Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


1. Letak Geografis

RSUD Abunawas terletak di Kota Kendari, tepatnya di Jl. Brigjen Z.A.

Zugianto No. 39 Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu dengan luas lahan

13.000 m2 dan batas wilayah sebagai berikut:

1.1 Sebelah utara berbatasan dengan tanah warga dan sungai.

1.2 Sebelah timur berbatasan dengan Jl. Z.A. Zugianto by pass.

1.3 Sebelah selatan berbatsan dengan jalan masuk rujab wakil walikota.

1.4 Sebelah barat berbatasan dengan lokasi empang warga.

2. Sarana Gedung

Dilokasi baru RSUD Abunawas saat ini memiliki sarana gedung sebagai

berikut:

2.1 Gedung Anthurium (Kantor)

2.2 Gedung Bougenville (poliklinik)

2.3 Gedung (IGD)

2.4 Gedung Matahari (Radiologi)

2.5 Gedung Crysant (Kamar Operasi)

2.6 Gedung Asoka (ICU)

2.7 Gedung Teratai (Ponek)

52
2.8 Gegung Lavender (Rawat inap penyakit dalam)

2.9 Gedung Mawar (Rawat inap anak)

2.10 Gedung Melati (Rawat inap bedah)

2.11 Gedung Anggrek (Rawat inap VIP Kls I dan Kls II)

2.12 Gedung Instalasi Gizi

2.13 Gedung Loundry

2.14 Gedung Laboratorium

2.15 Gedung Kamar Jenazah

2.16 IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah)

2.17 Incennerator

Dalam menunjang pelaksanaan kegiatan, RSUD Abunawas Kota

Kendari dilengkapi dengan 4 unit mobil ambulance, 1 buah mobil direktur, 9

buah mobil operasional dokter spesialis dan 10 buah sepeda motor.

3. Ketenagaan

Jumlah tenaga kerja yang ada di RSUD Abunawas Kota Kendari pada

tahun 2013 sebanyak 257 ( 165 PNS dan 92 Non PNS ) yang terdiri dari:

3.1 Tenaga medis

3.2 Tenaga paramedis perawatan

3.3 Tenaga paramedis non perawatan

3.4 Tenaga administrasi, Dll

53
B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Abunawas Kota Kendari khususnya di ruang perawatan Lavender dan Melati

tahun 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 38 responden. Penelitian ini

merupakan penelitiana analitik observasi dengan menggunakan pendekatan cross

sectional melalui kuesioner dan lembar observasi sebagai instrumennya. Analisis

hasil penelitian ini dibagi menjadi analisis karakteristik responden dan analisis

variabel penelitian. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden merupakan analisis terhadap data-data

umum dari responden yang telah dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis

ini bersifat mendeskripsikan karakteristik dari responden.

1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umur


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, distribusi

responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di Ruang Perawatan
Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota Kendari Tahun 2014
No. Umur (Tahun) n %
1. 20-25 15 39,5
2. 26-30 16 42,1
31-35 7 18,4
Total 38 100
Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 38 responden yang

paling banyak adalah responden yang berumur 20-25 tahun yaitu 15 orang

54
(39,5%) dan yang paling sedikit adalah responden yang berumur 31-35 tahun

sebanyak 7 orang (18,4%).

1.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, distribusi

responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruang
PerawatanLavender dan Melati RSUD Abunawas Kota Kendari
Tahun 2014
No. Jenis Kelamin n %
1. Laki-laki 8 21,1
2. Perempuan 30 78,9
Total 38 100
Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 38 responden yang

paling banyak adalah responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu 30

orang (78,9%) dan responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 8

orang (21,1%).

1.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, distribusi

responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut.

55
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Ruang Perawatan
Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota Kendari Tahun 2014
No. Pendidikan n %
1. Ners 4 10,5
2. Sarjana 1 2,6
3. Diploma 31 81,6
4. SPK 2 5,3
Total 38 100
Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 38 responden yang

paling banyak adalah responden dengan pendidikan Diploma Keperawatan

yaitu 31 orang (81,6%) dan yang paling sedikit adalah responden yang

dengan pendidikan sarjana tanpa Ners yaitu Sarjana Kesehatan Masyarakat

sebanyak 1 orang (2,6%).

2. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini variabel yang diukur adalah pengetahuan perawat,

sikap perawat dan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan

keperawatan.

2.1 Analisis Univariat


2.1.1 Pengetahuan Perawat Tentang Pendokumentasian Askep

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, distribusi

responden berdasarkan pengetahuan perawat tentang pendokumentasian

askep dapat dilihat pada tabel berikut.

56
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Ruang
Perawatan Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota
Kendari Tahun 2014
No. Pengetahuan n %
1. Baik 23 60,5
2. Kurang 15 39,5
Total 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 38 responden, yang

mempunyai kategori pengetahuan baik sebanyak 23 orang (60,5%)

sedangkan responden dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 15

orang (39,5%).

2.1.2 Sikap Perawat dalam Pendokumentasian Askep

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, distribusi

responden berdasarkan sikap perawat dalam pendokumentasian askep

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap di Ruang Perawatan
Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota Kendari Tahun 2014
No. Sikap n %
1. Baik 24 63,2
2. Kurang 14 36,8
Total 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 38 responden, yang

mempunyai kategori sikap baik sebanyak 24 orang (63,2%) sedangkan

responden dengan kategori sikap kurang sebanyak 14 orang (36,8%).

57
2.1.3 Kepatuhan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, distribusi

responden berdasarkan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian

askep dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Perawat dalam
Pendokumentasian ASKEP di Ruang PerawatanLavender
dan Melati RSUD Abunawas Kota Kendari Tahun 2014
Kepatuhan
No. N %
Perawat
1. Patuh 20 52,6
2. Tidak Patuh 18 47,4
Total 38 100,0
Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 38 responden, yang

mempunyai kategori patuh dalam pendokumentasian ASKEP sebanyak

20 orang (52,6%) sedangkan responden dengan kategori tidak patuh

sebanyak 18 orang (47,4%).

2.2 Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel

independen dengan variabel dependen, karena variabel independen dan

variabel dependen menggunakan skala ordinal maka analisis bivariat

dilakukan dengan menggunakan statistik uji kendall tau. Hasil analisis

bivariat pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

58
2.2.1 Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Perawat dalam
Pendokumentasian Askep Sesuai Aspek Legal di Ruang Lavender
dan Melati RSUD Abunawas Kota Kendari tahun 2014

Tabel 4.8
Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Perawat
dalam Pendokumentasian Askep Sesuai Aspek Legal di Ruang
Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota
Kendari tahun 2014
Kepatuhan perawat dalam
Pendokumentasian ASKEP Koefisien
Jumlah P Value
Pengetahuan korelasi
Tidak kendall
perawat Patuh Tau
kendall
Patuh tau
n % n % n %
Baik 18 47,4 5 13,2 23 60,5 0,000 0,636
Kurang 2 5,3 13 34,2 15 39,5
Jumlah 20 52,6 18 47,4 38 100
Sumber: Data Primer, 2014
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 20 responden yang patuh

melaksanakan pendokumentasian Askep sesuai aspek legal terdapat 18

responden (47,4%) berpengetahuan baik dan 2 responden (5,3%) yang

berpengetahuan kurang, sedangkan dari 18 responden yang tidak patuh

dalam melakukan pendokumentasian Askep sesuai aspek legal terdapat 5

responden (13,2%) yang berpengetahuan baik dan 13 responden (34,2%)

yang berpengetahuan kurang.

Hasil analisis uji bivariat dengan menggunakan statistik uji kendall

tau diperoleh nilai probabilitas (P Value) 0,000 yang artinya P Value < α

(0,000 < 0,05), ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian askep

sesuai aspek legal di ruang Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota

Kendari Tahun 2014 dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), dengan

59
nilai koefisien korelasi sebesar 0,636 yang berarti korelasi kuat sesuai

dengan pendapat Sarwono (2006) bahwa koefisien korelasi > 0,5 – 0,75 =

Korelasi kuat.

2.2.2 Hubungan sikap dengan kepatuhan perawat dalam


pendokumentasian askep sesuai aspek legal di ruang lavender dan
melati RSUD Abunawas Kota Kendari tahun 2014

Tabel 4.9
Analisi Hubungan Sikap dengan Kepatuhan Perawat
dalam Pendokumentasian Askep Sesuai Aspek Legal di Ruang
Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota
Kendari tahun 2014
Kepatuhan perawat
dalam Pendokumentasian P Koefisien
Sikap ASKEP Jumlah Value korelasi
perawat Tidak kendall kendall
Patuh Tau tau
Patuh
n % n % n %
Baik 17 44,7 7 18,4 23 60,5 0,004 0,477
Kurang 3 7,9 11 28,9 15 39,5
Jumlah 20 52,6 18 47,4 38 100
Sumber: Data Primer, 2014

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 20 responden yang patuh

melaksanakan pendokumentasian Askep sesuai aspek legal terdapat 17

responden (44,7%) yang memiliki sikap dengan kategori baik dan 3

responden (7,9%) yang memiliki sikap dengan kategori kurang,

sedangkan dari 18 responden yang tidak patuh dalam melakukan

pendokumentasian Askep sesuai aspek legal terdapat 7 responden

(18,4%) yang memiliki sikap dengan kategori baik dan 11 responden

(28,9%) yang memiliki sikap dengan kategori kurang.

60
Hasil analisis uji bivariat dengan menggunakan statistik uji kendall

tau diperoleh nilai probabilitas (P Value) 0,004 yang artinya P Value < α

(0,004 < 0,05), ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sikap

dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian askep sesuai aspek

legal di ruang Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota Kendari

Tahun 2014 dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), dengan nilai

koefisien korelasi sebesar 0,477 yang berarti korelasi cukup sesuai

dengan pendapat Sarwono (2006) bahwa koefisien korelasi > 0,25 – 0,5 =

korelasi cukup.

C. Pembahasan
1. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Perawat dalam
Pendokumentasian Askep Sesuai Aspek Legal
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah melakukan

penginderaan terhadap suatu obyek. Dalam pengertian lain, pengetahuan

adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui

pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan

indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang

belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang

mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan

tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut (Pribadi, 2009).

Hasil analisis univariat dapat dilihat pada tabel 4.5 menunjukkan

bahwa dari 38 responden, yang mempunyai kategori pengetahuan baik

61
sebanyak 23 orang (60,5%) sedangkan responden dengan kategori

pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (39,5%). Hubungan pengetahuan

dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian askep sesuai aspek

legal diperoleh dengan melakukan uji bivariat menggunakan statistik uji

kendall tau dengan hasil P Value < α (0,000 < 0,05), ini berarti terdapat

hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian

askep sesuai aspek legal. Hasil analisis ini diperoleh dari kuesioner yang

telah diisi oleh perawat yang bertugas di Ruang Lavender dan Melati RSUD

Abunawas Kota Kendari tahun 2014.

Perawat di ruang Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota Kendari

memang rata-rata memiliki pengetahuan yang baik. Namun, tidak dapat di

abaikan ada juga perawat yang masih memiliki pengetahuan yang kurang.

Kurangnya pengetahuan menjadi penyebab tidak patuh terhadap pelaksanaan

pendokumentasian askep sesuai aspek legal. Kurangnya pengetahuan lebih

di disebabkan oleh ketidak pedulian perawat untuk mencari tahu.

Dari hasil penelitian ini dapat diasumsikan peneliti bahwa jika

pengetahuan responden baik maka pelaksanaan pendokumentasian askep

sesuai aspek legal akan baik pula, hal ini juga sejalan dengan teori L.Green

(2005) yang menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh faktor

predisposisi, faktor pendukung dan penguat. Dan sejalan dengan pendapat

Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan merupakan dominan yang penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang.

62
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mastini (2013) dengan hasil penelitian yang diperoleh ada hubungan

pengetahuan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di

ruang rawat inap Ratna, Medical Surgical di Rumah Sakit Umum Pusat

Sanglah Denpasar. Hal tersebut sesuai dengan teori Gibson (2000) yang

mengatakan bahwa pengetahuan merupakan pemahaman lisan seseorang

pegawai tentang apa yang dia ketahui dari pegalaman dan proses belajar.

Apabila pegawai tersebut memiliki pengetahuan yang baik tentang

pekerjaannya, maka dia akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan

baik, dan demikian sebaliknya.

2. Hubungan Sikap dengan Kepatuhan Perawat dalam Pendokumentasian


Askep Sesuai Aspek Legal

Salah seorang ahli spikologi sosial Newcomb, dikutip Notoatmodjo

(2007) menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan

untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap

belum merupakan tindakan atau prilaku/peran. Sikap masih merupakan

reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka, merupakan reaksi terhadap

obyek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek.

Hasil analisis univariat dapat dilihat pada tabel 4.6 yang menunjukkan

bahwa dari 38 responden, yang mempunyai kategori sikap baik sebanyak 24

orang (63,2%) sedangkan responden dengan kategori sikap kurang sebanyak

14 orang (36,8%). Hubungan sikap dengan kepatuhan perawat dalam

63
pendokumentasian askep sesuai aspek legal diperoleh dengan melakukan

analisis bivariat menggunakan statistik uji kendall tau dengan hasil P Value

< α (0,004 < 0,05), ini berarti terdapat hubungan sikap dengan kepatuhan

perawat dalam pendokumentasian askep sesuai aspek legal. Hasil analisis ini

diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh perawat yang bertugas di

Ruang Lavender dan Melati RSUD Abunawas Kota Kendari tahun 2014.

Hasil peneltian ini membuktikan bahwa faktor sikap perawat memiliki

hubungan dengan kepatuhan dalam melakukan pendokumentasian askep

sesuai aspek legal. Menurut Allport (Notoadmodjo, 2003) sikap mempunyai

tiga komponen pokok, yaitu kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep

terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek, dan

kecenderungan untuk bertindak. Jadi, sikap yang positif dari perawat akan

cenderung untuk membuat pendokumentasian yang sesuai, sedangkan sikap

yang negatif terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan akan

cenderung tidak sesuai dengan pendokumentasian asuhan keperawatan.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Martini (2007) dengan hasil penelitian ada hubungan antara sikap responden

dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di rawat inap BPRSUD kota

Salatiga.

64

Anda mungkin juga menyukai