Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR


KECAMATAN KARANG INTAN
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KARANG INTAN 1
TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN
Survey mawas diri atau disingkat SMD adalah kegiatan pengenalan,
pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader
dan tokoh masyarakat setempat di bawah bimbingan petugas kesehatan atau
perawat di desa. (Depkes RI, 2007)
Tujuan survey mawas diri adalah masyarakat lebih mengenal
kesehatan yang ada di desa dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk
diatasi. Mawas diri secara harafiah berarti melihat kedalam diri sendiri untuk
mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi.
Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan
sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan
penuh kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya.

B. LATAR BELAKANG
Masyarakat era modernisasi lebih dimudahkan untuk mengenal masalah
yang ada disekitarnya dan pentingnya masalah untuk diselesaikan sebelum
berdampak parah terhadap lingkungan.
Tujuan upaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi tingginya, dalam rangka mencapai visi “Indonesia
Sehat 20015” (Depkes RI, 2009).

C. TUJUAN
1. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah, lingkungan dan perilaku.
2. Mengkaji dan menganalisis masalah, lingkungan dan perilaku yang paling
menonjol di masyarakat.
3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya
mengatasi masalah yang terjadi.
4. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat.
D. SASARAN
Sasaran SMD adalah sampel yang dapat menggambarkan kondisi
masalah, lingkungan dan perilaku di desa Kandui

E. CARA PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Petugas pelaksana (kader/kelompok warga) yang ditugaskan untuk
melaksanakan SMD dengan kegiatan meliputi :
1. Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakan
dalam pengumpulan data dan informasi masalah yang terjadi di
masyarakat.
2. Penentuan sasaran baik jumlah KK ataupun lokasinya.
3. Penentuan cara memperoleh informasi masalah dengan cara wawancara
yang menggunakan daftar pertanyaan.

F. METODE SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Pengamatan langsung dengan cara :
1. Observasi partisipatif : Melakukan koordinasi dengan pengurus Desa
tentang rencana survei mawas diri terkait dengan tujuan, metode dan
strategi pelaksanaannya
2. Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan ( Transection walk)
3. Wawancara dengan kunjungan rumah, bersama kader dasa wisma
melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya
jawab, pengisian formulir, observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan
anggotanya.
4. Wawancara mendalam ( DKT/FGD) secara kelompok

G. LANGKAH – LANGKAH SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


a. Persiapan
 Menyusun daftar pertanyaan :
1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di lingkungan
sekitar
2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat
mempengaruhi responden
4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
5) Menampung harapan masyarakat
 Menyusun lembar observasi (pengamatan)
 Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya.
 Menentukan kriteria responden, termasuk cakupan wilayah dan jumlah
KK
b. Pelaksanaan:
 Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
 Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan
 Membuat kuesioner SMD
c. Tindak lanjut
 Meninjau kembali pelaksanaan SMD
 Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan
 Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD
d. Pengolahan data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
1. Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.
2. Prioritas masalah
3. Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam
pemecahan masalah

H. CARA PENYAJIAN DATA SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Ada 3 cara penyajian data yaitu :
1) Secara Tekstular (mempergunakan kalimat)
Adalah Penyajian data hasil penelitian menggunakan kalimat.
2) Secara Tabular (menggunakan tabel)
Merupakan Penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang
disusun menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam
tabel, disusun dengan cara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka,
historis, atau menurut kelas-kelas yang lazim.
3) Secara Grafikal ( menggunakan grafik)
Adalah gambar – gambar yang menunjukkan secara visual data berupa
angka atau simbol – simbol yang biasanya dibuat berdasarkan dari data
tabel yang telah dibuat.

I. HASIL DAN ANALISIS


Metode pengambilan sampel adalah dengan Simple random Sampling
dengan confidence level 95% dari jumlah populasi wilayah kerja UPTD
Puskesmas Karang Intan 1 13706 penduduk tahun 2022, maka di dapat jumlah
sampel adalah 242 penduduk.
a. Jaminan Kesehatan
Hasil survey Terhadap memiliki/tidak Jaminan Kesehatan
Tabel 1. Persentase Jaminan Kesehatan
No Kategori Jumlah Persentase
1. Memiliki Jaminan 120 49,6%
Kesehatan
2. Tidak Memiliki 122 50,4%
Jaminan Kesehatan
Total 242 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 50,4% penduduk


wilayah kerja UPTD Puskesmas Karang Intan 1 masih tidak memiliki Jaminan
Kesehatan.

b. Pelayanan Kesehatan Balita


1. Hasil Survey Terhadap memiliki anak usia <5 tahun
Tabel 2. Persentase memiliki anak usia <5 tahun
No. Kategori Jumlah Persentase
1. Memiliki 112 46,3 %
2. Tidak Memiliki 130 53,7%
Total 242 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 46.3 persen


responden
Yang memiliki balita usia < 5 tahun dan sebanyak 53.7 persen responden
tidak memiliki balita usia kurang dari 5 tahun.
2. Hasil Survey Terhadap anak usia <5 tahun yang melakukan pemeriksaan
tumbuh kembang
Tabel 3. Persentase Tempat Pemeriksaan Tumbang Anak
No Kategori Jumlah Persentase
.
1. Posyandu 112 100 %
2. Bidan Praktik Mandiri 0
3 Dokter Praktek Swasta 0
Total 112 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 100 persen responden


Yang memiliki balita usia < 5 tahun dipantau tumbuh kembang nya setiap
bulan di posyandu Balita sesuai harapan.

c. Pelayanan Anak Sekolah dan Remaja


1. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang memiliki anak usia 10-18 tahun
Tabel 4. Persentase Keluarga Yang memiliki anak usia 10-18 tahun
No Kategori Jumlah Persentase
1. Memiliki 186 76,8 %
2. Tidak Memiliki 56 23,2%
Total 242 100%

2. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang memiliki anak remaja yang


mengikuti Posyandu Remaja
Tabel 5. Persentase Keluarga Yang memiliki anak remaja yang mengikuti
Posyandu Remaja

No Kategori Jumlah Persentase


1. Mengikuti 78 41,9 %
2. Tidak Mengikuti 108 58,1%
Total 186 100%
3. Hasil Survey Terhadap Remaja Mendapatkan Informasi Kesehatan
Tabel 6. Persentase Remaja Mendapatkan Informasi Kesehatan
No Kategori Jumlah Persentase
1. Guru 2 1,1 %
2. Tenaga Kesehatan 168 90,3%
3. Orang Tua 4 2,2 %
4. Teman 0 0
5. Sosial Media 12 6,4 %
Total 186 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 168 atau 76,8 persen
penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Karang Intan 1 memiliki anak usia
10-18 tahun, dengan persentase 58 persen tidak pernah mengikuti Posyandu
Remaja. Namun sebanyak 90,3 persen remaja mendapatkan informasi
kesehatan dari Tenaga Kesehatan, dan sisanya melalui akses sosial media
sebanyak 6.4 persen..

d. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif (15-59 thn)


1. Hasil Survey Terhadap Keluarga usia 15-59 tahun yang pernah ke
Posbindu PTM
Tabel 7. Persentase Keluarga usia 15-59 tahun yang pernah ke Posbindu
PTM
No Kategori Jumlah Persentase
1 Pernah 136 70,1%
2 Tidak Pernah 58 29,9%
Total 194 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 70.1 persen


responden dengan usia produktif (15-59 tahun) yang pernah berkunjung ke
Posbindu PTM.
2. Hasil Survey Terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tabel 8. Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan
No Kategori Jumlah Persentase
1 Dokter Praktik Swasta 0 0
2 Bidan 59 30,4%
3 Puskesmas 36 18,6%
4 Rumah Sakit 2 1,03%
5 Posbindu 97 50%
6 Lain-lain 0 0
Total 194 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 50.0 persen


responden menggunakan fasilitas pelayanan usia produktif 15-59 tahun di
Posbindu PTM. Harapannya agar responden mampu berunjung ke Posbindu
PTM setiap bulan agar secara cepat mendeteksi dini/Skrining kesehatan.

e. Hasil Survey Terhadap Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (usia 60 tahun


keatas)
Tabel 9. Persentase Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (usia 60 keatas) di
Posyandu
No Kategori Jumlah Persentase
1 Sering 74 47,4%
2 Sesekali/ Jarang 70 44,9%
3 Tidak pernah 12 7,7%
Total 156 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 47.4 persen
responden yang memiliki keluarga Lanjut Usia (Lansia) sering ke posyandu
Lansia melakukan deteksi dini/skrining faktor risiko dan memeriksakan
kesehatannya.
f. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
1. Hasil Survey Terhadap Keluarga Membuang sampah Rumah Tangga
Tabel 10. Persentase Keluarga Membuang sampah Rumah Tangga
No Kategori Jumlah Persentase
1 Dibakar 26 10,7%
2 Dibuang ke TPS 216 89,3%
3 Lain-Lain 0 0%
Total 242 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 89.3 persen


responden mengatakan membuang sampah rumah tangga dengan cara
dibuang ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah).

2. Hasil Survey Terhadap Sarana Air Bersih yang digunakan Masyarakat


Tabel 11. Persentase Terhadap Sarana Air Bersih yang digunakan Masyarakat
No Kategori Jumlah Persentase
1 Sumur gali 110 45,5%
2 Sumur Bor 99 40,9%
3 Sungai 21 8,7%
4 PDAM 12 4,9%
Total 242 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 45.5 persen
responden menggunakan sarana air bersih dengan sumur gali, 40.9 persen
menggunakan sumur bor, 8.7 persen masih menggunakan air sungai dan 4,9
persen menggunakan PDAM.
3. Hasil Survey Terhadap Sarana Jamban
Tabel 11. Persentase Terhadap Sarana Jamban
No Kategori Jumlah Persentase
1 WC/Jamban Keluarga 187 77.3%
2 WC/Jamban Umum 34 10.0%
3 Sungai 21 8.7%
Total 242 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 77.3 persen
responden sudah menggunakan WC/Jamban Keluarga, yang artinya
responden dan keluarga sudah sadar pentingnya hidup bersih dan sehat.

g. Pelayanan Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


1. Hasil survey terhadap Anggota keluarga yang merokok
Tabel 12. Persentase Anggota Keluarga yang merokok
No Kategori Jumlah Persentase
1 Merokok 179 74%
2 Tidak Merokok 63 26%
Total 242 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 74 persen
responden Memiliki anggota keluarga yang merokok.
2. Hasil survey terhadap Anggota keluarga yang mengetahu bahaya rokok
Tabel 12. Persentase Anggota keluarga yang mengetahui bahaya rokok
No Kategori Jumlah Persentase
1 Mengetahui 227 93,8%
2 Tidak Tahu 15 6,2%
Total 242 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 93.8 persen
responden mengetahui bahaya rokok.
3. Hasil survey Pengetahuan tentang TBC
Tabel 12. Persentase Pengetahuan TBC
No Kategori Jumlah Persentase
1 Batuk berdahak > 2 54 22,3%
minggu
2 Menular 87 35,9%
3 Tidak menular 0 0
4 A dan b benar 101 41,7%
5 Tidak tahu 0 0
Total 242 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 41,7 persen
responden menjawab pengertian TBC yaitu batuk berdahak lebih dari 2
minggu dan menular.
4. Hasil survey Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tabel 12. Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan
No Kategori Jumlah Persentase
1 Dokter Praktik Swasta 0 0%
2 Puskesmas 137 56,6%
3 Rumah Sakit 6 2,5%
4 Bidan Desa 99 40,9%
5 Tidak dibawa kemana-mana 0 0
Total 242 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 56.6 persen
responden memilih fasilitas pelayanan ke Puskesmas apabila ada terduga
TBC, sebanyak 40,9 persen memilih fasilitas pelayanan kesehatan ke bidan
desa, dan 2,5 persen memilih fasilitas kesehatan Rumah sakit .

h. Masukan dan Saran dari Masyarakat untuk Kegiatan di Desa


Secara umum pelayanan kesehatan di desa sudah berjalan dengan baik,
namun perlu dilakukan beberapa perbaikan pelayanan, seperti untuk reagen
pemeriksaan Laboraturium masih kurang, sehingga ada beberapa masyarakat
yang belum mendapatkan pelayanan.

J. PENUTUP
Demikian laporan hasil Survei Mawas Diri (SMD) kami sampaikan untuk
menjadi gambaran permasalahan kesehatan serta kebutuhan dan harapan
masyarakat yang ada di Wilayah Kerja UPTD Pusksmas Karang Intan 1, untuk
menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD).

Karang Intan, 01 Februari 2023


Kepala Puskesmas Karang Intan
1

Kamarullah,S.Kep.MA
Pembina
NIP.198009182005011010

Anda mungkin juga menyukai