Bab ini akan dijelaskan hasil penelitian berupa gambaran umum lokasi penelitian,
karakteristik demografi responden berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, beban
kerja, pendokumentasian asuhan keperawatan dan hubungan beban kerja dengan tingkat
pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RS Manambai Abdulkadir
Sumbawa.
Hasil penelitian yang telah dilakukan dari bulan September hingga November di
Ruang Rawat Inap RS Manambai Abdulkadir Sumbawa yang berfokus pada hubungan beban
kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan jumlah responden 20 orang.
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara historis Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir pada awalnya
berdiri bernama Rumah Sakit Rujukan Provinsi Di Sumbawa. Rumah sakit ini mulai
dioperasikan bulan Oktober 2012 dan diresmikan tanggal 17 Desember 2012 oleh
Gubernur Nusa Tenggara Barat dengan status Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tertuang dalam Peraturan
Gubernur Nusa Tenggara Barat tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi di Sumbawa Nomor :
24 Tahun 2010.
Seiring tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
aman, nyaman dan terjangkau. Rumah Sakit Rujukan Provinsi Di Sumbawa berbenah
dalam semua hal, salah satunya adalah upaya peningkatan status rumah sakit, dari
kelas D menjadi kelas C. Pada Tanggal 6 Desember 2013 terbitlah Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.02.03/I/2159/2013 Tentang
Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi di Sumbawa, sebagai Rumah
Sakit Umum Kelas C.
Tahun 2014 Rumah Sakit Rujukan Provinsi Di Sumbawa mengalami
perubahan Nama dan Status. Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi di Sumbawa
bernama Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir, berdasarkan Keputusan Gubernur
Nusa Tenggara Barat Nomor: 440-288 tahun 2014, Tanggal 26 Maret 2014 Tentang
Perubahahan Nama Rumah Sakit. Sedangkan perubahan Status Rumah Sakit Rujukan
Provinsi Di Sumbawa, sesuai Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor
12 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, BAPPEDA dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Maka Rumah Sakit H.L. Manambai
Abdulkadir yang semula berstatus Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD) dari Dinas
Kesehatan Propinsi NTB, berubah menjadi Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Tahun 2015 Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Rujukan Regional oleh Kementerian. Berdasarkan Surat Kementerian
Kesehatan RI Nomor: ir.02.01/i.i/559/2015, Tanggal 28 Januari 2015, Perihal : Data
Kondisi Rujukan Regional.
Tahun 2016 Rumah Sakit HL. Manambai Abdulkadir resmi berstatus Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Berdasarkan
Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor : 440- 470 Tahun 2016 Tanggal 10
Mei 2016, tentang Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir.
Berdasarkan data dalam Tabel 4.1, usia seluruh responden dalam penelitian ini
berada pada rentang 28 hinga 37 tahun. Berdasarkan hasil analisis data, jumlah
kelas atau usia responden menurut aturan Sturges dibagi dalam 5 (lima) kelas
dengan persentase usia responden terbanyak yaitu berada pada rentang 32 – 33
tahun atau sekitar 35% dari 20 orang responden. Usia minimum responden
berusia 28 tahun sejumlah 1 (satu) orang responden dan usia maksimum
responden berusia 37 tahun sejumlah 3 orang responden.
d. Status Perkawinan
Tabel 4.4 Frekuensi jesponden berdasarkan jenis kelamin
Dalam Tabel 4.5 diketahui bahwa sebaran skor beban kerja berada pada dua
kategori, yaitu ringan dan sedang. Skor maksimum beban kerja berkategori
ringan berjumlah 31 dan skor minimum beban kerja berkategori sedang
berjumlah 19. Adapun modus skor beban kerja berjumlah 27 yang terdiri atas 6
orang responden. Bila diperhatikan, persentase beban kerja perawat secara umum
berada pada kategori ringan dengan perbandingan 7 banding 3.
Persentas Kategor
No Rentang Frekuensi e i
1 18 24 0 0%
2 14 17 6 30% Cukup
3 0 13 14 70% Kurang
Modus
Total 20 100%
Skor
No Responden
Beban Kerja (x) Dok. Asuhan Keperawatan (y)
1 29 10
2 25 9
3 27 12
4 27 11
5 26 11
6 25 12
7 25 3
8 20 4
9 19 6
10 27 8
11 28 11
12 27 13
13 29 13
14 28 14
15 27 14
16 31 16
17 27 15
18 28 12
19 29 15
20 29 15
Jumlah (Σ) 533 224
Rata-rata ( X ) 26,65 11,20
Berdasarkan data yang ditampilkan dalam Tabel 4.7 dapat digambar hubungan
antara beban kerja dan asuhan keperawatan. Gambar 4.1 menampilkan gambaran
hubungan berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 20 orang responden
perawat.
Tabel
Persentas
4.8 No Rentang Frequensi e Kategori Skor
1 18 24 0 0%
2 14 17 6 30% Cukup
3 0 13 14 70% Kurang
Total 20 100%
penilaian Asuhan Keperawatan
Correlations
N 20 20
Spearman's rho
**
Correlation Coefficient .675 1.000
N 20 20
Beban Kerja
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Gambar 4.1 Gambaran skor beban kerja dan pendokumentasian asuhan keperawatan
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian yang dilakukan masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, seperti kurangnya biaya untuk melakukan penelitian,
kurangnya sarana penunjang, kendala metode dan desain dalam penelitian, ukuran
sampel yang kecil, dan metodologi yang cacat. Semoga penelitian yang dilakukan ini
dapat memberikan maanaat bagi para pembaca
Daftar Pustaka
Sunyoto, Danang. (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Buku Seru
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.