga dan keluarga bersama-sama harus harus bekerja sama dan
bertanggung jawab sehingga akan meningkatkan hubungan yang baik antara perawat
dan keluarga
c. Keterkaitan antara data dari masalah keperawatan keluarga : didalam suatu masalah
harus menetapkan kebutuhan dan masalah keperawatan keluarga yaitu artinya bahwa
semua informasi yang didapatkan dan terkumpul dengan lengkap saling berhubungan
satu dengan yang lain, sehingga masalah ataupun kesulitan dapat teratas dengan baik
d. Masalah potensial : dalam hal ini keperawatan keluarga berfokus pada kemampuan
keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dilingkungannya
e. Diagnosis kesejahteraan : keinginan keluarga untuk mencapai tingkat fungsi yang lebih
tinggi dalam bidang tertentu.
Ini menunjukkan bahwa keluarga siap pada keadaan sehat,namun tetap ingin memfokuskan
rencana perawatan untuk meningkatkan kekuatan dan modal untuk mereka masing-masing.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat prioritas masalah adalah

1. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan dalam keluarga
dapat diatasi sekaligus
2. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam
kehidupan keluarga,seperti masalah penyakit
3. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan keperawattan yang akan
diberikan
4. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan suatu masalah yang mereka hadapi
5. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah kesehatan atau keperawatan
keluarga

PENUTUP
Dalam cara membuat prioritas dalam masalah keluarga maka dilkakukannya upaya
peningkatan kualitas perencanaan program kesehatan,serta dibutuhkan suatu upaya
perencanaan yang dapat menghasilkan rencana yang komprehensif dan holistik.
Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang penting untuk dilakukan di masa yang akan
datang guna menghadapi berbagai masalah dalam bidang kesehatan. Penentuan prioritas
masalah ini dinilai oleh sebagian besar staf di bidang kesehatan sebagai inti proses
perencanaan. Oleh karena itu, perumusan masalah yang baik adalah suatu rumusan yang
jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dapat dikemukakan baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan
bagian dari proses perencanaan yang harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan
seluruh unsur terkait, termasuk di dalamnya adalah masyarakat. Dengan demikian, masalah
yang akan ditanggulangi seyogyanya merupakan masalah dari masyarakat, sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan
yang ada, masyarakat dapat berperan aktif didalamnya

REFERENSI

A, G. P., & P, P. (2010). Fundamental Keperawtan,Konsep,Klinis dan Praktek. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

A, S. (2012). Organizational Citizenship Behavior Ditinjau dari Kepuasaan Kerja dan Jenis Kelamin Para
Perawat Rumah Sakit . Jakarta.

Afiinahapid, I. (2014). Kecemasan Kekuarga Pasien Ruang ICU Rumah Sakit Daerah Sidoarjo Tri Peni. 6,
44-58.

andarmoyo, s. (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: graha ilmu.

Emawati, P., & Widiati, A. (2017). Hubungan Dukungan Perawat dan Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Kecemasan Pasangan Hidup Pasien Yang diRawat diRuang ICU Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Blora.
Jurnal Smart Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes) , 4, 72-84.

Husain. (2013). Gambaran Tingkat Kecemasaan dalam Merawat Anggota Keluarga yang Menderita
Stroke diRuangan Neuro RSUD. Prof.Dr.Hi.Aloei Saboi Kota Gorontalo. Ilmu Keperawatan Ilmu
Kesehatan Universitas Negeri Gorontola .
L, J., & R, L. (2017). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Mubarak, W. I., Chayatin, N., & Santoso,


B. A. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

padila. (2017). Keperawatan Keluarga.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Panjaitan,S (2019,Oktober 04), Berpikir Kritis dalam Melakukan Asuhan Keperawatan

Paputungan, A., Rompas, S., & Bataha, Y.


B. (2018). Hubungan Caring Perawat dengan Tingkat Kecemasan Pasien Rawat Inap
diRumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado. e-journal Keperawatan , 6, 1-7.

Rahmawati, I., & Maria, R. (2014). Kecemasan Keluarga Pasien yang diRawat diRuang ICU.
31, 1-7.

setiawati, s., & dermawan, a. c. (2009). Asuhan Keperwatan Keluarga. Jakarta: Trans
Info Media.

setyowati, s., & murwani, a. (2010).


Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember: Jember University


Press.
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi dalam Keperawatan. Jember: Jember University Press.

Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer Dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana Dalam Peningkatan
Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. IKESMA
, 2 (4).
Sulastri, Y., & Astuti, N. (2012).
Tingkat Kecemasan Keluarga
Pasien saat Menunggu Anggota
Keluarga yang diRawat diRuang
ICU Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Pekanbaru. Jurnal Photon , 2,
53-55.

Anda mungkin juga menyukai